Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN SUB-OPTIMAL

PENGENALAN ALAT MEKANISASI

OLEH:
CANDRA ABSHAR NAIM
2206124383
AGROTEKNOLOGI-A

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2024
LEMBAR PENGESAHAN

PENGENALAN ALAT MEKANISASI

Pekanbaru, 28 Februari 2024


Praktikan

CANDRA ABSHAR NAIM


2206124383

MENGETAHUI

ASISTEN PRAKTIKUM I ASISTEN PRAKTIKUM II

RAHMATULLAH NURUL AZMI MUNTHE


2006110883 2006112513

ASISTEN PRAKTIKUM III ASISTEN PRAKTIKUM IV

HALASAN EXAUDIVAN BAGAS ANDREAN SETIAWAN


MANULANG 2006125773
2006112523
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa dalam bidang

pertaniannamun permasalahan yang didapatkan bukanlah persoalan luas lahan atau

tidk tersedianya lahan pertanian namun kurangnya penerapan teknologi dan

pengetahuan dalam kegiatan pertanian baik dari hulu hingga hilir.Inilah

yangmenyebabkan Produktivitas bangsa indonesia masih kalah dibandingakan

nega-negara tetangga seperti Filipina,Thailand dan Vietnam padahal Indonesialah

yangmemiliki banyak keuntungan dalam bidang Pertanian.

Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yangdilakukan

manusia. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian

biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam, meskipun

cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam

pengolahan produk keju dan tempe. Semua usaha pertanian padadasarnya adalah

kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar pengetahuanyang sama akan

pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan

hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk, dan pemasaran.

Apabila seorang petani memandang semua aspek inidengan pertimbangan efisiensi

untuk mencapai keuntungan maksimal maka iaakan melakukan pertanian intensif

(Daywin, 2018)

Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan danteknologi

memiliki dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia termasuk bidang

pertanian. Teknologi di bidang pertanian adalah segala sesuatu yang


dapatmemudahkan pekerjaan dan menghasilkan output yang lebih baik.

Pembangunan pertanian tanpa teknologi ialah hal yang mustahil. Keduanya

berjalan secara beriringan dan terikat.

Tingginya kebutuhan manusia terhadap kebutuhan sandang, pangan, dan papan

yang sebagian besar dihasilkan oleh bidang pertanian mengharuskanmanusia

berinovasi dalam menghasilkan produk pertanian. Hal ini dilakukanmelalui

mekanisasi pertanian. Mekanisasi pertanian merupakan ilmu yangmempelajari

tentang semua kegiatan penggunaan alat dan mesin pertanian yangdigerakkan baik

dengan tenaga manusia, tenaga hewan, tenaga motor maupuntenaga mekanis

lainnya.

Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan

perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Alatdan

mesin pertanian dalam perkembangannya dapat dikelompokan dalam beberapa

kelompok, diantaranya yaitu alat dan mesin pengolahan tanah, penanaman,

pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen. Contoh alat dan mesin pertanian

dalam pengolahan tanah adalah seperti traktor dua roda, traktor empat roda, dan

lain-lain.Mekanisasi pertanian adalah ilmu yang mempelajari tentang

semuakegiatan penggunaan alat dan mesin pertanian yang digerakkan baik

dengantenaga manusia, tenaga hewan, tenaga motor maupun tenaga mekanis

lainnya.Haltersebut dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, dan hasil

produksi. Olehkarena itu, perlu adanya pengenalan terhadap alat dan mesin

pertanian.Alat-alat mesin pertanian akan terus berkembang mengikuti jaman.

Semakin berkembangnya alat mesin pertanian maka kegiatan bertani akan semakin
efektif dan efisien. Pengenalan alat mesin pertanian dilakukan agar praktikan

mengetahui bentuk, bagian-bagian, dan fungsi alat tersebut

1.2 Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui mengetahui apaitu mekanisasi

pertanian ekosistem sub-optimal dan untuk mengenal komponen hand tractor dan

discplow tractor serta mengetahui cara menghidupkanmesin traktor tangan.

1.3 Manfaat

Manfaat dari praktikum kali ini adalah agar praktikan dapat mengetahui jenis-

jenis alat hand-traktor serta komponen-komponen alat agar dapat mengoperasikan

alat-alat mekanisme pertanian dengan baik dan benar.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Alat pertanian merupakan salah satu alat yang sangat membantu petani. Maka

dari itu maka diperlukanlah mekanisasi pertanian. Mekanisasi pertanian diartikan

secara bervariasi oleh beberapa orang. Mekanisasi pertanian diartikan sebagai

pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat mekanis untuk

melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis tersebut

termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga manusia,

hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air, dan sumber energi lainnya. Secara

umum mekanisasi pertanian dapat juga diartikan sebagi penerapan ilmu teknik

untuk mengembangkan, mengorganisasi, dan mengendalikan operasi di dalam

produksi pertanian(Robbins,2005).

Ruang lingkup mekanisasi pertanian juga berkembang sejalan dengan

perkembangan teknologi dan modernisasi pertanian. Ada pula yang mengartikan

bahwa pada saat ini teknologi mekanisasi yang digunakan dalam proses produksi

sampai pasca panen (penanganan dan pengolahan hasil) bukan lagi hanya teknologi

yang didasarkan pada energi mekanis, namun sudah mulai menggunakan teknologi

elektronika atau sensor, nuklir, image processing, bahkan sampai teknologi robotik.

Dan digunakan baik untuk proses produksi, pemanenan, dan penanganan atau

pengolahan hasil pertanian (Mugniesyah, 2006).

Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan

produktifitas tenaga kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan

ongkos produksi. Penggunaan alat dan mesin pada proses produksi dimaksudkan

untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitamms, kualitas hasil, dan


mengurangi beban kerja petani. Pengalaman dari negara-negara tetangga Asia

menunjukkan bahwa perkembangan mekanisasi pertanian diawali dengan penataan

lahan (konsolidasi lahan), keberhasilan dalam pengendalian air, masukan teknologi

biologis, dan teknologi kimia. Penerapan teknologi mekanisasi pertanian yang

gagal telah terjadi di Srilangka yang disebabkan kecerobohan akibat penerapan

mesin-mesin impor secara langsung tanpa disesuaikan dengan kondisi dan

karakteristik pertaniannya. Berbeda halnya dengan Jepang yang melakukan

modifikasi sesuai dengan kondisi lokal, kemudian baru memproduksi sendiri untuk

digunakan oleh petani mereka ( Hardjoanidjojo , 2000).

Suatu hal yang paling mendasar yang masih belum diperhatikan dalam

pengembangan teknologi mpertanian di Indonesia hingga kini adalah kurang

memadainya dukungan prasarana pertaniamn. Prasarana pertanian kita belum

dikelola secara baik, sehingga masih agak sulit atau lambat dalam melakukan

introduksi mesin-mesin pertanian (Robbins,2005).

Pengembangan teknologi pertanian diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan

dan kemandirian masyarakat kita umumnya dan petani khususnya. Dapat dipastikan

bahwa jika teknologi pertanian yang cocok tersebut telah berhasil dikembangkan

dan diterapkan di negara kita, maka ketahanan pangan atau swasembada pangan

pasti akan tercapai sehingga kemandirian dalam hal ekonomi dan politik dapat kita

wujudkan (Budiman dkk , 2015).

Pada akhirnya kita punya modal kemandirian minimal dalam satu aspek

pangan dan beberapa aspek lainnya misalnya keutuhan bangsa dan semangat untuk
berkompetesi demi kemajuan bangsa yang berdaulat dan bermartabat

(Siahan,2001).

Pembangunan pertanian akan bergerak dengan baik apabila mengandung 5

(lima) syarat pokok seperti , teknologi yang selalu berubah pasar bagi hasil –hasil

usaha tani tersedianya saprotan secara local perangsang bagi petani transpotasi

selain syarat pokok tersebut juga terdapat syarat pelancar yaitu pendidikan

pembangunan kredit produksi, kegiatan bersama atau kelompok oleh petani

perbaikan dan perluasan areal lahan perencanaan nasional pembangunan pertanian

(Mugniesyah, 2006).

Alat dan mesin pertanian adalah alat atau mesin yang digunakan di dalam

kegiatan budidaya pertanian sehingga dapat membantu serta mempermudah proses

budidaya dan meningkatkan kwalitas dan kwantitas hasil pertanian. Alat pertanian

pada umumnya masih bersifat tradisional dan umumnya digunakan oleh para petani

dengan area penanaman yang tidak terlalu luas.

Mesin pertanian adalah alat pertanian yang bersifat modern yang dapat

digunakan oleh petani dan perusahaan dengan areal pertanian yang cukup luas.

Mesin panen untuk pertanian adalah mesin yang digunakan untuk mengelolah lahan

dari lahan primer hingga pengelolahan lahan sekunder. Adapun mesin pertanian

yang dirancang khusus untuk penanaman hingga pemeliharaan tanaman yang biasa

disebut dengan mesin alat tanam (Sobirin , 2017)

Traktor tangan merupakan (hand tractor) merupakan sumber penggerek

dari implement (peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk

mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba
guna , karena dapat digunakan untuk tenaga penggerek implement yang lain, seperti

pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain – lain

Selain kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudian terletak di

bawah gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudian

dioperasikan melalui tunas kemudi kiri dan kanan. Apabila kopling kemudi kanan

ditekan , maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan

. Sehingga roda kanan akan berhenti , dan traktor tangan dapat bergerak maju

mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerek

disalurkan di samping roda . Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor

tangan, yaitu roda ban, roda besi, roda apung (roda sangkar / cage whell) . Roda

ban berfungsi untuk transportasi dan mengolah tanah kering.Bentuk permukaan

roda ban beralur agak dalam untuk mencegah slip . Roda ban dapat meredam

getaran , sehingga tidak merusak jalan – jalan .Roda besi digunakan untuk

pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga

akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik bebab berat. Roda apung

digunakan pada saat pengolahan tanah basah (Mugniesyah, 2006)

Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini

mulaibanyak digunakan petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin pengolan

tanahtraktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti

bajak, garu, ataupun bajak rotari. Untuk mengemnal traktor sebagai mesin pengolah

tanah, maka perlu dipahami prinsip kerja serta persyaratan kondisi kerja,

perlengkapan, serta kegunaannya (Gunawan, 2001).


Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah dengan

menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel.

Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik peralatan

pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu piring, dan lain-lain. Traktor roda

empat yang dirangkai dengan peralatan pengolah tanah perlu diatur atau disetel

posisi peralatannya agar dapat difungsikan dengan baik. Pengaturan tersebut

dilakukan dengan mamanjangkan atau memendekkan pada ikatan sambungan

peralatan atau pada “tiga titik penyambungan”. Kegunaan traktor tangan di bidang

pertanian adalah Untuk menarik peralatan pengolah tanah seperti bajak singkal,

bajak rotari, dan garu, juga alat transportasi seperti gerobak Untuk menggerakkan

peralatan stasioner, seperti generator listrik,mesin pompa air, mesin penggilingan

gabah, dan lain-lain (Gunawan, 2001).


BAB III
METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu

Kegiatan pelaksanaan praktikum mekanisasi pertanian sub-optimal tentang

pengenalan alat dilakukan di UPT Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Riau.

Kegiatan praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu pada tanggal 21 Februari

2023 pada pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum ini adalah adalah hand
traktor Kubota K75 hand traktor Yanmar YZC-L,sepatu boot, meteran, alat tulis
dan alat dokumentasi.
Adapun bahan yang digunakan pada saat praktikum ini adalah minyak solar dan

kertas.

3.3 Metode Pelaksana

3.3.1 Discplow Tractor

1. Dihidupkan mesin

2. Diatur ketinggian bajakan sesuai yang diinginkan

3. Diinjak kopling lalu dimasukkan gigi

4. Diinjak pedal gas sambil dilepaskan kopling secara perlahan

5. Diinnjak gas hingga maksimal ketika kopling sudah lepas


3.3.2 HandTractor

1. Diperiksa engine dan semua bagian traktor sehingga yakin dalam kondisi

baik lalu dipasang tuas standar

2. Diyakinkan bahwa tuas porsneling dalam posisi netral dan kopling utama

dalam posisi tak tersambung. Kemudian motor dinyalakan dengan

mengengkol

3. Dinaikkan putaran motor dengan cara mengatur tuas gas yang terletak

pada stang kemudi kanan

4. Dipegang stang kemudi dengan sedikit menekannya sehingga batas

pinggang agar diperoleh keseimbangan. Pasangkanlah tuas porsneling

pada kecepatan yang diinginkan

5. Dipegang dengan satu tangan masih tetap memegang stang kemudi tangan

yang lainnya memasangkan kopling utama sehingga traktor bergerak

6. Dipegang dengan dua tangan stang kemudi dan ikuti gerak tarktor dengan

melangkah

7. Dibelokkan arah dapat dilakukan dengan menekan kopling pada stang

kemudi. Bila belok ke kanan maka tekanlah tuas kopling kanan dan bila

ingin belok kekiri maka tekanlah tuas kopling kiri

8. Diturunkan putaran motor untuk mundur, tarik tuas kopling utama

sehingga traktor berhenti, kemudian pasangkan persneling pada posisi

reverse

9. Dipasangkan kopling utama traktor akan mundur, posisi kaki sebelah

kanan berada diatas rotari atau singkal. Kaki sebelah kiri melangkah
mundur sesuai dengan kecepatan traktor. Pastikan bahwa traktor dapat

dihentikan setiap saat pada waktu mundur

10. Untuk menghentikan tarik tuas kopling utama, putar tuas gas sehingga

motor dalam putaran idle, pasangkan tuas porsneling pada posisi netral

11. Pasangkan tuas standard, dan matikan motor penggerak dengan

memperkecil gas
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

NO Pengamatan Ulangan Hand Traktor Mini Traktor


Singkal Rotari Singkal Rotari
1 Lebar Bajakan 1 80 100
2 79 98
3 78 96
4 81 96
5 80 100
Rerata 79,6 97,8
2 Kecepatan 1 0,22 m/s 0,31 m/s
2
3
4
5
Rerata
3 KLT 0,22680 0,040176
ha/jam ha/jam
4 Luas Lahan 13x26 m 40x1 m
5 Waktu Kerja 0,29 jam 0,035
jam
6 KLE 0,116 0,114
ha/jam ha/jam
7 Bahan Bakar 20,71 -
Terpakai l/ha
8 5 Putaran
Roda Traksi
-Saat
Pengelolaan
-Tanpa Beban
9 S1

4.2 Pembahasan

Alat dan mesin pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis

dalam rangka mendukung pemenuhan produksi pertanian yang terus meningkat

sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, menurunnya daya dukung

lahan, rendahnya intensitas pertanaman, dan kepemilikan alsintan secara individu

yang kurang menguntungkan. Salah satu sumber tenaga penggerak tersebut ialah
traktor tangan. Traktor tangan sekarang ini sangat luas penggunaannya di tingkat

petani, karena disamping pengoperasiannya yang sederhana, traktor tangan juga

dapat diperoleh dengan harga yang cukup terjangkau. Traktor adalah kendaraan

yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan

rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam pertanian

atau konstruksi Istilah ini umumdigunakan untuk mendefinisikan suatu jenis

kendaraan untuk pertanian.

Pada saat ini traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan yang

paling banyak ialah untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan

tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar

dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman,

untuk pemeliharan tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk pemanen (dengan

memasang pisau reaper), untuk memutar perontok padi, serta untuk pengangkutan,

mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasilpertanian. Sebagian besar, traktor

tangan menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggerak dan dihidupkan

dengan engkol. Pemakaian poros engkol dimaksudkan agar traktor tangan dapat

lebih murah harganya, dan relatif lebih awet dibanding dengan sistem start yang

lain.

Dari sekian banyak jenis yang ada, pada praktikum ini menggunakan tractor

dengan jenis displow tractor dengan merek Kubota K75 dan tractor jenis hand

traktor dengan merek Yanmar YZC-L. Tractor dengan merek Kubota K75 adalah

traktor utilitas kompak dari K75 Seri 4 karya Kubota. Ia dilengkapi dengan mesin

turbo 75 tenaga kuda, lampu berjalan siang hari otomotif yang bergaya, dan paket

yang cerdas. Fitur kunci pintar memungkinkan operator mengakses dan


mengoperasikan traktor dengan mudah. Kubota K75 dirancang untuk berbagai

tugas pertanian dan dikenal karena efisiensi dan kinerjanya.

Sedangkan pada Tractor jenis handtractor dengan merek Yanmar YZC-L

adalah traktor tangan rotary seri YZC dari Yanmar. Traktor ini memiliki tenaga

maksimum 10.5 PS, berat antara 348.4 - 375.0 kg, transmisi dengan tingkat

kecepatan maju dan mundur, serta berbagai fitur efisien seperti kombinasi roda

gigi-rantai, penyediaan utama cakram majemuk kering, dan jumlah pisau putar

sebanyak 18 pcs. Traktor ini cocok untuk berbagai jenis lahan dan digunakan dalam

pertanian untuk meningkatkan efisiensi kerja petani

.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Mekanisasi pertanian merupakan bagian penting dari modernisasi


pertanian yang menggunakan alat dan mesin pertanian (Alsinta) untuk
meningkatkan efisiensi pertanian dan daya saing pangan dan produk pertanian di
Indonesia. Meskipun penggunaan alsintan telah dikenal sejak lama, namun jumlah
dan jenis alsintan belum banyak meningkatkan efisiensi dan daya saing. Oleh
karena itu, diperlukan suatu upaya revolusioner yang dapat digunakan untuk
meningkatkan efisiensi mesin perkakas pada khususnya dan mekanisasi pada
umumnya.
pada kegiatan praktikum mekanisasi pertanian sub-optimal ini, kami
menggunakan dua jenis alat tractor, yaitu displow tractor dengan merek Kubota
K75 dan hand tractoe dengan merek yanmar XYZ-L. Traktor Kubota K75 berguna
untuk berbagai macam tugas pertanian seperti membajak, menyiangi,
menggemburkan tanah, dan menarik berbagai jenis peralatan pertanian. Ini juga
dapat digunakan untuk transportasi dan pekerjaan lain di lahan pertanian. Jenis
tractor ini dapat dipergunakan untuk membajak singkal, piring , atau yang lainnya.
Sedangkan Traktor Yanmar XYZCL dirancang untuk kinerja yang andal dan
efisien dalam berbagai aplikasi pertanian, seperti membajak, menyiangi,
menanam, dan transportasi di lahan pertanian. Traktor ini sering dilengkapi
dengan rotary atau bisa juga dengan bajak sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan.
5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk praktikan adalah pada saat

praktikum dilaksanakan diharapkan untuk memperhatikan dengan baik pada saat

asisten menjelaskan kegiatan praktikum yang sedang berlangsung. Dan apabila ada

yang kurang difahami atau kurang jelas maka diharapkan untuk bertanya kembali

kepada asisten praktikum.


DAFTAR PUSTAKA
Budiman, D. A & Hidayat, M. 2015. Evaluasi Kinerja Mesin Tanam
BenihPadiUntuk Lahan Sawah. Prosiding Seminar Nasional
PengembanganTeknologi Pertanian , 29 April, Bandar Lampung.

Daywin, F. J. 2008. Mesin-


mesin Budidaya Pertanian di lahan Kering .CreatLPPM Gadjah
Mada.Yogyakarta

Gunawan . 2001. Mekanisasi Pertanian Dan Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa


Alsintan (UPJA)

Hardjoanidjojo. S. 2000.Pengantar Keteknikan Pertanian IPB Press, Bogor


Mugniesyah, Siti Sugiah M. 2006. Peranan Penyuluhan Pertanian dalam
Pembangunan Pertanian .Bogor : IPB Press.

Mulyoto, dkk. 2002. Mesin-Mesin Pertanian. PT Graha persada : Jakarta.

Robbins,2005. CRC handbook of engineering in agriculture. Boka Raton .F1.CRC


Press

Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas MuhammadiyahMalang,


Malang

Sobirin, M. 2017. Rancang Bangun Kinematika Alat Tanam Padi


ModelTransplanter.
LAMPIRAN
1. Dokumentasi

Gambar 1. Pengisian bahan bakar Gambar 2. Pembajakan menggunakan


hand tractor hand tracktor

Gambar 3. Pengukuran hasil Gambar 4. Penjelasan cara


pembajakan pengoperasian mini traktor

Gambar 6. Pengoperasian mini traktor


2. Perhitungan

a. Hand tractor

S 5 putaran = 7,5 m L lahan = 13 x 26 m = 338 m2 =

t 5 putaran = 34 s 0,0338 ha

L bajakan = 80 cm = 0,8 m
7,5 0,0338 ℎ𝑎
• 𝑉= 34
= 0,22 𝑚/𝑠 • 𝐾𝐿𝐸 = = 0,116 ℎ𝑎/
0,29 𝑗𝑎𝑚

• KLT = 0,36 (0,22 x 0,8) = 𝑗𝑎𝑚

0,22680 ha/jam •
0,7 𝑙
𝐵𝐵𝑇 = 0,038 ℎ𝑎 = 20,71 𝑙/ℎ𝑎

b. Discplow

S 1 putaran = 40 m

t 5 putaran = 127 s

L bajakan = 100 cm = 1 m

L lahan = 40 x 1 m = 338 m2 = 0,004

ha
40
• 𝑉 = 127 = 0,34 𝑚/𝑠

• KLT = 0,36 (0,31 x 1) =

0,0,040176 ha/jam
0,004 ℎ𝑎
• 𝐾𝐿𝐸 = 0,035 𝑗𝑎𝑚 = 0,114 ℎ𝑎/

𝑗𝑎𝑚

Anda mungkin juga menyukai