MEKANISASI PERTANIAN
“PEMBERSIHAN DAN SORTASI”
Disusun oleh:
NAMA : SHENDY CITRA OKTAVIANA DEWI
NIM : 195040200111152
KELOMPOK : L1
ASISTEN : 1. HAMMAM
2. IRA HESTIANI
3. MOHAMAD EFENDI
4. MUFIDHATUL MAGFIROH
1. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari bagian-bagian proses kerja dan
penampilan (performansi) dari suatu gabungan mesin pembersih dan penyeragaman ukuran.
2. DASAR TEORI
a. Definisi Sortasi (2 sitasi)
1. Sortasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memisahkan produk yang baik dan buruk
(Hidayat & Endarko, 2014).
2. Sortasi adalah pemisahan bahan yang sudah dibersihkan ke dalam berbagai fraksi
kualitas berdasarkan karakteristik fisik (kadar air, bentuk, ukuran, berat jenis, tekstur,
warna, benda asing/kotoran), kimia (komposisi bahan, bau, dan rasa ketengikan), dan
biologis (jenis dan jumlah kerusakan oleh serangga) (Pramono, Suharno, & Putranto,
2018)
1. Grading adalah proses setelah sortasi, yaitu proses pengkelasan mutu, dapat tergantung
pada komoditas, kegunaan, dan kebiasaan-kebiasaan konsumen (Hariyadi & Hartari,
2011).
2. Grading atau pengkelasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memisah-misahkan
produk ke dalam kelas-kelas tertentu (Hidayat & Endarko, 2014).
Menurut (Hariyadi & Hartari, 2011), beberapa metode sortasi yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Sortasi berdasarkan ukuran (size sorting)
Bisa menggunakan sistem ayakan dengan lubang ukuran tertentu (lubang berbentuk
bundar atau sesuai dengan bentuk bahan).
Sistem ayakan dengan ukuran yang beragam/bervariasi seperti sistem drum berputar
dengan ukuran lubang bergradasi dan sistem ban berjalan.
2. Sortasi berdasarkan bentuk (shape sorting)
Bentuk ditentukan dengan menggunakan model
Bisa menggunakan cakram dengan cetakan tertentu sesuai dengan bentuk yang
diinginkan, misalnya sortasi biji-bijian.
3. Sortasi berdasarkan berat (weight sorting)
Menggunakan timbangan (mekanik ataupun elektronik).
Pemisahan lebih efektif daripada pemisahan berdasarkan pada bentuk/dimensi.
Biasa digunakan untuk buah, sayuran, dan telur.
4. Sortasi berdasarkan warna (photometric sorting)
1. Menurut (Nuno, Raka, & Yuswanti, 2017), sortasi gabah dilakukan dengan membersikan
benih atau gabah dengan cara pertama dengan mesin blower dan kemudian diulang
dengan menampi, dan sortasi benih dilakukan secara manual. Umumnya sortasi dilakukan
dengan dua cara, yaitu manual (menggunakan indera manusia) dan mekanis
(menggunakan alat atau mesin). Sortasi yang dilakukan secara manual adalah sortasi
sortasi yang berdasarkan warna dan kerusakan. Sedangkan yang didasarkan pada ukuran
dan beray biasanya dilakukan secara mekanis.
2. Menurut (Syasmar, Lahming, & Jamaluddin, 2019), sortasi pada gabah dilakukan dengan
memisahkan gabah dan benda lainnya, misalnya kotoran denngan prinsip berbedaan
berat. Pemisahan ini dilakukan dengan bantuan hembusan udara, penyortiran ini akan
optimum jika sesuai hembusan udara sesuai dengan kecepatan terminal gabah tersebut.
Alat dan bahan beserta fungsinya yang digunakan dalam praktikum pembersihan dan sortasi
adalah sebagai berikut:
Seed Separator (Seed Blower) : alat yang digunakan untuk membersihkan biji terutama
benih berukuran kecil skala laboratorium.
Moisture Meter : digunakan untuk mengukur kadar air pada bahan.
Timbangan : digunakan untuk megukur massa bahan.
Wadah Bersih dan Biji Kotor : digunakan sebagai tempat bahan dan biji bersih dari
biji kotor.
Gabah : sebagai bahan perlakuan.
Setiap hasil output dipisahkan/disortasi secara manual antara gabah yang baik
(bersih) dan jelek (kotor)
Gabah baik (bersih) dan buruk (kotor) pada setiap hasil output ditimbang dan
dicatat hasilnya
Gabah diukur kadar air dengan menggunakan moisture meter dan dicatat
hasilnya
- Gambar Tangan
a. Bukaan Setengah
Menurut data hasil praktikum sortasi gabah menggunakan mesin seed blower dengan
perlakuan bukaan katup setengah didapatkan hasil, yaitu pada ruang biji gabah bersih hasil
menuntujukan angka 61,67% dan untuk gabah atau biji bersih dan kotoran terikut sebanyak
2,81%. Pada ruang kotoran 1 didapatkan hasil persentase kotoran 17%, untuk nilai biji gabah
bersih terikut sebanyak 4,75%, dan nilai persentase kotoran 1 murni sebanyak 12,25% .
Selanjutnya pada ruang kotoran 2 didapatkan persentase kotoran sebanyak 21,33%, biji
gabah bersih terikut sebesar 5,11%, dan kotoran 2 murni sebesar 16,22%. Kesetimbangan
yang didapat pada bukaan katup setengah ini adalah 100%.
b. Bukaan Penuh
Menurut data hasil praktikum sortasi gabah menggunakan mesin seed blower dengan
perlakuan bukaan katub penuh didapatkan hasil, yaitu pada ruang gabah bersih hasil
menuntujukan angka 54% dan untuk gabah atau biji bersih dan kotoran terikut sebanyak
1,31%. Pada ruang kotoran 1 didapatkan hasil persentase kotoran 22%, untuk nilai biji gabah
bersih terikut sebanyak 4,8%, dan persentase kotoran 1 murni adalah 17,2%. Selanjutnya
pada ruang kotoran 2 didapatkan persentase kotoran sebanyak 24%, gabah bersih terikut
sebesar 6,62%, dan persentase kotoran 2 murni sebesar 17,38%. Kesetimbangan yang
didapat pada bukaan katup setengah ini sebesar 100%.
c. Analisa Perhitungan
Perhitungan yang dilakukan pada kedua perlakuan bukaan, yaitu bukaan setengah
maupun bukaan penuh pada dasarnya sama. Dimulai dengan menghitung persentase gabah
bersih dan kotoran pada masing-masing ruang. Terdapat 3 ruang pada mesin seed blower,
yaitu ruang biji bersih, ruang kotoran 1, dan ruang kotoran 2.
Ruang Kotoran 1
massa kotoran1
%Kotoran 1= ×100 %
massa sampel gabah
massa biji gabah bersih terikut
%Biji Gabah BersihTerikut = ×100 %
massa sampel gabah
%Kotoran 1 murni=%Kotoran 1−%Biji Gabah Bersih Terikut
Ruang Kotoran 2
massa kotoran2
%Kotoran 2= ×100 %
massa sampel gabah
massa biji gabah bersih terikut
%Biji Gabah BersihTerikut = ×100 %
massa sampel gabah
%Kotoran 2 murni=%Kotoran2−%Biji Gabah BersihTerikut
Pada dasarnya sistem penghitungan di ruang kotoran 2 ini sama dengan perhitungan
di ruang kotoran 1. Perhitungan ruang kotoran 2 ini akan menghasilkan nilai persentase
kotoran 2 murni.
Prinsip kerja seed separator adalah dengan memisahkan atau sortasi terhadap
produk pertanian yang telah dirontokkan dari kotoran benih berupa potongan batang,
cabang,daun dan lain-lain. Fungsi seed separator juga untuk memisahkan benih hampa dan
benih yang baik. Menurut (Windarta & Amami, 2016), proses pemisahan biji-bijian/benih pada
umumnya menggunakan prinsip perbedaan berat antara biji-bijian tersebut dengan kotoran
maupun benda lain yang akan dibuang atau dipisahkan, dimana tenaga yang digunakan
adalah hembusan udara.
e. Pengaruh bukaan katup blower pada masing-masing perlakuan terhadap efektifitas mesin,
dibandingkan dengan literatur (1 sitasi)
Katup bukaan berpengaruh pada tekanan udara yang dihasilkan. Pada bukaan penuh
tekanan udara yang dihasilkan semakin besar yang menyebabkan gaya angkat semakin
besar, sehingga kotoran dan benda asing yang dihasilkan semakin banyak. Hasil biji yang
dihasilkan lebih sedikit namun lebih bersih. Sedangkan untuk bukaan setengah tekanan
udara yang dihasilkan lebih kecil yang menyebabkan gaya angkat sedikit, sehingga
dihasilkan kotoran yang dihasilkan sedikit. Hasil biji yang dihasilkan lebih banyak namun lebih
kotor. Hal ini sesuai dengan (Suhendra & Setiawan, 2015) bahwa pada mesin seed blower
dengan perlakuan bukaan penuh akan menyebabkan bertambahan laju aliran udara akan
meningkatkan besarnya sudut lempar gabah, karena dapat meningkatkan gaya dorong udara
terhadap gabah. Peningkatan gaya dorong ini akan membuat hampir semua kotoran yang
tercampur pada gabah terangkat atau terbuang.
7.PENUTUP
a. Kesimpulan
Pada praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sortasi pada gabah
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sortasi mekanis dan sortasi manual. Sortasi mekanis
dilakukan dengan mesin seed blower. Cara kerja mesin seed blower adalah dengan
hembusan udara. Terdapat dua perakukan yang dilakukan pada praktikum ini, yaitu
perlakukan bukaan katup penuh dan setengah. Pada perlakuan bukaan katup penuh
didapatkan persentase gabah bersih lebih sedikit dari pada perlakuan bukaan katub
setengah. Namun kotoran yang terbuang lebih banyak pada perlakukan bukaan katup
penuh. Hal ini karena gaya angkat dan tekanan udara pada bukaan katup penuh lebih besar,
sehingga kotoran dapat dengan mudah terbuang.
b. Saran
Praktikum telah berjalan dengan baik. Asisten praktikum juga menjelaskan dengan
sangat baik dan mudah untuk dipahami. Selain itu saat responsi juga dilakukan sesi tanya
jawab sehingga praktikan dapat lebih memahami mengenai pembersihan dan sortasi dan
dapat menanyakan materi yang kurang belum dipahami secara langsung. Video yang
digunakan sebagai media pembelajaran juga mudah dipahami.