Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH RANCANG BANGUN MESIN PERTANIAN

ALAT DAN MESIN PERTANIAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : Iqbal febrianzah


NIM : J1B021076
KELAS : 3 (TIGA)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MATARAM

2023
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mekanisasi pertanian memiliki posisi strategis dengan makna yang kompleks. Secara
umum makna tersebut merupakan manfaat mekanisasi pertanian itu sendiri. Pertama,
peningkatan produktivitas yang dapat dicapai dengan memberikan input yang dapat
menghasilkan produksi yang lebih tinggi. Kedua, efisiensi proses yang berarti bahwa
penggunaan mekanisasi dapat meningkatkan efektivitas proses yang berdampak pada
penurunan biaya per unit. Secara ekonomi efektivitas akan menghasilkan usaha yang lebih
efisien. Ketiga, peningkatan kualitas dan pembentukan nilai tambah. Keempat, peningkatan
pendapatan yang merupakan kontribusi penurunan biaya produksi, meningkatnya hasil dan
berkurangnya susut hasil.

Dalam pengembangan mekanisasi pertanian yang diarahkan pada sistem alasintan


pertanian seringkali menuai kendala, baik teknis, sosial dan ekonomis. Secara teknis kondisi
lahan sangat berpengaruh terhadap penerapan sistem alsintan yang sesuai, rendahnya tenaga
terampil sehingga penggunaan alsintan masih terbatas, fasilitas perbengkelan dan suku
cadang yang masih terbatas, skim pembiayaan pengembangan alsintan masih rendah karena
tingkat kesulitan dalam akses, harga yang relatif mahal yang berakibat pada skala usaha
tertentu tidak layak, kurangnya pengembangan kelembagaan dan sarana penunjang lainnya .

Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan perkembangannya
mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya alat dan mesin
pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu dan kayu kemudian berkembang menjadi
bahan logam. Susunan alat ini mula-mula sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat
mesin pertanian yang kompleks. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam
dengan motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian.
Sesuai dengan definisi mekanisasi pertanian (agriculture mechanization), maka penggunaan
alat mekanisasi pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses
produksi pertanian dan dalam setiap tahapan dari proses produksi tersebut selalu memerlukan
alat mesin pertanian. Untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan kualitas yang baik, maka
produk pertanian harus memiliki penanganan pasca panen yang baik. Hal ini menimbulkan
ide-ide dalam mengembangkan pengolahan bahan hasil pertanian menjadi produk olahan
lebih lanjut. Terdapat berbagai macam mesin dan alat yang digunakan pada kegiatan
pertanian dari mulai proses prapanen hingga pascapanen dan mesin juga yang digunakan dari
proses hulu hingga hilir kegiatan pertanian, antara lain mesin pengolah tanah berupa traktor,
mesin pencacah sampah plastik dan organik, hingga mesin pengaduk ragi yang digunakan
untuk mengolah hasil produk pertanian
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Pengolahan tanah adalah semua pekerjaan pendahuluan sebelum proses penanaman.
Pengolahan tanah bagian proses terberat dari kesekian proses budidaya, dimana proses ini
mengkomsusi energi sekitar 1/3 dari keselurusan energi yang dibutuhkan dalam proses budidaya
pertanian. Cara pengolahan tanah akan berpengaruh akan terhadap hasil pengolahan dan
konsumsi energi. Penggunaan traktor sebagai sumber tenaga dalam pengolahan tanah diharapkan
dapat mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk proses pengolahan tanah (Wirasanti,
2015)

Pengelolaan sampah di Indonesia masih merupakan permasalahan yang belum dapat


ditangani dengan baik. Kegiatan pengurangan sampah baik di masyarakat sebagai penghasil
sampah maupun di tingkat kawasan masih sekitar 5% sehingga sampah tersebut dibuang ke
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sementara lahan TPA tersebut sangat terbatas. Bahan sampah
terbesar di TPA selain sampah organik (70%) terdapat sampah non organik yaitu sampah plastik
(14%). Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa jumlah
sampah Indonesia pada tahun 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan
akan mencapai 9,52 juta ton dan hasil penelitian Jeena Jambeck 2015 menyatakan bahwa
Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai
sebesar 187,2 juta ton, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menargetkan pengurangan
sampah plastik lebih dari 1,9 ton hingga tahun 2019. Penanganan sampah plastik yang diterapkan
adalah dengan Konsep 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) dan alternatif lain yang sudah banyak
dilakukan adalah daur ulang sampah plastik dijadikan bahan bakar minyak. (Pramiati
purwaningrum, 2016)

Sampah organik dari hasil kegiatan pasar merupakan salah satu dari alternatif bahan baku
untuk pembuatan pupuk organik (kompos) dan biogas. Beberapa manfaat dari biogas diantaranya
adalahmengurangi volume sampah yang tidak termanfaatkan, mengurangi pencemaran lingkungan
dan bahanbakar alternatif. Jumlah dan kualitas biogas yang dihasilkan berbeda-beda tergantung
dengan jenis danjumlah bahan baku yang digunakan, komposisi masukan dan waktu fermentasi.
Variabel yang menjadiobjek dalam penelitian ini adalah jenis sampah organik sisa kegiatan pasar
yaitu sampah sayuran danusus ayam, perbandingan kadar sampah organik dengan kotoran sapi
yang telah diencerkan (30 : 70, 50 :50, 70 : 30) dan waktu fermentasi yaitu 5 hari, 9 hari, 12 hari,
15 hari, 18 hari, dan 21 hari. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sampah organik usus sapi
menghasilkan biogas dengan kualitas yanglebih baik dibandingkan dengan sampah sayuran.
Biogas yang dihasilkan mengandung gas metana (CH4)dengan komposisi terbesar pada
perbandingan komposisi masukan usus ayam dan kotoran sapi 70 : 30sebesar 54,03 (% volume
biogas) dengan waktu fermentasi selama 21 hari. (Desti;ia Amggraini, Mutiara Bunga Pertiwi,
David Bahrin, 2012).
Tempe kedelai adalah hasil permentase biji kedelai dengan menggunakan jalur mikroba
jenis karang spesies rhizopos sp.proses awal pembuatan kedelai di awali dengan pemanasan awal
untuk pemisahan kulit ari yang menempel di bagian terluar biji kedelai dan di lanjutkan dengan
proses pencampuran antara ragi dengan biji kedelai bebas kulit ari. Tahap akhir adalah
permentase selama 2 hari untuk memberikan kesempatan bagi ragi untuk membentuk miselo di
antara biji kedelai. Pada dasarnya alat pencampur ampas kedelai dengan ragi ini bekerja dengan
sistem pemgadupan. Pada awal tahap hasil ampas kedelai yang telah melalui tahap pengayakan
di masukan ke dalam bak penampungan melalaui corong masuk alat, kemeudian bahan di dalam
mesin di tambahkan dengan ragi sebanyak 50gr. Kemudian skelar di nyalakan dalam posisi ON.
Maka motor listrik akan bergerak dan menggerakan gear bot,puli,serta pisau pengaduk yang
disambungkan dengan U-BELT.(Saptian,2021).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Mesin Pengolah Tanah

Pengolahan tanah adalah setiap kegiatan mekanik yang dilakukan terhadap tanah dengan
tujuan untuk memudahkan penanaman, menciptakan keadaan tanah yang gembur bagi
pertumbuhan dan perkembangan dan tanaman sekaligus merupakan upaya pemberantasan
gulma. Pengolahan tanah pertama (pembajakan), dalam pengolahan tanah pertama, tanah
dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada dipermukaan tanah
terpenting dan terberam, kedalaman pemotongan dan pembalikkan tanah umumnya antara 15-
20 cm.

Traktor roda empat adalah mesin berdaya gerak sendiri berupa motor diesel, beroda
empat (ban karet atau ditambah roda sangkar dari baja) yang mempunyai tuga titik gandeng,
berfungsi untuk menarik, menggerakkan, mengangkat, mendorong implemen/alat pertanian
seperti alat baja piringan, piringan, bajak rotary, bajak singkal, tuas, dan pegal yang digunakan
untuk mengendalikan dan juga sebagai sumber daya penggerak. Pengendor adalah indikator,
sektor, tuas dan pegal untuk mengendalikan jalannya traktor. Traktor roda empat mempunyai
banyak tuas kendali.

Traktor roda empat memiliki bagian-bagian dengan fungsinya masiing-masing


diantaranya yaitu roda dengan berfungsi sebagai roda kemudi, tempat duduk operator sebagai
tempat bagi operator untuk duduk dan mengendalikan traktor, kemudi berfungsu untuk
mengembalikan sekaligus mengarahkan gerak traktor, pada spion untuk mempermudah
operator dalam melihat segala arah terutama arah belakang sebagai titik buto operator. Atap
untuk melindungi operator dari terik matahari, lampu belok sebagai tanda bantu traktor akan
berbelok atau merubah arah, bajak rotary digunakan untuk membajak atau untuk mengolah
tanah, pedal rem berguna untuk menahan dan mengurangi laju dari traktor, pemberat depan
untuk menambah traksi sekaligus mencegat terjadinya backword hp, lampu depan untuk
memberikan penerangan pada jalan bagian depan yang akan dilalui traktor pada malam hari,
dan mesin berfungsi sebagai pemberi tenaga dorongan agar traktor dapat berjalan.

3.1 Mesin Pencacah Sampah Plastik

Sampah plastik adalah semua barang bekas atau tidak terpakai yang materialnya
diproduksi dari bahan kimia tak terbarukan.Sebagian besar sampah plastik yang digunakan
sehari-hari biasanya dipakai untuk pengemasan. Jadi, kantong plastik juga masih sering
dipakai sebagai tempat sampah organik yang akan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Melansir Daihatsu.co.id dari situs UN Environment, bahan kimia yang digunakan untuk
membuat plastik biasanya berasal dari minyak, gas alam, dan batu bara. Sejak 1950, sampah
plastik yang diproduksi mencapai 8,3 miliar ton dan sekitar 60% plastik berakhir di tempat
pembuangan sampah atau tercecer di lingkungan alam. Sampah plastik juga dapat berasal dari
sisa sisa kegiatan industri pertanian yang juga menyumbang penghasil sampah plastik.

menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, yang menduduki peringkat kedua
sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah adalah jenis sampah
plastik dan mampu menggeser sampah jenis kertas yang tadinya di peringkat kedua menjadi
peringkat ketiga dengan jumlah 3.6 juta ton per tahun atau 9 persen dari jumlah total produksi
sampah. Oleh karena itu, diperlukan alat pencacah plastik untuk memudahkan proses
pengecilan ukuran sisa sampah plastik agar mudah didaur ulang.

3.2 Mesin Pencacah Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah
teruraisecara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.Sampah organik
bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi
suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan
benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah
organik yang cepat.Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit
terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah
karena sampah anorganik yang tidak dapat terurai dan sampah yang akan tertimbun dalam
waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.

Sebagaimana kita ketahui, sampah organik dapat dijadikan kompos, namun masih banyak
yang belum tahu cara pengolahannya dan dimanfaatkan untuk pertanian, sebab butuh
ketelatenan dan melalui tahapan yang benar. Apabila tidak telaten, sampah organik bisa diolah
menjadi pupuk sederhana.Hanya diperlukan suatu lubang untuk pembuangan sampah organik
di tanah dan tunggu hingga membusuk hingga menyerupai tanah.Unsur hara yang dihasilkan
tersebut dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman.

Adapun keuntungan dari pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos adalah
pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos memiliki manfaat ganda, yaitu
mengatasi masalah sampah rumah tangga, sekaligus mendapatkan pupuk organik yang sangat
bermutu. Syarat pertama dan utama dalam pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos
adalah pemilahan sampah.Sampah organik bisa diolahSampah organik seperti buah – buah
busuk dan sayuran dapat dibuat menjadi suatu berguna antara lain kompos. Pengolahan
sampah organik untuk kompos tidaklah terlalu sulit.
3.4 Mesin Pengaduk Ragi

Mesin pengaduk ragi tempe adalah suatu alat yang digunakan untuk mencampur ragi
dengan kedelai agar merata.tujuan utama pencampuran adalah berhubungannya bahan menjadi
satu campuran yang sedapat mungkin memiliki penyebaran yang sempurna atausama.pada
pencampuran proses pencampuran ragi dengan kedelai ini derajat keseragumen yang ingin
dicapai adalah terbentuknya tempe yang meiliki kenampakan warna putih dan komplek.

Prinsip kerja alat pengaduk ragi/tempe adalah dengan secara merata dan menggunakan
teknologi.Adapun cara manual adalah penacmpuran dilakukan dengan cara mencampurkan
serbuk ragi diatas tumpukan biji kedelai serta pengadukan menggunakan tangan untuk untuk
memastikan ragi tercampur atau melekat dipermukaan atau celah antar biji kecuali
pengadukan secara manual paling umum dilakukan pengusaha produksi tempe rumahan
dengan skala yang cukup kecil.Sedangkan alternatif teknologi pencampuran biji kedelai
dengan ragi dapat diperbaiki dengan menggunkan teknologi mekanis berupa alat
pencampur.Penggunaan alat pencampuran penggunaan alat pencampuran akan meringankan
beban kerja pengadukan dan memungkinkan tercapainya.

Pencampuran yang lebih merata dan menggunakan perkembangan misalnya jamur


rhizopus sp untuk menghasilkan tempe yang lebih kompak dan padat.Ada beberapa bagian
bagian alat pengaduk ragi/tempe beserta fungisinya antara lain. Yang pertama tabu ng
pencampur befungsi untuk pencampuran kedelai dan ragi,yang kedua penutup berfungsi untuk
penutup pada saat pencampuran. Yang ketiga pengunci berfungsi untuk mengunci penutup
hokar, yang ke empat motor listrik befungsi untuk mentrasmisikan daya.

Pengaplikasian alat pengaduk ragi/tempe dalam bidang tekhnik pertanian adalah


untuk mencampur ragi dengan kedelai agar merata. Petani tidak menggunakan alat secara
manual lagi pada saat melakukan pengadukan ragi dengan kedelai agar merata. Tetapi petani
sudah melakukannya dengan alat tekhnologi untuk pengadukan ragi dengan kedelai. Dan tidak
membutuhkan banyak tenaga dan pada saat pengadukan dengan menggunakan tekhnologi
pencampuran bahan menjadi satu dan sangat sempurna atau sama rata.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Terdapat berbagai macam mesin dan alat yang digunakan pada kegiatan pertanian mulai
dari hlu ke hilir, dari proses prapanen hingga pascapanen.Penggunaan alat mekanisasi
pertanian dapat memberikan dampak positif yaitu meningkatkan daya kerja manusia dalam
proses produksi pertanian dan dalam setiap tahapan dari proses produksi selalu memerlukan
alat mesin pertanian dan juga memenuhi kebutuhan pangan dengan kualitas yang baik
beberapa alat dan mesin pertanian antara lain mesin pengolah tanah salah satunya yaitu
traktor, merupakan alat pengolah tanah yang berfungsi pada proses awal kegiatan pertanian.
Pengguunaan traktor dapat memberikan efisiensi waktu dan tenaga yang besar pada kegiatan
pertannian.
Mesin pengolah Sampah plastik dan organik, salah satunya yaitu mesin pencacah yang
berfungsi mengecilkan ukuran dari sampah plastik dan organik untuk memudahkan proses
pengolahan sampah lebih lanjut. Mesin ini sangat berguna, karena pada kegiatan pertanian
terdapat limbah yang dihasilkan baik itu limbah plastik dan organik yang memerlukan
pengolahan untuk mengatasi permasalahan sampah. Mesin pengaduk ragi, merupakan mesin
yang digunakan untuk mencampurragi dengan kedelai agar tercampur rata. Dengan
penggunaan alat ini dapat memberikan efisiensi dalam proses pembuatan produk tempe.
Mesin pengaduk ragi ini merupakan salah satu mesin pertanian yang berguna untuk mengolah
produk hasil pertanian.
5.2 Saran
Dengan berkembangnya mekanisasi di bidang pertanian ini dapat memberikan dampak
yang sangat besar bagi bidang pertanian dan industri pertanian.

Anda mungkin juga menyukai