Anda di halaman 1dari 28

i

LAPORAN PRATIKUM

RIPARIAN

MUHAMMAD GHIFARI RIZKI


2204111648

EKOLOGI PERAIRAN DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN PERAIRAN


TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2022
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahamat-Nya, sehingga saya dapat menyelsaikan laporan praktikum mata kuliah
Ekologi perairan yang berjudul “Riparian” tepat pada waktunya.
Terima kasih untuk diri saya sendiri yang telah bekerja keras dalam
menyusun laporan ini, tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada asisten
laboraturium yakni Rachmatunisa yang telah memnyalurkan bantuan, bimbingan
dan semangatnya kepada saya, juga saya ucapkan terima kasih kepada segenap
pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan suport untuk
saya sehingga laporan ini selesai tepat pada waktunya.
Sebagai penyusun laporan ini saya sadar bahwasanya terdapat banyak
kelemahan dan kekurangan pada laporan ini. Oleh sebab itu saya mengarapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca laporan ini sehingga
kedeannya laporan ini dapat lebih baik lagi.
Saya juga berharap laporan ini dapat memberikan manfaat kepada siapapun
yang membacanya. Menambah wawasan dan pegetahuan tentang Riparian lebih
luas lagi.

Pekanbaru, 21 Oktober 2022


iii

Isi Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................
DAFTAR TABEL..................................................................................
DAFTAR GAMBAR.............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................
I. PENDAHULUAN..............................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................
1.2 Perumusan masalah......................................................................
1.3 Tujuan dan Manfaat praktikum....................................................
11. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................
2.1 Asystasia gangetica....................................................................
2.2 Aeachis pinto..............................................................................
2.3 Desmodium triflorum.................................................................
2.4 Paspalum conjugatum................................................................
III. METODOLOGI PRAKTIKUM...................................................
3.1 Waktu dan Tempat.....................................................................
3.2 Alat.............................................................................................
3.3 Metode Praktikum......................................................................
3.4 Prosedur Praktikum....................................................................
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................
4.1 Gambar Riparian........................................................................
4.2 Riparian......................................................................................
V. KESIMPULAN...............................................................................
5.1 Kesimpulan................................................................................
5.2 Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 1. Alat Yang digunakan.................................................................
Tabel 2. Klasifikasi Riparian...................................................................
Tabel 3. Klasifikasi Riparian...................................................................
Tabel 4. Klasifikasi Riparian...................................................................
Tabel 5. Jenis dan Jumlah Tumbuhan yang ditemukan dalamm petak
Kuadran.....................................................................................
Tabel 6. Luasan Tanah yang di Tutupi Tumbuhan.................................
v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 1. Asystasia gangetica...............................................................
Gambar 2. Arachis pinto.........................................................................
Gambar 3. Desmodium triflorum............................................................
Gambar 4. Moehringla lateriflora...........................................................
Gambar 5. Paspalum conjugatum...........................................................
vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
lampiran 1. Lokasi Pengamatan dan Pengambilan Sampel Riparian......
lampiran 2. Alat yang di gunakan...........................................................
lampiran 3. Dokumentasi saat praktikum................................................
lampiran 4. Rumus dan Perhitungan.......................................................
vii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis vegetasi merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar sebaran berbagai spesies dalam suatu area melaui pengamatan langsung.
Dilakukan dengan membuat plot dan mengamati morfologi serta identifikasi
vegetasi yang ada. Kehadiran vegetasi pada suatu landscape akan memberikan
dampak positif bagi keseimbangan ekosistem dalam skala yang lebih luas. Secara
umum peranan vegetasi d alam suatu ekosistem terkait dengan pengaturan
keseimbangan karbon dioksida dan oksigen dalam udara, perbaikan sifat fisik,
kimia dan biologis tanah, pengaturan tata air tanah dan lain-lain. Meskipun secara
umum kehadiran vegetasi pada suatu area memberikan dampak positif, tetapi
pengaruhnya bervariasi tergantung pada struktur dan komposisi vegetasi yang
tumbuh pada daerah itu.
Sebagai contoh vegetasi secara umum akan mengurangi laju erosi tanah,
tetapi besarnya tergantung struktur dan komposisi tumbuhan yang menyusun
formasi vegetasi daerah tersebut.
Komunitas tumbuhan adalah semua populasi dan berbagai jenis yang menepati
suatu daerah tertentu. Komunitas daopat dicatat dengan kategori utama dari
bentuk tumbuhan (pohon,semak belukar,lumut dan alga). Sejumlah populasi yang
hidup disuatu daerah drsebut komunitas. Komunitas darj suduy bentuk kehidupan
dapat membantu kita untuk dapat mengerti fungsi suatu organisme didalam
komunitasnya. Komunitas tanaman serta jenis tanaman sangat beraneka ragam
dapat ditemukan dipesisir,dataran,maupun ditepi perairan baik itu disepanjang tepi
sungai maupun di sekeliling tepi danau.

1.2 Rumusan masalah


1.Bagaimana cara menentukan jenis riparian?
2. bagaimana prosedur perhitungan dari riparian?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari praktikum mengenai Struktur Komunitas Tumbuhan
(Riparian) adalah agar mahasiswa dapat memahami Riparian serta mengetahui
viii

cara perhitungan kerapatan, frekuensi serta dominasi baik tingkat populasi


maupun tingkat spesies.
Manfaat dari praktikum bisa di aplikasikan kedalam penilitian dan bahan bagi
pembelajaran bagi mahasiswa mulai dari pengamatan lapangan, pengambilan
sampel hingga perhitungan.
ix

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asystasia gangetica


Asystasia gangetica merupakan gulma tahunan yang tumbuh dengan cepat
merambat membentuk belukar yang sangat tebal sehingga membutuhkan
pengendalian. Kandungan fitokimia serasah bambu (Dendrocalamus asper)
diketahui mengandung fenol, asam lemak, metil ester, linolenat, dan phytol,
kumarin, flavonoid fenolik, antrakuinon, polisakarida, dan asam amino.
Asystasia gangetica tumbuh merambat dan bercabang, batangnya berbentuk
segi empat dengan panjang hingga 2 meter. Bentuk daun saling berlawanan dan
tidak terdapat stipula. Panjang tangkai daun 0,5-6 cm dengan daun yang
berbentuk ovutus dengan panjang 4-9 cm dan lebar 2-5 cm. Bentuk pangkal daun
segitiga sungsang (Cuneatus) atau berbentuk jantung (Cordatus) saat daun masih
kecil. Ujung daun berbentuk meruncing (Acuminatus) dan permukaan daun
berbulu pendek dan lembut (Pubescens).

2.2 Arachis pinto


Arachis pinto adalah spesies kacang tanah asli Brasil, yang dibudidayakan di
banyak negara untuk pakan ternak, penutup tanah, lansekap, dan pemulihan area
yang terdegradasi. Studi kultur jaringan untuk spesies ini telah difokuskan pada
produksi tanaman, sedangkan penelitian pada produksi metabolit sekunder in vitro
masih langka.
Kacang pinto (Arachis pinto Krap. & Greg.) merupakan jenis tanaman hias
yang cocok digunakan sebagai penutup tanah yang selalu hijau. Kacang pinto
populer digunakan di taman rumah, perumahan, dan lanskap kantor di daerah
tropis, seperti Indonesia. Perbanyakan kacang pinto di Indonesia umumnya
menggunakan stek berakar yang relatif mahal dan membutuhkan banyak tenaga
kerja untuk menanamnya.

2.3 Desmodium triflorum


Triflorum tickclover (Desmodium triflorum) adalah tanaman herba abadi yang
termasuk dalam keluarga fabaceae. Tiga bunga tickclover banyak tumbuh di
x

daerah dataran rendah di Taiwan dan umumnya digunakan sebagai obat herbal
tradisional untuk pengobatan dismenore, kejang otot, batuk, nyeri, dan keracunan.

2.4 Paspalum conjugatum


Di Filipina, rumput khususnya rumput Carabao (Paspalum Conjugatum)
banyak ditemukan di tempat terbuka dan daerah pemukiman, di sekitar kota, di
sepanjang jalan setapak, dan sungai. Rumput carabao adalah tanaman tahunan
yang kuat dan merambat dengan stolon panjang yang berakar pada simpul.
Tanaman ini memiliki berbagai nama daerah di negara lain: Cina (Shuang sui que
bai, Liang er cao, Cha zi cao); Denmark (Hirse); Prancis (Herbe sure, Herbe
créole); Jerman (Dallisgras); Italia (Paspalo dilatato); Jepang (Shima suzume no
hie); snd Spanyol (Grama de agua, Hierba dallis, Grama de agua, Pasto dallis,
Zacate dallis). Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina memiliki istilah yang
berbeda-beda untuk itu. Di Indonesia disebut jampang pahit atau paitan. Di
Malaysia namanya rumput ala negri atau rumput kerbau, di Thailand namanya ya-
hep ya-nomnon, dan di Filipina orang Tagalog menyebutnya kulape, orang
Ilocano menyebutnya kalo-kawayan, dan orang Visayan menyebutnya sebagai
kauat-kauat (Jr Stuart, 2015)
xi

III. METODOLOGI PRAKTKUM

3.1 Waktu dan Tempat


praktikum Ekologi Perairan dengan topik pembahasan yaitu “Riparian”
dilaksanakan pada Jumat, 21 Oktober 2022, pukul 15.40- 17.10 WIB berlokasi di
halaman sekitar laboraturim Ekologi perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau.

3.2 Alat

Tabel 1. Alat Yang digunakan


NO ALAT
1. Petak Kuadran

3.3 Metode Praktikum


Pada praktikum kali ini metode yang digunakan ialah survey, dimana
pengamatan dilakukan secara langsung dan terjun langsung ke lokasi pengamblan
sampel dan pengamatan riparian . Metode lain yang dapat digunakan yaitu metode
kuadrat.

3.4 Prosedur Praktikkum


Untuk mendapatkan sampel riparian yang kemudian akan di identifikasi dan
di amatai jenis serta penyebarannya, siapkan alat yang akan digunakan berupa
petak kuadran.
Kemudian tentukan titik lokasi dimana disana terlihat beberaa jenis
rerumputan. Setelah dirasa lokasi sesuai keiginan letakkan lah petak kudran di
atas rerumpuan tersebut, selanjutnya lihat dan rapikan rumput-rumput yang
tetabtasi oleh sekat-sekat petak kuadran. Lihat di petak mana akar rumput tersebut
berada, jka akarnya ada di petak 5 namun daunnya berada di petak 4 maka rumput
tersebut berada dipetak 5. Oleh sebab itu lah mengapa kita perlu merapikan
keberadaan rumput rumput terlebih dahuu agar mudah untuk menidentifikasinya.
Setelah terlihat rapi kemudian hitung berapa jenis rumout yang muncul pada
petak 5 terlebih dahulu, setelah di ketahui jenisnya, selanjutnya hitunglah jumlah
xii

rumpur sejenis yang muncul pada petak 5. Setlah selesai catatlah data yang
didaptkan agar dapat di olah menggunakan rumus. Untuk petak 4,3,2,1 dilakukan
hal yang sama seperti kegiatan di petak 5.
xiii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambar Riparian

Gambar 1. Asystasia gangetica Gambar 2. Arachis pinto

Gambar 3. Desmodium triflorum Gambar 4. Moehringla lateriflora

Gambar 5. Paspalum conjugatum


xiv

4.2 Riparian

Tabel 1. Kalsifikasi Riparian


Klasifikasi Asystasia gangetica Arachis pinto
kingdom Plantae Plantae
Sub kingdom Tracheobionta Tracheobionta
Super divisi Spermatophyta Spermatophyta
Divisi Magnolophyta Magnolophyta
Kelas Magnoliopsida Magnoliopsida
Sub kelas Asteridae Roside
Ordo scropulariales Fabales
Famili Acantociae Fabaceae/ leguminosa
Genus Asystasia Arachis
spesies Asystasia gangetica (L) T. Arachis pinto
Anders

Tabel 2. Kalsifikasi Riparian


Klasifikasi Desmodium triflorum Moehringla lateriflora
kingdom Plantae Plantae
Sub kingdom Tracheobionta Tracheobionta
Super divisi Spermatophyta Spermatophyta
Divisi Magnolophyta Magnolophyta
Kelas Magnoliopsida Magnoliopsida
Sub kelas Roside Caryophyllidae
Ordo Fabales Caryophyllaes
Famili Fabaceae/leguminosa Caryophyllaceae
Genus Desmodium Moehringla
spesies Desmodium triflorum (L) DC Moehringla lateriflora (L)
Fenzl

Tabel 3. Kalsifikasi Riparian


Klasifikasi Paspalum conjugatum
kingdom Plantae
Sub kingdom Tracheobionta
Super divisi Spermatophyta
Divisi Magnolophyta
Kelas Liliopsida
Sub kelas Commelinidae
Ordo Poales
Famili Poaceae
Genus Paspalum
spesies Paspalum conjugatum var
pubescens p.j bergius
xv

Tabel 4. Jenis dan Jumlah Tumbuhan yang ditemukan dalamm petak Kuadran
Petak Kuadran
No Jenis Tumbuhan Total
1 2 3 4 5
1 Asystasia gangetica 2 3 1 7 5 18
2 Arachis pinto 1 4 3 3 4 15
3 Desmodium triflorum 5 6 7 2 10 30
4 Moehringla lateriflora 2 2 2 4 3 13
5 Paspalum conjugatum 2 1 2 1 1 7
jumla 73
h

Tabel diatas adalah cakupan data-data yang didapatkan saat mengamati dan
mengidentifiasi jenis riparian yang muncul pada petak kuadran. Pada tabel
pertama menunjukkan banyaknya jenis serta nama dari jenis rumput yag
ditemuukan. Petak kuadra yang dipakai memiliki 5 petakan dan setiap petakan
memlik ukuran yang berbeda beda. Maka dari itu terdapat 5 pembaggian dan
petak kuadran pada tabelkeddua diatas. Petak kuadran berisi jumlah rumout yang
sejenis muncul disetiap petak kuadaran. Kemudian yang terakhir adalah total dari
masing masing jenis yang muncul di semua petak kuadran. Dan pejumlahan akhir
yang didapakan adalah 73.

Tabel 5. Luasan Tanah yang di Tutupi Tumbuhan


Jarum
No Jenis Tumbuhan Total
1 2 3 4 5
1 Asystasia gangetica 0,4 0,6 0,2 1,4 1 3,2
2 Arachis pinto 0,2 08 0,6 0,6 0,8 3
3 Desmodium triflorum 1 1,2 1,4 0,4 2 6
4 Moehringla lateriflora 0,4 0,4 0,4 0,8 0,6 2,6
5 Paspalum conjugatum 0,4 0,2 0,4 0,2 0,2 1,4
jumla 16,6
h

Tabel diatas berisi luasan tanah yang ditutpi tumbuhan. Nilai pada tabel
“jarum” didapatkan melaului jumlah jenis pada setiap petak kuadran dibagi
dengan jumlah seluruh jenis yang didapat.. jumlah seluruh jenis yang didapat
yaituu 5 jenis tumbuhan (rumput). Misalkan pada petak kuadran 1 tumbuhan
xvi

Asystasia gangetiica muncul 2 buah, maka 2 dibagi dengan 5 dan ddapatkanlah


hasil yaitu 0,4. Artinya luas tanah yang ditutupi oleh dua tumbuhan Asystasia
gangetica adalah seluas 0,4 cm2. Begitulah seterusnya untuk mndapatkan hasil
dari tabel tabel diatas. Dan luas tanah yang ditutupi oleh seluruh jenis tumbuhan
yang muncul adalah 16,6 cm2
xvii

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
setelah melalkukan serangkaian pengamatan dan identifikasi terhadap riparian
ynag ada di sekitar lokasi kegiatan maka dapat simpulkan bahwa ada bebagai
macam jenis riparian di sekitar lokasi naun yang mnejadi sampel untuk praktikum
kali ini terdapat 5 jenis riparan yaitu : asystasia gangetica, arachis pinto,
desmodium triflorum, moehringla lateriflora,paspalum conjugatum dan meiliki
indeks nilai penting sebesar 299,97% .

5.2 Saran
Terkait kesimpulan diatas maka saran yang bisa saya berikan adalah untuk
mempertahan kan riparian yang ada di Indonesia tidak ada salahnya untuk kita
mencoba menbududyakan tumbuhan-tumbuhan diats dan maacam sebagainya.
Karena tumbuhan tersebut diatas jika di perhatian lebih rinci memilki struktur
tubuh yang unik dan juga menarik, terlebih jika di rawat dengancara budidaya.
xviii

DAFTAR PUSTAKA

Aldi Arsyadanie Saifi. 2014. Karakterisasi ekstrak etanol tanaman rumput Israel
(Asystasia gangetica) dari tiga tempat tumbuh di Indonesia. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2014.
Wardani Tasya Evi. 2022. Pengaruh Serasah Bambu (Dendrocalamus Asper)
terhadap Biomassa Gulma Rumput Israel (Asystasia gangetica). Universitas
Negeri Padang. 2022.
De Sousa-Machado Isabela Brandão, Felippe Tayanne, Garcia Renata , Pacheco
Georgia, Moreira Davyson, Mansur Elisabeth. 2018. Total fenolat,
kandungan resveratrol dan aktivitas antioksidan biji dan kapalan kacang
pinto (Arachis pintoi Krapov. & WC Greg.). Kultur Sel, Jaringan, dan
Organ Tumbuhan (PCTOC) 134 (3), 491-502, 2018.
Kartika JG, Pronaningrum M. 2021. Efektivitas Bahan Perbanyakan Kacang Pinto
(Arachis pintoi Krap. & Greg.) terhadap Laju Penutupan Permukaan Tanah
Simposium Internasional II tentang Ornamen Tropis dan Subtropis 1334,
363-368, 2021.
Chien Yuan-Yu, Tan Choon-Meng, Kung Yueh-Chen , Lee Ya-Chien, Chiu Yi-
Chien, Yang Jun-Yi. 2021. Threeflower Tickclover (Desmodium triflorum)
Adalah Inang Baru untuk Phytoplasma Sapu Penyihir Kacang, Strain
Subkelompok 16SrII-V, di Taiwan. Penyakit Tanaman 105 (1), 209, 2021.
xix

LAMPIRAN
xx

Lampiran 1. Lokasi Pengamatan dan Pengambilan Sampel Riparian


xxi

Lampiran 2. Alat yang digunakan

Petak Kuadran
xxii

Lampiran 3. Dokumentasi Saat Praktikum

Pengamatan menggunakan Arastasia gangetica


Petak kuadran

Arachis pinto Desmodium triflorum


xxiii

Moegrigla lateriflora paspalum conjugatum


xxiv

Lmapiran 4. Rumus dan Perhitungan


4.1 Kerapatan
total jenis (ke−i)
Kerapatan =
Total Seluruh Jenis
1. Asystasia gangetica
18
Kerapatan = = 0,24
73
2. Arachis pinto
15
Kerapatan = = 0,20
73
3. Desmodium triflorum
30
Kerapatan = = 0,41
73
4. Moehringla lateriflora
13
Kerapatan = = 0,17
73
5. Paspalum conjugatum
7
Kerapatan = = 0,09
73

0,24 + 0,20 + 0,41 + 0,17 + 0,09


Jumlah = 1,11

4.2 Dominasi
2 πr
Dominasi =
250
1. Asystasia gangetica
2. 3,14 . 3,6 22,60
Dominasi = = = 0,09
250 250
2. Arachis pinto
2. 3,14 . 3 18,84
Dominasi = = =¿ 0,07
250 250
3. Desmodium triflorum
xxv

2. 3,14 . 6 37,68
Dominasi = = = 0,15
250 250
4. Moehrnigla lateriflora
2. 3,14 . 2,6 16,32
Dominasi = = = 0,06
250 250
5. Paspalum conjugatum
2. 3,14 . 1,4 8,792
Dominasi = = = 0,03
250 250

0.09 + 0,07 + 0,15 + 0,06 + 0,03


Jumlah = 0,4

4.3 Frekuensi
Keterdapatan jenis
Kerapatan =
5
1. Asystasia gangetica
5
Kerapatan = =1
5
2. Arachis pinto
5
Kerapatan = =1
5
3. Desmodium triflorum
5
Kerapatan = =1
5
4. Moehringla lateriflora
5
Kerapatan = =1
5
5. Paspalum conjugatum
5
Kerapatan = =1
5
1+1+1+1+1
Jumlah = 5

4.4 Kerapatan Relatif


xxvi

Kerapatan suatu jenis


Kerapatan = × 100%
Kerapatan seluruh jenis
1. Asystasia gangetica
0,24
Kerapatan = × 100% = 21,62
1,11
2. Arachis pinto
0,20
Kerapatan = × 100% = 18,01
1,11

3. Desmodium triflorum
0,41
Kerapatan = × 100% = 36,93
1,11
4. Moehringla lateriflora
0,17
Kerapatan = × 100% = 15,31
1,11
5. Paspalum conjugatum
0,09
Kerapatan = × 100% = 8,10
1,11
21,62 + 18,01 + 36,93 + 15,31 +8,10
Jumlah = 99,97%

4.5 Dominasi Relatif


Dominasi suatu jenis
Dominasi = × 100%
Dominasi seluruh jenis
1. Asystasia gangetica
0,09
Dominasi = × 100% = 22,5
0,4
2. Arachis pinto
0,07
Dominasi = × 100% = 17,5
0,4
3. Desmodium triflorum
0,15
Dominasi = × 100% = 37,5
0,4
4. Moehringla lateriflora
xxvii

0,06
Dominasi = × 100% = 15
0,4
5. Paspalum conjugatum
0,03
Dominasi = × 100% = 7,5
0,4
22,5 + 17,5 + 37,5 + 15 + 7,5
Jumlah = 100%

4.6 Frekuensi Relatif


Frekuensi suatu jenis
Frekuensi = × 100%
Frekuensi seluruh jenis
1. Asystasia gangetica
1
Frekuensi = × 100% = 20
5
2. Arachis pinto
1
Frekuensi = × 100% = 20
5
3. Desmodium triflorum
1
Frekuensi = × 100% = 20
5
4. Moehringla lateriflora
1
Frekuensi = × 100% = 20
5
5. Paspalum conjugatum
1
Frekuensi = × 100% = 20
5
20 + 20 + 20 + 20 + 20
Jumlah = 100%

4.7 Indeks Nilai Penting


Indeks Nilai Penting = kerapatn relatif + dominasi relatif + frekuensi
relatif
= 99,97% + 100% + 100%
xxviii

= 299,97%

Anda mungkin juga menyukai