Anda di halaman 1dari 31

3x4 cm

LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN
“IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM”

Disusun oleh:

NAMA : Aji Bimantoro


NIM : 205040201111161
KELOMPOK : N2
ASISTEN :

1. MOHAMMAD ALFIANUR R
2. PIPIT ELOK NIKMATUS SOLIKAH
3. HARKI HERMAWAN
4. BAGUS RAHMATULLOH
5. HAFIDZ NUR SALAM

LABORATORIUM DAYA DAN MESIN PERTANIAN

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021
MATERI II
IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM

1. TUJUAN
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengenalkan peralaan mekanis
yang digunakan sebagai alat tanam beberapa biji-bijian, mengetahui karakteristik serta
menghitung efisiensi alat tanam, dan untuk memprediksi biji yang dibutuhkan untuk
penanaman pada suatu lahan.

2. DASAR TEORI
a. Pengertian Penanaman (3 Sitasi)
Penanaman merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam
budidaya tanaman padi. Penanaman berarti menanam benih atau bibit pada suatu
lahan/yang telah disediaka (Harnel, 2012). Sedangkan menurut Satriawan et al.,
(2019). Penanaman adalah kegiatan memindahkan bibit dari tempat penyemaian ke
lahan pertanaman untuk di dapatkan hasil produk dari tanaman yang dibudidayakan.
Penanaman merupakan salah satu rangkaian yang dilakukan untuk
menempatkan biji atau benih dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan
biji diatas permukaan tanah serta menanamkan dalam tanah yang bertujuan untuk
mendapatkan perkecambahan dan pertumbuhan biji yang baik (Aini & Ichwan, 2017).
.

b. Pengertian Alat dan Mesin Penanam (2 sitasi)

Menurut Suhendrata (2013) alat dan mesin penanaman adalah kebutuhan


utama pada sector pertanian karena adanya kelangkaantenaga manusia akbiat upah
mahal dan alat yang memiliki manfaat untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas,
produktivitas, kualitas hasil serta mengurangi beban dalam kerja petani. Sedangkan
Yusianto (2012) menjelaskan alat tanam benih adalah kombinasi dari satu arau
beberapa petani dengan sebuah alat dimana satu dengan yang lainnya akan saling
berinteraksi menghasilkan keluaran yang efektif dan sesuai keinginan.

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


c. Sebutkan dan Jelaskan Jenis Alat Tanam berdasarkan Sumber Tenaga Pengerak (2
Sitasi)
Berdasarkan sumber tenaga penggeraknya jenis alat tanam dapat dibagi menjadi
dua yaitu :
- Sumber Tenaga Manusia
Alat tanam menggunakan sumber tenaga manusia dibedakan menjadi 2 yaitu
alat tugal tradisional (tenaga manusia) dan alat tanam semi mekanis. Pada alat
tradisional menggunakan tenaga manusia contohnya adalah tugal dan kentheng. Tugal
merupakan alat yang menggnakan tangan dan cocok untuk menanam benih. Kentheng
adalah alat yang digunakan mengatur larikan padi menggunakan tenaga manusia.
Sedangkan alat semi mekanis adalah paddy transplanter manual dan alat tanam padi
tebar langsung tipe drum (Aini & Ichwan, 2017).

- Sumber Tenaga Traktor


Menurut Siswanto (2015) mengatakan bahwa alat penanaman dengan
sumber tenaga dari traktor digolongkan menjadi 3 yaitu :
1. Alat penanaman sistem baris lebar, yaitu dirancang untuk menempatkan benih-
benih dalam tanah dengan jarak baris tanam satu dengan yang lain cukup
besar. Contohnya adalah Mesin Penanam Tipe Mounted dan Drill.
2. Alat penanaman sistem baris sempit, yaitu alat yang dirancang untuk menanam
benih yang kecil dalam baris dan alur yang sempit serta seragam.
Alat penanaman sistem sebar, yaitu cara penanaman yang paling lama dan
sederhana. Pada sistem ini tidak memerlukan penutupan. Penutupan dilakukan dengan
garu. Contohnya adalah : tipe sentrifugal atau endgate, tipe pesawat terbang dan
penebar rumput-rumputan.

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


d. Hubungan Jarak Tanam Dan Pertumbuhan Tanaman (Minimal 2 Sitasi)

Korelasi jarak tanam dan petumbuhan tanaman dapat dilihat apabila pada
tanaman diatur kerapatannya maka akan meminimalkan kompetisi intrapopulasi agar
kanopi taaman dan akar memanfaatkan lingkungan dengan optimal. Akan tetapi, jika
jarak tanam jarang juga dapat memperbaiki kualitas tanaman serta memberikn peluang
terhadap perkembangan gilma yang berdampal negative karena terjadi kompetisi
dengan tanaman utama (Erawati & Hipi, 2016). Sedangkan Menurut Abadi et al. (2013)
jarak tanam yang disesuaikan dan diatur berdasarkan sifat tanaman dan faktor
lingkungan akan menyebabkan hasil produksi yang semaksimal mungkin, namun jika
penambahan penambahan kepadatan tanam di atas maksimum maka akan menurunkan
hasil produksi tanaman.
Menurut pendapat Marliah, (2012) hubungan jarak tanama dengan pertumbuhan
tanaman adalah jika Jarak tanam yang terlalu jarang mengakibatkan besarnya proses
penguapan air dari dalam tanah, sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan
terganggu. Sebaliknya jarak tanam yang terlalu rapat menyebabkan terjadinya
persaingan tanaman dalam memperoleh air, unsur hara dan intensitas matahari.

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


e. Definisi Transplanter dan Jelaskan Prinsip kerja alat tanam Transplanter (2 sitasi)

Menurut Suhendrata (2013) Rice transplanter adalah mesin penanam padi


yang dipergunakan untuk menanam bibit padi yang telah disemaikan pada areal
khusus (menggunakan tray/dapog) dengan umur atau ketinggian tertentu, pada areal
tanah sawah kondisi siap tanam, dan mesin dirancang untuk bekerja pada lahan
berlumpur (puddle) dengan kedalaman kurang dari 40 cm.
Transplanter adalah alat mesin pertanian yang digunakan untuk mengupaakan
produksi padi serta alat yang menanam bibit padi langsung yang dapat menancapkan
bibit padi hingga 4 bibit sekaligus dan dapat diatur sesuai kebutuhan (Farizan et al.,
2018).
Prinsip kerja menurut Lestari et al., (2017) mengatakan bahwa energi dari
engine figunakan untuk menggerakkan poros, putaran poros dihubungkan dengan dua
macam gear. Gear pertama untuk menjalankan papan benih yang bergerak kiri-kanan.
Sedangkan gear kedua digunakan untuk memutar jari-jari tanam dari sprocket yang
dihubungkan dengan rantai.

f. Sebutkan dan Jelaskan kelebihan dan kekurangan Transplanter (2 Sitasi)

Umar & Pangaribuan (2017), menjelaskan adapun kelebihan dalam menggunakan


transplanter yaitu efisiensi waktu tanam, sekaligus penghematan biaya tanam. Selain itu
kualitas tanaman padi juga lebih baik terutama bila dilihat dari vegetatif awal. Sedangkan
kekurangannya yaitu petani banyak yang belum beradaptasi dengan penggunaan alat
mesinnya. Sedangkan kelebihan mesin transplanter menurut Saleh dan Hasyim (2017)
dapat mempercepat waktu tanam bibit dan mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam
bibit pada daerah–daerah tertentu. Mesin ini juga dapat menaikkan taraf hidup petani
dengan meningkatkan produktivitas tanaman. Untuk kekekurangan rice transplanter
menurut Setiawan dan Afrizal (2019) adalah mesin ini sulit digunakan pada lahan yang
berbukit, disebabkan oleh petani yang harus mengangkat alat ini.

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


3. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM

Waktu : Kamis, 22 April 2021


Tempat : Google Meet
Praktikum ini dilakukan secara daring melalui google meeting yaitu pada Kamis,
22 April 2021.

4. ALAT BAHAN DAN FUNGSI

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
Alat dan Bahan Fungsi
Saklar Mengontrol hidup dan mati arus listrik
Control panel Mengontrol hidup dan mati seed table
Hopper pasir Menampung pasir kuarsa
Pasir kuarsa Menampung jatuhnya biji
Kran Membuka dan menutup hopper pasir
Metering device Mengatur keluaran biji
Mulut mekanis Tempat keluarnya biji
Roller Menggerakkan pulley
Pulley Menggerakan matering device
V-belt Mentransmisikan daya dari roller ke metering device
Belt konveyor Tempat jatuhnya pasir dan biji
Bak penampung Penampung biji dan pasir setelah dari belt konveyor
Filter Memisahkan pasir dan biji
Motor Penggerak mesin
Penyangga Penyangga alat seed table
Biji sampel Bahan perlakuan
RPM control Pengatur kecepatan mesin
Penggaris Pengukur jarak antar biji
Stopwatch Penghitung waktu

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


Alat dan bahan yang digunakan pada transplanter adalah sebagai berikut:
Alat dan Bahan Fungsi
Tangki bahan bakar Sebagai tempat bahan bakar
Penunjuk arah Membantu untuk memastikan berjalan lurus
Pelampung Membantu jalannya saat berada di lahan
Roda Membantu jalannya saat berada di darat atau di aspal
Rak Meletakkan benih padi/tray tanam
Tempat bibit Peletakan bibit ke lengan tanam yang akan langsung
tertancap ke sawah
Lengan tanam Mengambil bibit padi yang telah disiapkan
Tuas gas Mngatur besar/kecilnya gas
Kopling utama Memutus dan mentransmisikan daya
Choke Membantu menyalakan mesin
Power on/off & lampu Mengontrol nyala/mati mesin dan menyalakan lampu
Tuas hidrolik Menaikkan/menurunkan mesinnya (pelampung)
Tuas penanam Menyalakan lengan tanam
Tuas pemindah Mengatur pengoperasian dari transplanter
Tuas kedalaman Mengatur kuantitas pengambilan bibit oleh lengan tanam
(kanan) dan mengatur kuantitas pengambilan bibit (kiri)
Tuas starter Menyalakan mesin
Handle kopling Mengatur transplanter pada saat belok
Bibit padi Sebagai bahan perlakuan

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


5. CARA KERJA (Flow Chart)

Prosedur praktikum yang dilakukan meliputi:


A. Prosedur Seed Table

Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan

Pengukuran massa biji bahan yang digunakan (kg)

Pengaturan control panel dan seed table

Bahan yang telah disiapkan dimasukkan kedalam


Hopper pada Seed table

Seed table dinyalakan dan diukur waktu yang


diperlukan biji untuk sampai pada ujung seed tabel
(t)

Diukur jarak antar biji yang jatuh pada konveyor


seed table

Dihitung jumlah biji yang jatuh pada setiap titik


pada konveyor seed table

Ditentukan rencana lebar alur tanaman (LK)

B. Prosedur Transplanter

Putar putaran on/off ke arah on (nyala)

Tarik choke untuk memudahkan penyalaan


mesin

Tarik tuas starter agar mesin dapat menyala

Setelah mesin menyala pindahkan tuas


penanam sesuai kebutuhan

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


Pindahkan tuas pemindah ke opsi darat
untuk perjalanan menuju lahan atau opsi
operasi lapang untuk lahan sawah

Tekan kopling utama serta pindahkan tuas


utama untuk menggerakkan mesin

Lepas kopling secara perlahan untuk


mengoperasikan transplanter

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


6. GAMBAR ALAT

- Gambar Tangan

Gambar 1. Trasnplanter

Gambar 2. Seed Planter

- Gambar Literatur

Gambar 3. Transplanter (Umar et al., 2017)

Gambar 4. Seed Table (Wibowo et al., 2017)

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


7. PEMBAHASAN
a. Data Hasil Praktikum

DHP Metering Device 8 mm

Ulangan 1 Ulangan 2
Jarak (cm) Jumlah biji Jarak (cm) Jumlah biji
32,5 1 44 1
18 1 30,5 1
63 1 68 1
15 1 61 1
21,5 1 66 1
13 1 29,5 1
17,5 1 30 1
66 1 21 1
17 1 17,5 1
14 1 15,5 1
53 2 50,5 1
17 1 14 1
27,5 1 32,5 1
26 1 15,5 1
13,5 1 16 1
13,5 1 16,5 1
17,5 1
32 1
16 1
10 1
21,5 1
20 1
Rata-rata
a) Ulangan 1
Jarak : 37,56 cm
Biji :1
t : 28 detik
b) Ulangan 2
Jarak : 33 cm
Biji :1
t : 25 detik

Trata-rata : 26,5 detik


Berat 100 biji : 23 gram
Panjang konveyor
s : 6,17 cm
p : 5,84
LK : 0,2 m
K : 1,08 m
L : 0,22 m

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


DHP Metering Device 13 mm

Ulangan 1 Ulangan 2
Jarak (cm) Jumlah biji Jarak (cm) Jumlah biji
6 1 13,5 3
15,5 1 19 2
32 1 33 2
50 1 17 2
32 1 49 1
19 2 16,5 2
20 2 11,5 2
32,5 1 15 2
16 1 14,5 1
17 2 17 2
20,5 2 49,5 2
13 1 14 2
34 1 18,5 2
134 2 15,5 2
17,5 1 34,5 1
39,5 1 23,5 1
21,5 2 94,5 2
19,5 3 15,5 2
12 1
7 1
11 3
31,5 2
13,5 1
24 1
Rata-rata
a) Ulangan 1
Jarak : 30,3 cm
Biji : 1,5 biji
t : 25 detik
b) Ulangan 2
Jarak : 24,06 cm
Biji : 1,75
t : 25,6 detik

Trata-rata : 25,3 detik


Berat 100 biji : 23 gram
Panjang konveyor
s : 6,17 cm
p : 5,84
LK : 0,2 m
K : 1,08 m
L : 0,22 m

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


b. Analisa Data Hasil Praktikum

Berdasarkan tabel DHP matering device 8 mm dan 13 mm, diperoleh rata-rata dari
ulangan 1 dan 2. Pada matering device 8 mm ulangan 1 diperoleh rata-rata dari jaraknya
adalah 37,56 cm, biji sebanyak 1 biji, dan waktunya 28 detik. Sedangkan pada ulangan 2
diperoleh rata-rata dari jaraknya adalah 33 cm, biji sebanyak 1 biji, dan waktunya 25
detik.

Pada metering device 13 mm ulangan 1 diperoleh rata-rata dari jaraknya adalah 30,3
cm, biji sebanyak 1,5 biji, dan waktunya 25 detik. Sedangkan pada ulangan 2 diperoleh
rata-rata dari jaraknya adalah 24,06 cm, bijinya sebanyak 1,75 biji, dan waktunya 25,6
detik.

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


c. Data Hasil Perhitungan

Perhitungan matering device 13 mm


1. Efisiensi Kerja
a. Kecepetan Maju Alat Tanam d. Putaran Roda Alat tanam

actual V = S/T rata-rata PRA = 60 / T rata-rata

= 6,17/ 25,3 = 60 : 25,3


= 0,244 m/s = 2,37 m
b. Jarak Konvenyor dalam 1 menit e. Ffisiensi
sC = v x 60 s Ef = PRA / PRT x 100%
= 0,244 m/s x 60 s = 2,37 / 13,56 x 100%
= 14,64 m = 17,48%
c. Putaran Roda Alat Tanam (PRT) f. Kapasitas Kerja Efektif
(KKE) PRT = sC/ K KKE = LK x v x Ef
= 14,64 m : 1,08 = 0,2 m x 0,244 m/s x
17,48%
= 13,56 m = 0,85 m2/s

2. Kebutuhan Biji
a. Jarak rata-rata antarlubang (x) g. kebutuhan massa biji
total x = (x1 + x2) : 2 Mtot = (Gtot :100) x
0,023
= (30,3 cm + 24,06 cm) : 2 = (38,41 : 100) x 0,023
= 27,18 cm = 0,0088 kg
= 0,2718 m
b. Jumlah biji rata-rata per lubang
(g) g = (g1 + g2) : 2
= (1,5 + 1,75) : 2
= 1,625 biji
c. Jumlah lubang per meter alur
(h) h = (s : x) : s
= (6,17 : 0,2718) : 6,17
= 3,68 lubang
d. Panjang alur lahan
total Rtot = (L: LK)
xp
= (0,22 : 0,2) x 5,84
= 6,424 m
e. Jumlah lubang
total Htot = h
x Rtot
= 3,68 x 6,424
= 23,64 lubang
f. Kebutuhan Biji
total Gtot = g
x Htot
= 1,625 x 23,64
= 38,41 biji
Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021
d. Analisa Perhitungan

Berdasarkan data perhitungan tersebut didapatkan dari 2 ukuran matering device


ukuran 8 mm dan 13 mm didapatkan hasil yang berbeda dari keduanya. Pada matering
device yang berukuran 8 mm didapatkan suatu efisiensi kerja sebesar 17,69% dan
kebutuhan bijinya sebanyak 18,2 biji. Sedangkan pada matering device yang berukuran
13 mm didapatkan efisiensi kerja sebesar 17,77% dan kebutuhan bijinya sebanyak
38,403 biji.

e. Grafik

Matering Device 8mm Ulangan 1


2,5

2
Jumlah biji

1,5

1
Series 1

0,5

0
13.5

17.5

21.5

27.5

32.5
14
15
16
10
13

17

18
20

26

32

53
63
66
Jarak

Matering Device 8mm ulangan 2


1,2

1
Jumlah biji

0,8

0,6

0,4 Series 1

0,2

0
15.5

16.5
17.5

29.5

30.5
32.5

50.5
16
14

21

30

44

61
66
68

Jarak

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


Matering Device 13mm Ulangan 1
3,5

2,5
Jumlah biji
2

1,5
Series 1
1

0,5

0
15.5

134
17.5

19.5

20.5
21.5

32.5

39.5
6
13

16
17

19

20

32

34

50
Jarak

Matering Device 13mm Ulangan 2


3,5

2,5
Jumlah biji

1,5
Series 1
1

0,5

0
7 11.5 13.5 14 15 16.5 18.5 23.5 31.5 34.5 49.5
Jarak

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


f. Analisa Grafik (minimal 2 sitasi)

Hasil analisa grafik diatas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan dari bentuk
grafik antara matering device 8mm dan 13 mm, yaitu pada ulangan 1 ataupun ulangan 2.
Pada metering device 8 mm ulangan 1, jumlah biji yang jatuh hampir seragam pada
semua jarak tanam, namun terdapat pertambahan saat jarak tanam diubah menjadi 53
cm. Sehingga dapat menyebabkan grafik yang semula jumlah bijinya 1 buah mengalami
pertambahan menjadi 2 buah. Pada metering device 8 mm ulangan 2, jumlah biji yang
jatuh seragam yaitu 1 buah. Sehingga bentuk grafik pada ulangan 2 ini hanyalah garis
lurus.

Selanjutnya pada matering device 13 mm ulangan 1, dapat terlihat bahwa jumlah


biji yang jatuh berbeda-beda yaitu berkisar antara 1 sampai 3 buah. Sehingga bentuk
grafik yang ditunjukkan pada ulangan 1 ini naik turun tergantung pada jarak tanam dan
jumlah biji yang jatuh. Pada matering device 13 mm ulangan 2, terlihat juga bahwa jumlah
biji yang jatuh berbeda-beda yang menyebabkan bentuk grafik naik turun.

Dapat dimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara matering device 8 mm dan 13


mm yang disebabkan oleh perbedaan jarak tanamnya dan perbedaan jumlah biji yang
keluar. Menurut Mu’minin et al., (2018) mengatakan bahwa metering device dirancang
untuk mengatur jumlah benih yang akan jatuh pada lubang alur tanam serta jarak tanam
yang seragam untuk memaksimalkan pembudidayaan serta menghasilkan produktifitas.
Menurut Fitriani et al, (2017) untuk mempertahankan hasil produksi tanaman perlu
dilakukan pengurangan dengan jumlah bibit yang terlalu banyak dengan jarak tanam
ynag teratur dengan cara mengpergunakan matering device dengan ukuran yang sesuai.

g. Hubungan Antara Diameter Metering Device Terhadap Jumlah Biji Yang Keluar
Dibandingkan Dengan Literature (2 Sitasi)

Berdasarkan hasil responsi, jumlah biji yang keluar pada metering device
berukuran 8 mm menghasilkan 1 biji, sedangkan pada metering device 13 mm jumlah biji
yang jatuh beragam dari 1,2 hingga 3 biji. Hal ini terjadi karena semakin besar ukuran
metering device yang digunakan, maka jumlah biji yang keluar juga semakin banyak.
Menurut Mu’minin et al., (2018) mengatakan bahwa adanya perbedaan nilai rata-rata
serta jumlah benih yang jatuh pada setiap jalur dipengaruhi oleh karakteristik benih yang
dimensi (metering device) nya berbeda-beda. Hal serupa juga dinyatakan oleh Umar et al,
(2017) bahwa semakin kecil ukuran diameter pada matering device maka kemungkinan
jumlah biji yang keluar akan semakin kecil pula.

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


h. Jika rpm dipercepat apa yang akan terjadi terhadap jarak, waktu, dan jumlah biji yang
keluar? (minimal 1 sitasi)

Jika rpm dipercepat maka waktu akan menjadi lebih singkat, dan jumlah biji yang
dikeluarkan menjadi lebih banyak. Hal tersbut sesuai dengan pernyataan Huda, (2016)
bahwa kecepatan putar yang lebih tinggi akan meningkatkan kemungkinan benih yang
terangkat hal ini disebabkan oleh tekanan hisap yang juga meningkat seiring dengan
kecepatan putar. Atau denngan kata lain semakin besar kecepatan maka semakin besar
pula konsumsi tenaga atau daya mesinnya.

Sedangkan Hermawan et al. (2015), menjelaskan kecepatan (Rpm) pada suatu


alat akan mempengaruhi stabilitas kerjanya. Semakin tinggi kecepatan suatu alat akan
menghasilkan indeks stabilitas yang rendah dibandingkan dengan alat kecepatan yang
rendah cenderung stabil. Karena kecepatan yang diatur alat ini berpengaruh pada jarak
anam, waktu tanam, dan jumlah keluaran biji

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


8.PENUTUP
a. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari kegiatan praktikum ini adalah perbedaan metering device
dapat mempengaruhi jumlah dan jarak tanam biji. Semakin besar ukuran yang digunakan,
maka biji yang keluar juga banyak dan jarak tanamnya rapat. Sedangkan semakin kecil
diameter metering device, maka jumlah biji yang keluar juga sedikit dan jarak tanamnya
lebar. Apabila rpm dipercepat, maka jarak antar biji makin rapat, waktu yang diperlukan
singkat serta jumlah biji yang keluar banyak. Sebagai contoh pada praktikum yaitu hasil
responsi, jumlah biji yang keluar pada metering device berukuran 8 mm menghasilkan 1
biji, sedangkan pada metering device 13 mm jumlah biji yang jatuh beragam dari 1,2
hingga 3 biji.

Selanjutnya kecepatan Rpm berpengaruh terhadap terhadap jarak, waktu, dan


jumlah biji yang keluar. Kecepatan putar yang lebih tinggi akan meningkatkan
kemungkinan benih yang terangkat hal ini disebabkan oleh tekanan hisap yang juga
meningkat seiring dengan kecepatan putar. Atau denngan kata lain semakin besar
kecepatan maka semakin besar pula konsumsi tenaga atau daya mesinnya

b. Saran

Untuk pembelajaran tentang materi ini sangat jelas, asisten sudah baik dalam
menyampaikan materi. Namun penulis berharap kegiatan belajar daring dapat segera
deganti dengan luring untuk pemahaman yang lebih baik. .

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


DAFTAR PUSTAKA

Aini, F. N., & Ichwan, M. Y.2017. Mesin Penanaman dan Alat Penanam Tradisional. In
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik.

Erawati, B. T. R., & Hipi, A.2016. Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Beberapa Varietas Jagung Hibrida di Kawasan Pengembangan Jagung
Kabupaten Sumbawa. 608–616.

Farizan, Fauzi, T., & Makmur, T.2018. Analisis Kelayakan Finansial Mesin Tanam Padi (
Rice Transplanter ) di Desa Piyeung Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pertanian Unsyiah, 3(2), 160–172.

Fitriani Riza, S.Y. Tyasmoro, dan Suryanto Agus. 2017. Pengaturan Jarak Tanam Jumlah
Bibit Perlubang Pada Mesin Tanam Rice Transplanter Terhadap Padi Sawah
varietas Ciherang. JJurnal Produksi Tanaman. Vol 5(6).

Hatta Muhammad. 2012. Uji Jarak Tanam Sistem Legowo Terhadap Pertumbuhan Dan
Hasil Beberapa Varietas Padi Pada Metode SR. Jurnal Agrista. Vol 16(2).

Hermawan, Wawan., dkk. 2015. Evaluasi Sistem Penggerak dan Modifikasi Mesi
Penanam Jagung Bertenaga Traktor Tangan. Jurnal Keteknikan Pertanian, Vol 3
(1) : 25-32.

Kadirman. (2017). Mengoperasikan Alat Mesin Budidaya Tanaman, Pemeliharaan


Tanaman, dan Pascapanen. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Lestari, N. L. T. D., Murad, & Priyati, A.2017. Uji Performansi Rice Transplanter Tipe
Walking Model PF48 (2 ZS-4A) di Desa Tanjung Kecamatan Tanjung Kabupaten
Lombok Utara-NTB (Performance Test of Walking Type Rice Transplanter PF48
(2 ZS-4A) Model in Tanjung Village, Tanjung Subdistrict, North Lombok. Jurnal
Ilmiah Rekayasa Pertanian Dan Biosistem, 5(2), 395–407.

Marliah Ainun, Hidayat Taufan, dan Husna Nasliyah. 2012. Pengaruh Varietas Dan Jarak
Tanam Terhadap Pertumbuhan Kedelai [Glycine Max (L.) Merrill. Jurnal Agrista.
Vol 16(1).

Mu’minin, M. A., Caronge, M. W., & Kadirman.2018. Jurnal Pendidikan Teknologi


Pertanian Volume 4 September Suplemen 2018 : S21- S26 S21. 4, 21–26.

Rahma, S. A. R. E., & Darma, A. B. R.2017. Rancang Bangun Alat Penanam Benih
Kacang Tanah. Jurnal Inotera, 2(2).

Saleh S.A. dan Hasyim M.RA. 2017. Rekayasa Alat Tanam Bibit Padi (Transplanter)
Sederhana dengan Sistem Crank Untuk Empat Baris yang Ergonomis,
Terjangkau, dan Memotivasi Pemenuhan Kelangkaan Energi Bidang Pertanian.
Seminar Nasional Hasil Penelitian 2017, ISBN : 978-602-14917-5-1.

Satriawan,H., Irfannur., Gaznur,Z. M., Rahmi,E., dan Akmal,A. 2019. Pelatihan Teknik
Penanaman Tabulampot Kepada Masyarakat BTN Kupala Indah Kota Juang
Kabupaten Bireuen. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2): 56-59.

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


Siswanto, P. E.2015. Modul Diklat PKB Guru Alat Mesin Pertanian Alat Mesin Budidaya
Tanaman.

Suhendrata, T.2013. Prospek Pengembangan Mesin Tanam Pindah Bibit Padi dalam
Rangka Mengatasi Kelangkaan Tenaga Kerja Tanam Bibit Padi. Jurnal SEPA,
10(1), 97–102.

Umar,S., Hidayat,A,R., dan Pangaribuan,S. 2017. Pengujian Mesin Tanam Padi Sistem
Jajar Legowo (Jarwo Transplanter) di Lahan Rawa Pasang Surut. Jurnal Teknik
Pertanian Lampung Vol 6 (1): 63-72.

Wibowo, D.H., Salahudin,X., dan Widodo,S. 2017. Pengaruh Kecepatan Putar Mesin
Pengupas Kacang Tanah Tipe Ruji Vertikal Terhadap Kupasan. Jurnal of
Mechanical Engineering Vol 1 (1): 25-33
Yulisma. 2011. Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung pada Berbagai Jarak
Tanam. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 3(7).

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


LAMPIRAN

Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021


Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021
Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021
Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021
Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021
Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021
Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021
Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021
Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021
Praktikum Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Mekanisasi Pertanian 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai