Disusun oleh:
Nama : Ahmad Asyhar Amrullah
NIM : 205040207111086
Kelas :I
Asisten : Ismah nurul izzati
1.2 Tujuan
1.untuk mengetahui definisi biokimia tanaman
2.untuk mengetahui manfaat biokimia
3.untuk mengetahui definisi larutan
4.untuk mengetahui sifat sifat larutan
5.untuk mengetahui macam macam larutan
1.3 Manfaat
1.dapat mengetahui definisi biokimia tanaman
2.dapat mengetahui manfaat biokimia
3.dapat mengetahui definisi larutan
4.dapat mengetahui sifat sifat larutan
5.dapat mengetahui macam macam larutan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Plant Biochemistry is not only an important field of basic science explaining the molecular
function of a plant, but is also an applied science that is in the position to contribute to the
solution of agricultural and pharmaceutical problems (Piechulla dan Heild, 2010).
Plant Biochemistry is in understanding how biological molecules give rise to the processes
that occur within living cells, which in turn relates greatly to the study and understanding of
whole organisms (Borner dan Varner, 2004)
Biochemistry is the study of the structure and function of cellular components (Browsher et
al., 2008).
larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya
lebih sedikit di dalam larutan disebut zat terlarut , sedangkan zat yang jumlahnya lebih
banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut(Marstita et al., 2010).
Solvent is a substance which dissolves a solute, producing a solution. The solvent is usually
a liquid but can also be a solid, a gas (Tom, 2015).
Substrate water was the first to be consired is a solvent (Cristian dan Thomas, 2011)
Senyawa elektrolit lemah adalah senyawa yang di dalam air ter-ion sebagian atau senyawa
tersebut hanya sebagian saja yang berubah menjadi ion dan sebagian yang lainnya masih
sebagai molekul senyawa yang terlarut. • Senyawa yang termasuk senyawa elektrolit lemah
adalah:
a. Asam lemah, contohnya: HF, H2 S, HCN, H2CO3 , HCOOH, CH3COOH
b. Basa lemah, contohnya: Fe(OH)3 , Cu(OH)2 , NH3 , N2H4 , CH3NH2 , (CH3 )2NH
2.Larutan non elektrolit: larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang di dalam air tidak terion, sehingga partikel-
partikel yang ada di dalam larutan adalah molekul molekul senyawa yang terlarut.
Dalam larutan ini tidak terdapat ion, sehingga larutan tersebut tidak dapat menghantarkan
arus listrik.
BAB III
nt nt
xt = xp =
nt + np nt+ np
0,149 5
xt = xp =
0,149+5 0,149+5
0,149 5
xt = xp =
5,149 5,149
xt = 0,03 xp = 0,97
a. fraksi mol garam dapur = 0,03
b. fraksi mol air = 0,97
xt + xp = 0,03 + 0,97 = 1
6. Berapa volume dari larutan H 2 SO 4 3 M yang diperlukan untuk membuat larutan 600
ml H 2 SO 4 1,5 M?
Pembahasan :
M1V1 = M2V2
3. V1 = 1,5 . 600 ml
1,5 M . 600 ml
V1 =
3M
V1 = 300 ml
7. Diketahui normalitas pada larutan Sr(OH)2 adalah 0,4. Berapa osmolaritas larutan
tersebut?
Pembahasan :
Sr(OH)2 → Sr2+ +2OH-
a=2,b=3
N =Mxa
O,4 = M x 2 O=bxM
0,4
M = O = 3 x 0,2
2
M = 0,2 O = 0,6
8. Hitung jumlah molaritas jika sebanyak 20 ml CH3COOH 0,4 M ditambahkan dengan 40
ml CH3COOH yang 0,5M!
Pembahasan :
Jumlah = V1 + V2
Jumlah = 20 ml + 40 ml
Jumlah = 60 ml
M1V1 + M2V2 = M3V3
(0,4 M . 20 ml) + (0,5 M . 40 ml) = M3 . 60 ml
( 8+20 ) Mml
= M3
60 ml
28
M3 =
60
M3 = 0,467 M
9. Suatu larutan memiliki nilai Molaritas 0,4. Larutan tersebut sebanyak 70 gram yang
dilarutkan ke dalam 400 ml air. Hitung Massa relatif larutan tersebut!
Pembahasan :
gr 1000
M= x
Mr V
70 1000
0,4 = x
Mr 400
70
0,4 = x 2,5
Mr
175
Mr =
0,4
Mr = 437,5 gr/mol
10. Berapa massa CH3COOH yang memiliki nilai n = 0,5 mol?
Pembahasan :
gr
mol =
Mr
gr
0,5 =
60 gr /Mr
gr = 60 x 0,5
gr = 30 gram
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan laporan praktikum biokimia tanaman dan larutan kita dapat mengetahui
definisi biokimia tanaman ,manfaat biokimia di bidang pertanian ,definisi larutan , sifat
sifat larutan , macam macam larutan serta indicator asam basa dan cara melarutkan zat
yang sukar larut
4.2 Saran
Saran pada laporan praktikum ini diharapkan pekerjaan yang dilakukan dapat dipahami
dengan baik oleh praktikan meskipun terlaksana dengan metode dalam jaringan atau daring
Daftar Pustaka
Sadikin, Mohamad. 2002. Biokimia. Jakarta.Widya Medika.
Gozali, D., Paneo M.A. 2017. Pengaruh Penambahan Vitamin E terhadap Peningkatan
Kelarutan Obat. Jurnal Farmaka 15 (3) : 7 – 16.
Hamzah, B., Nuryanti S. 2013. Ekstrak Bunga Waru sebagai Indikator Asam Basa. Jurnal
Akad Kimia 2 (1) : 11 – 16.
Sari, D.F., Parnaadji R.R., Agus S. 2013.Pengaruh Teknik Disinfeksi dengan Berbagai
Macam Larutan Disinfektan pada Hasil Cetakan Alginat terhadap Stabilitas Dimensional .
Jurnal Pustaka Kesehatan 1 (1) : 17 – 26.
Demo, D.N., Waworutu F., Abdon S. 2019. Sifat Larutan Penyangga. Jurnal Kimia 1 (2) :
23 - 32.
Rahmini , R., Purnama H., Endang S.R., Wayan W., Syafrida M. 2012. Respon Biologi
Batang Wereng Terhadap Biokimia Tanaman Padi. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman
Pangan 32 (2) : 41 – 51.
Piechulla B., Heldt H.W. 2010. Plant Biochemistry. USA. Academic Press.
Borner J., Varner J. 2004. Plant Biochemistry Third Edition. Washington. Academic Press.
Bowsher C., Martin S., Alyson T. 2008. Plant Biochemistry. Newyork. T&F Informa
Antonious S., Reza D.S., Yulia N., Tirta K. 2018. Manfaat Pupuk Organik Hayati pada
Pertumbuhan Bawang Merah dan Pengaruhnya terhadap Biokimia tanah. Jurnal Biologi
Indonesia 14 (2) : 243 – 251.
Marsita R.A., Sigit P., Ersanghono K. 2010. Larutan Penyangga. Jurnal Inovasi Kimia 4 (1)
: 12 – 25.
Haristy D.R., Eny E., Ira L. 2013. Materi Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 2 (12) : 1 – 13.
Cristian R., Thomas W. 2011. Solvent Effect in Organic Chemistry. London. Wiley VCH.
Tom W. 2015. Solvent and Sustainable Chemistry. London. Cross Mark
Lampiran