DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 1
1.3 Manfaat ............................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 2
2.1 Pengertian Fotosintesis ....................................................................................... 2
2.2 Fungsi Cahaya dalam Proses Fotosintesis .......................................................... 2
2.3 Macam-Macam Produk Hasil Fotosintesis Secara Biologis ............................... 3
2.4 Macam-Macam Komponen Penyusun Pati ......................................................... 3
BAB III METODOLOGI ................................................................................................. 5
3.1 Alat dan Bahan .................................................................................................... 5
3.2 Cara Kerja ........................................................................................................... 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 8
4.1 Hasil .................................................................................................................... 8
4.2 Pembahasan......................................................................................................... 8
4.2.1 Hubungkan Keberadaan Cahaya pada Sampel Daun Singkong dengan Hasil
Pengukuran Pati .............................................................................................................. 8
4.2.2 Hubungkan Keberadaan Pati pada Batang Atas, Bawah, dan Tengah pada
Batang Singkong ............................................................................................................. 9
4.2.3 Uraikan Secara Singkat Fungsi Cahaya Terhadap Hasil Fotosintat ................ 9
BAB V PENUTUP....................................................................................................... 10
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 10
5.2 Saran ................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11
1
BAB I PENDAHULUAN
Alat Fungsi
Alat pemanas Untuk memanaskan dan
mendidihkan larutan
Labu Erlenmeyer (LE) Untuk mencampur cairan
Gelas Piala (GP) Untuk mencampur dan
memanaskan cairan
b. Bahan
Bahan Fungsi
Daun Tanaman (Jeruk, Sebagai spesimen yang diamati
kedelai, dll) pada praktikum
Batang ubi kayu (bagian Sebagai spesimen yang diamati
pangkal, tengah, dan pucuk) pada praktikum
Yodium (I2) Untuk mengamati perubahan
warna pada batang ubi kayu
Kalium yodida (KI) Untuk indikator pati
Etanol (85%) Untuk melarutkan larutan
1 g NaOH
6
Rendam daun tersebut dalam air mendidih dalam GP (> 250 ml)
hingga seluruh warna daun terekstraksi (warnanya hilang)
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hubungkan Keberadaan Cahaya pada Sampel Daun Singkong
dengan Hasil Pengukuran Pati
Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa pada perlakuan daun di
tempat terang memberikan warna gelap setelah ditetesi oleh KI, sedangkan
pada perlakuan daun di tempat gelap menghasilkan warna agak gelap pada
daun setelah ditetesi oleh KI. Cahaya sangat berpengaruh terhadap kadar
pati di daun. Sehingga pada daun dengan perlakuan tempat terang memiliki
kadar pati yang lebih banyak dibandingkan dengan kadar pati pada daun
dengan perlakuan tempat gelap. Hal ini sesuai dengan pendapat menurut
(Sari et al., 2017) bahwa pada tumbuhan karbohidrat utama yang disimpan
adalah pati. Pati yang ada di daun dan tersimpan di kloroplas, namun pada
organ penyimpanan, karbohidrat disimpan dalam amiloplas yang terbentuk
sebagai hasil translokasi karbohidrat dari daun. Pati selalu berada dalam satu
butir atau beberapa butir di dalam plastid. Faktor yang mempengaruhi
jumlah pati di daun adalah cahaya. Pada siang hari pati akan terbentuk saat
fotosintesis melebihi laju gabungan respirasi dan translokasi yang sebagian
hilang pada malam hari. Pati yang sudah terakumulasi akann diurai kembali
melalui respirasi dan diangkut keluar dari daun saat malam hari. Sehingga
hal ini sesuai dengan hasil pengamatan bahwa perlakuan daun di tempat
terang menghasilkan warna gelap setelah ditetesi oleh KI, pada daun di
tempat terang terkandung banyak pati dikarenakan pati akan terbentuk pada
saat siang hari dan ketika tanaman mengalami fotosintesis.
9
4.2.2 Hubungkan Keberadaan Pati pada Batang Atas, Bawah, dan Tengah
pada Batang Singkong
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diatas
menunjukkan bahwa pada batang singkong bagian atas, tengah, dan bawah
memiliki warna yang berbeda setelah ditetesi oleh KI. Pada bagian atas
batang dihasilkan warna agak gelap, bagian tengah dihasilkan warna gelap,
serta bagian atas batang dihasilkan warna agak gelap. Semakin gelap warna
batang yang telah ditetesi oleh larutan KI, maka akan tinggi kandungan dan
keberadaan patinya. Sehingga pada batang bagian tengah memiliki kadar
pati yang lebih tinggi daripada batang bagian bawah dan bagian atas.
Menurut (Nurdjanah et al., 2007) bahwa umbi kayu merupakan perakaran
adventif yang tumbuh membesar dengan kadar pati yang tidak merata,
tersebar pada setiap bagian dengan kadar pati yang berbeda-beda. Pada
bagian pangkal umbi lebih keras dibandingkan bagian lainnya, dan bagian
pangkal umbi merupakan perakaran yang kuat serta menghubungkan
perakaran dengan batang sehingga kandungan dan keberadaan patinya akan
lebih rendah. Selain itu, kandungan pati yang rendah pada pangkal ubi kayu
disebabkan oleh tingginya kadar air, karena pada bagian pangkal batang
masih berperan sebagai organ penyerap unsur-unsur hara didalam tanah
sehingga pembentukan patinya masih rendah.
4.2.3 Uraikan Secara Singkat Fungsi Cahaya Terhadap Hasil Fotosintat
Cahaya merupakan salah satu faktor terjadinya proses fotosintesis.
Sehingga proses fotosintesis sangat memerlukan cahaya dalam
pembentukan hasil berupa glukosa. Dengan bantuan cahaya karbon
dioksida dan air dapat diubah menjadi glukosa melalui proses fotosintesis.
Proses fotosintesis akan berjalan maksimum ketika banyak cahaya. Di
dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung
setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati
lapisan epidermis tanpa warna yang transparan menuju mesofil tempat
terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Pada permukaan daun terdapat
lapisan kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya
penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan
(Pertamawati, 2010). Sehingga intensitas cahaya yang terlalu rendah akan
menghasilkan produk fotosintesis yang tidak maksimal, sedangkan
intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap aktivitas
sel-sel stomata daun dan mengurangi transpirasi yang berakibat pada
terhambatnya pertumbuhan tanaman (Susilawati et al., 2016).
10
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Proses fotosintesis merupakan proses sintesis molekul organik dengan
menggunakan bantuan cahaya matahari. Hasil dari proses fotosintesis yeitu berupa
glukosa yang disimpan dalam bentuk pati. Pada tanaman ubi kayu atau singkong
pati disimpan di daun pada kloroplas dan di batang. Pada daun, penyimpanan pati
dipengaruhi oleh cahaya matahari. Pada tanaman yang daunnya terkena cahaya atau
berada pada tempat terang akan menghasilkan pati yang lebih tinggi daripada
tanaman dengan daun yang berada di tempat gelap. Hal ini dikarenakan pati dapat
disimpan saat terjadinya proses fotosintesis pada tanaman, proses fotosintesis pada
tanaman memerlukan bantuan cahaya matahari dan daun merupakan alat tumbuhan
untuk menyerap cahaya matahari. Batang ubi kayu memiliki kandungan pati yang
berbeda pada batang bagian bawah, tengah, dan atas. Pada batang bagian bawah,
memiliki kandungan pati yang rendah dikarenakan bagian ini masih merupakan
sistem perakaran dan menghubungkannya dengan batang, sehingga kandungan
patinya lebih rendah daripada bagian atas dan tengah batang. Pada bagian tengah
batang, kandungan pati yang tersimpan cukup tinggi dikarenakan bagian tengah
merupakan bagian batang yang menyimpan hasil fotosintesis.
5.2 Saran
Praktikum dapat berjalan dengan baik dan lancar, meskipun dilakukan
secara daring para asisten praktikum masih tetap bersemangat dalam
menyampaikan materi praktikum. Hanya saja perlu penambahan waktu dalam
pengumpulan laporan.
11
DAFTAR PUSTAKA