Anda di halaman 1dari 11

MENGENAL ALAT DAN MESIN PERTANIAN

MEKANISASI PERKEBUNAN
(PTB-136)

DISUSUN OLEH :

DODI DWI PRASTIANTO


(18721019)

PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN


JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-
Nya Saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengenal Alat dan Mesin
Perkebunan”. Shalawat serta salam tak lupa diucapkan kepada Rasulullah SAW yang menjadi
teladan bagi kita dan menjadi pelopor terciptanya kehidupan islamiyah yang penuh dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah mekanisasi perkebunan,
sekaligus sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai mesin pertanian itu sendiri.
Saya menyadari, makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan, mulai
dari materi, penulisan, atau bahkan konsep sehingga perlu saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata, Saya berharap makalah ini nantinya dapat diterima dengan baik dan
bermanfaat bagi yang membacanya dan juga dapat diambil hikmah didalamnya. Amin ya
Allahumma Amin.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam bidang pertanian kegiatan penanaman merupakan salah satu kegiatan yang cukup
penting dan juga menentukan hasil pertanian. Dalam praktikum sebelumnya kita dapat
mengetahui bahwa perkembangan pertanian meliputi pekembangan alat/mesin
pengolahan tanah. Namun tidaklah hanya sampai disana, dalam kegiataan penanam juga
memiliki perkembangan terutama terkait dengan alat/mesinnya. Alat/mesin pertanian
selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya tingkat peradaban manusia.
Walaupun demikian, para petani di Indonesia belum mengetahui adanya alat/mesin
penanam. Petani Indonesia masih memakai cara-cara tradisional dalam kegiatan
penanaman, cara-cara itu selain menghabiskan tenaga dan waktu, juga menghabiskan
biaya. Dengan demikian sudahlah menjadi kewajiban kita sebagai seorang mahasiswa
teknik pertanian untuk memperkenalkan alat/mesin penanam yang modern tersebut
sehingga dengan penggunaan alat/mesin penanam diharapkan menghemat waktu dan
tenaga. Hasil yang didapat akan lebih memuaskan dibanding dengan memakai cara
tradisional. Selain meringankan dalam kegiatan penanaman juga dapat mengetahui dosis
penggunaan benih yang tepat yang telah diperhitungkan sebelum kegiatan penanaman.
Kegiatan pemanenan merupakan salah satu tahapan di dalam budidaya tanaman dan
merupakan bagian awal dari proses pasca panen. Proses penanaman padi ini tidak dapat
menaikkan produksi, melainkan hanya untuk menekan kehilangan gabah. Dengan adanya
mesin pemanen maka pemanenan akan dilaksanakan secara cepat, efisien dan efektif.
Oleh karena itu, diperlukan suatu keahlian dalam pengoperasian mesin pemanen, agar
mesin pemanen dapat digunakan secara efisien dan efektif. Untuk itu diperlukan
pelatihan yang benar dalam mengenalkan mesin pemanen.Pada praktikum kali ini akan
dikenalkan dua jenis alat dan mesin penanam, yaitu Seeder dan Rice Transplanter serta
cara pengkaliberasian alat/mesin penanam dalam hal ini adalah Seeder. Seeder yang
digunakan pada praktikum kali ini adalah untuk menanam benuh dengan jumlah yang
banyak. Penggunaan alat mesin pertanian untuk penanaman tersebut dapat memudahkan
petani dalam melakukan penyebaran benih maupun penanaman bibit.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

1. Mengetahui watak laku teknis dari mesin penanam.


2. Mengetahui pengaturan bagian-bagiannya dalam kaitannya dengan penggunaan mesin
penanam tersebut untuk melakukan penanaman suatu jenis tanaman dengan dosis
penggunaan benih tertentu.
3. Dengan adanya praktikum pengenalan dasar alat dan mesin penanam dan kaliberasi
seeder ini, praktikan akan mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi alat dan
mesin pertanian.
4. Praktikum ini juga diharapkan dapat membantu praktikan dalam mengenali dan
memahami watak, perilaku teknis baik mesin penanam maupun seeder, hingga pada
bagian – bagiannya, beserta cara pengaturannya dalam hubungannya dengan
penggunaan mesin tersebut untuk melakukan penanaman suatu jenis tanaman dengan
pengunaan benih terrtentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat Penanam

Alat dan mesin penanam adalah suatu peralatan yang digunakan untuk menempatkan
benih, tanaman, atau bagian tanaman pada areal yang telah disiapkan baik di dalam
ataupun di atas permukaan tanah. Tujuan penanaman adalah menempatkan biji di dalam
tanah untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan yang baik, tanpa harus melakukan
penyulaman Alat mesin penanam dibedakan menjadi dua, yaitu seeder dan rice
transplanter (Purwadi, 1990).

Fungsi mesin penanam, yaitu meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman,
jumlah tertentu dan seragam, dan pada sebagian besar alat penanam akan menutup
dengan tanah kembali (Ciptohadijoyo dan Bambang P 1991, hal. 1) Alat dan Mesin
Pertanian dapat membantu petani dalam mengatasi masalah keterbatasan tenaga kerja.
Penggunaan alat dan mesin pertanian dapat membantu petani dalam memperluas garapan
dan intensitas tanam serta pelaksanaan kegiatan yang tepat waktu.( Alihamsyah 1991,
hal.108).

Penanaman merupakan usaha menempatkan biji atau benih di dalam tanah pada
kedalaman tertentu atau menyebarluaskan biji di atas permukaan tanah atau menanamkan
tanaman di dalam tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perkecambahan serta
pertumbuhan biji yang baik (Irwanto 1980) Benih adalah bahan pertanaman berupa biji
yang berasal dari biji yang terpilih. Sedangkan biji yang terpilih adalah biji yang telah
mengalami seleksi atau pemiliham. Dan biji adalah hasil dari persarian suatu tanaman (
Soedianto,1982,hal.9)
BAB III
PEMBAHASAN

4.1 Mesin Pemipil Jagung


Mesin Pemipil Jagung atau Mesin Perontok Jagung merupakan alat atau mesin yang dapat
mempermudah proses pemipilan jagung. Cara Prosesnya adalah dengan memipil atau
melepas biji jagung dari Bonggolnya.
Pemipilan Jagung akan lebih mudah, jika jagung yang akan dipipil dalam kondisi
sudah kering. Untuk melakukan proses pengeringan Jagung bisa dilakukan secara manual
ataupun memakai alat atau mesin pengering jagung.
Hasil pipilan Jagung yang kering dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi atau
penggunaan. Baik untuk makanan pokok manusia, ataupun juga sebagai makanan ternak.

Mesin Pemipil Jagung


Keterangan:
1. Bak Pemasukan
2. Rangka (body)
3. Bak Pengeluaran bijian
4. Mesin Bakar Diesel
5. Bak Pengeluaran tongkol

Spesifikasi:
1.Kapasitas Output: 100 kg/jam
2.Dimensi : 1000 x 600 x 1200 mm3 3.Bahan Body: Plat Besi Tebal 3 mm
4.Bahan Rangka Besi: L Profil
5. Motor Penggerak : Motor Diesel 7 PK
4.2 Alat Pemecah Cangkang Kopi

Dalam merancang sistem pemisahan kulit dan biji kopi yang terkupas, perkiraan awalnya
adalah 33 JTM Vol. 05, No. 2, Juni 2016 ISSN 2089 - 7235 pemisahan antara biji kopi
dengan kulit yang telah dikupas menggunakan hembusan angin yang dihembuskan oleh
blower sehingga karena berat dari kulit lebih ringan dari biji kopi, maka kulit kopi akan
terhembus sedangkan biji kopi tidak.Untuk mendukung hipotesa ini maka perlu dilakukan
pengukuran yang tepat terhadap berat jenis buah kopi kering. Dalam menjabarkan perkiraan
pemisahan kulit dan biji kopi yang telah terkupas memanfaatkan hembusan angin yang
dialirkan oleh blower, maka dirancang agar pengeluaran dari outlet mesin pengupas
mendapatkan hembusan, sehingga apabila terkena hembusan udara yang telah diatur, maka
kulit kopi yang berat jenisnya lebih ringan akan terhembus sementara biji kopi akan tetap
jatuh ke bawah. Penerapan dari perkiraan ini tidak berjalan sesuai keinginan, karena biji dan
kulit kopi yang keluar dari outlet ternyata tetap tercampur, baik yang jatuh ke bawah karena
beratnya atau yang terhempas karena hembusan angin.Hal ini mungkin diakibatkan karena
perbedaan berat jenis yang terlalu kecil antara kulit kopi yang terkupas dengan biji kopi
ditambah lagi dengan bentuk kulit kopi terkupas yang mirip separuh bola, sehingga dapat
terisi biji kopi lagi saat terjatuh.Selain itu arah hembusan angin juga memerlukan penyetelan
yang tepat baik kekuatan hembusan maupun arah hembusan.

4.3 Thesher dengan tipe drum (silinder) tertutup

Merupakan salah satu modifikasi baru yaitu thresher tipe drum tertutup, thresher jenis ini
hanya digunakan untuk merontokan padi. maksud dari kontruksi drum tipe tertutup ini agar
dalam pengoperasiannya apabila jerami di potong pendek, maka cara peronokannya boleh
dimasukan secara penuh. Sedangakan apabila jerami dipotong panjang perontokan dilakukan
dengan cara ditahan yaitu jerami tetap dipegang dengan tangan, sehingga jerami sisa menjadi
utuh dan dapat disusun secara rapi. Kualitas kerja nya masih sangan kotor sehingga harus
dibersihkan lebih lanjut.

4.4 Alat Pemupukan


Penempatan ( Placement )
Alat penempatan bahan dapat dibagi ke dalam penempatan di atas permukaan dan di bawah
permukaan tanah. Aplikasi di atas permukaan tanah biasanya dicampurkan ke dalam tanah
dengan alat pengolahan tanah (lihat video penggaruan) sebelum penanaman. Pada tanaman
yang sudah tumbuh, bahankimia diaplikasikan sebagai top dressing dan tidak dicampurkan ke
dalam tanah,khususnya pada penanaman rapat/padat. Kadang-kadang pupuk ditempatkan
cukup dalam di bawah permukaan tanah dengan sebuah penana atau kultivator. Pupuk juga
ditempatkan di kedalaman yang cukup dalam tanahmenggunakan bajak chisel atau di dasar
alur pembajakan seperti diperlihatkan pada Gambar 15. Penempatan dalam barisan saat
penananaman dalam barisan dilakukandengan aplikator yang independen dari pembuka alur
untuk benih. Pembuka alur yang mirip untuk penananaman seperti piringan ganda
(double disk ), piringantunggal ( single disk ), dan pemuka alur tipe runner sering
digunakan untuk penempatan pupuk dalam alur. Gambar 16 menunjukkan contoh
sebuah mesin pemupuk dan penanam ditarik traktor tangan, di mana pembuka alur
pupuk berada di depan untuk membuat alur pupuk dengan kedalaman lebih dalam
dari alur benih.

4.5. Alat Pemeras Tebu


Mesin peras tebu merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pembuatan bioetanol.
Cocok bagi anda yang bergerak dibidang pembuatan bioetanol berbahan alam tebu
(Indotech,2012).
Mesin pemeras tebu adalah alat manualuntuk memeras tebu.Mesin pemeras tebu bisa
dimodifikasi menggunakan motor bensin ataupun solar (sudah tersedia tempat van belt).
Dengan mesin pemeras tebu manual ini, anda menjadi lebih mudah untuk memulai usaha sari
tebu alami, dengan modal kecil. Dengan mesin ini, anda bisa membuat minuman tebu dengan
aneka variasi sajian : es tebu, sari tebu hangat, dan lainnya (Mesin Raya, 2010).
Mesin pemeras tebu memiliki struktur yang kompak dan konformasi, operasi yang
sederhana, mudah dibersihkan. Mesin Pemeras Tebu baja stainless, perlindungan korosi,
karat pelapisan hambatan, mengasuransikan sanitasi. Mesin pemeras tebu menghemat listrik,
kebisingan rendah, efisien tinggi, dalam ukuran kecil, mudah bergerak. Mesin Pemeras Tebu
memisahkan ampas secara otomatis terpisah dari mesin anda akan mendapatkan jus secara
cepat dan bersih. Selain itu mesin pemeras tebu ini dapat menekan buah-buahan dan sayuran
segar lainnya. Adapun spesifikasinya mesin pemeras tebu ialah sebagai berikut:
· Volt = 220-240 V
· Rotational Speed = 25 r/min
· Output = 280 kg/h
· Weight = 60 kg
· Freq = 50-60 Hz
· Dimension = 480 × 420 × 935 mm
· Penggerak : Mesin Motor Bensin 5,5 PK (Mesin Raya, 2010).
Alat pemeras tebu untuk diambil sarinya/airnya terbuat dari stainlessteel sehingga sangat
hygienis buatan china dengan standar iso maka kualitas jelas terjamin,fabrikan dapat
digerakan dengan mesin bensin maupun elektro motor maupun manual sari tebu yang
dihasilkan banyak karena kerja /roll pemeras yg didesain sangat presisi (Wati,2013).
4.6 Water gun (Pompa air dan tenaga penggeraknya)
Sistem irigasi curah dapat dioperasikan dengan menggunakan sumber energi yang berasal
dari gravitasi, pemompaan pada sumber air, atau penguatan tekanan dengan menggunakan
booster pump.
Sumber tenaga penggerak pompa dapat berupa motor listrik atau motor bakar.
Jenis pompa yang biasa digunakan pada suatu sistem irigasi curah adalah pompa sentrfugal
dan pompa turbin. Keller dan Bliesner (1990) menyatakan bahwa pompa sentrifugal
digunakan apabila debit dan tekanan yang dibutuhkan relatif kecil, sedangkan pompa turbin
digunakan apabila debit dan tekanan yang dibutuhkan relatif besar.

Jaringan perpipaan, terdiri dari :


a.Pipa lateral, merupakan pipa tempat diletakkannya pencurah sprinkler yang memberikan air
ke tanah
b.Pipa manifold, merupakan pipa dimana pipa-pipa lateral dihubungkan
c.Valve line, merupakan pipa tempat diletakkan katup air
d.Pipa utama (mainline), merupakan pipa yang dihubungkan dengan valve line
e.Supply line, merupakan pipa yang menyalurkan air dari sumber air.

Pencurah (Penyiram berputar tekanan tinggi)


Penyiram bertekanan tinggi mampu melingkupi daerah yang luas dan besar presipitasi untuk
jarak yang dianjurkan cukup tinggi. Pola distribusi air sangat baik untuk udara yang tenang,
tapi sangat rentan terganggu oleh angin (Hansen et al,1979). Dengan presitipasi rate sebesar 8
– 10 mm/hari, penyiram tekanan tinggi dapat diaplikasikan untuk tanaman tropical dengan
jarak tanam rapat seperti tebu dan kelapa sawit. Salah satu jenis sprinkler yang tergolong
high pressure sprinkleradalah big gun sprinkler. Peralatan irigasi curah berupa big gun
sprinkler yang ada di Indonesia cukup bervariasi, baik tipe, bentuk, ukuran, maupun
konstruksinya. Secara umum, konstuksi big gun sprinklerterdiri atas beberapa komponen
seperti ditunjukkan pada Gambar 4 berikut.

Keterangan :
1.Ujung lengan pengayun (drive vane)
2.Lengan pengayun (drive arm)
3.Pemberat lengan pengayun (arm weight)
4.Nozzle
5.Tuas pemindah arah
6.Pengatur sudut putaran
BAB IV
PENUTUP

Alat dan mesin pertanian atau yang biasa disingkat dengan ALSINTAN merupakan alat-alat
yang digunakan dalam bidang pertania yang bertujuan utuk memudahkan dalam proses
budidaya dimulai dari persiapan lahan sampai dengan pemanenan maupun pasac panen. Alat
dan mesin pertanian sangatlah berperan penting dalam berbagai kegiatan pertanian
diantaranya adalah menjadikan tenaga untuk daerah yang kekurangn tenaga kerja yaitu untuk
mengantisipasi minat kerja dibidang pertanian yang terus menurun, meningkatkan kapasitas
kerja sehingga luas tanam dan intensitas tanam dapat meningkat, meningkatkan
kualitassehingga ketepatan dan keseragaman prose dan hasil dapat diandalkan serta mutu bisa
terjamin, meningkatkan keamanan dan kenyamanan sehingga menambah produktifitas kerja,
dan meminimalisir kehilangan hasil panen pada waktu proses pemanenan.
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/makalah-alsintan-pemupukan-prasmita-trishadewiagt-c-.html

http://renaex.blogspot.com/2011/06/alat-dan-mesin-penanaman.html

http://hadyechote.blogspot.com/2014/03/praktek-lapangan-mesin-dan-peralatan.html

https://docplayer.info/47939612-Analisis-unjuk-kerja-penyiram-berputar-tekanan-tinggi-big-
gun-sprinkler-di-areal-kebun-tebu-pt-laju-perdana-indah-palembang-skripsi.html

Anda mungkin juga menyukai