Anda di halaman 1dari 11

JURNAL RUAYA VOL. 9. NO. 2.

TH 2021
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI KULIT


PISANG KEPOK (Musa paradisiaca forma typica) TERHADAP
PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio)

THE EFFECT OF ADDITION LIQUID ORGANIC FERTILIZER FROM KEPOK


BANANA PEEL (Musa paradisiaca forma typica) TO THE GROWTH OFGOLDFISH
(Cyprinus carpio)

Suyatni 1 , Paryono1, Dewi Putri Lestari1


1. Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
Suyatnisatjan98@gmail.com

ABSTRAK
Ikan mas merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Salah satu kendala dalam
kegiatan budidaya adalah ketersediaan pakan alami. Pakan alami adalah pakan yang berasal dari alam
berupa plankton dan sebagainya. Keberadaan fitoplankton dalam media pemeliharaan dipicu dan
ditingkatkan pertumbuhannya dengan pemupukan (Nainggolan, 2018). Pupuk yang dapat digunakan
diantaranya adalah pupuk organik cair dari kulit pisang kepok. Tujuan penelitian untuk mengetahui
pengaruh penambahan pupuk organik cair dari kulit pisang kepok terhadap pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan mas. Penelitian dilaksanakan tanggal 1-30 Juli 2020 di Kelompok Budidaya
Onggong Negara 1 Dusun Beber, Desa Pengenjek, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan kontrol, P1 dengan konsentrasi 1 μl/L air media
pemeliharaan, P2 dengan konsentrasi 2 μl/L air media pemeliharaan, P3 dengan konsentrasi 3 μl/L air
media pemeliharaan, dan P4 dengan konsentrasi 4 μl/L air media pemeliharaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan pupuk organik cair dari kulit pisang kepok ke dalam air media
pemeliharaan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan
hidup ikan mas. Pupuk organik cair kulit pisang kepok dengan konsentrasi 2 μl/L menunjukkan berat
mutlak tertinggi sebesar 1.81 gram dan laju juga menunjukkan tingkat kelangsungan hidup tertinggi
sebesar 86.67%.

Kata Kunci : Ikan Mas, Kelangsunganhidup, Pertumbuhan, Pupuk Organik Cair.

ABSTRACT
Goldfish is a freshwater fish that has high economic value. One of the obstacles in cultivation activities
is the availability of natural feed. Natural feed is food that comes from nature in the form of plankton
and so on. The existence of phytoplankton in the maintenance medium is triggered and their growth is
increased by fertilization (Nainggolan, 2018). Fertilizers that can be used include liquid organic fertilizer
from banana peels. The research objective was to determine the effect of adding liquid organic fertilizer
frombanana peels to the growth and survival of goldfish. The research was conducted on 1-30 July 2020
in the Beber State Onggong Cultivation Group 1, Pengenjek Village, Jonggat District, Central Lombok
Regency. The method used was an experimental method using a completely randomized design (CRD)
with 5 treatments and 3 replications, namely control treatment, P1 with a concentration of 1 μl/L water
of the maintenance medium, P2 with a concentration of 2 μl/L of maintenance media water, P3 with a
concentration of 3 μl/L of rearing media water, and P4 with a concentration of 4μl/L of rearing media
water. The results showed that the addition of liquid organic fertilizer from kepok banana peels into the
water of the rearing media did not have a significantly different effect on the growth and survival of
carp. Kepok banana peel liquid organic fertilizer with a concentration of 2 μl/L showed the highest
absolute weight of 1.81 grams and the highest growth rate of 0.56%.

Keywords: Fertilizer Organic Liquid, Goldfish, Growth, Survival Rate

80
JURNAL RUAYA VOL. 9. NO. 2. TH 2021
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

1.
PENDAHULUAN hidup yang telah mati. Bahan organik
Ikan mas merupakan ikan air tawar tersebut akan mengalami pembusukan oleh
yang digemari oleh masyarakat karena rasa mikroorganisme sehingga sifat fisiknya
dagingnya yang enak dan memiliki nilaigizi akan berbeda dari semula (Parnata, 2004).
yang tinggi. Seiring dengan Pupuk organik terdiri dari pupuk organik
berkembangnya pengetahuan dari padat dan pupuk organik cair. Adapun
masyarakat tentang pentingnya sumber dalam segi keunggulan, pupuk organik cair
protein yang baik bagi kesehatan adalah lebih baik jika dibandingan dengan pupuk
berasal dari ikan. Maka dari itu kebutuhan organik padat. Hal ini dikarenakan pupuk
akan ikan konsumsi meningkat dari tahun organik cair lebih mudah dalam
ke tahun. Adapun nilai produksi ikan mas di pengaplikasiannya, unsur hara yangterdapat
Indonesia mencapai 382.579 ton di dalam pupuk mudah diserap,
(Kementrian Kelautan dan Perikanan, mengandung banyak mikroorganisme, dan
2018). Ikan mas mempunyai nilai dapat mengatasi defisiensi hara (Siboro et
ekonomis yang tinggi dimana harga jual al., 2013). Terdapat beberapa jenis bahan
ikan mas di Provinsi Nusa Tenggara Barat organik yang dapat dimanfaatkan sebagai
pada tahun 2018 mencapai Rp 33.000 per bahan dalam pembuatan pupuk organik
kg (Badan Pusat Statistik, 2018). Selain itu, cair, salah satunya adalah kulit pisang
ikan mas juga memiliki potensi yang sangat kepok.
baik untuk dikembangkan karena mudah Kulit pisang kepok adalah bahan
untuk dipijahkan, tahan terhadap penyakit, organik yang memiliki kandungan kalium
pemakan segala danpertumbuhannya cepat dan fosfor. Keberadaan kalium dan fosfor
(Widiastuti, 2009). Hal ini tentunya yang cukup tinggi dapat dimanfaatkan
menjadi sebuah peluang untuk sebagai pengganti pupuk (Susetya, 2012).
pengembangan kegiatan budidaya ikan mas Kulit pisang kepok mengandung unsur hara
oleh pembudidaya. seperti nitrogen (Manis et al., 2017).
Kegiatan budidaya yang biasa Keberadaan senyawa nitrogen tersebut
dilakukan mulai dari kegiatan pemijahan sangat dibutuhkan untuk pembentukan
sampai dengan kegiatan pembesaran. Salah protoplasma. Konsumen senyawa nitrogen
satu kendala dalam kegiatan budidaya dalam air adalah alga, bentos dan
adalah ketersediaan pakan alami. Pakan fitoplankton (Susana, 2004). Oleh karena
alami adalah pakan yang berasal dari alam itu, penelitian ini dilakukan untuk
berupa plankton dan sebagainya. Plankon mengetahui pengaruh pemberian pupuk
adalah hewan atau tumbuhan renik yang organik cair dari limbah kulit pisang kepok
hidupnya melayang dan bergerak atautidak terhadap pertumbuhan dan kelangsungan
selalu mengikuti air (Prihatini, 2018). hidup ikan mas.
Keberadaan fitoplankton dalam media
pemeliharaan selain sebagai pakan alami, 2. METODE PENELITIAN
tetapi juga berfungsi dalam perbaikan Penelitian dilaksanakan selama 30
kualitas air (Rudiyanti, 2011). Keberadaan hari yang dimulai dari tanggal 1-30 Juli
fitoplankton dalam media pemeliharaan 2020. Penelitian dilaksanakan di Kelompok
dipicu dan ditingkatkan pertumbuhannya Budidaya Onggong Negara 1 di Dusun
dengan pemupukan (Nainggolan, 2018). Beber, Desa Pengenjek, Kecamatan
salahsatuPupuk yang dapat digunakan ialah Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah dan
pupuk organik. pengujian parameter kualitas air serta uji
Pupuk organik adalah pupuk yang kadar NPK pupuk dilaksanakan di
berasal dari bahan organik atau makhluk Laboratorium Kimia Analitik, Fakultas

81
JURNAL RUAYA VOL. 9. NO. 2. TH 2021
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Persiapan Wadah dan Media


Universitas Mataram. Wadah pemeliharaan ikan mas yang
Alat yang digunakan dalam penelitian digunakan berupa box container sebanyak
ini adalah sebagai berikut box kontainer, pH 15 unit. Semua wadah dicuci hingga bersih
pen, DO meter, spektrofotometer, selang lalu dikeringkan. Persiapan selanjutnya
aerasi, aerator, mikropipet, timbangan yaitu pemasangan aerasi pada masing-
analitik, Kjeldahl Term, dan AAS Perkin masing wadah. Setelahitu,masing-masing
Palmer Analyst. box kontainer diisi air dengan volume 30 L
Bahan yang digunakan dalam dan dilakukan penambahan pupuk hayati
penelitian ini adalah ikan mas, pakan cair sesuai dengan konsentrasi yang telah
komersil, kulit pisang, EM4, gula pasir, dan ditentukan pada masing-masing media
air tawar. kemudian diendapkan selama 24 jam.
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen Persiapan Hewan Uji
dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Benih ikan mas yang digunakan yaitu
meliputi 5 taraf perlakuan dan 3 ulangan. benih yang didapatkan dari kelompok
Pupuk yang diujicobakan adalah pupuk pembudidaya di Dusun Beber, Desa
organik cair dari limbah kulit pisang kepok Pengenjek, Kecamatan Jonggat, Kabupaten
degan perlakuan sebagai berikut: Lombok Tengah. Benih ikan mas yang
Perlakuan kontrol : Tanpa penambahan digunakan memiliki berat rata- rata 10.37
pupuk organik cair kulit pisang gram/ekor. Penebaran benih dilakukan
Perlakuan1 : Pupuk organik cair dengan kepadatan 1 ekor/3 liter air yang
kulit pisang1 μl/L air media pemeliharaan artinya terdapat 10 ekorikan dalam 30 L air.
Perlakuan 2 : Pupuk organik cair Sebelum ditebar ke dalam media
kulit pisang2 μl/L air media pemeliharaan pemeliharaan, ikan terlebih dahulu
Perlakuan 3 : Pupuk organik cair diadaptasikan,ikan yang sudah beradaptasi
kulit pisang3 μl/L air media pemeliharaan selanjutnya dipuasakan selama 24 jam.
Perlakuan 4 : Pupuk organik cair
Penimbangan Berat
kulit pisang4 μl/L air media pemeliharaan
Penimbangan berat benih ikan mas
Prosedur Penelitian Pembuatan dilakukan pada awal dan akhir
Pupuk Organik Cair pemeliharaan. Penimbangan berat
Pembuatan pupuk organik cair dari dilakukan secara manual yaitu dengan
limbah kulit pisang kepok diawali dengan menimbang satu per satu hewan uji dengan
menyiapkan 1500 gram kulit pisang kepok menggunakan timbangan analitik dengan
yang telah matang. Kemudian kulit pisang ketelitian 0.1 gram.
dipotong kecil-kecil dan diblender hingga
halus. Setelah itu, bakteri EM4 sebanyak Pemberian Pakan dan Pemberian Pupuk
125 mL dan gula pasir sebanyak 125 gram Organik Cair
dilarutkan di dalam toples dengan air Selama pemeliharaan, benih ikanmas
sebanyak 5 L. Selanjutnya kulit pisang yang diberi pakan pellet komersil sebanyak 5%
telah halus kemudian dicampur ke dalam dari berat total ikan (Sabrina et al., 2018)
toples plastik yang berisi larutan bakteri dengan frekuensi pemberian pakan
EM4 dan gula pasir tersebut, diaduk sebanyak tiga kali sehari pada pukul 07.30,
kembali hingga tercampur rata dan ditutup 12.30 dan 17.30 WITA. Sedangkan
rapat. Fermentasi pupuk organik cair penambahan pupuk organik cair ke dalam
dilakukan selama 8 hari (Rambitan dan Sari, media pemeliharaan dilakukan setiap hari
2013). selama pemeliharaan sesuai dengan
perlakuan pada pukul 7.00 WITA.

82
JURNAL RUAYA VOL. 9. NO. 2. TH 2021
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

Nt: Jumlah benih di akhir pemeliharaan


(ekor)
Parameter Penelitian No: Jumlah benih di awal pemeliharaan
(ekor)
Berat Mutlak
Penimbangan berat tubuh hewan uji Kualitas Air
dilakukan pada awal dan akhir
pemeliharaan. Rumus yang digunakan Kualitas air yang diukur yaitu suhu, pH,
untuk menghitung pertumbuhan berat oksigen terlarut, ammonia, dan fosfor.
mutlak menurut Effendie, (1979) dalam Pengukuran pH, dan suhu dilakukan pada
Panggabean et al., (2016): hari 0, 6, 12, 18, 24, 30. Sedangkan
pengukuran oksigen terlarut, ammonia, dan
𝑊 = 𝑊𝑡 − 𝑊𝑜 fosfor dilakukan pada hari ke 0 15, 30.
Keterangan :
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
W : Berat mutlak (g)
Pertumbuhan
Wt : Rata-rata berat pada akhir
Data hasil penelitian secara
penelitian (g)
keseluruhan dengan penambahan pupuk
W0 : Rata-rata berat pada awal
organic cair kulit pisang kepok maupun
penelitian (g)
tanpa penambahan pupuk organik cair kulit
Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR) pisang kepok memberikan hasil yang tidak
Laju pertumbuhan spesifik (SGR) nyata (tidak signifikan) terhadap
dihitung dengan menggunakan rumus dari pertumbuhan berat mutlak(Gambar 1) dan
Zonneveld et al., (1991) dalam Ihsanudin et laju pertumbuhanspesifik (Gambar 2).
al., (2014): Hal ini disebabkan karena pemberian
pupuk organik cair tidak berpengaruh
𝑙𝑛𝑊𝑇 − 𝑙𝑛𝑊𝑜 secara langsung terhadap pertumbuhan ikan
SGR = × 100% mas. Pemberian pupukorganik cair pada air
𝑡
Keterangan: media pemeliharaan ikan mas diduga dapat
SGR : Laju pertumbuhan harian spesifik menyediakan unsur hara yang cukup bagi
(%/hari) pertumbuhan plankton yang kemudian
Wt : Berat rata-rata ikan pada akhir dimanfaatkan oleh ikan mas sebagai pakan
penelitian (g/ekor) tambahan. Menurut Sarief (1989) dalam
W0 : Berat rata-rata ikan pada awal Prihatini (2018), menyatakan bahwa
penelitian (g/ekor) pemberian pupuk tidak langsung
t : Waktu (lama pemeliharaan) berpengaruh pada pertumbuhan, pupuk
tersebut menjadi nutrien untuk tumbuhnya
Kelangsungan Hidup (SR) fitoplankton.
Sintasan atau kelangsungan hidup (SR) Terjadinya pertambahan berat ikan
adalah perbandingan jumlah ikan yang mas pada semua perlakuan disebabkanoleh
hidup dengan ikan pada awal pemeliharaan adanya pemberian pakan komersil yang
(Sabrina et al., 2018): sesuai dengan kebutuhan ikan. Menurut
𝑁𝑡 Panggabean et al. (2016), menyatakan
SR = × 100%
𝑁𝑜 bahwa pakan yang sesuai dengan kebutuhan
Keterangan : ikan akan ditandai dengan peningkatan
SR: Survival rate (Kelangsungan hidup (%) pertumbuhan

83
JURNAL RUAYA VOL. 9. NO. 2. TH 2021
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155
Berat Mutlak

Berat Mutlak (gram)


2.00 1.81

1.50 1.25
1.17 1.14
0.90
1.00

0.50

0.00
KONTROL P1 P2 P3 P4
PERLAKUAN
Gambar 1. Berat Mutlak

Laju Pertumbuhan Spesifik


Laju Pertumbuhan Spesifik

0.70
0.60 0.56
0.50 0.40
0.36
(%)

0.40 0.34
0.27
0.30
0.20
0.10
0.00
KONTROL P1 P2 P3 P4

PERLAKUAN

Gambar 2. Laju Pertumbuhan Spesifik

Kelangsungan Hidup dan kimia dalam perairan.


Data hasil penelitian secara
keseluruhan dengan penambahan pupuk Berdasarkan tingkat kelangsungan hidup
organik cair kulit pisang kepok maupun ikan mas selama pemeliharaan yang
tanpa penambahan pupuk organik cair kulit berkisar antara 76.67-86.67% (Gambar 3)
pisang kepok memberikan hasil yang tidak dan masih tergolong baik untuk kehidupan
berbeda nyata (tidak signifikan) terhadap ikan. Menurut Husein (1985) dalam
kelangsungan hidup ikan mas (Gambar 3). Mulyani et al. (2014), menyatakan bahwa
Kelangsungan hidup ikan mas dipengaruhi tingkat kelangsungan hidup ≥ 50%
oleh kualtas air media pemeliharaan. tergolong baik, kelangsungan hidup 30-
Menurut Effendi (2003), kelangsungan 50% sedang dan kurang dari 30% tidakbaik.
hidup dipengaruhi oleh faktor biotik yaitu. Tingkat kelangsungan hidup yang
persaingan, parasit, umur, predator, padat tergolong baik tersebut diduga karena
penebaran, dan penanganan manusia, kualitas air media pemeliharan yang masih
sedangkan faktor abiotik adalah sifat fisika mampu mendukung kehidupan ikan mas.

84
JURNAL RUAYA VOL. 9. NO. 2. TH 2021
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

SR

100 86.67
83.33 83.33
76.67 80.00
80
60
40
20
0
Kontrol P1 P2 P3 P4
PERLAKUAN
Gambar 3. Kelangsungan Hidup

Kualitas Air Suhu


Tabel 1. Hasil Analisa Suhu (ᵒC) SelamaPemeliharaan
Hari Kontrol P1 P2 P3 P4
Ke

0 25.98 26.23 24.90 26.15 26.12


6 24.33 24.50 24.52 24.65 24.52
12 24.85 25.10 25.08 25.08 25.07
18 24.35 24.60 24.58 24.67 24.60
24 23.78 24.03 24.07 23.82 24.00
30 23.63 24.02 23.97 23.95 23.92

Berdasarkan hasil uji Analysis of ideal antara 20-30oC. Effendi (2003),


Variance (ANOVA) pada taraf kepercayaan menyatakan bahwa perubahan suhu
95% menunjukkan bahwa penambahan berpengaruh terhadap proses fisika, kimia,
pupuk organik cair pada media dan biologi badan air. Suhu juga dapat
pemeliharaan ikanmas terhadap suhu tidak mempengaruhi kerja metabolisme ikan
berbeda nyata (tidak signifikan). yang berdampak pada pertumbuhannya.
Hasil pengukuran suhu selama Stickney (2000) dalam Ridwantara et al.
pemeliharaan berkisar antara 23,63- (2019), menyatakan bahwa suhu yang
26,23oC (Tabel 1) dan dikatakan masih optimal membuat ikan memiliki
sesuai untuk pertumbuhan dan metabolisme yang optimal yang
kelangsungan hidup ikan mas. Menurut berdampak baik pada pertumbuhan dan
Apriyanti dan Rahimah (2016), menyatakan pertambahanbobot ikan
bahwa ikan mas dapat hidup pada suhu

85
JURNAL RUAYA VOL. 9. NO. 2. TH 2021
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

pH
Tabel 2. Hasil Analisa pH Selama Pemeliharaan
Hari Kontrol P1 P2 P3 P4
Ke
0 7.52 7.50 7.59 7.61 7.56
6 7.58 7.61 7.6 7.58 7.60
12 7.61 7.54 7.58 7.58 7.57
18 7.61 7.59 7.67 7.58 7.61
24 7.66 7.54 7.67 7.54 7.6
30 7.67 7.52 7.66 7.61 7.61
Berdasarkan hasil uji Analysis of Ekubo dan Abowei (2011), bahwa kisaran
Variance (ANOVA) pada taraf kepercayaan pH yang dapat ditolerir oleh ikan yakni 6.5-
95% menunjukkan bahwa penambahan 9. Sabrina et al. (2018) nilai pH yang tinggi
pupuk organik cair pada media (>9) akan mengakibatkan pertumbuhan
pemeliharaan ikan mas terhadap pH tidak ikan terhambat sedangkan pH yang rendah
berbeda nyata (tidak signifikan). Hasil (<4,5–6,5) menyebabkan kualitas air akan
pengukuran pH selama pemeliharaan menjadi racun bagi ikan, mengalami
berkisar antara 7,5-7,67 (Tabel 3) dikatakan pertumbuhan terhambat dan ikan akan
masih sesuai untuk pertumbuhan dan menjadi sensitif terhadap bakteri dan
kelangsungan hidup ikan mas. Menurut parasite
DO
Tabel 3. Hasil Analisa DO (ppm) SelamaPemeliharaan
Hari Kontrol P1 P2 P3 P4
Ke

0 3.13 3.13 3.13 3.13 3.13


15 4.46 4.22 4.30 4.21 3.74
30 5.87 5.37 5.73 5.2 5.53

Berdasarkan hasil uji Analysis of ikan mas ialah 3-5 mg/L.


Variance (ANOVA) pada taraf Oksigen terlarut yang masih dalam
kepercayaan 95% menunjukkan bahwa kisaran optimum tersebut juga diduga karena
penambahan pupuk organik cair pada media adanya suplai oksigen dari sistem aerasi selama
pemeliharaan sehingga dapat mempertahankan
pemeliharaan ikan mas terhadap DO tidak
nilai oksigen terlarut. Menurut Saputra (2011),
berbeda nyata (tidak signifikan).
menyatakan bahwa ikan mas termasuk ikan
Hasil pengukuran DO selama yang membutuhkan kadar oksigen terlarut yang
pemeliharaan yang berkisar antara 3.13- tinggi. Apabila kadar oksigen sangat rendah
5,87 ppm (Tabel 4) dikatakan masih sesuai akan menyebabkan kematian pada ikan mas.
untuk pertumbuhan dan kelangsungan Oleh karena itu, kadar oksigen pada bak
hidup ikan mas. Menurut Tim Lentera budidaya perlu dipertahankan pada kondisi
(2002), menyatakan bahwa keadaan yang optimal kadar oksigennya yaitu dengan
oksigen terlarut yang baik untuk kehidupan menambahkan aerator

86
JURNAL RUAYA VOL. 9. NO. 2. TH 2021
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

Amonia
Tabel 4. Hasil Analisa Ammonia (ppm)Selama Pemeliharaan
Hari Kontrol P1 P2 P3 P4
Ke
0 0.007 0.007 0.007 0.007 0.007
15 0.054 0.051 0.071 0.060 0.039
30 0.021 0.025 0.023 0.022 0.022

Berdasarkan hasil uji Analysis of hasil metabolisme ikan dan sisa pakan yang
Variance (ANOVA) pada taraf mengendap di dasarwadah pemeliharaan.
kepercayaan 95% menunjukkan bahwa Menurut Hasudungan et al. (2015),
penambahan pupuk organik cair pada media peningakatan nilai amonia juga disebabkan
pemeliharaan ikan mas terhadap ammonia oleh adanya penumpukan hasil sisa
tidak berbeda nyata (tidaksignifikan). metabolisme ikan. Penurunan nilai
Hasil pengukuran ammonia selama ammonia pada H30 diduga karena adanya
pemeliharaan berkisar antara 0,007-0,071 mikroorganisme yang dapat memanfaatkan
ppm (Tabel 4) dan masih dikatakan sesuai ammonia dalam air media pemeliharaan
untuk pertumbuhan dan kelangsungan sebagai sumber energinya. Menurut
hidup ikan mas. Menurut Fazil et al. (2017), Montoya dan Velasco (2000), menyatakan
menyatakan bahwa standar ammonia yang bahwa bakteri heterotrof dapat menyerap
diperbolehkan dalam budidaya ikan yaitu sampai 50% dari jumlah ammonium terlarut
0,5 mg/L. Ikan mas mulai terganggu dalam air sebagai sumber energi yang
pertumbuhannya apabilaair media hidupnya kemudian diubah menjadi biomassa
mengandung ammonia 1,2 mg/L bakteri.
(Widiastuti, 2009). Peningkatan nilai
ammonia pada H15 juga diduga karena

Fosfor
Tabel 5. Hasil Analisa Fosfor (ppm) Selama Pemeliharaan
Hari Kontrol P1 P2 P3 P4
Ke
0 0.115 0.115 0.115 0.115 0.115
15 2.397 2.060 2.000 2.333 2.377
30 0.213 0.597 0.237 0.273 0.307

Berdasarkan hasil uji Analysis of ppm (Tabel 6). Berdasarkan hasil penelitian
Variance (ANOVA) pada taraf kepercayaan pada tiap waktu H0, H15, dan H30 nilai
95% menunjukkan bahwa penambahan fosfor mengalami fluktuasi (Tabel 6). Pada
pupuk organik cair pada media waktu H15 fosfor berkisar antara 2-2.3967
pemeliharaan ikan mas terhadap fosfor ppm (Tabel 6) dikatakan melebihi ambang
tidak berbeda nyata (tidak signifikan). batas yang diperbolehkan dalam budidaya
Hasil pengukuran fosfor selama ikan air tawar. Sedangkan nilai fosfor pada
pemeliharaan berkisar antara 0,115-2,3967 waktu H30 berkisar antara 0,2133-0,5967

87
JURNAL RUAYA VOL. 9. NO. 2. TH 2021
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

ppm (Tabel 6) dikatakan masih sesuai untuk 0,56%. Penambahan pupuk organik cair
budidaya ikan air tawar. Menurut PP. RI kulit pisang kepok dengan konsentrasi 2
No. 82 (2001), menyatakan bahwa μl/L juga menunjukkan tingkat
kandungan phosfat untuk kegiatan budidaya kelangsungan hidup tertinggi sebesar
ikan air tawar adalah 1 mg/L. Walaupun 86,67%.
demikian,kadar fosfor selama pemeliharaan
masih dapat ditolerir oleh ikan mas. DAFTAR PUSTAKA
Peningkatan konsentrasi nilai fosfor pada
Afriansyah, Dewiyanti, I., dan Hasri, I.
H15 dalam media pemeliharaan ikan mas
2016. Keragaan Nitrogen dan
diduga karena adanya akumulasi sisa pakan, T- Phosfat pada Pemanfaatan
sisa metabolisme. Menurut Hendrawati, et Limbah Budidaya Ikan Lele
al. (2007), menyatakan bahwa konsentrasi (Clarias gariepinus) oleh Ikan
T- phosfat yang tinggi dapat terjadi karena Peres (Osteochilus kappeni)
suatu proses ekskresi oleh ikan dalam dengan Sistem Resirkulasi.
bentuk feses, sehingga fosfor dalam bentuk Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kelautan dan Perikanan
ini dapat mengendap di dasar dan
Unsyiah, 1(2):252-261.
terakumulasi. Apriyanti, R.N., dan Rahimah, D.S. 2016.
Penurunan konsentrasi fosfor diduga Akuaponik Praktis. PT. Trubus
karena adanya biota air yang mampu Swadaya. Jakarta
menyerap dan memanfaatkan fosfor dalam Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.
air media pemeliharaan. Menurut Hastuti et 2018. Statistik Harga Produsen
al. (2012), menyatakan bahwa penurunan Pertanian Subsektor
Peternakan dan Perikanan.
jumlah persentase total fosfor air wadah
Jakarta: Badan Pusat Statistik
budidaya karena adanya biota perairan yang Republik Indonesia.
dapat memanfaatkan total fosfor perairan Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi
(fosfor organik dan anorganik). Afriansyah Pengelolaan Sumber Daya dan
et al. (2016), keberadaan fosfor dalam Lingkungan Perairan.
media pemeliharaan dikendalikan oleh Kanisius.Yogyakarta
Fazil, M., Adhar, S. dan Ezraneti, R. 2017.
proses biologi dan fisika, diantaranya
Efektivitas penggunaan ijuk,
penyerapan oleh fitoplankton pada proses jerami padi dan ampas tebu
fotosintesis dan penggunaan oleh bakteri. sebagai filter air pada
pemeliharaan ikan mas koki
4. KESIMPULAN (Carassius auratus). Acta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aquatica,4(1): 37-43.
penambahan pupuk organik cair dari kulit Hastuti, Y.P., Nirmala, K., dan Setioaji, T.
2012. Kemampuan Penyerapan
pisang kepok ke dalam air media
Nitrogen dan Fosfor dalam
pemeliharaan tidak memberikan pengaruh Lingkungan Budidaya oleh
yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan Kijing Taiwan Anadonta
ikan mas. Penambahan pupuk organik cair woodiana Lea. Jurnal
dengan konsentrasi 2 μl/L menunjukkan Akuakultur Indonesia, 11(1):
berat mutlak tertinggi sebesar 1,81 gram 86-95.
dan laju pertumbuhan tertinggi sebesar Hasudungan, D., Sasanti, A.D., danTaqwa,

88
JURNAL RUAYA VOL. 9. NO. 2. TH 2021
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

F.H. 2015. Pengaruh Pertumbuhan Ikan Lele


Penambahan Pupuk Hayati Cair Sangkuriang (Clarias sp.).
denganDosis Berbeda terhadap Skripsi. Program Studi
Kelangsungan Hidup Benih Budidaya Perairan, Fakultas
Ikan Lele (Clarias sp.). Jurnal Pertanian, Universitas
Akuakultur Rawa Indonesia, Sriwijaya.
3(2): 62-69 Panggabean, T.K., Sasanti, A.D., dan
Ihsanudin, I., Rejeki, S., dan Yuniarti, T. Yulisman. 2016. Kualitas Air,
2014. Pengaruh Kelangsungan Hidup,
Pemberian Rekombinan Pertumbuhan, dan Efisiensi
Hormon Pertumbuhan (rGH) Pakan Ikan Nila yang Diberi
Melalui Metode Oral dengan Pupuk Hayati Cair pada Air
Interval Waktu yang Berbeda Media Pemeliharaan. Jurnal
terhadap (Pertumbuhan dan Akuakultur Rawa Indonesia,
KelulushidupanBenih Ikan Nila 4(1): 67-79.
Larasati (Oreochromis Parnata, A.S. 2004. Pupuk Organik Cair
niloticus). Journal of Aplikasi dan Manfaatnya.
Aquakulture Management and Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Technology, 3(2): 94-102. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Nomor 82. 2001. Pengelolaan
2018. Laporan Kinerja Kualitas Air dan Pengendalian
Direktorat Jenderal Perikanan Pencemaran Air. Jakarta:
Budidaya. Kementerian Peraruran Pemerintah Republik
Kelautan dan Perikanan. Indonesia Nomor 82.
Manis, I., Supriadi, dan Said, I. 2017. Prihatini, E.S. 2018. Pemberian Pupuk
Pemanfaatan Limbah Kulit Organik Cair (POC) sebagai
Pisang sebagai Pupuk Organik Pemacu Tumbuhnya Plankton
Cair dan Aplikasinya terhadap untuk Kelangsungan Hidup
Pertumbuhan Tanaman dan Pertumbuhan Ikan Nila
Kangkung Darat (Ipomea (Oreochromis niloticus).
reptans Poir). Jurnal Seminar Nasional Kelautan.
Akademika Kim, 6(4): 219-226. 43-52.
Montoya, D., dan Velasco, M. 2000. Role Rambitan, V.M.M., dan Sari, M.P. 2013.
of Bacteria on Nutritional and Pengaruh pupuk kompos kulit
Management Strategis in pisangkapok (musa paradisiaca
Aquaculture System. Global l.) terhadap pertumbuhan dan
Aquaculture Advocate. 1-5. hasil tanaman kacang tanah
Mulyani, Y.S., Yulisman, dan Fitrani, M. (arachis hypogaea l.) sebagai
2014. Pertumbuhan dan penunjang praktikum fisiologi
Efisiensi Pakan Ikan Nila Tumbuhan. Jurnal Education
(Oreochromis niloticus) yang Biologi Tropika, 1(1): 1-60.
Dipuasakan Secara Periodik. Ridwantara, D., Buwono, I.D., Handaka,
Jurnal Akuakultur Rawa A.A., Lili, W., dan Bangkit, I.
Indonesia, 2(1): 1-12. 2019. Uji Kelangsungan Hidup
Nainggolan, B. 2018. Pengaruh dan Pertumbuhan Benih Ikan
Penambahan Pupuk Organik Mas (Cyprinus carpio) pada
CairBerbeda terhadap Kualitas Rentang Suhu yang Berbeda.
Air, Kelangsungan Hidup dan Jurnal Perikanan dan

89
JURNAL RUAYA VOL. 9. NO. 2. TH 2021
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

Kelautan, 10(1): 46-54.


Rudiyanti, S. 2011. Pertumbuhan
Sketonema costatum pada
Berbagai Salinitas Media.
Jurnal Saintek Perikanan, 6(2):
69-76.
Sabrina, Ndobe, S. Tis’i, M., dan Tobigo,
D.T. 2018. Pertumbuhan Benih
Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Pada Media Biofilter Berbeda.
Jurnal Penyuluhan Perikanan
dan Kelautan, 12(3): 215-224.
Susana, T. 2004. Sumber Polutan Nitrogen
dalam Air Laut. Oseana, 29(3):
25-33.
Susetya, D. 2012. Panduan Lengkap
Membuat Pupuk Organik.
Jakarta: Baru Press.
Tim Lentera. 2002. Pembesaran Ikan Mas
di Kolam Air Deras. Pustaka.
Jakarta: PT Agromedia.
Widiastuti. 2009. Pertumbuhan dan
Kelangsungan Hidup (Survival
Rate) Ikan Mas (Cyprinus
carpio) yang dipelihara dalam
Wadah Terkontrol dengan
Padat Penebaran yang Berbeda.
Media Litbang Sulteng, 2(2):
126-130.

90

Anda mungkin juga menyukai