Alat, cara atau metode yang digunakan dalam mengolah bahan pertanian sehingga
menghasilkan hasil pertanian yang berguna, baik berupa produk bahan mentah, setengah jadi,
maupun siap pakai.
Mudah digunakan.
Teknik Pertanian
5 a. Teknik Pertanian
Teknik pertanian merupakan cakupan dalam bidang penanaman. Teknik pertanian adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan keteknikan yang mendukung suatu proses
pertanian, mulai dari benih atau bibit sampai dengan hasil dari pertanian tersebut (panen atau
limbah). Misalnya traktor, irigasi, alat panen, alat proses untuk hasil panen, pengelolaan
limbah, energi dsb.
AFRA MULYA ALAMSYAH
Teknologi pangan merupakan cara dalam mengolah hasil pertanian agar dapat menjadi bahan
pangan. Contohnya adalah teknologi pembuatan tempe, tahu, kecap, yogurt, mentega, minyak
goreng, es krim, pokoknya semua yang berhubungan dengan makanan yang berasal dari
tumbuhan dan hewan (ikan juga termasuk karena belum ada menteri perikanan di Indonesia).
Teknologi industri merupakan cara pengolahan hasil pertanian yang dapat dimanfaatkan
untuk pembuatan sabun, kosmetik, biodiesel, bioetanol dsb, atau pengolahan teknologi
industri lain yang bahan bakunya berasal dari hasil pertanian.
HUJJA TUDDIN
Sistem teknologi proses industri pertanian, kegiatan pertanian yang berkaitan dengan
perencanaan, instalasi dan perbaikan suatu sistem terpadu yang terdiri atas bahan,
sumberdaya, peralatan dan energi pada pabrik agroindustri.
HUJJA TUDDIN
Eka Ramadhani
GRAINS SEEDER
Mesin penanam bijian mekanis model GS-JP-FL/01, merupakan prototype yang dirancang
untuk menanam biji jagung atau kedele pada kondisi lahan terolah sedang. Cara
pengoperasian cukup mudah dan ringan, penarikan mesin tanam ini dirancang ganda yaitu
dengan roda 2 (traktor tangan) atau traktor roda 4. Namun demikian kondisi lahan yang dapat
ditanami dengan mesin tanam ini adalah lahan kering yang sudah terolah dengan bajak
singkal + penggaruan, atau rotary sehingga lahan cukup rata dan remah.
Alat ini seperti traktor yang digunakan untuk mengambil batang jagung secara luas, atau
jumlah banyak.
Mesin panen jagung memanen seluruh biomassa tanaman jagung yang berada di atas
permukaan tanah dengan proses pemanenan jagung sebagai berikut:
Mengarahkan batang-batang jagung dalam suatu barisan ke dalam bagian pemotong batang
jagung
Mengalirkan cacahan biomassa batang dan daun jagung ke alat / kendaraan angkut di
samping / di belakang mesin.
12 Eka Ramadhani
Rice Transplanter
Transplanter merupakan alat penanam bibit dengan jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi
penanaman yang seragam..
Combine harvester merupakan suatu alat yang praktis untuk digunakan dimana alat ini
mempunyai tiga fungsi yakni memotong ,merontokkan dan mengemaskan padi, namun
combine harvester harus digunakan pada lahan yang luas.
Secara umum fungsi operasional dasar combine harvester adalah sebagai berikut :
Membersihkan gabah dengan cara membuang gabah kosong dan benda asing
YULIZA ZAHARA
Dampak positif :
Dampak negatif :
Menanam biji-bijian ( jagung, kedele, kacang tanah) secara mekanis ditarik traktor roda 2
maupun traktor roda 4.
Menggantikan pekerjaan penanaman secara manual dengan tenaga orang meliputi
penugalan /pembuatan lubang, meletakkan benih dan menutup benih.
Selain itu Alat Tanam ini menggunakan kontruksi pembuka alur tipe piringan ganda,
sehingga dapat bekerja pada lahan yang kurang bersih, Pengeluaran benih lebih seragam
dalam jumlah maupun jarak tanamnya (missing hill kurangt 5%).
Yuliza Zahara
Menggunakan kontruksi pembuka alur tipe piringan ganda, sehingga dapat bekerja pada
lahan yang kurang bersih;
Kapasitas kerja penanaman lebih cepat dibanding dengan penanaman yang menggunakan
tugal
Yuliza Zahara
Mudah dioprasionalkan
Jarak dan kedalaman tanam seragam sehingga pertumbuhan tanaman lebih optimal
Yuliza Zahara
Yuliza Zahara
Dampak positif
Dampak Negatif
NANO TEKNOLOGI
20 HASIL DARI PENGGUNAAN ALAT TEKNOLOGI PERTANIAN
Penggunaan alat teknologi memberi dampak atau hasil yang cukup signifikan dalam
kehidupan. Misalnya teknologi pertanian yang mempermudah para petani melakukan
pekerjaannya.
WINDY LESTARI
Memanfaatkan lahan yang ada, misalnya dengan menggunakan teknologi pertanian aqua
ponik
WINDY LESTARI
2. Memberikan peluang dan stimulan kepada para pengusa-pengusaha besar dan pemilik
modal untuk membuka proyek pertanian berskala besar yang menggunakan sistem modern.
4. Pengadaan alat-alat pertanian berbasis modern yang telah mendapatkan subsidi dari
pemerintah.
WINDY LESTARI
7. Pengadaan berbagai penyuluhan kepada petani lokal di setiap daerah tentang penerapan
teknologi pertanian dan keuntungannya.
8. Mendukung dan memfasilitasi berbagai penelitian dan penemuan alat-alat teknologi baru
yang ditemukan.
9. Mengadakan sayembara dan pameran tahunan tentang teknologi pertanian untuk umum,
sehingga para peneliti dan para penemu merasa dihargai dan diapresiasi serta merasa terpacu
untuk menemukan teknologi-teknologi baru.
WINDY LESTARI
Pertama kali konsep teknologi nano diperkenalkan oleh Richard Feynman pada sebuah pidato
ilmiah yang diselenggarakan oleh American Physical Society di Caltech (California Institute
of Technology), 29 Desember 1959, dengan judul “There’s Plenty of Room at the
Bottom”.Richard Feynman adalah seorang ahli fisika dan pada tahun 1965 memenangkan
hadiah Nobel dalam bidang fisika.
CICIA
25 Dilihat dari pengembangan suku katanya nanoteknologi dibagi menjadi 2 suku kata yaitu
nano dan teknologi, nano berasal dari bahasa yunani yang berarti kecil/kerdil . Jadi sesuai
dengan namanya nanoteknologi adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengontrol
zat,material pada sistem skala nanometer , sehingga menghasilkan fungsi baru yang belum
pernah ada.ukuran 1 nanometer adalah 1 per satu milyar meter ( 0, m ) yang berarti kali lebih
kecil dari ukuran rambut manusia .
Tahun 2014 menjadi awal pengembangan nanoteknologi dalam skala industri (komersial) di
Indonesia. Produk-produk nanoteknologi yang dihasilkan para peneliti tidak lagi sekadar
menjadi pajangan di kantor BB Pascapanen, tetapi dapat dikembangkan dan dipasarkan. “Ini
karena laboratorium yang sudah lama kami impikan, akhirnya selesai dibangun dan siap
digunakan untuk menunjang riset dan pengembangan nanoteknologi,” kata Rudy . Komisi
Inovasi Nasional (KIN) dalam rapat Maret 2014, sepakat menunjuk laboratorium di BB
Pascapanen tersebut sebagai Pusat Nanoteknologi Pangan dan Pertanian. Pusat Nanotek yang
akan dimanfaatkan khusus untuk riset bidang pangan dan pertanian itu merupakan pusat
nanoteknologi pertama dan terlengkap di Indonesia.
27 Penerapan Nano Teknologi Pra Panen
Pupuk Bio Active Bravo Nature adalah pupuk yang menggunakan teknologi nano yang
bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan hara, perlindungan tanaman, serta meningkatkan
hasil produktifitas tanaman dengan efisiensi dan penghematan sumberdaya lahan.
Mengandung komposisi unsur hara makro mikro, serta zat pengatur tumbuh yang
diformulasi dan diproduksi sesuai untuk kebutuhan semua jenis tanaman. Pupuk organik cair
Nanoteknologi Bravo nature bekerja dengan sistem pelepasan hara, memanfaatkan bagian -
bagian tanaman dan enkapsulasi dalam partikel nano. Pelepasan pupuk dengan lambat dan
terkendali berpotensi menambah efisiensi penyerapan hara.
28 2.Hidrogel
Hidrogel merupakan benda berupa serbuk cristal atau berbentuk butiran bulat merupakan
kristal polimer yang berfungsi menyerap dan menyimpan air dan nutrisi untuk tanaman dalam
jumlah besar .
kemasan yang dapat mengoptimalkan masa kadaluarsa produk. Sistem kemasan pintar atau
“smart packaging” merupakan hasil pengolahan yang akan menjadi andalan kemasan masa
depan. Sistem kemasan ini dapat memperbaiki sendiri kerusakan pada
kemasan, mampu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan (kelembaban dan suhu), dan
mampu memberi tanda atau peringatan pada konsumen jika produk telah terkontaminasi.
Sifat kemasan juga dapat dimodifikasi sehingga lebih tahan panas, tahan bahan kimia serta
tahan mikroorganisme.
Faktor keamanan (safety) merupakan suatu hal yang penting dan sangat
memang sangat erat kaitannya dengan kesehatan. Suatu produk makanan yang sudah
kadaluarsa dapat dipastikan akan mengancam kesehatan apabila dikonsumsi. Teknologi nano
mengembangkan cara untuk menjamin keamanan suatu produk.
memungkinkan untuk mendeteksi gas yang keluar dari makanan dan produk yang
sudah rusak ataupun produk pertanian segar yang banyak mengandung pestisida. Gas
tersebut akan memicu nano sensor sehingga nanosensor akan memberi respon berupa
perubahan warna pada kemasan. Dengan perubahan warna kemasan tersebut maka
konsumen akan tahu bahwa produk yang ada dalam kemasan tersebut sudah tidak
Istilah smart farming atau pertanian cerdas saat ini semakin populer di masyarakat.
Pemanfaatan layanan Big data berbasis cloud, Internet of Things, GPS dan Drone dalam
sektor pertanian diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dalam
industri agrikultur. Selain itu dengan adanya digitalisasi pertanian dapat membantu
mempermudah dan memperlancar seluruh proses pertanian dari produksinya hingga
pemasarannya.
Penerapan smart farming 4.0 bukan hanya sekedar tentang penerapan teknologi semata, tetapi
kunci utamanya adalah data yang terukur. Data ini yang nantinya akan dibaca dan digunakan
sebagai parameter bagi pelaku pertanian untuk mendapatkan acuan dan rekomendasi dalam
praktek pertaniannya, sehingga diharapkan lebih efisian dan efektif dalam mengoptimalkan
seluruh sumber daya alam yang dimilikinya.
Keterlibatan Teknologi
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini mempermudah dalam hal inovasi
teknologi pertaian. Berikut adalah teknologi-teknologi yang dapat mendukung
pengembangan konsep smart farming.
Teknologi Penginderaan
Selama ini petani mengandalkan asumsi untuk untuk mengukur kualitas tanah. Dengan
adanya teknologi sensor cerdas petani dapat mengatahui kandungan tanah yang
sesungguhnya. Mulai dari kelembaban, kandungan air dan manajemen suhu. Semua
terintegrasi dengan teknologi Internet of Things (IoT) yang memungkinkan petani dapat
memantau kondisi lahan tanpa harus pergi ke lahan.
Software/Aplikasi
Aplikasi dapat membantu mempermudah mengelola, mengolah data dan informasi yang
dihasilkan dari alat sensor cerdas. Fungsinya sebagai antarmuka bagi petani supaya data
tersebut lebih mudah dibaca dan dipahami.
Teknologi Komunikasi
Teknologi GPS
Perangkat GPS dapat digunakan untuk pemetaan lahan. GPS menerima sinyal satelit yang
mengorbit ke bumi kemudian digunakan sebagai navigasi alat-alat pertanian. Mulai dari
mengetahui lokasi lahan yang sudah atau belum dipupuk hingga mengetahui produktivitas
suatu lahan.
Perangkat Keras/Hardware
Perangkat keras membantu pekerjaan secara otomatis dan terukur. Di negara-negara seperti
Amerika dan Australia sudah menggunakan teknologi Robot dan Drone dalam praktek
pertaniannya. Hal ini dilatarbelakangi beberap faktor, antara lain aktivitas pertanian yang
monoton, memiliki resiko tinggi atau berbahaya, luasnya lahan memerlukan banyak tenaga
kerja. Seperti Robot RIPPA yang dikembangkan oleh University of Sydney yang mampu
mendeteksi tanaman, buah, atau gulma, dan kemudian dapat secara otomatis menghilangkan
tanaman yang tidak diinginkan atau menyemprotkan produk pada tanaman. Dengan
menggunakan Robot diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas sarana
produksi.
Analisa Data
Semua data on farm akan dianalisa secara menyeluruh oleh sistem aplikasi dan digunakan
sebagai acuan untuk pengambilan keputusan dan prediksi pertanian kedepan. Hasil analisa
juga dapat digunakan oleh petani untuk mendapatkan solusi terkait dengan budidaya
pertanian.
smartfarm tools
Teknologi sangat erat dengan generasi milenial. Pembaharuan teknologi khususnya di sektor
pertanian akan lebih optimal apabila ada peran aktif generasi muda. Generasi milenial saat
ini telah terbiasa dengan teknologi digital. Dalam penerapan teknologi smart farming
bukanlah hal yang sulit bagi mereka. Kaum muda kini mulai sadar bahwa pertanian tak lagi
identik dengan lumpur dan upah yang minim. Mereka bahkan berlomba-lomba untuk
menciptakan startup pertanian yang menjaanjikan. Bahkan startup yang mereka kembangkan
banyak yang berhasil mendapatkan pendanaan dari investor-investor besar.
Saat ini jumlah petani di Indonesia masih didominasi oleh generasi tua. Berdasarakan data
BPS Tahun 2013 menyebutkan bahwa 62% petani di Indonesia berusia lebih dari 45 tahun.
Sementara itu jumlah petani muda, yakni berusia kurang dari 35 tahun hanya 12% .
Berdasarkan hasil survey LIPI hampir tidak ada anak petani yang ingin menjadi petani.
Hanya sekitar 4% pemuda usia 15-35 tahun yang berminat menjadi petani. Sisanya, sebagian
besar tergiring industrialisasi.
Di era revolusi industry 4.0 ini seharusnya bisa menjadi momentum tepat bagi pemerintah
untuk melibatkan generasi muda dalam penerapan teknologi smart farming 4.0 dalam upaya
mendukung tercapainya ketahanan pangan nasional