I. PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumberdaya air harus
dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk
hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan
secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang
maupun generasi mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian sumberdaya air
harus ditanamkan pada segenap pengguna air (Effendi,2012).
Pada saat air mengalir permukaan air yang dapat bersinggungan dengan
udara semakin luas, sehingga memudahkan difusi udara. Tetapi setelah berubah
menjadi air tergenang, oksigen lebih banyak diperoleh dari proses fotosintesis dari
fitoplankton dan tumbuhan yang ada di dalam ekosistem tersebut. Kontak air
dengan udara hanya terjadi pada bagian permukaan air saja, sehingga difusi
langsung juga hanya terjadi di permukaan air (Arfiati, 2012).
Ekologi banyak dimanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan
lain seperti : kimia,fisika,geologi,dan klimatologi untuk pembahasannya. Ekologi
juga berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dan lingkungannya
(Unila 2013).
Dimana lingkungan tersebut akan mempengaruhi kenyamanan hidup
organisme dengan faktor-faktor yang terdapat faktor fisika (Suhu,Kecerahan,Arus),
faktor kimia (DO,pH), faktor biologi (Plankton dan Perifiton).
Plankton merupakan organisme hidup yang tersusun atas jasad-jasad hewani
mikroskopis (zooplankton) dan jasad-jasad nabati (phytoplankton) yang terdapat di
air laut maupun air tawar, hidup bebas terapung, dan pergerakannya bersifat pasif
tergantung adanya arus dan angin.
Zooplankton memainkan peran penting dalam studi biodeversitas fauna
ekosistem akuatik. Mereka meliputi hampir setiap taksa dari kigdo hewan dan
terdapat di lingkugan plagik baik dewasa (holoplankton) atau telur dan larva
(meroplankton). Zooplankton memakan fitoplankton dan mengubahnya menjadi
jaringan hewan (Zooplankton) dan kembali lagi ke jaringan makanan untuk hewan
2
yang lebih tinggi termasuk ikan-ikan terutama larva ikan. Keberadaan dan
distribusi zooplankton mempengaruhi potensi perikanan pelagik. Kebanyakan
ikan-ikan berkembangbiak di daerah dimana terdapat banyak organisme planktonik
sehingga organisme yang muda mendapat cukup makanan untuk tumbuh dan
bertahan hidup. Organisme planktonik mampu menyerap radio isotop dan dapat
dogunakan sebagai indikator polutan.
Komunitas perifiton berpotensi sebagai indikaor ekologis karena perifiton
berperan penting sebagai produsen utama dalam rantai makanan, dapat bertahan
pada perairan dengan kecepatan arus yang besar, dan kebanyakan jenis-jenis
perifiton dapat bersifat sensitif atau toleran terhadap pencemaran, baik terhadap
pencemaran organik maupun logam berat (Sitompul, 2012).
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana prosedur penelitian Plankton dan Perifiton?
1.Bagaimana cara penggunaan alat-alat penelitian Plankton dan Perifiton?
1.3 Tujuan dan Manfaat Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum mengenai Plankton dan Perifiton agar
mahasiswa dapat memahami pengaruh dari organisme ini di suatu perairan serta
keragaman jenisnya.
2.2 Perifiton
Perifiton dapat tumbuh pada substrat alami dan buatan. Berdasarkan
substrat menempelnya, perifiton dibedakan atas epilithic (perifiton yang tumbuh
pada batu), epipelic (perifiton yang tumbuh pada permukaan sedimen), dan
epiphytic (perifiton yang tumbuh pada batang dan daun tumbuhan).
Komunitas perifiton berpotensi sebagai indikator ekologis karena perifiton
berperan penting sebagai produsen utama dalam rantai makanan, dapat bertahan
pada perairan dengan kecepatan arus yang besar, dan kebanyakan jenis-jenis
perifiton dapat bersifat sensitif atau toleran terhadap pencemaran, baik terhadap
pencemaran organik maupun logam berat (Sitompul,2012).
4
Tabel.2 Bahan
3.4.2 Perifiton
Sampel perifiton diambil dari permukaan substrat seperti batu,kayu, dan
tumbuhan yang sudah ditetapkan luasnya. Selanjutnya, pengerikan dimasukkan
kedalam botol sampel yang telah diberi label dan diberi pengawet seperti larutan
lugol. Kemudian, sampel dianalisis di laboraturium dengan menggunakan
mikroskop seperti pada analisis sampel plankton, lalu catat hasil yang diperoleh.
8
Kelas : Chlorophycea
Ordo : Chloroccales
Famili : Scenedesmaceae
Genus : Scenedesmus sp
1. Scenedesmus sp
2. Cosmarium sp
3. Spyrogyra sp
Total : 3 jenis
1. Nauplius sp
2. Ulothrix sp
Total = 2 jenis
13
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa kualitas perairan waduk FPK UNRI dengan jumlah kelimpahan
plankton dan perifiton sebagai bioindikator dapat dikatakan masih dalam
kondisi yang baik meski nilai indeks kelimpahan menunjukan indikasi
terganggunya perairan masih di tingkat yang sedang, dibuktikan pula dengan
nilai indeks keseragaman yang menunjukan bahwa keseimbangan
keseragaman organisme di perairan Waduk FPK UNRI dalam tingkat yang
cukup baik sehingga tidak terjadi persaingan antar individu organisme.
5.2 Saran
Demi menjaga kualias air di waduk FAPERIKA UR, diharapkan
kepada semua pihak agar tidak mencemari air yang ada diwaduk tersebut.
Kualitas air diwaduk saat ini sudah diteliti baik, namun apabila tidak dijaga
maka kualitasnya akan berkurang dan lingkungan sekitar waduk akan
tercemar dan mengalami kerusakan. Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama
menjaga air dan lingkungan waduk tersebut agar tetap sesuai dengan baku
mutu yang ditemukan.
14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
16
Pipet Tetes
17