Anda di halaman 1dari 18

KODE WARNA:

(HIJAU)
R=0 G=153 B=0
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN
“IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM”

Disusun oleh:

NAMA : Asima Kournikova Sitorus


NIM : 225040200111232
KELOMPOK : L1
ASISTEN :
1. GHINA ATIKA TANTRI
2. MUHAMMAD ISTAJIB
3. NURUL MALITA IMABARI PUTRI
4. SABRINA AULIYA

LABORATORIUM DAYA DAN MESIN PERTANIAN

DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2023
MATERI
IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM

1. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini diantaranya yakni meliputi:
• Untuk mengenalkan peralatan mekanis yang digunakan sebagai alat tanam
beberapa biji-bijian.
• Untuk mengetahui karakteristik serta menghitung efisiensi alat tanam.
• Untuk memprediksi biji yang dibutuhkan untuk penanaman pada suatu lahan.

2. DASAR TEORI
a. Pengertian Penanaman (2 Sitasi)

Penanaman merupakan salah satu tahapan di dalam budidaya tanaman dan


merupakan bagian awal dari proses pasca panen (Asrianto, 2013). Penanaman juga
merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu
atau menyebarkan biji diatas permukaan tanah atau menanamkan benih didalam tanah.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perkecambahan serta pertumbuhan
biji yang baik. (Siswanto, 2015)

b. Pengertian Alat dan Mesin Penanam (2 sitasi)


Alat dan mesin penanam adalah suatu peralatan yang digunakan untuk
menempatkan benih, tanaman, atau bagian tanaman pada areal yang telah
disiapkan baik di dalam ataupun di atas permukaan tanah. (Asrianto, 2013)
Alat penanaman merupakan suatu alat yang digunakan untuk menempatkan benih
tanaman yaitu biji-bijian, bibit, batang atau sebagian tubuh tanaman lain diatas atau
dibawah permukaan tanah. ( Iskandar, et al., 2017)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


c. Sebutkan dan Jelaskan Jenis Alat Tanam berdasarkan Sumber Tenaga Penggerak
(2 Sitasi)
- Sumber Tenaga Manusia
Alat penanaman dengan sumber tenaga manusia dapat digolongkan menjadi 2
golongan menurut Juanda (2022), yaitu sebagai berikut:
• Alat tanam tradisional
Umumnya alat tanam tradisional yang banyak digunakan oleh para petani
adalah alat tugal. Penanaman menggunakan alat tugal tentunya
membutuhkan tenaga kerja yang relatif banyak karena ada yang bertugas
sebagai pembuat lubang tanam dan juga sebagai penanam benih ke lubang
tanam. Salah satu hasil modifikasi Balai Besar Pengembangan Mekanisasi
Pertanian adalah alat tugal “Model V”. Adapun bagian-bagian alat tugal yang
dimodifikasi ialah tangkai kendali, kotak benih, pengatur pengeluaran benih,
dan saluran benih.
• Alat Tanam Semi Mekanis
Alat tanam semi mekanis merupakan alat yang mekanisme penjatuhan
benihnya berbanding lurus dengan putaran roda. Artinya apabila alat
tersebut didorong maka terjadi proses penjatuhan benih melalui batang
penghubung. Alat penanam ini cocok digunakan, baik pada tanah-tanah
ringan maupun berat serta cocok untuk benih-benih berukuran besar dan kecil.
Alat penanam semi mekanis ini memiliki berat alat antara 12 kg sampai 15 kg.

- Sumber Tenaga Traktor


Berdasarkan cara penanaman, maka alat penanaman dengan sumber tenaga dari
traktor dapat digolongkan menjadi 3 golongan menurut Siswanto (2015), yaitu:
• Alat Penanaman Sistem Baris Lebar
Alat baris penanaman sistem baris lebar dirancang untuk menempatkan
benih dalam tanah dengan jarak baris tanam satu dengan yang lain cukup
lebar, sehingga akan mungkin dilakukan penyiangan dan meningkatkan
efisiensi pemanenan. Berdasarkan cara penempatan benih dalam tanah,
maka alat penanam sistem baris lebar dapat dibagi dalam tipe drill dan hill-
drop, sedangkan untuk penempatan alat pananam pada traktor dapat dibagi
dalam golongan, trailing dan mounted. Alat penanam lain yang tidak kalah
pentingnya adalah alat tanam yang disebut transplanter. Transplanter yang
dibahas disini adalah untuk menanam padi sawah. Pada prinsipnya cara
kerja alat ini adalah mirip dengan cara kerja tangan manusia dalam menanam
bibit padi sawah.
• Alat Penanam Sistem Baris Sempit
Alat penanam tipe ini adalah dirancang khusus untuk menanam
benihbenih kecil atau rumput-rumputan dalam baris dan alur yang sempit serta
kedalaman yang seragam. Alat penanam sistem ada yang mempunyai corong
pemasukan yang hanya untuk benih saja dan adapula yang mempunyai
corong yang cukup luas namun terbagi menjadi dua bagian, satu bagian
menjadi tempat benih dan bagian lain menjadi tempat pupuk.
• Alat Penanam Sistem Sebar
Penanaman sistem sebar ini memerlukan adanya pembuka alur, maka
dari itu harus disiapkan dengan pengolahan tanah yang menggunakan
peralatan seperti garu piring. Dan juga sistem ini tidak memerlukan penutupan
yang dapat dilakukan dengan garu paku atau yang lainnya. Alat penanaman
sistem sebar terdapat 3 sistem alat, yaitu :
1. Tipe sentrifugal atau endgate.
2. Tipe pesawat terbang.
3. Penebar rumput-rumputan.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


d. Hubungan Jarak Tanam dan Pertumbuhan Tanaman (Minimal 2 Sitasi)
Jarak tanam merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, karena
penyerapan energi matahari oleh permukaan daun sangat menentukan pertumbuhan
tanaman. Semakin rapat suatu populasi tanaman maka semakin sedikit jumlah intensitas
cahaya matahari yang didapat oleh tanaman dan semakin tinggi tingkat kompetisi antar
tanaman untuk mendapatkan sinar matahari tersebut (Erwin et al., 2015). Menurut
Kartika (2018), salah satu usaha dalam meningkatkan produksi suatu komoditas adalah
dengan pengaturan jumlah tanaman per hektar atau jarak. Seperti halnya pengolahan
tanah, hasil produksi tanaman dipengaruhi pula oleh jumlah tanaman per satuan luas.
Penggunaan jarak tanam yang tepat untuk jenis tanaman ditujukan untuk menghindari
persaingan antara tanaman dalam penyerapan air, unsur hara, penggunaan cahaya
matahari dan persaingan dengan tumbuhan pengganggu.

e. Definisi Transplanter dan Jelaskan Prinsip Kerja Alat tanam Transplanter (2 sitasi)
Rice Transplanter merupakan alat penanam bibit padi modern dengan jumlah
penancapan, jarak tanam dan kondisi penanaman yang seragam dan teratur. Rice
transplanter merupakan inovasi teknologi dalam bidang pertanian (Hapsari, 2018).
Prinsip kerja transplanter adalah dengan memanfaatkan putaran roda sebagai sumber
pergerakan. Putaran roda akan memutar sistem poros engkol. Poros engkol membawa
batang penanam bergerak sesuai lintasan tertentu. Lintasan pergerakan batang
penanam ini dimanfaatkan untuk menanam bibit ke tanah (Zakky et al., 2021)

f. Sebutkan dan Jelaskan Kelebihan serta Kekurangan Transplanter (2 Sitasi)


Kelebihan dan kekurangan transplanter
• Kelebihan
Dapat mempercepat musim tanam sehingga dalam pengendalian OPT
dapat dikendalikan, mengurangi biaya tanam dan dapat mengurangi
kelangkaan tenaga kerja tanam yang membutuhkan 20% dari kebutuhan
tenaga kerja usahatani padi (Yusrianti, 2019)
• Kelemahan
Adapun kelemahan yang dimiliki oleh mesin ini menurut Jajuli (2018),
diantaranya:
a. Jarak antar barisan (gawangan 30 cm) tidak dapat diubah.
b. Tidak dapat dioperasionalkan pada kedalaman sawah lebih dari 40 cm.
c. Untuk membawa mesin ke sawah atau ke tempat lain diperlukan alat
angkut,
d. Perlu bibit dengan persyaratan khusus.
e. Harga masih relatif mahal sehingga tidak terjangkau petani.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


3. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM

4. ALAT BAHAN DAN FUNGSI

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


5. CARA KERJA (Flow Chart)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


6. GAMBAR ALAT
- Rice Transplanter

- Seed Table

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


7. PEMBAHASAN
a. Data Hasil Praktikum

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


b. Analisa Data Hasil Praktikum

c. Data Hasil Perhitungan

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023
d. Analisa Perhitungan

e. Grafik

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


f. Analisa Grafik (Minimal 2 sitasi)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


g. Hubungan Antara Diameter Metering Device Terhadap Jumlah Biji yang Keluar
Dibandingkan dengan Literatur (2 Sitasi)

h. Jika RPM dipercepat apa yang akan terjadi terhadap jarak, waktu, dan jumlah biji yang
keluar? (Minimal 1 sitasi)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


8. PENUTUP
a. Kesimpulan

b. Saran

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


DAFTAR PUSTAKA

Asrianto. (2013). Inovasi Penerapan Mesin Penanamana Padi (Rice Transplanter) SPW-
48C di Desa Kariango Kecamatan Baibunta Kabupaten Kulu Utara. Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Makassar.

Erwin, S., Ramli, & Adrianton. (2015). Pengaruh Jarak Tanam Pada Pertumbuhan Produksi
Kubis (Brassica oleracea L.) di Daratan Menengah Desa Bobo Kecamatan Palolo
Kabupaten Sigi. e-J. Agrotekbis, 3(4), 491-497.

Hapsari , P. (2018). Adaptasi Teknologi Rice Transplanter (Studi Deskriptif Kualitatif Adopsi
Teknologi Pertanian Rice Transplanter Di Desa Wironanggan, Gatak, Sukoharjo
dengan Pendekatan Difusi Inovasi). Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Iskandar, M., Syafriandi, & Mustaqimah. (2017). Desain dan Pengujian Alat Tanam Benih
Jagung ( Design and testing tools planting corn seeds). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pertanian Unsyiah, 2(1), 314-319.

Jajuli, J. (2018). Komparasi Produktivitas Tenaga Kerja dan Kelayakan Usahatani Padi
Sawah Sebelum dan Sesudah Menggunakan Mesin Transplanter. Skripsi,
Universitas Siliwangi.

Juanda, M. R. (2022). Uji Kinerja Alat Tanam Semi Mekanis Biji-Bijian (Seeder) Model KY
12R Untuk Budidaya Tanaman Jagung. Skripsi, Universitas Hasanuddin.

Kartika, T. (2018). Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung
(Zea Mays L) Non Hibrida di Lahan Balai Agro Teknologi Terpadu (ATP).
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 15(2), 129-139.

Siswanto, P. E. (2015). Modul Diklat PKB Guru Alat Mesin Pertanian: Alat Mesin Budidaya
Tanaman Grade 6. Cianjur. Retrieved from
https://repositori.kemdikbud.go.id/17518/1/Modul%20PKB%20Alsintan-
Alat%20Mesin%20Budidaya.pdf

Yusrianti, A. T. (2019). Analisis Efesiensi Penggunaan Rice Transplanter Pada Usahatani


Padi di Kelurahan Malewang Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten
Takalat. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Zakky, M., Prayoga, A., & Indriyanti, T. (2021). Unjuk Kerja Walking Rice Transplanter 4
Baris Dengan Sistem Tanam Jajar Legowo 2: 1 di Balai Penyuluhan Pertanian
Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten. Jurnal Agrica Ekstensia, 15(1), 76-81.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


LAMPIRAN

1. Bukti Sitasi

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


2. Dokumentasi Alat Praktikum

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


3. Data Hasil Perhitungan

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai