Anda di halaman 1dari 14

KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ZOOPLANKTON DI

PULAU PRAMUKA KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU


Ghaitsa Dinah Khansa, Karenia Nur Khoiriah, Listia Nabila I, Maharani Putri
Pramesti, Salwa Renjani Ratu P, Zakiyah Azahra

Jurusan Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
Program Sarjana, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Abstrak
Zooplankton memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai produsen sekunder.
Perubahan iklim berpotensi mempengaruhi kelimpahan dan komposisi global zooplankton.
Selain itu, kelimpahan zooplankton dalam perairan juga sangat bergantung pada kelimpahan
fitoplankton, namun produksi zooplankton lebih lambat daripada fitoplankton. Secara khusus,
penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kehidupan
plankton, 2) mengidentifikasi jenis-jenis plankton yang ditemukan di Pulau Pramuka, 3)
mengidentifikasi morfologi plankton di Pulau Pramuka. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dan observasi sedangkan pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling. Dilakukan pengambilan data dari 3 (tiga) stasiun
di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu dengan 3 line, masing-masing line terdiri dari 5 plot.
Masing-masing plot memiliki jarak 5 meter. Selama pengambilan sampel zooplankton ini
dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali pada setiap plot dari lokasi penelitian dengan cara
menyaring air menggunakan plankton net. Stasiun 1 merupakan pantai terbuka, stasiun 2
merupakan pantai dengan adanya tumbuhan mangrove dan stasiun 3 merupakan pantai yang
memiliki kerapatan lamun relatif sedang. Setelah pengambilan, sampel perlu diawetkan
dengan melakukan penambahan formalin dengan konsentrasi 4% sebanyak 2 tetes. Sampel
yang diperoleh dibawa ke laboratorium FITK Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan proses pengamatan menggunakan bantuan mikroskop cahaya dan selanjutnya
diidentifikasi. Penelitian dilakukan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI
Jakarta yang dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2023, pukul 08.00 WIB. Hasil penelitian ini
ditemukan kelompok zooplankton yang kebanyakan termasuk ke dalam filum Arthropoda.
Terdapat 7 jenis spesies zooplankton yang ditemukan di pulau Pramuka Kepulauan Seribu
yaitu Calanus sp., Brachionus angularis var chelonis, Paramecium aurelia, Diaptomus sp.,
Keratella valga monstrosa, Keratella rubens, dan Calanus sinicus. pH dari stasiun 1, 2 dan 3
adalah 8. Salinitas dari stasiun 1 dan 2 adalah 31 ppt dan stasiun 3 yaitu 33 ppt, suhu pada
perairan ketiga stasiun tersebut sama yaitu 31,4°C dan kecerahan pada stasiun 1 dan 2 yaitu
14, 51 μS/cm, sedangkan stasiun 3 sebesar 17, 65 μS/cm. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup zooplankton diantaranya suhu, intensitas cahaya, derajat
keasaman (pH), oksigen terlarut, unsur hara, salinitas dan kelimpahan fitoplankton yang
dapat berpengaruh terhadap produksi zooplankton.
Kata Kunci: Zooplankton; Kelimpahan; Keanekaragaman; Pulau Pramuka

ABSTRACT
Zooplankton play a significant role in the ecosystem as secondary producers. Climate
change will potentially affect the abundance and global composition of zooplankton. In
addition, the abundance of zooplankton in the waters is also very dependent on the
abundance of phytoplankton, but the production of zooplankton is slower than that of
phytoplankton. In particular, this study aims to 1) identify the factors that affect plankton life,
2) identify the types of plankton found on Pramuka Island, 3) identify the morphology of
plankton on Pramuka Island. The method used in this study is analytic descriptive method
and observation while taking samples using purposive sampling method. Data were collected
from 3 (three) stations on Pramuka Island, Seribu Islands with 3 lines, each line consisting of
5 plots. Each plot has a distance of 5 meters. During the zooplankton sampling, it was
repeated three times in each plot from the research location by filtering the water using a
plankton net. Station 1 is an open beach, station 2 is a beach with mangrove plants and
station 3 is a beach that has a relatively medium seagrass density. After collection, the
sample needs to be preserved by adding 2 drops of 4% formalin. The samples obtained were
taken to the Biology FITK laboratory at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta with an
observation process using a light microscope and then identified. The research was
conducted on Pramuka Island, Thousand Islands, DKI Jakarta Province which was carried
out on May 26 2023, at 08.00 WIB. The results of this study found that most of the
zooplankton groups belong to the Arthropoda phylum. There are 8 types of zooplankton
species found on Pramuka Island, Thousand Islands, namely Calanus sp., Brachionus
angularis var chelonis, Sapphirina angusta, Paramecium aurelia, Diaptomus sp., Keratella
valga monstrosa, Keratella rubens, and Calanus sinicus. The pH of stations 1, 2 and 3 is 8.
The salinity of stations 1 and 2 is 31 ppt and station 3 is 33 ppt, the temperature in the waters
of the three stations is the same, namely 31.4°C and the brightness at stations 1 and 2 is 14,
51 μS/cm, while station 3 was 17.65 μS/cm. Factors that can affect the survival of
zooplankton include temperature, light intensity, degree of acidity (pH), dissolved oxygen,
nutrients, salinity and abundance of phytoplankton which can affect zooplankton production.
Keywords: Zooplankton; Abundance; Diversity; Pramuka Island

PENDAHULUAN berbukit serta bergunung, dimana


didalamnya hidup flora, fauna dan
Indonesia menjadi salah satu pusat mikroba yang sangat beranekaragam.
keanekaragaman hayati dunia dan dikenal Berdasarkan gambaran kawasan
sebagai Negara megabiodiversity. biogeografi, Indonesia memiliki posisi
Keanekaragaman hayati yang tinggi sangat penting dan strategis dari sisi
tersebut merupakan kekayaan alam yang kekayaan dan keanekaragaman jenis
dapat memberikan manfaat serbaguna dan tumbuhan beserta ekosistemnya.
mempunyai manfaat yang vital dan Tingginya keanekaragaman hayati dan
strategis, sebagai modal dasar tingkat endemisme menempatkan
pembangunan nasional serta merupakan Indonesia sebagai laboratorium alam yang
paru-paru dunia yang mutlak dibutuhkan sangat unik untuk tumbuhan tropik dengan
baik pada masa kini maupun pada masa berbagai fenomenanya (Wenti, 2018).
yang akan datang. Selain itu Indonesia
sebagai negara kepulauan yang memiliki Keanekaragaman hayati adalah
cakupan luas yang bervariasi, dari yang ketersediaan keanekaragaman sumber daya
sempit hingga yang luas, dari yang datar, hayati baik berupa jenis maupun plasma
nutfah, keanekaragaman antar jenis dan tertentu maka biota laut tidak dapat
keanekaragaman ekosistem (Handayani, beradaptasi dan berakhir dengan kematian.
2019). Keanekaragaman hayati Sejatinya laut memiliki tanda-tanda bagi
memberikan manfaat yang sangat beragam kondisi air yang berkaitan dengan ada-
dalam segi ekologis, ekonomis, dan sosial. tidaknya suatu organisme yang disebut
Secara ekologis, keanekaragaman hayati bioindicator. Bioindikator berawal dari
membantu menjaga stabilitas ekosistem. sebuah teknik biomonitoring dimana
siklus nutrisi, dan kualitas air dan udara. respon organisme digunakan untuk
Upaya pelestarian keanekaragaman hayati mengevaluasi perubahan kualitas-kualitas
melibatkan pembentukan kawasan lingkungan. Karena bioindicator sendiri
konservasi, perlindungan terhadap spesies dapat memberikan informasi tentang efek
terancam punah, restorasi habitat yang berbahaya kontaminan dan dapat bertindak
rusak, pengelolaan sumber daya alam sebagai sistem peringatan dini untuk efek
secara berkelanjutan, serta peningkatan skala besar (Husamah dan Abdulkadir,
kesadaran masyarakat tentang pentingnya 2019).
keanekaragaman hayati dan upaya
konservasi (Setiawan, 2022). Plankton juga merupakan salah
satu bioindicator air karena sifatnya yang
Salah satu keanekaragaman hayati sangat sensitive terhadap perubahan
yang belum banyak dipelajari adalah lingkungan. Keberadaan plankton saling
plankton. Plankton adalah organisme renik berhubungan dengan kondisi air di mana
yang hidup melayang-layang di perairan. ketika produksi fosfor dan nitrogen
Terdapat dua kelompok besar plankton, meningkat maka reproduksi plankton
yaitu fitoplankton dan zooplankton. tertentu juga meningkat. Hal ini adalah
Fitoplankton adalah plankton yang dapat bukti bahwa kualitas air mempengaruhi
melakukan fotosintesis dan merupakan organisme lain yang hidup di dalamnya.
produsen primer di perairan, dan Kondisi perairan dapat diketahui dengan
Zooplankton adalah hewan air yang hidup melakukan pengujian terhadap kelimpahan
melayang-layang di perairan. Zooplankton dan kadar plankton, khususnya
memegang peranan sangat penting di fitoplankton. Plankton memiliki 2 jenis
perairan, dimana dalam tingkatan trofik yakni fitoplankton dan zooplankton yang
atau aliran energi di ekosistem, keduanya juga dapat berperan sebagai
zooplankton berperan sebagai konsumen bioindicator.
tingkat pertama, yang memindahkan
energi dari produsen ke konsumen tingkat Kelimpahan dan keanekaragaman plankton
dua. Selain itu juga zooplankton dapat perlu dikaji sebagai langkah pertama
digunakan sebagai indikator polusi menjaga kelestarian lingkungan.
perairan dan pencemaran laut. Sebelumnya sudah dipaparkan di atas
bahwa plankton sebagai organisme yang
Pencemaran laut juga berdampak berada di tingkat trofik paling bawah pada
bagi kehidupan biota di dalamnya yang rantai makanan dan plankton tidak bisa
membutuhkan kondisi kimiawi air menguraikan unsur berbahaya. Apabila
seimbang. Sehingga ketika terdapat plankton terkontaminasi pestisida atau zat
kelebihan atau kekurangan unsur-unsur racun lain lalu dikonsumsi maka zat
tersebut akan diteruskan hingga trofik
teratas, yakni manusia. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi kehidupan plankton,
mengidentifikasi jenis-jenis plankton yang
ditemukan di Pulau Pramuka, dan
mengidentifikasi morfologi plankton di Gambar 2. Stasiun 2 (kawasan
Pulau Pramuka. Sehingga dengan data Mangrove)
hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberi informasi kualitas air di perairan
pulau Pramuka dan menjadi acuan bagi
pemerintah setempat dalam mengelola
sumber daya perairan.

METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan di Pulau Gambar 3. Stasiun 3 di kawasan Padang
Pramuka, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Lamun
Jakarta dengan tiga stasiun yang berbeda
B. Jenis Penelitian
dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2023,
pukul 08.00 WIB. Pengamatan ini diawali Metode yang digunakan
dengan pengambilan sampel yang akan dalam penelitian ini adalah metode
diidentifikasi mengenai jenis zooplankton deskriptif analitik dan observasi.
yang ada di Pulau Pramuka Kepulauan Metode deskriptif analitik
Seribu yang akan dilakukan observasi di merupakan metode yang
Laboratorium FITK Biologi UIN Syarif mendeskripsikan suatu objek yang
Hidayatullah Jakarta. diteliti melalui data dan atau
sampel yang sudah dikumpulkan
(Sugiyono, 2018). Adapun
pendapat lain, metode deskriptif
analitik adalah untuk mendapatkan
data yang mendalam, mengandung
makna dan secara signifikan dapat
mempengaruhi hasil penelitian.
Penelitian deskriptif ini sebagai
bentuk penelitian yang dapat
Gambar 1. Stasiun 1 (kawasan Pantai
mendeskripsikan fenomena
Terbuka)
alamiah dan buatan yang
mencakup perubahan, karakteristik
dan perbedaan antar objek
(Sukmadinata, 2017). Metode
observasi adalah salah satu teknik
pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara melakukan
pengamatan yang disertai dengan
pencatatan sistematis objek yang
diamati (Abdurrahman, 2011).

C. Metode Sampling
Teknik pengumpulan data
dengan cara purposive sampling
yaitu berdasarkan keterwakilan
wilayah dari lokasi. Purposive
sampling merupakan teknik
pengambilan sampel dengan
Gambar 1. Peta Lokasi Pengambilan
menentukan kriteria tertentu
Sample
(Raudhah, 2017). Dilakukan
pengambilan data dari 3 (tiga)
stasiun di Pulau Pramuka,
Kepulauan Seribu dengan 3 line, Gambar 2. Penentuan Titik tiap Stasiun
masing-masing line terdiri dari 5 D. Pengolahan Sampel
plot. Masing-masing plot memiliki Pengolahan sampel dilakukan
jarak 5 meter. Selama pengambilan untuk memudahkan proses identifikasi.
sampel zooplankton ini dilakukan Pengolahan dilakukan di Laboratorium
pengulangan sebanyak tiga kali FITK Biologi UIN Syarif Hidayatullah
pada setiap plot dari lokasi Jakarta dengan proses pengamatan
penelitian. Pengambilan sampel menggunakan bantuan mikroskop cahaya.
dilakukan dengan bantuan plankton Proses pengolahan dengan jumlah sampel
net sebanyak 20 liter air untuk sebanyak 135 dilakukan oleh 4 kelompok
setiap pengulangan dengan dengan pembagian setiap anggota
menggunakan ember plastik mendapatkan 6 sampel, beberapa anggota
bervolume 5 liter. Sampel-sampel lainnya mendapatkan 7 sampel untuk
tersebut sudah diawetkan dengan diamati. Hal ini dimaksudkan untuk
formalin 4% sebanyak 2 tetes keefektifan dan keefisienan waktu
untuk setiap 50 ml sampel. Hal pengamatan. Pengolahan sampel dilakukan
tersebut dilakukan agar sampel dengan beberapa tahap, sebagai berikut:
dapat bertahan sampai saat diamati 1. Pengambilan Sampel
di laboratorium. Selain itu juga, Pengambilan sampel dilakukan
metode pengambilan yang dengan beberapa tahap sebagai berikut:
dilakukan adalah horizontal untuk 1. Peneliti melakukan pengukuran
mengetahui sebaran zooplankton titik koordinat.
yang terdapat dari lokasi penelitian. 2. Peneliti menyiapkan alat dan bahan
penelitian.
3. Pengambilan air sebanyak 20 liter
di setiap kuadran dalam stasiun
menggunakan ember. Kemudian dengan menggunakan mikroskop.
sampel air disaring menggunakan Menurut (Suparti, 2020), cara
plankton net. pengamatan plankton dengan
4. Peneliti melakukan tiga kali menggunakan mikroskop yaitu
pengulangan pada setiap stasiun. dengan menyiapkan sampel,
5. Air hasil penyaringan sebanyak 50 selanjutnya membuat preparat
ml dimasukkan ke dalam plastik dengan meneteskan sampel yang
sampel. sudah diawetkan dengan formalin
6. Peneliti melakukan pengawetan 4% pada kaca objek dan
sampel. menutupnya dengan cover glass.
2. Pengawetan Sampel Setelah itu, preparat diletakkan
Setelah pengambilan, sampel perlu pada meja mikroskop dan diamati
diawetkan dengan melakukan penambahan dengan mengatur fokus dan
formalin dengan konsentrasi 4% sebanyak perbesaran 10x.
2 tetes. Langkah ini bertujuan untuk Identifikasi sampel plankton
menjaga integritas sampel dari kerusakan dilakukan dengan menggunakan
atau pertumbuhan bakteri dan virus mikroskop dan kemudian
sehingga memungkinkan dilakukannya diidentifikasi berdasarkan bentuk
analisis berbagai parameter seperti morfologinya serta dilihat
keanekaragaman spesies kelimpahan keragaman dan jumlah plankton
biomassa (Majumder, 2019). pada sampel (Schulze, et al, 2013).
Pengukuran Kondisi Fisik-Kimiawi Identifikasi plankton dapat
Perairan. Pengukuran kondisi fisik berupa dilakukan dengan memperhatikan
pengukuran suhu dengan menggunakan karakteristik morfologi, kemudian
termometer alkohol. Sedangkan mencocokkan plankton yang telah
pengukuran kimiawi yaitu pH diamati dengan menggunakan
menggunakan pH indikator dan literatur atau referensi yang telah
pengukuran salinitas air. tersedia. Literatur yang digunakan
3. Pengamatan Sampel dapat berisikan gambar dan
1. Peneliti menyiapkan mikroskop deskripsi plankton (Patang dan
binokuler, cover glass, pipet tetes Andi, 2019).
dan sampel yang diawetkan. Zooplankton dilakukan dengan
2. Sampel diambil menggunakan metode sensus dengan acuan buku
pipet (secukupnya), diteteskan ke identifikasi, jurnal maupun skripsi.
kaca objek lalu ditutup dengan Kemudian jenis zooplankton yang
cover glass. diamati difoto dengan
3. Preparat sampel yang telah siap, menggunakan kamera hp. Cara
diamati dibawah mikroskop identifikasi ini sebagaimana
dengan perbesaran 10X. rujukan dari artikel jurnal oleh
E. Mengidentifikasi Sampel (Reza’i, 2017). Sumber rujukan
Plankton merupakan makhluk yang kami gunakan untuk
mikroskopis yang tidak dapat mengidentifikasi yaitu diperoleh
diamati dengan mata telanjang. dari buku, jurnal atau skripsi.
Pengamatannya dapat dilakukan Sumber yang digunakan yaitu
Buku ICES Zooplankton Vs= Volume air yang disaring
Metodology Manual, dan Buku (l)
Ajar Planktonologi, Skripsi-
Moh.Rafiq 2021. b. Indeks Keanekaragaman

Indeks keanekaragaman
zooplankton dihitung
menggunakan persamaan
Shanon-wiener Handayani,
(2019) :

Keterangan :
Gambar 2. Buku Ajar
Planktonologi (2022). H’ = Indeks diversitas

Pi = Proporsi spesies ke-i


F. Menganalisis Data Sampel
ln = Logaritma Nature
Data zooplankton yang diperoleh,
dilakukan pengolahan data yang pi = Jumlah individu suatu jenis
meliputi kelimpahan, dengan keseluruhan jenis
keanekaragaman, serta dominansi
dengan rumus-rumus berikut: c. Indeks Keseragaman

a. Kelimpahan Indeks keseragaman


zooplankton dihitung
menggunakan persamaan
Shanon-wiener Handayani
(2019), sebagai berikut :

Keterangan :

N = Jumlah per liter (ind/l)


Keterangan :
n = Jumlah sel yang diamati
atau didapat H’ = Indeks diversitas
Vr= Volume air tersaring (ml) H max = Keanekaragaman
spesies maximum
Vo= Volume air diamati (ml)
S = Banyaknya genus
d. Indeks Dominansi Keterangan :

Rumus indeks dominansi C = Indeks dominansi Simpson


Simpson (C) menurut
Setyobudiandi (2019), yaitu : ni = Jumlah individu spesies ke-
i

N = Jumlah individu seluruh


spesies

HASIL
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Zooplankton
No. Gambar Pengamatan Gambar Keterangan
Rujukan/Pembanding

1. Identifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Copepoda
Ordo : Calanoida
Familia : Calanidae
Genus : Calanus
Species : Calanus sp.

Lokasi
Stasiun : 2
Plot :2
Line :3
Ordinat :

2. Identifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Trochelminthes
Class : Rotifera
Ordo : Monogonanta
Familia : Brachionidae
Genus : Brachionus
Species : Brachionus angularis
var chelonis
Lokasi
Stasiun :3
Plot :5
Line :3
Pengulangan : 3
Ordinat :

3. Identifikasi
Kingdom : Chromalveolata
Phylum : Ciliophora
Class : Oligohymenophorea
Ordo : Paniculida
Familia : Parameciidae
Genus : Paramecium
Species : Paramecium aurelia

Lokasi
Stasiun :3
Pengulangan : 1
plot :5
line :3
Ordinat :

4. Identifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Crustacea
Ordo : Copepoda
Familia : Diaptomidae
Genus : Diaptomus
Species : Diaptomus sp.

Lokasi
Stasiun :3
Pengulangan : 2
Plot :4
Line :2
Ordinat :
5. Identifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Trochelminthes
Class : Rotifera
Ordo : Monogonanta
Familia : Brachionidae
Genus : Keratella
Species : Keratella valga
monstrosa

Lokasi
Stasiun :3
Pengulangan : 3
Plot :5
Line :2
Ordinat :

6. Identifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Trochelminthes
Class : Rotifera
Ordo : Monogonanta
Familia : Brachionidae
Genus : Keratella
Species : Keratella rubens

Lokasi
Stasiun :3
Pengulangan : 1
Plot :4
Line :2
Ordinat :

7. Identifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Branchiopoda
Ordo : Anomopoda
Familia : Moinidae
Genus : Moina
Species : Moina brachiata

Lokasi
Stasiun :3
Pengulangan : 1
plot :5
line :3
Ordinat :

Tabel 1.2. Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener

Tabel 1.3 Indeks keseragaman plankton

Tabel 1.4 Indeks dominansi plankton

PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah


dilakukan oleh peneliti dengan
pengambilan sampel di 3 stasiun, sehingga dapat disimpulkan
didapatkan hasil pengamatan sebanyak 7 bahwa keanekaragaman sedang,
spesies Zooplankton. Keanekaragaman
zooplankton yang terdapat di perairan selektivitas sedang. Dan untuk
Pulau Pramuka Kepulauan Seribu yaitu Nilai indeks keseragaman E =
dilakukan di beberapa tempat untuk 0.21 ≤ 1 ≤ 1 maka kondisi
pengambilan sampel yang diteliti.
penyebaran jenis stabil. dan
Terdapat tiga stasiun yang dipilih, yaitu
stasiun satu laut terbuka, stasiun dua yaitu Indeks dominansi 0<0.142<=0.5
hutan mangrove, dan stasiun tiga adalah menunjukkan nilai dominansi
padang lamun.
jenis rendah.
Berdasarkan hasil pengamatan
diperoleh kepadatan zooplankron pada Zooplankton yang paling banyak
setiap stasiun yaitu pada stasiun satu jenis ditemukan yaitu terdapat di stasiun 3
zooplankton tidak ditemukan. Selanjutnya (padang lamun). Hal ini dikarenakan pada
stasiun dua ditemukan satu jenis padang lamun memungkinkan terdapat
zooplankton. Jenis zooplankton yang banyak fitoplankton sehingga diperoleh
terdapat pada stasiun dua ini yaitu zooplankton yang banyak juga.
kelompok filum Arthropoda, kelas Sebagaimana teori menurut (Maryati,
Copepoda, Ordo Calanoida, genusnya dkk.2020) yang menyatakan bahwa
Celanus. Stasiun selanjutnya adalah zooplankton merupakan plankton jenis
stasiun 3 diperoleh sebanyak 6 buah hewan yang berukuran mikroskopis.
zooplankton, yang terdiri dari Brachionus Zooplankton dalam perairan adalah
angularis var chelonis yang termasuk ke sebagai konsumen pertama yang
dalam filum Trochelminthes, Genus memanfaatkan produksi primer yang
Brachionus. Lalu Paramecium aurelia dihasilkan oleh fitoplankton. Jenis
termasuk ke dalam kelas zooplankton paling banyak diperoleh yaitu
Oligohymenophorea, famili Parameciidae. zooplankton yang termasuk ke dalam
Jenis selanjutnya yaitu Diaptomus sp. kelompok filum Arthropoda yaitu Calanus
Termasuk ke dalam filum Arthropoda dan sp, Sapphirina angusta, Diaptomus sp. dan
kelas Crustacea. Jenis yang selanjutnya Calanus sinicus.
ditemukan adalah filum Trochelminthes
Adanya Plankton yang meliputi
Class Rotifera yaitu jenis Keratella valga
Fitoplankton dan Zooplankton di perairan
monstrosa. Dan masih dalam filum yang
dipengaruhi oleh kualitas lingkungan
sama yaitu Keratella rubens merupakan
perairan yaitu komponen biotik seperti
kelompok yang tergolong dalam kelas
organisme dan abiotik seperti faktor fisik
Rotifera. Dan terakhir yaitu Calanus
dan kimia. Peneliti mengecek faktor fisik
sinicus termasuk ke dalam filum
dan kimia dari perairan pantai yang
Arthropoda dan kelas Braciopoda.
menjadi lokasi penelitian. Berdasarkan
Nilai indeks hasil peneliti, pH dari stasiun 1, 2 dan 3
adalah 8. Salinitas dari stasiun 1 dan 2
keanekaragaman H' =
adalah 31 ppt dan stasiun 3 yaitu 33 ppt,
1<1.94591<3 adalah sedang suhu pada perairan ketiga stasiun tersebut
sama yaitu 31,4°C dan kecerahan pada unsur hara, salinitas dan kelimpahan
stasiun 1 dan 2 yaitu 14, 51 μS/cm, fitoplankton yang dapat berpengaruh
sedangkan stasiun 3 sebesar 17, 65 μS/cm. terhadap produksi zooplankton.
Adanya kesamaan pada stasiun 1 dan 2 ini
DAFTAR PUSTAKA
dikarenakan lokasi titik pengambilan
sampel yang hampir berdekatan, namun Husamah & Dr. Abdulkadir Rahardjanto.
stasiun 1 berada di pantai terbuka, 2019. Bioindikator. Malang:
sedangkan stasiun 2 berada di titik pantai Penerbit Universitas
yang ditanami Mangrove. Suhu optimum Muhammadiyah Malang.
bagi organisme akuatik adalah sebesar 20-
30°C (Keukeu,2021). Namun Zooplankton Fatoni, Abdurrahman. 2011. Metodologi
yang terdapat pada sampel masih tetap Penelitian dan Teknik Penyusunan
hidup walaupun berada pada suhu 31,4°C, Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.
hal ini dimungkinkan karena pada saat
Goldman, R.C, Horne, J.A. 2015.
pengukuran suhu dipengaruhi oleh suhu
udara yang terasa panas. pH 8 pada 18 Limnology. Department of
perairan Laut di Kepulauan Seribu ini juga Sanitary and Environmental
tergolong normal. Hal ini didukung oleh Engineering. University of
pernyataan Goldman (2015) bahwa California. Berkeley.
kebanyakan pH perairan umumnya 6-9.
Mariyati, Tika., dkk. 2020. Keterkaitan
KESIMPULAN
antara Kelimpahan Zooplankton
Berdasarkan penelitian yang telah dan Parameter Lingkungan di
dilakukan dapat disimpulkan bahwa Perairan Pantai Monosari,
Keanekaragaman jenis zooplankton yang Kabupaten Demak. Buletin
diperoleh dalam penelitian ini yaitu Oseanografi Marina.Vol 9(2): Hal.
terdapat di tiga stasiun, stasiun satu adalah 158.
laut terbuka, stasiun dua adalah hutan
mangrove dan stasiun tiga adalah padang Handayani, D. 2019. Kelimpahan dan
lamun. Jenis plankton yang diperoleh yaitu Keanekaragaman Plankton di
terdapat di stasiun 3 padang lamun. Perairan Pasang Surut Tambak
Kelompok zooplankton yang diperoleh Blanakan Subang. Skripsi
adalah kebanyakan termasuk ke dalam Universitas Islam Negeri Syarif
filum Arthropoda. Terdapat 7 jenis spesies Hidayatullah (UIN): Jakarta.
zooplankton yang ditemukan di pulau
Majumder D Das B & Choudhury A.
Pramuka Kepulauan Seribu yaitu Calanus
2019. Phytoplankton dynamics in
sp., Brachionus angularis var chelonis,
relation to physico-chemical
Paramecium aurelia, Diaptomus sp.,
parameters in a freshwater pond
Keratella valga monstrosa, Keratella
ecosystem of Tripura Northeast
cochlearis, dan Calanus sinicus. Faktor-
India. Journal of Earth System
faktor yang dapat mempengaruhi
Science.
kelangsungan hidup zooplankton
diantaranya suhu, intensitas cahaya,
derajat keasaman (pH), oksigen terlarut,
Rafiq., Moh.2021. Identifikasi Jenis
Plankton Sebagai Bioindikator Di
Pesisir Pantai Desa Fatufia dan
Pemanfaatannya Sebagai Media
Pembelajaran. Skripsi. Universitas
Tadulako.

Reza’i, Tengku., S. 2017. Identifikasi dan


Kelimpahan Zooplankton Sebagai
Sumber Pakan Alami Ikan
Budidaya Di Perairan Kampung
Gisi Desa Tembeling Kabupaten
Bintan.Jurnal Intek
Akuakultur.Volume 1(1), hal 29-
30.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2017.


Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai