Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TERSTRUKTUR

PRAKTIKUM ALAT DAN MESIN BUDIDAYA PERTANIAN

“MODIFIKASI PADA ROTARY JOB PLANTER”

DosenPengampu :
Dr. Ir. GunomoDjoyowasito, MS
Joko Prasetyo, STP, M.Si
Ir. Ary Mustofa Ahmad, MP

Disusun oleh kelompok:


Firda Safitri 165100201111016
Fazar Dwirya Apriliansyah 165100201111017
Dwi Erlina Budiarti 165100201111018
Tegar Azkisyah Arga 165100201111019
Radix Prakoso 165100201111021
Rheza Nandi Pratama 165100201111022
Arintika Nurma Prasanti 165100201111023
Nobertha Isaura Fahryn 165100201111024

LABORATORIUM DAYA DAN MESIN PERTANIAN


JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era sekarang ini, kebutuhan akan pangan yang terus meningkat setiap tahunnya
menuntut bidang teknologi pertanian untuk terus berinovasi demi tercapainya efisiensi
sehingga meninggkatkan produktifitas hasil pertanian. Sekarang ini sudah banyak
teknologi yang diciptakan demi meningkatkan efisiensi dan tentu saja untuk meringankan
pekerjaan manusia. Berbagai teknologi dan mesin diciptakan untuk keperluan proses
pasca tanam, tanam, hingga pasca pasca panen. Semakin majunya teknologi membuat
semakin berkembangnya peralatan yang mudah pengoperasiannya, serta memberikan
hasil kerja yang optimal. Saat ini hampir semua teknologi mekanisasi pertanian
ditemukan dan dikembangkan. Munculnya teknologi baru tersebut diharapkan dapat
meningkatkan keuntungan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan. Selain proses pengolahan tanah, proses lainnya yang cukup memerlukan
biaya besar adalah penanaman. Proses penanaman benih dengan menggunakan alat
tanam maka mekanisme kerja alat akan mempengaruhi penempatan benih didalam
tanah.
Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam tanah pada
kedalaman tertentu atau menyebarkan biji diatas permukaan tanah atau menanamkan
tanah didalam tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perkecambahan serta
pertumbuhan biji yang baik. Tujuan penanaman adalah menempatkan biji di dalam tanah
untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan yang baik, tanpa harus melakukan
penyulaman. Pesatnya teknologi saat ini, sehingga dikembangkan suatu alat mesin
pertanian yang membantu petani mempercepat dalam proses penanaman biji, salah
satunya rotary job planter. Rotary Job Planter atau mesin tanam seeder digunakan untuk
menanam biji-bijian. Pada mesin pertanian ini dapat digunakan untuk menanam biji
jagung, kedelai, kacang hijau dan lain-lain dengan menyesuaikan matering device yang
ada dalam roda seeder. Penggunaan mattering device berbeda antara biji yang satu
dengan yang lain, karena tergantung besar kecilnya diameter biji yang akan ditanam.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara kerja Rotary Job Planter yang sudah di modifikasi?
2. Apa kelebihan dan kekurangan Rotary Job Planter yang sudah di modifikasi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahani cara kerja Rotary Job Planter yang sudah di modifikasi.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Rotary Job Planter yang sudah di modifikasi.

1.4 Manfaat
1. Dapat membantu meringankan pekerjaan dalam penanaman biji.
2. Meningkatkan efiensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penanaman
Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam tanah pada
kedalaman tertentu atau menyebarkan biji diatas permukaan tanah atau menanamkan
didalam tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perkecambahan serta
pertumbuhan biji yang baik. Selain membutuhkan pekerja yang cukup juga teknik
penanaman akan menentukan keberhasilan budidaya. Proses penanaman
memerlukan tanaga kerja sekitar 20% dari keseluruhan proses budidaya tanaman. Hal
ini menunjukkan bahwa sangat diperlukan alat tanam mekanis, mengingat akan
semakin sedikitnya tenaga yang tersedia dalam bidang pertanian. Proses penanaman
dapat dilakukan secara manual/menggunakan tangan dan dengan alat mesin
penanam.
Menurut Suryono (2014), terdapat beberapa factor yang mempengaruhi
perkecambahan dan pertumbuhan biji suatu tanaman yaitu jumlah biji yang ditanam,
daya kecambah biji, perlakuan terhadap biji, keseragaman ukuran biji, kedalaman
penanaman, jenis tanah, kelembaban tanah, mekanisme pengeluaran biji,
keseragaman penyebaran, tipe pembuka dan penutup alur, waktu penanaman, tingkat
pemadatan tanah sekitar biji, drainase yang ada, hama dan penyakit dan ketrampilan
operator.
Menurut Suita (2013), penebaran benih sesuai dengan pola pertanaman yang
dihasilkan dapat digolongkan menjadi :
1. Broadcasting (benih disebar pada permukaan tanah).
2. Drill seeding (benih dijatuhkan secaran random dan diletakkan pada kedalaman
tertentu dalam alur hingga diperoleh jalur tanaman tertentu).
3. Precion drilling (benih tanaman secara tunggal dengan interval yang sama dalam
alur).
4. Hill dropping (kelompok benih dijatuhkan secara random dengan interval yang
hampir sama dalam alur).
5. Checkrow seeding (benih diletakkan pada tempat tertentu hingga diperoleh lajur
tanaman dengan dua arah yang sama).

2.2 Rotary Job Planter


Rotary Job Planter (penanam biji) merupakan sebuah alat yang dirancang
untuk menanam biji pada suatu daerah tanam dengan jarak tertentu. Rotary job
planter dapat digunakan dengan menghubungkan dengan traktor. Pada seed planter
bekerja membuat lubang dengan jarak antar lubang dan kedalaman lubang sesuai
penyetelan, lalu menjatuhkan biji dari keranjang, kemudian menutup kembali lubang
tersebut dengan tanah (Suryono, 2014).
Bagian dari mesin penanam (Suita, 2013) :
a. Seed – metering devices
Ini merupakan alat untuk membagi benih dalam jumlah tertentu sesuai
dengan persyaratan yang dituntut oleh pertumbuhan tanam. Terdapat bermacam –
macam bentuk tergantung dari sifat karakteristik benih dan jarak yang
dikehendaki. Banyak jenis dari seed metering devices, namun secara garis besar
dapat dibedakan menjadi horizontal feed / rotor metering devices dan vertical feed
/ rotor metering devices. Pada alat tersebut banyaknya benih yang dapat
disalurkan tergantung dari kecepatan perputaran dan besar kecilnya bagian dari
alat yang dapat disalurkan tergantung dari kecepatan perputaran dan besar
kecilnya bagian dari alat yang mengambil banih dari kotak benih.
b. Tabung penyalur (seed – tube)
Ini akan menyalurkan benih ke alur yang dibuat furrow opener. Bentuk, panjang
dan kekasaran mempengaruhi pengaliran benih. Dalam pengalirannya diharapkan
benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang sama dan continare. Untuk ini harus
diperhatikan pemantulannya pada dinding saluran, hamabtan dan panjang
saluran.
c. Alat pembuat alur (furrow opener).
Untuk pertumbuhan tanaman yang baik dituntut suatu kedalaman tertentu.
Kedalaman penanaman ditentukan oleh jenis tanaman, kelengasan, temperatur
tanah. Bentuk alat disesuaikan dengan keadaan permukaan tanah (jenis tanah,
vegetasi, serosah, penetrasi, pemotongan oleh alat dan bentuk alur.
d. Alat penutup alur (seed – covering – devices)
Alat tersebut mempunyai fungsi menutupi benih yang sudah berada dalam
alur dengan tenah kembali. Hal ini bertalian dengan pertumbuhan kecambah, akan
baik bila benih tersebut berada dalam lingkungan tanah yang lembab dan bertalian
dengan iklim. Dalam penutupam ini diharapkan tanah yang menutupi dalam
keadaan yang cukup baik untuk dapat ditembus oleh tanaman

2.3 Faktor yang Memengaruhi Mesin Penanam (Rotary Job Planter)


Faktor – faktor yang mempengaruhi penggunaan mesin penanam, yang berkaitan
dengan sifat fisik benih. Beberapa sifat phisis benih yang mempengaruhi penggunaan
mesin penanam yaitu :
a. Ukuran
b. Bentuk
c. Keseragaman bentuk dan ukuran
d. Jumlah persatuan volume
e. Ketahanan terhadap tekanan dan gesekan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Rancangan Struktural

3.1.1 Gambar Alat dan Dimensi

3.1.2 Bagian-bagian alat


Pada modifikasi alat tanam yaitu Rotary Job Planter terdapat modifikasi
yaitu penambahan roda. Alat modifikasi kelompok kami memiliki bagian dan
fungsi sebagai berikut :
a. Hopper Biji : sebagai tempat menampung biji

b. Matering Device : sebagai pengatur keluaran biji

c. Mulut mekanis : sebagai tempat pengeluaran biji atau benih

d. Pengunci : mengunci rangkaian alat dan PTO

e. Kerangka : sebagai tempat menempelnya alat

f. Traktor : sebagai penggerak alat


3.2 Rancangan Fungsional
3.2.1. Prinsip Kerja Alat

Prinsip kerja modifikasi pada alat penanam biji Rotary Job Planter ini adalah
ketika rotary job planter dihubungkan dengan traktor, maka roda pada rotary job
planter akan berputar. Pada hopper terdapat matering device dan mulut mekanis,
ketika pembuat lubang pada roda menyentuh mulut mekanis pada hopper, maka
biji tanaman akan jatuh ke dalam lubang.

3.2.2 Cara Kerja Alat

Traktor dan Rotary Job Planter

disiapkan

PTO RJP Modification

dihubungkan dengan traktor, kemudian


dikunci

Biji

dimasukkan ke dalam hopper

Traktor

dinyalakan, roda pada rotary job planter


akan berputar dan menggerakkan
mattering decive pada hopper, sehingga
biji akan jatuh melalui mulut mekanis

Hasil

3.1.3 Fungsi alat


Fungsi modifikasi alat penanam biji (rotary job planter) pada kelompok
kami adalah membantu para petani untuk mempermudah dalam penanaman biji-
bijian. Selain itu untuk mengatur jarak tanam tumbuhan yang akan ditanam,
sehingga nantinya akan diperoleh hasil pertanian yang melimpah.
3.1.4 Kelebihan dan Kekurangan Alat
Kelebihan menggunakan alat tanam modifikasi penanam benih rotary job
planter adalah dapat mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi
tenaga manusia, mengurangi kerusakan produksi pertanian, menjamin kenaikan
kualitas dan kuantitas produksi. Kekurangan menggunaka alat tanam modifikasi
penanam benih rotary job planter yaitu masih mengandalkan manusia untuk
menutup lubang setelah ditanami biji-bijian.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Penanaman merupakan Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau
benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji diatas
permukaan tanah atau menanamkan didalam tanah.
b. Rotary Job Planter (penanam biji) merupakan sebuah alat yang dirancang untuk
menanam biji pada suatu daerah tanam dengan jarak tertentu.
c. Prinsip kerja modifikasi pada alat penanam biji Rotary Job Planter ini adalah
ketika rotary job planter dihubungkan dengan traktor, maka roda pada rotary job
planter akan berputar. Pada hopper terdapat matering device dan mulut mekanis,
ketika pembuat lubang pada roda menyentuh mulut mekanis pada hopper, maka
biji tanaman akan jatuh ke dalam lubang.
d. Kelebihan menggunakan alat tanam modifikasi penanam benih rotary job planter
adalah dapat mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga
manusia, mengurangi kerusakan produksi pertanian, menjamin kenaikan kualitas
dan kuantitas produksi. Kekurangan menggunaka alat tanam modifikasi
penanam benih rotary job planter yaitu masih mengandalkan manusia untuk
menutup lubang setelah ditanami biji-bijian.

4.2 Saran
Sebaiknya alat mesin pertanian bisa lebih diterapkan dalam kehidupan
masyarakat, karena sampai saat ini masih banyak para petani yang melakukan
penanaman dengan cara tradisional yaitu menggunakan tangan.
DAFTAR PUSTAKA

Suita, Ellya. 2013. Pengaruh Sortasi Benih Terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Bibit Akor
(Acacia Auriculiformis)

Suryono, Ahmad.F. 2014. Perancangan dan Optimasi Alat Penanam Tanaman Biji-Bijian
(Seed Planter) dengan Metodologi Hatamura. Bengkulu: Universitas Negeri Bengkulu
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai