Anda di halaman 1dari 12

Tugas

MEKANISASI PERTANIAN
“Rice transplanter”

OLEH:

UMAR TIMBU
D1B118106

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penanaman bibit padi di Indonesia umumnya masih dilakukan secara


manual dengan mengandalkan manusia sebagai sumber tenaga. Cara manual
demikian sering menimbulkan permasalahan di daerah-daerah yang ketersediaan
tenaga penanamnya terbatas, sementara sawah yang diusahakan berukuran luas.
Waktu tanam serempak akan tertunda sehingga keseragaman pertumbuhan
tanaman tidak tercapai. Penggunaan tenaga manusia untuk proses tanam juga
tidak efisien dan mengakibatkan biaya menjadi tinggi.
Petani yang memiliki lahan cukup luas seringkali menghadapi hambatan
dalam setiap kegiatan budidaya karena keterbatasan sumberdaya terutama tenaga
kerja di bidang pertanian serta didukung dengan masih rendahnya tingkat
produktivitas tenaga kerja pertanian tersebut. Hal ini karena hampir sebagian
besar tenaga kerja pertanian saat ini sudah memasuki usia non produktif
sementara generasi muda lebih banyak terjun di sektor lain baik industri maupun
sektor informal sebagai akibat dari rendahnya minat mereka untuk terjun langsung
ke lahan pertanian, apalagi dengan sistem pertanian tradisional. Oleh karenanya
keberadaan mesin pertanian dapat meningkatkan produktifitas dan efektifitas
kerja.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya dalam
bidang pertanian sekarang ini telah dikembangkan berbagi jenis mesin penanam
yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam memudahkan proses
penanaman sehingga dapat menghasilkan kinerja efektif dan efisien dengan
keuntungan yang lebih besar.
Keberadaan rice transplanter merupakan solusi dalam penanaman bibit padi
agar diperoleh waktu tanaman yang seragam dengan biaya yang efisien dan hasil
tanam yang rapi. Namum demikian, segala keunggulan dari rice transplanter akan
dicapai jika operator memiliki pengetahuan dalam budidaya padi dan
keterampilan mengoperasikan alsintan tersebut secara baik. Pengetahuan
budidanya meliputi waktu pindah tanam bibit, jumlah bibit per lubang tanam,
kedalam tanam, seta jarak dan pola tanam. Keterampilan pengoperasian mesin
termasuk mengendalikan jalanya alsintan, mengatur perlengkapan alsintan agar
pengaturan tanam sesui yang diinginkan.

B. Tujuan

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian utama


rice transplanter, mengetahui cara-cara kerja rice transplanter, serta cara kerja rice
transplanter
II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam budidaya padi, salah satu kegiatan yang banayak menyerap tenaga
kerja adalah kegiatan menyerap tenaga kerja adalah kegiatan tanam bibit padi.
Kegiatan tersebut memerlukan tenaga kerja sekitar 25% dari seluruh kebutuhan
tenaga kerja budidaya padi. Ptani di jawa timur minsalnya dalam pelaksanaa
usahatani padi pada umumnya menanam bibit padi secara manual dengan tenaga
manusia. Di satu sisi minat generasi muda untuk meneruskan mata pencariaan
sebagai petani semakin berkurang, mereka lebih memilih bekerja sebagai buruh di
pubrik ataupun di perusahaan-perusahaan swasta. Keadaan demikian tentunya
sangat memprihatikan bagi pemerintah dalam peningkatan ketahanan pangan.
Kondisi tersebut menuntut adanya teknologi alat/mesin tanam padi, salah satu
diantaranya adalah mesin taman pindah bibit padi (Rice Transplanter). Teknologi
rice transplanter dapat mempercepat waktu tanam bibit padi dan mengatasi
permasalahan kelangkaan tenaga kerja tanam bibit padi (wahab, 2013).
Alat dan mesin penanam adalah suatu peralatan yang digunakan untuk
menempatkan benih, tanaman, atau bagian tanaman pada areal yang telah
disiapkan baik di dalam ataupun di atas permukaan tanah. Tujuan penanaman
adalah menempatkan biji di dalam tanah untuk memperoleh perkecambahan dan
tegakan yang baik, tanpa harus melakukan penyulaman alat mesin penanam rice
transplanter (Purwadi, 1990).
Penggunaan alat dan mesin pertanian pada proses produksi dimaksudkan
untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas, kualitas hasil, dan
mengurangi beban kerja petani Sejak beberapa tahun terakhir ini telah
diperkenalkan dan dikembangkan mesin tanam pindah bibit padi (rice
transplanter). Rice transplanter adalah mesin penanam padi yang dipergunakan
untuk menanam bibit padi yangtelah disemaikan pada areal khusus (menggunakan
tray/dapog) dengan umur atau ketinggian tertentu, pada areal tanah sawah kondisi
siap tanam, dan mesin dirancang untuk bekerja pada lahan berlumpur (puddle)
dengan kedalaman kurang dari 40 cm. Oleh karena itu mesin ini dirancang ringan
dan dilengkapi dengan alat pengapung. Inovasi teknologi rice transplanter
berpeluang dapat mempercepat waktu tanam bibit padi dan mengatasi kelangkaan
tenaga kerja tanam bibit padi pada daerah-daerah tertentu (Taufik, 2010).
Menurut Budiarti (1993) fungsi mesin penanam, yaitu meletakkan benih
yang akan ditanam pada kedalaman, jumlah tertentu dan seragam, dan pada
sebagian besar alat penanam akan menutup dengan tanah kembali alat dan mesin
pertanian dapat membantu petani dalam mengatasi masalah keterbatasan tenaga
kerja. Penggunaan alat dan mesin pertanian dapat membantu petani dalam
memperluas garapan dan intensitas tanam serta pelaksanaan kegiatan yang tepat
waktu (Alihamsyah 1991).
III PEMBAHASAN

Rice transplanter adalah jenis mesin penanam padi yang dipergunakan


untuk menanam bibit padi yang telah disemaikan pada areal khusus dengan umur
tertentu, pada areal tanah sawah kondisi siap tanam, mesin dirancang untuk
bekerja pada lahan berlumpur (puddle). Oeh karena itu mesin ini dirancang ringan
dan dilengkapi dengan alat pengapung.

A.    Macam-macam rice transplanter


     1.      Berdasarkan atas sumber daya penggerak
a.Manually Operated Transplanter yang sumber daya
penggeraknya berasal dari  tenaga manusia
b.Animal Drawan Transplanter yang sumber daya penggeraknya
berasal dari tenaga hewan.
c.Tractor Mounted Transplanter yang sumber daya
penggeraknya berasal dari traktor yang merupakan unit terpisah
dari transplanternya
d.Self Propelled Transplanter yaitu transplanter yang unit
penggeraknya menjadi satu kesatuan unit dengan alat penanamnya
 2. Menurut macam persemaian yang digunakan transplanter dibagi menjadi dua.
a.Root wash seedling apabila dalam penggunaan transplanter, persemaian
harus melalui pencucian akardengan air sampai bersih dari tanah, dan cara ini
dilakukan dengan cara tradisional dan memakan waktu cukup lama sehingga tidak
banyak dikembangkan
b.Soil Bearing Seedling atau Mat Seedling apabila dalam penggunaan
transplanter persemaian tidak perlu mengalami pencucian aka, jadi tanah
dibiarkan melekat pada perakaran persemaian. cara ini membutuhkan pembuatan
persemaian khusus yaitu benih disebar pada kotak persemaian yang mempunyai
ukuran tertentu yang disesuaikan dengan seedling tray transplanter

B.     Bagian-bagian transplanter
     1.      Travelling Devices yang berfungsi untuk menggerakkan transplanter ke
depan dan belakang

     2.      Feeding Devices yang terdiri dari


a.Seedling Tray berfungsi sebagai tempat meletakkan persemaian
yang akan ditanam
b Seedling Stopper berfungsi sebagai alat penahan persemaian
yang terdapat pada seedling tray
c.Seedling Feeding Pawl untuk menggerakkan seedling tray
kekanan dan kekiri agar pengambilan persemaian merata

     3.      Planting Devices terdiri dari


a.Planting Arm berfungsi mengerakkan garpu penanam atau
planting fork
b.Planting fork sebagai alat pengambil bibit persemaian dari
seedling tray
c.Operating Devices adalah alat pengendalian operasi terdiri atas
motor, kopling, gas, versneling, rem
pengenalan tentang alat rice transplanter beserta dengan komponen atau
bagian-bagian alat tersebut. Yang pertama diperkenalkan yaitu pada bagian
belakang alat yaitu terdapat sakelar utama, tuas pedal gas, tuas kopling utama,
tuas kopling tanan, tuas kopling kemudi kiri dan kemudi kanan, tuas penyesuaian
pengambilan kedalaman dan tuas penyesuaian kedalaman tanam. Pada komponen-
komponen ini masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Pada alat ini, pada komponen tuas penyesuaian lubang tanam, memiliki
fungsi yaitu mengatur atau menyesuaikan kedalaman untuk tanaman, agar
tanaman yang ditanam tidak terlalu kedalaman dan uga tidak terlalu dangkal. Pada
alat ini juga terdapat tuas kopling kemudi kanan dan tuas kopling kemudi kiri.
Alat ini dapat digunakan pada saat ingin berhenti. Fungsi dari kedua tuas ini sam
dengan fungsi tuas kopling kemudi kiri dan kanan yang terdapat pada traktor
tangan.
Selanjutnya yang diperkenalkan yaitu rice transplanter bagian depan. Pada
bagin depan mesin ini, terdapat komponen yang disebut dengan platfrom bibit.
Platfrom ini berfungsi untuk meletakkan bibit yang akan ditanam, sedangkan bibit
tanaman cadangan dapat diletakkan pada penyimpanan bibit cadangan yang ada
didepan platfrom tersebut. Pada alat rice transplanter ini terdapat suatu bagian
yang disebut dengan pelampung. Komponen ini berfungsi untuk membuat mesin
ini dapat mengapung di persawahan agar roda atau mesin ini tidsk terbenam di
persawahan.
Selanjutnya yaitu pengenalan tentang alat penebar benih. Alat ini berukuran
kecil. Cara kerja alat ini yaitu didorong. Alat ini dapat diatur berapa banyak benih
yang akan dikeluarkan. Dengan adanya mesin-mesin ini, para petani lebih
menghemat tenaga kerja dan menghemat waktu. Karena mesin ini dapat
meringankan beban para petani dalam melakukan penanaman benih dan
penebaran bibit.
Pada proses tanam padi umumnya menggunakan tenaga kerja
konvensional yaitu dengan menancapkan bibit padi ke dalam lumpur / tanah di
hamparan sawah. Pada saat penanaman bibit padi membutuhkan tenaga yang
cukup banyak dan waktu yang lama sehingga biaya yang dikeluarkan jauh lebih
banyak. Untuk menanam 1 hektar padi dibutuhkan tenaga sekitar 10 orang dalam
waktu 2 hari.

Efisiensi usahatani menjadi salah satu aspek penting dalam budidaya padi.
Mahalnya biaya tenaga kerja penggarap sebagai akibat langkanya tenaga kerja di
pedesaan, membuat para petani padi lebih mengandalkan alat pertanian mekanis.
Cangkul dan bajak kerbau sudah digantikan taktor untuk mengolah tanah.  Sabit
juga sudah diganti oleh mesin panen combine harvester. Sementara untuk
menanam padi para petani sudah mulai mengenal mesin penanam padi atau Rice
transplanter.
Rice transplanter bekerja seperti layaknya orang tandur / tanam padi
dengan menancapkan bibit padi ke dalam tanah persawahan dengan teratur yaitu 1
buah bibit padi pada setiap satu titik tanam. Mesin ini dijalankan hanya oleh
seorang tenaga dan satu orang asisten sehingga sudah dapat mengganti beberapa
puluh orang tenaga kerja. Untuk tanam padi seluas 1 hektar hanya dibutuhkan
waktu 4-5 jam dibandingkan dengan cara tradisional yang membutuhkan tenaga
kerja sebanyak 10 orang selama 2 hari. Sehingga dari segi biaya dan waktu,
penanaman dengan mesin tanam padi (Rice Transplanter) jauh lebih efisien.
V. PENUTUP

Kesimpulan

Fungsi mesin penanam atau rice transplanter, yaitu meletakkan benih yang
akan ditanam pada kedalaman, jumlah tertentu dan seragam, dan pada sebagian
besar alat penanam akan menutup dengan tanah kembali alat dan mesin pertanian
dapat membantu petani dalam mengatasi masalah keterbatasan tenaga kerja.

Saran

Saran dan kritik yang bersipat membangun sangat di butuhkan guna


penyempurnaan lebih pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Alihamsyah, 1991. Mesin-Mesin Pertanian. Jakarta: CV Jasa Guna.

Budiarti, 1993. Mekanisasi Alat Tanam. Jakarta: Bina Aksara.

Harjodinomo, S. 1969. Bertanam Padi. Bina Cipta, Bandung.

Lakitan, benyamin, 1996. Peningkatan Kemampuan Petani Dalam


Pengembangan Tanaman. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Mardikanto, T.,2003. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.

Purwadi, Tri. 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani. Gadjah Mada University
Press: Yogyakarta

Taufik. 2010. Alsin Transplanter untuk Pilot Project UPJA Center Efisiensikan
Waktu Tanam. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Kalimantan Selatan

Wahab, Moh I. 2013. Tanam Padi Sawah Menggunakan Rice Transplanter. Balai


Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Badai Besar Pengkajian dan
Pemembangan Teknologi Pertanian, Balai Pengkajian Pertanian. Jawa Tengah

Anda mungkin juga menyukai