(KUNING)
R=255 G=255 B=0 Foto 3x4 cm
LAPORAN RESPONSI
MEKANISASI PERTANIAN
“PEMBERSIHAN DAN SORTASI”
Disusun oleh:
NAMA : Faizal Akmal Syahputra
NIM : 215040201111060
KELOMPOK : Q1
ASISTEN :
1. ARDY SYAPUTRA SINAGA
2. MUKHTAR KHOLILI
3. NADIA FIRJATUNISA FADILASARI
4. WIRYANINGTYAS SETYA WINAHYU
1. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari bagian bagian proses kerja dan
penampilan (performasi) dari suatu gabungan mesin pembersih dan penyeragaman ukuran.
2. DASAR TEORI
a. Definisi Sortasi (2 sitasi)
Sortasi menurut Hidayat & Endarko, (2014) secara umum merupakan kegiatan yang
dilakukan sebagai upaya untuk memisahkan atau memilih produk yang baik dan yang buruk.
Dengan dilakukan hal tersebut dapat diketahui nilai ekonomis suatu barang untuk
selanjutnya nanti dikirim ke konsumen atau pembeli.
Sortasi juga diartikan usaha yang dilakukan untuk memilah produk yang layak untuk
dijual ataupun konsumsi dengan produk yang buruk dengan menentukan nilai ekonomis
suatu bahan yang sangat tergantung pada faktor-faktor yang dapat terlihat dari karakteristik
fisik, kimia dan biologi. Penyortiran biasanya dilakukan sebelum dilakukan pengiriman ke
pasar ataupun proses pengepakan. (Anugrahandy, et al. 2013)
Menurut (Narwastujati, 2013) sortasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu terdapat
sortasi basah dan kering. Pada sortasi basah, pemilihan dilakukan pada saat bahan masih
dalam kondisi segar dan bertujuan untuk memisahkan bahan dari kotoran-kotoran atau
benda asing, seperti tanah, kerikil, gulma, dan sebagainya. Sedangkan pada sortasi kering
dilakukan ketika bahan yang ingin dilakukan sortasi sudah melalui proses pengeringan
terlebih dahulu dan bertujuan untuk membersihkan bahan dari kotoran seperti debu, tanah,
dan sebagainya.
Sortasi dilakukan dengan dua cara, yaitu manual dengan memanfaatkan indera
manusia dan mekanis yang memanfaatkan alat atau mesin (Anugrahandy, et al. 2013).
Sortasi manual dilakukan berdasarkan warna dan kerusakan, dapat terlihat serta mudah
untuk diidentifikasi, sedangkan yang didasarkan pada ukuran dan berat biasanya dilakukan
secara mekanis, karena memerlukan ketepatan saat melakukan pemilihan sehingga
didapatkan hasil yang seragam atau sesuai dengan standarisasi mutu.
Praktikum tersebut dilaksanakan pada hari Senin,16 mei 2022 pukul 13.00-14.40 yang
dilaksanakan melalui google meet.
- mesin pembersih dan sortasi = sebagai mesin pembersih dan sortasi benih
- Gambar Tangan
Pada data hasil praktikum pembersihan dan sortasi yang menggunakan alat seed
blower/separator digunakan dua parameter yaitu, bukaan katup setengah dan bukaan
penuh. Kedua parameter tersebut memiliki massa sampel awal yang sama yaitu sebesar
200 g. Perlakuan dari bahan pengamatan tersebut sama, terdapat 3 ruangan separator
diantaranya ruang biji bersih, ruang kotoran 1, dan ruang kotoran 2.
Pada katup bukaan setengah di ruang biji bersih terdapat massa total setelah
dipisahkan yaitu 125 gram, massa biji bersih sebesar 115 gram, dan massa kotoran terikut
10 gram. Di ruang kotoran 1 terdapat massa total yaitu 20 gram, massa kotoran 16 sebesar
38 gram, dan massa biji bersih terikut 2 gram. Di ruang kotoran 2 terdapat massa total yaitu
5 gram, dan massa biji bersih terikut 2 gram.
Pada katup bukaan penuh di ruang biji bersih terdapat massa total setelah dipisahkan
yaitu 110 gram, massa biji bersih sebesar 100 gram, dan massa kotoran terikut 10 gram. Di
ruang kotoran 1 terdapat massa total yaitu 25 gram, massa kotoran 1 sebesar 20 gram, dan
massa biji bersih terikut 5 gram. Di ruang kotoran 2 terdapat massa total yaitu 15 gram,
massa kotoran 2 sebesar 12 gram, dan massa biji bersih terikut 3 gram.
Dari data hasil praktikum didapatkan pada persentase biji bersih bukaan setengah biji
bersih memperoleh hasil 83,33%, kotoran terikut memperoleh 6,66%, dan biji gabah bersih
murni memperoleh 76,67%. Pada bukaan penuh diperoleh biji bersih sebesar 73,33%,
kotoran terikat sebesar 6,66%, dan biji gabah bersih murni diperoleh 66,67%.
Persentase kotoran 1 pada bukaan setengah diperoleh 13,33%, biji gabah bersih
terikut diperoleh 2,66%, kotoran murni diperoleh hasil 10,67%. Sedangkan bukaan penuh
pada kotoran 1 diperoleh 16,66%, biji gabah bersih terikut diperoleh 16,66%, dan kotoran 1
murni 13,33%.
Persentase kotoran 2 pada bukaan setengah kotoran 2 diperoleh 3,33%, biji gabah
bersih terikut sebesar 1,33%, dan kotoran 2 murni sebesar 2%. Sedangkan bukaan penuh
pada kotoran 2 sebesar 10%, biji gabah bersih terikut sebesar 2%, kotoran murni sebesar
8%. Sedangkan pada bukaan setengah total biji gabah bersih sebesar 80,66%, total kotoran
sebesar 19,33%. Pada bukaan penuh diperoleh 72% total biji gabah bersih dan 100% pada
total kotoran.
Hasil dari penggunaan seed blower yaitu untuk memisahkan biji gabah dengan
kotoran yang tercampur. Hal ini dilakukan untuk memperoleh hasil pascapanen yang
memiliki mutu tinggi. Menurut Windarta dan Amami (2016), penurunan hasil pada gabah
disebabkan karena masih tercampur dengan kotoran yang berasal dari gabah hampa,
tangkai atau bagian lain dari gabah contohnya biji, gulma, dan kotoran lain yang terbawa
saat panen. Proses dari pemisahan biji atau pembersihan harus dilakukan untuk
memperoleh hasil panen padi yang baik serta berkualitas.
Seed separator merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sortasi biji dengan
tujuan memisahkan biji dengan kotoran, prinsip kerja dari alat ini adalah dengan
memanfaatkan hembusan angin yang berasal dari blower. Dari penelitian yang dilakukan
oleh (Syamsar, et al. 2019) alat ini ini memanfaatkan putaran blower dan ayakan sebagai
penyortir untuk memisahkan gabah berisi dengan gabah hampa serta menggunakan motor
listrik sebagai pengerak utama pada komponen-komponen alat tersebut.
Hal ini sejalan dengan Suhendra dan Setiawan (2015) yang menyatakan bahwa
penambahan ukuran diameter saluran udara juga akan menambah besarnya sudut lempar
gabah, karena dengan menambah panjang lintasan gabah yang jatuh tertiup oleh udara
sehingga memungkinkan sudut lempar gabah menjadi lebih besar. Artinya semakin besar
bukaannya maka akan meningkatkan aliran udara. Dengan laju aliran yang meningkat maka
gaya dorong terhadap gabah akan meningkat, sehingga material gabah yang lebih ringan
akan mudah untuk masuk ke ruang kotor yang lebih tinggi sehingga didapatkan mutu benih
yang sesuai.
7.PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
Alhamdulillah laporan selesai, saran saya untuk asisten praktikum harus lebih semangat
terus semoga sukses ke depannya
DAFTAR PUSTAKA