Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN
“IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM”

Disusun oleh:

NAMA : Ghinaa Nabiilah Maharani


NIM : 225040207111240
KELOMPOK : F2
ASISTEN :
1. GHINA ATIKA TANTRI
2. MUHAMMAD ISTAJIB
3. NURUL MALITA IMABARI PUTRI
4. SABRINA AULIYA

LABORATORIUM DAYA DAN MESIN PERTANIAN

DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2023
MATERI
IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM

1. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah
1. Untuk mengenalkan peralatan mekanis yang digunakan sebagai alat tanam
beberapa biji – bijian
2. Mengetahui karakteristik serta menghitung efisiensi alat tanam
3. Memprediksi biji yang dibutuhkan untuk penanaman pada suatu lahan

2. DASAR TEORI
a. Pengertian Penanaman (2 Sitasi)

Penanaman merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam budidaya
tanaman tumbuhan. Menurut Harnel (2012), penanaman berarti menanam benih atau
bibit pada suatu lahan/yang telah disediakan. Dalam proses penanaman ini pada
umumnya petani sering melakukan dengan menggunakan cara tradisional yaitu
menanam dengan menggunakan tangan untuk pembenam bibit. Menurut Putri (2016),
Penanaman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya proses, cara, perbuatan
menanam,menanami atau menanamkan. Penanaman adalah kegiatan memindahkan
bibit dari tempat penyemaian ke lahan pertanaman untuk di dapatkan hasil produk dari
tanaman yang di budidayakan. Sedangkan, menurut Gunawan (2014) penanaman
merupakan usaha untukmenempatkan biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman
tertentu dan bisa juga merupakan usaha penyebaran biji di atas permukaan tanah.

b. Pengertian Alat dan Mesin Penanam (2 sitasi)

Alat dan mesin tanam menurut Iskandar et al (2017) merupakan suatu alat yang
digunakan untuk menempatkan benih tanaman seperti biji-bijian, bibit, batang, serta
Sebagian tubuh tanaman lain di atas atau di bawah permukaan tanah. Alat tanam
biasanya di modifikasi sehingga memiliki fungsi untuk mempercepat proses penanaman
pada lahan, mempermudah, serta lebih mengefisienkan waktu tanam. Sedangkan,
menurut Yusianto (2012), alat dan mesin tanam merupakan alat yang digunakan untuk
menggantikan pekerjaan menanam secara manual yang mana alat tanam ini dapat
lebih mengefisienkan waktu dan meningkatkan kapasitas dan efisiensi penanaman.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


c. Sebutkan dan Jelaskan Jenis Alat Tanam berdasarkan Sumber Tenaga Penggerak
(2 Sitasi)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


- Sumber Tenaga Manusia
Alat penanam dengan sumber tenaga manusia biasanya menggunakan alat penanam
tradisional. Menurut Sobirin (2017) alat penanam tradisional biasanya disebut tugal.
Tugal biasanya digerakkan dengan tangan dan cocok untuk menanam benih dengan
jarak tanam yang lebar. Tugal tradisional membutuhkan pekerja yang relatif banyak
serta waktu yanglama sehingga tugal tradiosional ini dimodifikasi menjadi tugal semi
mekanis. Sedangkanmenurut Iskandar et al (2017), Alat tanam dengan menggunakan
tenaga manusia dibagi menjadi alat penanam tradisional dan alat penanam semi
mekanis. Alat penanam tradisional dimana alat tersebut disebut tugal. Tugal merupakan
alat yang paling sederhana yang dapat digerakkan dengan tangan dan cocok untuk
menanam benih dengan jarak tanam lebar.

- Sumber Tenaga Traktor


Menurut Jamaluddin et al (2019) alat penanam traktor dapat dibedakan menjadi lima
berdasarkan metode penanamannya yaitu:
1. Sebar atau broadcasting, teknik mesin penanaman ini adalah dengan menyebar biji
di atas permukaan tanah secara acak.
2. Drill seeding, teknik penanaman ini adalah dengan menjatuhkan biji secara acak
dalam alur yang sekaligus menutup lubang tersebut.
3. Precision drilling, teknik penanaman ini adalah dengan menempatkan sebuah biji
dengan jarak yang sama dalam barisan tanaman.
4. Hill dropping, teknik penanaman ini adalah dengan menempatkan sekelompok biji
dengan jarak yang sama dalam barisan tanaman.
5. Check row planting, teknik penanaman ini adalah dengan m enempatkan
sekelompok biji dalam barisan tanaman sehingga barisan tanaman yang dihasilkan
akan saling tegak lurus.

Sedangkan, menurut Menurut Sobirin (2017) alat penanam dengan sumber tenaga
traktor terbagi menjadi tiga yakni alat penanam sistem baris lebar, sistem baris sempit,
dan sistem sebar. Alat penanaman sistem baris lebar merupakan penanaman benih
dengan sistem jarak yang cukup lebar sehingga dapat meningkatkan efisiensi
pemanenan, contohnya yaitu drill, hilldrop, trailing, dan mounted. Alat penanaman
sistem baris sempit merupakan alat untuk menanam benih-benih kecil dalam alur yang
sempit dan kedalaman yang seragam. Alat penanam sistem sebar menggunakan
mesin yang lebih cepat dan efisien, contohnya tipe sentrifugal atau endgate.

d. Hubungan Jarak Tanam dan Pertumbuhan Tanaman (Minimal 2 Sitasi)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


Pengaturan jarak tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman. Menurut erwin et al (2015), jarak tanam ditunjukan untuk memanfaatkan
cahaya secara efektif dan penyebaran unsur hara secara merata. Sedangkan menurut
Kartika (2018), Populasi tanaman (jarak tanam) merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hasil tanaman. Penanaman dengan jarak tanam bertujuan agar
populasi tanaman mendapatkan bagian yang sama terhadap unsur hara yang
diperlukan dan sinar matahari, dan memudahkan dalam pemeliharaan, dimana
kerapatan tanaman juga mempengaruhi penampilan dan produksi tanaman. Pada
umumnya produksi per satuan luas yang tinggi di dapat dari populasi tertentu yang
dapat memanfaatkan penggunaan cahaya secara maksimal.

e. Definisi Transplanter dan Jelaskan Prinsip Kerja Alat tanam Transplanter (2 sitasi)

Transplanter merupakan mesin penanam padi yang digunakan saat menanam bibit
padi dengan jarak tertentu, pada areal sawah dengan kondisi siap tanam. Mesin
dirancang untuk bekerja pada lahan berlumput dengan kedalaman kurang lebih 40 cm.
Hal ini sejalan menurut Ramadhan et al (2017), transplanter merupakan mesin
penanam padi yang digunakan di areal tanah sawah dalam kondisi siap tanam yang
digunakan untuk menanam bibit padi dari hasil semaian menggunakan tray yang mana
bibit berumur kurang lebih 15 hari. Sedangkan, prinsip kerja transplanter menurut
Sahara (2015) mesin transplanter membutuhkan pembibitan benih padi yang berbeda
yakni pembibitan dilakukan di dapog (tempat persemaian benih padi dari plastik)
setelah 15-17 hari bibit dilepas dari dapog dengan cara digulung. Kemudian gulungan
tersebut ditempatkan pada tempat bibit di mesin transplanter. Selanjutnya mesin
transplanter siap untuk melakukan penanaman. Dimana mesin transplanter ini
dirancang supaya dapat beroperasi pada lahan berlumpur dengan kedalaman kurang
lebih 40 cm.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


f. Sebutkan dan Jelaskan Kelebihan serta Kekurangan Transplanter (2 Sitasi)

Transplanter mempunyai kemampuan setara dengan 20 tenaga kerja tanam, sehingga


mesin transplanter lebih efisien dalam biaya dan juga waktu tanam. Energi yang
dibutuhkan mesin transplanter lebih sedikit daripada energi pada penanaman manual,
aspek energi yang dikaji yakni energi manusia, energi benih, energi bahan bakar, dan
energi mesin. Menurut Umar et al (2017) mesin transplanter dapat menunjukkan
efisiensi waktu tanam, pengehematan biaya tanam, serta memperbaiki kualitas
tanaman terutama saat dilihat dari vegetatif awal. Sedangkan kekurangan transplanter
menurut Jamaluddin et al (2019) jarak antar barisan tidak dapat diubah, tidak bisa
dioperasikan pada kedalaman sawah lebih dari 40 cm, perlu alat pengangkut untuk
membawa mesin ke sawah, perlu bibit dengan persyaratan khusus, dan harga masih
relatif mahal.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


3. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM
Pratikum Mekanisasi Pertanian dilakukan pada hari Selasa, 30 Mei 2023.
Dilaksanakan pada pukul 13.00 – 14.40 WIB, bertempat di Laboratorium Daya dan
Mesin Pertanian.

4. ALAT BAHAN DAN FUNGSI


No Alat dan Fungsi
Bahan
1 Saklar Mengontrol hidup dan mati arus listrik

2 Box control Mengontrol hidup dan mati seed table

3 Hopper pasir Menampung pasir kuarsa

4 Pasir kuarsa Menampung jatuhnya biji

5 Kran Membuka dan menutup hopper pasir

6 Metering device Mengatur keluaran biji

7 Mulut mekanis Tempst keluarnya biji

8 Roller Menggerakkan pulley

9 Pulley Menggerakkan metering device

10 V belt Mentransmisikan daya dari roller ke metering device

11 Belt konveyor Tempat jatuhnya biji dan pasir

12 Bak penampung Penampung biji dan pasir setelah dari belt conveyor

13 Filter Memisahkan pasir dan biji

14 Motor Penggerak mesin

15 Penyangga Penyangga alat seed table

16 Biji sampel Bahan perlakuan

17 RPM control Pengatur kecepatan mesin

18 Penggaris Pengatur jarak antarbiji

19 Stopwatch Menghitung waktu

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


5. CARA KERJA (Flow Chart)
a. Prosedur Seed Table

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


6. GAMBAR ALAT
- Rice Transplanter

- Seed Table

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


7. PEMBAHASAN
a. Data Hasil Praktikum
DIKETAHUI

Rencana jarak antar alur tanam (LK) 20 cm

Keliling Roda (K) 102 cm

Panjang Konveyor (S) 617 cm

Panjang Lahan (p) 50 m

Lebar Lahan (l) 30 m

Massa 100 biji (M) 6,67 gram

METERING DEVICE 13 MILIMETER


Ulangan 1 Ulangan 2
Jarak (cm) Jumlah biji Jarak (cm) Jumlah biji
0 3 0 3
21 2 16 2
13 2 22 1
17 3 26 2
17 2 12.5 3
18.5 2 23.5 2
19 2 32 2
25.5 1 33 2
21 3 30 3
28 3 21 2
32 2 27 2
27 2 17 3
34 2 30 3
28 2 19 3
15 2 19.5 2
24 2 17 2
32 3 13 2
30 3 23 3
33 2 25 2
34 2 27.5 2
29 2 26 3
32 3 12 2
32 2 28.5 3
21 3 32 2
Rataan : 24,29 Rataan : 22,18
t : 25.2 t : 24.6

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


DHP METERING DEVICE 8 mm
Ulangan 1 Ulangan 2
Jarak (cm) Jumlah biji Jarak (cm) Jumlah biji
0 2 0 1
17 1 44 2
17 2 30,5 1
16 2 67 2
17 2 61 2
14,5 2 66 1
19 1 29,5 1
25,5 1 30 1
21 1 20 2
16 2 17,5 1
32 2 15,5 1
16 1 50,5 2
34 2 14 1
28 2 32,5 1
18.5 1 15,5 2
30 2 15 1
32 1 16,5 1
30 2
33 2
34 2
29 2
32 1
32 1
21 1
Rataan: 23,52 1,58 Rataan: 30,88 1,35
t:25,2 t:25,5

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


Perhitungan DHP Metering Device 13 mm
1. Efisiensi Kerja
a. Kecepatan laju alat tanam
S 6 , 17 m
V= ¿ ¿ 0,247
t rata−rata 24 , 9 s
b. Putaran konveyor dalam 1 menit
Sc=V × 60¿ 0,247 × 60¿ 14 , 82 m
c. Putaran roda alat tanam teoritis (PRT)
Sc 14 , 82
PRT= ¿ ¿ 14 , 52 m
K 1 ,02
d. Putaran roda alat tanam aktual (PRA)
60
PRA=
t rata−rata
60
¿ =2,409 m
24 , 9
e. Efisiensi Perhitungan
PRA 2,409
Ef = ×100 %¿ ×100 %¿ 16 , 59 %
PRT 14 , 52
f. Kapasitas kerja efektif
2
m
KKE=LK ×V × Ef ¿ 0 , 2× 0,247 ×16 ,59¿ 0,819
s

2. Kebutuhan Biji
a. Jarak rata-rata antar lubang (x)
x 1+ x 2 25 ,2+24 , 6
x= ¿ ¿ 24 , 9 cm¿ 0,249 m
2 2
b. Jumlah biji rata-rata perlubang (g)
g1 + g2 2, 29+2 , 33
g= ¿ ¿ 2 , 31cm
2 2

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


c. Jumlah lubang permeter alur (h)
h=¿ ¿ ¿¿ ¿ ¿ ¿¿ 4 , 01lubang
d. Panjang alur lahan total (Rtot)
L 30
Rtot= × P¿ ×50¿ 7.500
LK 0 ,2
e. Jumlah lubang total (Htot)
Htot =h × Rtot¿ 4 , 01× 7.500¿ 30.075 lubang
f. Kebutuhan biji total (btot)
btot =g × Htot¿ 2 , 31× 30.075¿ 69.473 , 25 biji
g. Kebutuhan massa biji total (Mtot)
btot 69.437 , 25
Mtot = × M¿ ×0,00667 ¿ 4,631 kg¿ 4.631 gram
100 100

Perhitungan DHP Metering Device 8 mm


1. Efisiensi Kerja
a. Kecepatan laju alat tanam
S 6 ,17 m
V= ¿ ¿ 0,243
t rata−rata 25 ,35 s
b. Jarak konveyor dalam 1 menit
Sc=V × 60¿ 0,243 ×60¿ 14 , 58 m
c. Putaran roda alat tanam teoritis (PRT)
Sc 14 , 58
PRT = ¿ ¿ 14,294 m
K 1 , 02

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


d. Putaran roda alat tanam aktual (PRA)
60 60
PRA= ¿ ¿ 2,366 m
t rata−rata 25 ,35
e. Efisiensi
PRA 2,366
Ef = ×100 %¿ × 100 %¿ 16,552 %
PRT 14,294
f. Kapasitas kerja efektif
2
m
KKE=LK ×V × Ef ¿ 0 , 2× 0,243 ×16,552¿ 0,8044
s

2. Kebutuhan Biji
a. Jarak rata-rata antar lubang (x)
x 1+ x 2 23 ,52+30 , 88
x= ¿ ¿ 27 , 2 cm¿ 0,272 m
2 2
b. Jumlah biji rata-rata perlubang (g)
g1 + g2 1, 58+1 , 35
g= ¿
2 2
= 1,465 biji
c. Jumlah lubang permeter alur (h)
h=¿ ¿ ¿¿ ¿ ¿ ¿¿ 3 , 67 lubang
d. Panjang alur lahan total (Rtot)
L 30
Rtot= × P¿ ×50¿ 7.500
LK 0 ,2
e. Jumlah lubang total (Htot)
Htot =h × Rtot¿ 3 , 67 ×7.500¿ 27.525 lubang

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


f. Kebutuhan biji total (btot)
btot =g × Htot¿ 1,465 ×27.525¿ 40.324 biji
g. Kebutuhan massa biji total (Mtot)
btot 40.324
Mtot = × M¿ ×0,00667 ¿ 2,689 kg¿ 2.689 gram
100 100

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


b. Analisa Data Hasil Praktikum

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan menggunakan Seed Table dengan
ukuran metering device yaitu 8 mm dan 13 mm, diperoleh bahwa metering device yang
berukuran 8 mm pada ulangan pertama memiliki rata-rata biji yang keluar adalah 1,58 dan pada
ulangan kedua didapatkan rata-rata biji yang keluar adalah 1,35. Sedangkan, pada metering
device yang berukuran 13 mm, pada ulangan pertama didapatkan rata- rata biji yang keluar
adalah 2,5 dan pada ulangan yang kedua didapatkan rata-rata biji yang keluar adalah 2,4. Dari
hasil perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa ukuran dari metering device dapat
memengaruhi rata-rata biji yang keluar dari Seed Table. Semakin besar ukuran metering
device yang digunakan, maka rata-rata biji yang keluar akan semakin banyak, begitu juga
sebaliknya.
Selain dapat memengaruhi rata-rata biji, ukuran metering device juga dapat memengaruhi
jarak tanam. Dari hasil praktikum dan perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa
penggunakan metering device berukuran 8 mm memiliki rata-rata jarak tanam sebesar 23,52 cm
pada ulangan pertama dan rata-rata jarak tanam sebesar 30,88 cm pada ulangan kedua.
Sedangkan pada metering device yang berukuran 13 mm, memiliki rata-rata jarak tanam sebesar
24,29 cm pada ulangan pertama dan rata-rata jara tanam sebesar 22,18 cm pada ulangan kedua.
Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa semakin besar ukuran metering device, maka jarak
tanam nya akan semakin kecil.

c. Data Hasil Perhitungan


DATA NYA SUDAH DIGABUNG DENGAN YANG DATA HASIL PRAKTIKUM

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


d. Analisa Perhitungan

Berdasarkan data hasil perhitungan efisiensi kerja dari metering device ukuran
13mm diperoleh kecepatan maju alat tanam (v) sebesar 0,247 m/s dengan jarak
konveyor dalam satu menit (sC) sepanjang 14,82 m. Putaran roda alat tanam (PRT)
sebesar 14,52 m dan putaran roda alat tanam aktual (PRA) sebesar 2,409 m. Efisiensi
yang diperoleh (Ef) sebesar 16,59% dengan kapasitas kerja efektif (KKE) 0,819 m2/s.
Parameter kebutuhan biji 8mm diantaranya diperoleh jarak rata-rata antar lubang
sebesar 0,249 m dengan jumlah biji rata-rata per-lubang 2,31 biji, jumlah lubang per-
meter alur berjumlah 4,01 lubang, Panjang alur lahan total sepanjang 7500 m. Jumlah
lubang total sebanyak 30.075 lubang dengan kebutuhan biji total 69.473,25 biji,
kebutuhan massa biji total 4.631 g.
Sedangkan untuk metering device ukuran 8mm diperoleh kecepatan maju alat
tanam (v) sebesar 0,243 m/s dengan jarak konveyor dalam satu menit (sC) sepanjang
14,58 m. Putaran roda alat tanam (PRT) sebesar 14,294 m dan putaran roda alat
tanam aktual (PRA) sebesar 2,366 m. Efisiensi yang diperoleh (Ef) sebesar 16,552%
dengan kapasitas kerja efektif (KKE) 0,8044 m2/s. Parameter kebutuhan biji 8mm
diantaranya diperoleh jarak rata-rata antar lubang sebesar 0,272 m dengan jumlah biji
rata-rata per-lubang 1,465 biji, jumlah lubang per-meter alur berjumlah 3,67 lubang,
Panjang alur lahan total sepanjang 7500 m. Jumlah lubang total sebanyak 27.525
lubang dengan kebutuhan biji total 40.324 biji, kebutuhan massa biji total 2.689 kg.

e. Grafik
Matering Device 8mm

ULANGAN 1
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 100 200 300 400 500 600

Diameterr Metering Deice 8 mm


2.5 (Ulangan 2)
2

1.5
Jumlah Biji

0.5

0
0 44 74.5 141.5 202.5 268.5 298 328 348 365.5 381 431.5 445.5 478 493.5 508.5 525
Jarak (cm)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


Matering device 13 mm

3.5 ulangan 1
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 100 200 300 400 500 600 700

ulanagn 2
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 100 200 300 400 500 600

f. Analisa Grafik (Minimal 2 sitasi)


Berdasarkan grafik jarak biji dengan jumlah biji memiliki hasil yang berbeda-beda 13
mm dan 8 mm yang disebabkan oleh perbedaan diameter. Menurut Adhar (2016), perbedaan
diameter menjadi pemicu perbedaan hasil yang berbeda di setiap keluarnya jumlah biji pada
mantering device 8 mm dan matering device 13 mm. Sedangkan menurut Syafriandi, (2015)
diameter yang lebar dapat menjatuhkan banyak biji dan diamter sempit menjadikan jumlah
biji lebih sedikit keluar dari matering device.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


g. Hubungan Antara Diameter Metering Device Terhadap Jumlah Biji yang Keluar
Dibandingkan dengan Literatur (2 Sitasi)
Ukuran pada metering device akan mempengaruhi biji yang keluar. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Rahma dan Darma (2017) diameter biji diukur untuk menentukan lubang
yang sesuai dengan metering device sehingga biji tidak akan terhambat atau mengalami
kerusakan akibat gesekan dengan alat. Hal ini didukung oleh pernyataan Mu’minin et al
(2018) diameter meteing device berfungsi untuk menjatah jumlah benih yang ingin
dikeluarkan sedangkan perbedaan jumlah benih yang jatuh dipengaruhi oleh karakteristik
ukuran benih. Sehingga semakin besar diameter alat metering device, maka biji akan lebih
mudah jatuh sehingga cenderung tidak stabil jumlahnya. Sebaliknya, diameter yang kecil
akan menghalangi benih jatuh sehingga jumlah penanaman benih relatif lebih konstan.

h. Jika RPM dipercepat apa yang akan terjadi terhadap jarak, waktu, dan jumlah biji yang
keluar? (Minimal 1 sitasi)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kecepatan putar sudut
(rpm) dapat berpengaruh pada jarak, waktu, dan jumlah biji yang dikeluarkan pada
mulut mekanis. Semakin cepat rpm yang dinyalakan makan akan semakin cepat waktu
berputarnya. Menurut Sitorus et. al., (2015), metering device berguna untuk mengatur
pengeluaran benih. Semakin besar atau kecilnya metering device menentukan banyak
sedikitnya biji yang keluar. Semakin lebar atau semakin besar lubang suatu metering
device akan menghasilkan keluaran benih yang lebih banyak. Menurut Mu’minin
(2018), dalam metering device yang berputar terdaoat gaya sentrifugal, gaya
sentrifugal merupakan gaya melingkar menjauhi pusat rotasi akibat rpm dipercepat
maka lubang metering device yang tadinya besar nampak seperti mengecil karena bii
yang digunakan akan sulit untuk masuk ke dalam lubang yang berputar dengan
kencang sehingga jarak tanam menjadi lebih jauh dan jumlah biji menjadi lebih sedikit.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


8. PENUTUP
a. Kesimpulan
Kegiatan penanaman terdiri dari perencanaan penanaman, persiapan penanaman, dan
penanaman. Penanaman adalah kegiatan yang utama dalam suatu budidaya tanaman. Alat
tanam adalah alat yang berguna untuk menempatkan benih tanaman, seperti biji- bijian,
bibit, batang, ataupun sebagian tubuh tanaman lain baik di atas maupun di bawah permukaan
tanah. Sumber tenaga dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu manusia dan traktor. Alat
baris penanaman sistem baris lebar dibuat untuk meletakkan benih dalam tanah dengan jarak
baris tanam satu dengan lainnya cukup lebar, kemungkinan besar dilakukan penyiangan dan
meningkatkan efisiensi pemanenan. Alat penanaman baris sempit dibuat untuk menanam
benih kecil atau rumput dalam baris dan alur yang sempit juga kedalaman seragam. Jarak
tanam yang optimal dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sifat klon yang ditanam,
topografi, serta kerapatan tanaman yang dikehendaki.

b. Saran
Tetap semangat dan sehat selalu

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


DAFTAR PUSTAKA

Erwin S, Ramli, dan Adrianton. 2015. Pengaruh Berbagai Jarak Tanam Pada Pertumbuhan dan
Produksi Kubis (Brassica oleracea L.) Di Dataran Menengah Desa Bobo Kecamatan
Palolo Kabupaten Sigi. E-Journal Agrotekbis. 3(4): 38 - 46.
Harnel. 2012. Kajian Teknis dan Ekonomis Alat Tanam Bibit Padi Manual (Transplanter)
Mofofikasi Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian di Kabupaten Sijunjunh,
Sumatera Barat. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 15 (1): 38 - 46.
Iskandar, M., Syafriandi, dan Mustaqimah. 2017. Desain dan Pengujian Alat Tanam Benih Jagung.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah. 2 (1): 314-319.
Jamaluddin, P., H. Syam, N. Lestari, dan M. Rizal. 2019. Alat dan Mesin Pertanian.
Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
Kartika T. 2018. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays
L.) Non Hibrida di Lahan Balai Agro Teknologi Terpadu (ATP). Sainmatika. 15 (2): 129 -
139.
Ramadhan, A. R., K. P. Wicaksono, dan A. Suryanto. Pengaturan Jarak Tanam pada Rice
Transplanter dan Dosis Pupuk Majemuk terhadap Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.)
Varietas Ciherang. Jurnal Produksi Tanaman. 5 (8): 1235-1242.
Sahara, D., E. Kushartanti, dan T. Suhendrata. 2013. Kinerja Usahatani Padi dengan Mesin
Transplanter dalam Rangka Efisiensi Tenaga Kerja. Jurnal Sepa. 10 (1): 55- 62.
Sobirin, M. 2017. Rancang Bangun Kinematika Alat Tanam Padi Model Transplanter. [Thesis].
Malang: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.
Umar, S., A. R. Hidayat, dan S. Pangaribuan. 2017. Pengujian Mesin Tanam Padi Sistim Jajar
Legowo (Jarwo Transplanter) di Lahan Rawa Pasang Surut. Jurnal Teknik Petanian
Lampung. 6 (1): 63-72.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


LAMPIRAN

1. Bukti Sitasi

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023
2. Dokumentasi Alat Praktikum

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023
3. Data Hasil Perhitungan

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai