MEKANISASI PERTANIAN
Oleh :
Kelas : Agroteknologi-D
FAKULTAS PERTANIAN
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan makalah ini yaitu untuk menegtahui latar belakang dan kegunaan
alat serta cara kerja.
BAB II. PEMBAHASAN
Pengisian benih dilakukan ketika alat sudah berada di petakan sawah. Pada
saat alat ditarik, benih akan keluar melalui lubang yang ada di bagian kanan dan
kiri drum. Tiap drum mempunyai dua macam ukuran lubang, yaitu rapat dan
renggang. Benih yang dibutuhkan berkisar 40 - 60 kg per hektar. Alat ini
mempunyai 4 buah drum, masing-masing drum untuk 2 baris, sehingga jumlah
larikan yang dihasilkan seluruhnya 8 baris.
Efisiensi kerja alat 60% karena ada waktu yang hilang untuk berbelok.
Oleh karena itu, alat tanam tipe drum dengan 8 baris ini lebih sesuai untuk petak
ukuran luas. Pada kondisi lapang, jumlah benih yang keluar biasanya lebih rendah
dibanding hasil pengujian di laboratorium. Hal ini disebabkan adanya selip negatif
roda penggerak (alat maju tetapi roda tidak berputar). Persentase selip di lapang
umumnya sekitar 10%, berarti benih yang keluar juga berkurang 10%. Alat tanam
yang mempunyai persentase selip kecil berarti memiliki ketelitian yang baik.
Jumlah pengeluaran benih pada kerapatan (jarak) antar lubang pengeluaran 12
mm (rapat) lebih tinggi dibanding pengeluaran benih pada kerapatan antar-lubang
pengeluaran 17 mm (renggang). Artinya bahwa alat tanam ini kurang
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah benih yang jatuh,
sehingga jatuhnya benih kurang merata. Alat tanam tipe drum menjatuhkan benih
dengan sistem jatuh bebas. Benih jatuh di permukaan tanah dalam larikan yang
agak menyebar. Alat tanam ini mungkin yang paling sederhana, untuk a lat tanam
8 baris, bobotnya relatif ringan sekitar 12 kg.
2.2.1. Tugal
Tugal semi mekanis yang menggunakan pegas pada saat mata tugal masuk
kedalam tanah. Pengatur pengeluaran benih tertekan keatas oleh permukaan tanah.
Kemudian mendorong tangkai pegas, sehingga lubang benih terbuka dan benih
pun terjatuh ke bawah yang dibuat oleh mata tugal. Selanjutnya pada saat tugal
diangkat dari permukaan tanah, benih kembali pada posisi semula karena kerja
dari pegas, dan gerakan ini menutup lubang jatuhnya benih.
Mekanisme penjatuhan benih berlangsung dengan putaran roda dengan
melalui batang penghubung antara penutup/pembuka lubang jatuhnya benih
dengan lempengan pengungkit dipusat roda depan. Alat penanaman semi-mekanis
jenis lain adalah yang ditarik tenaga manusia, sebagai contoh alat penanaman
pada desain IRRI dengan jumlah jalur. Mekanisme penjatuhan padi dengan alat
tersebut juga menggunakan putaran roda dimana putaran ini memutar lempeng
penjatuh benih melalui sumbu selebar alat. Syarat-syarat penggunaan jenis alat ini
adalah keadaan tanah sawah harus ”macek-macek” dan benih gabahnya harus
direndam dulu selama 2 kali 24 jam.
2.2.2. Alat penanam sistem sebar
Pembuka alur tipe double disk membuat alur kemudian benih dijatuhkan
dari atas yaitu oleh bagian penakar benih tipe inclined disk. Penakar benih tipe ini
bentuknya piringan pipih pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang
berdiamater sama dengan biji yang akan ditanam. Penakar benih sewaktu berputar
lubang-lubangnya terisi oleh bijian yang terdapat diatas piringan penakar benih
dan terhubung dengan hopper benih, kemudian dijatuhkan lewat lubang penyalur
benih. Putaran piringan penakar benih ditransmisikan dri roda penggerak yang ada
dibagian belakang.
3.1. Cara Pengembangan transplanter, tugal semi mekanis, alat tanam padi
tebar langsung tipe drum dan alat penanam sistem tebar
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Saran untuk makalah ini yaitu sebaiknya makalah ini dapat dimanfaatkan
untuk pembaca dan penulis dalam kegiatan proses penanaman benih.
DAFTAR PUSTAKA
Hutapea S, Budi R dan Imelda SM. 2013. Kajian Kinerja Alat Tanam dan
Varietas Unggul Baru Padi Di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan.
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 16(3): 191-
201.
Setiyo Y, I WayanS dan Ida Bagus Putu G. 2017. Rancang Bangun Alat Penanam
dan Pemupuk Jagung (Zea Mays) Tipe Tugal Semi Mekanis yang
Ergonomis. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian, 5(1): 83-92.
Suhendra dan Feby N. 2018. Rancang Bangun dan Uji Kinerja Tugal Semi-
Mekanis dengan Sistem Penjatah Berputar untuk Kacang Hijau (Vigna
radiata L.). Jurnal POSITRON, 8(1): 37-42.
Suhendrata, T. 2013. Prospek pengembangan mesin tanam pindah bibit padi
dalam rangka mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam bibit padi.
SEPA,.10 (1): 97-102.
Umar S, dan Indrayati L. 2013. Efisiensi energi dan produksi pada usahaatani padi
di lahan sulfat masam potensial. AGRITECH jurnal Teknologi Pertanian,
33(2): 244- 249.