JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2024 JURNAL 1
Judul Aplikasi Pupuk Organik Hayati, Kimia Dan
Metode Konservasi Tanah Untuk Meningkatkan Hasil Kentang (Solanum tuberosum L.) pada Andisol Di Brebes Jurnal Jurnal Agrin Volume Dan Halaman Volume 02 Nomor 2 Tahun Oktober, 2018 Penulis Naimatul Khoiriyah, Tamad dan Joko Reviewer Jauhariyah Putri Hanifah Tanggal 25 Maret 2024 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitiaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk organik hayati dan kimia dengan metode konservasi tanah terhadap serapan P dan hasil kentang di andisol dan mengetahui hubungan hasil kentang dan serapan P dengan perlakuan pupuk organik hayati dan kimia dengan metode konservasi di andisol. Subjek Penelitian Tamah andisol di Brebes Metode Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK faktorial dengan tiga faktor. Faktor pertama yaitu pupuk organik (P) dengan 6 taraf terdiri dari P1 (kontrol), P2 (POH 20 ton/ha), P3 (POH 15 ton/ha), P4 (POH 10 ton/ha), P5 (POH 5 ton/ha) dan P6 (POH 2,5 ton/ha). Faktor kedua yaitu pupuk kimia (K) dengan 4 taraf yang terdiri dari K1 (sesuai petani/kontrol), K2 (dosis anjuran yakni urea 300 kg/ha, SP-36 500 kg/ha, 300 kg KCl dan 200 kg kapur), K3 (1/2 dosis anjuran dan 200 kg kapur) dan K4 (1/4 dosis anjuran dan 200kg kapur). Faktor ketiga yaitu lereng dengan 3 taraf yang terdiri dari L1 (bedengan sesuai petani/kontrol), L2 (bedengan sejajar kontur miring 10%) dan L3 (bedengan sejajar kontur). Ketiga faktor tersebut dikombinasi sehingga terdapat 72 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali dan 3 kontrol sehingga sampel percobaan berjumlah 216. Hasil Penelitian Penggunaan pupuk organik hayati berpengaruh terhadap tinggi tanaman, dengan hasil tertinggi yaitu P2 (59,51 cm) pada takaran 20 ton/ha. Meningkatnya tinggi tanaman pada perlakuan yang diberi pupuk kotoran ayam dipengaruhi oleh unsur N dan P yang terkandung di dalam pupuk kotoran ayam kombinasi penggunaan pupuk organik hayati (P) dan pupuk kimia (K) berpengaruh terhadap jumlah daun, dengan hasil tertinggi diperoleh dari kombinasi P5K3 yaitu perlakuan Pupuk Organik Hayati sebanyak 5 ton/ha + ½ dosis anjuran (Urea 150 kg/ha, SP-36 250 kg/ha, 150 kg KCl) dan 200 kg kapur. metode konservasi memberikan pengaruh bagi serapan P. Nilai serapan P yang tertinggi ditunjukkan pada perlakuan L2 (149,45) yakni perlakuan sejajar kontur miring 10%. Berdasarkan hasil uji korelasi hasil kentang (metode konservasi) terhadap serapan P diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,9458, hubungan yang terjadi tersebut berarti sangat kuat. Besarnya hubungan antara hasil kentang (metode konservasi) dengan serapan P diduga karena adanya pengaruh erosi yang membawa unsur hara P sehingga tidak diserap oleh tanaman. Kesimpulan Aplikasi pupuk organik hayati, kimia dan metode konservasi memberikan pengaruh pada hasil kentang, kemiringan 10% dengan pemberian pupuk organik hayati sebanyak 15 ton/ha dan pemberian pupuk kimia ½ dosis yang dianjurkan meliputi Urea 150 kg/ha, SP-36 250 kg/ha, 150 kg KCl dan 200 kg kapur. Kekuatan Penelitian Penelitian yang dilakukan memberikan hasil yang mudah dipahami oelh para pembaca dan pada hasil penelitian yang dilakukan banyak disertai dengan pendapat ahli yang sebelumnya telah melakukan penelitian yanh serupa sehingga pada hasil kegiatan penelitian ini cukup memberikan fakta yang dapat diterima. Kelemahan Penelitian Kelemahan dalam penelitian ini mungkinn terletak pada system penulisannya yang masih perlu diperbaiki sehingga pembaca membacaya menjadi lebih nyaman. JURNAL 2
Judul Konservasi Vegetatif Kendalikan Aliran
Permukaan Daerah Resapan Mata Air Jurnal Jurnal Pengabdian Masyarakat Volume Dan Halaman Volume 1 Nomor 1 Tahun Oktober, 2022 Penulis Restu Wigati, Enden Mina, Woelandari Fathonah, Rama Indera Kusuma, Rifky Ujianto, Soelarso, Bambang Adhi Priyambodho, Soedarsono, Heri Mulyono Reviewer Jauhariyah Putri Hanifah Tanggal 25 Maret 2024 Tujuan Penelitian Bertujuan untuk memulihkan keadaan siklus air dengan memanfaatkan fungsi hutan sebagai upaya mitigasi banjir, erosi dengan penanaman bibit pohon Subjek Penelitian Aliran sungai di Kota Batu Malang Metode Penelitian Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan KKM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan pengabdian kepada masyarakat adalah Asset-Based Community Development (ABCD) dimana pendekatan ini berlatar belakang pada fokus kekuatan atau identifikasi aset dan potensi yang ada pada komunitas masyarakat. Aset masyarakat berupa mata air Cinyusu Desa Tamansari, Kecamatan Baros Kabupaten Pandeglangmenjadikan potensi dan aset desa yang dimanfaatkan terus menerus bahkan di musim kemarau debit mata air tetap mengalir. Hasil Penelitian Famili Moraceae serta Fabaceae merupakan varietas tanaman konservasi air yang sering dijumpai di sekitar mata air dengan ciri-ciri memiliki akar serabut yang banyak, akar tunggang yang dalam serta tumbuhan berumur panjang. Diversitas vegetasi potensial dalam konservasi air antara lain pohon jati (Tectona grandis), pohon mahoni (Swietenia macrophylla), pohon kelapa (Cocos nucifera), pohon beringin (Ficus benjamina), pohon Cendana (Santalum album).Arahan konservasi pada kegiatan KKM dan pengabdian masyarakat adalah dengan penyuluhan pada masyarakat sebagai bentuk nyata melindungi eksistensi serta keberlanjutan mata air Cinyusu agar tetap tersedia baik mutu serta kapasitas debit dan lain- lain. Dengan menanam pohon dapat mempengaruhi proses infiltrasi air hujan ke dalam tanah dimana hal ini merupakan indikator konservasi air. Pohon yang ditanam merupakan jenis pohon yang tumbuh dengan akar yang kuat dan mampu menyerap air jauh lebih. Air dari permukaan tanah akan lebih mudah diserap oleh akar pohon ke dalam tanah dan menciptakan kondisi ideal untuk kelestarian mata air. Kesimpulan Konservasi vegetatif dengan penanaman pohon pada zona mata air Cinyusu Desa Tamansari Kabupaten Serang, melibatkan peran aktif masyarakat terutama dalam penentuan prioritas lokasi berdasarkan kesepakatan antar masyarakat dengan tujuan kepentingan keberlanjutan pemeliharaan pohon yang sudah ditanam. Kegiatan KKM dan pengabdian dosen dilaksanakan untuk menyelamatkan zona mata air Cinyusu akibat adanya aktivitas manusia, hewan maupun zat berbahaya yang dapat mencemari mata air tersebut. Dalam waktu yang panjang air hujan dapat meresap ke dalam tanah dengan adanya pohon di zona mata air sehingga limpasan permukaan menjadi berkurang dan cadangan air tanah meningkat berdampak terhadap kelestarian mata air Cinyusu senantiasa terpelihara kualitas, kuantitas dan kontinuitas nya. Kehadiran vegetasi memberikan dampak yang bermanfaat terhadap proses resapan air melindungi permukaan tanah dari energi kinetis butir air hujan yang dapat menimbulkan erosi. Air menyerap ke dalam tanah lambat-laun melewati akar pohon serta pori-pori tanah dan menjadi cadangan air Kekuatan Penelitian Penelitian yang dilakukan memberikan hasil yang mudah dipahami oelh para pembaca serta dapat memberikan referensi bagi pembaca untuk melakukan kegaitana konsevasi air. Kelemahan Penelitian Kelemahan dalam penelitian ini mungkinn terletak pada system penulisannya yang masih perlu diperbaiki sehingga pembaca membacanya menjadi lebih nyaman.