Anda di halaman 1dari 4

PAPER 2

NAMA : Ulyatus Sufi Burma

NIM : 12211675025

PROGRAM STUDI : Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

Kosakata dan Diksi


1.Konsep kata, kosakata, dan Diksi

Konsep adalah sebuah rancangan atau ide mengenai pengertian yang di abstrakkan dari
peristiwa yang konkret, yaitu mengandung dua/ lebih makna berbeda. Konsep dapat juga di
artikan sebagai gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa, yang di
gunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.

Konsep kata yaitu satuan-satuan bebas terkecil sesudah sebuah kalimat dibagi atas
bagian-bagian nya, terdiri dari kumpulan huruf, dan didalam nya terkandung sebuah ide, arti dan
makna.

Konsep dari kosakata yaitu sekumpulan kata yang arti atau makna nya familiar oleh
seseorang dalam wilayah tertentu yang dapat membentuk sebuah kalimat sempurna yang
dipengaruhi oleh pemakaian kata dalam bahasa.

Diksi adalah penggunaan kata yang tepat, sesuai ataupun selaras, yang dapat membuat
pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap gagasan dan
makna dari yang di ungkapkan penulis atau pembicara. Dengan kata lain, diksi yaitu pemilihan
kata yang sesuai dengan audiens, baik pembaca atau pendengar, sehingga audiens mengerti
maksud dari apa yang di sampaikan penulis atau pembicara.

2.Sumber kosakata.

Sumber kosakata dikelompokkan menjadi 3 yaitu bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan
bahasa asing. Bahasa Indonesia merupakan bahasa kesatuan sebagai bahasa penghubung antar
suku, agama, ras dan antar golongan yang ada di Indonesia. Sebenarnya masih banyak kosakata
yang bersumber dari bahasa Indonesia yang belum terpandang dalam masyarakat umum.

1
Contohnya yaitu kata “Rebas” yang sinonim nya berjatuhan atau bertitikan(air mata), “Racau”
sinonimnya berbicara tidak karuan, “Gamang” sinonimnya takut, serta masih banyak kosakata
bahasa Indonesia yang masih jarang kita dengar.

Bahasa daerah juga merupakan sumber kosakata, yang dapat memperkaya koakata bahasa
Indonesia. Sekitar 665 bahasa daerah dapat menjadi sumber pemerkaya kosakata Indonesia,
namun juga harus tetap memperhatikan kaidah bahasa Indonesia, baik lafal maupun ejaannya.
Dalam buku Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia(Jumariah, Qodratillah, dan
Ruddyanto,1995:9) misalnya, terdapat 1.413 kata Melayu yang belum termanfaatkan oleh
pengguna bahasa dalam kegiatan kebahasaannya. Contoh kosakata yang merupakan serapan dari
bahasa daerah diantaranya adalah :

- Pangling, yang berasal dari bahasa sunda, artinya terlihat berbeda


- Nyeri, berasal dari bahasa sunda, artinya rasa sakit pada badan.
- Langka, yang berasal dari bahasa Jawa, artinya adalah jarang
- Ampuh, merupakan kosakata dari bahasa jawa yang artinya sakti
- Asin, berarti garam dalam bahasa Jawa, namun setelah mengalami serapan ke bahasa
Indonesia, kemudian merujuk pada sebuah rasa yang identic dengan garam serta bahan
lain yang memiliki rasa asin.

Bahasa asing juga berperan dalam pengembangan kosakata bahasa Indonesia, khusunya
dalam bidang ilmu dan teknologi. Dalam buku Senarai Kata Serapan dalam Bahasa
Indonesia(Jumariam, Qadratillah, dan Ruddyanto, 1995:9), tercatat 7.636 kosakata serapan dari
bahasa asing, berupa :

- Bahasa sanskerta(677 kata)


- Bahasa arab(1.495 kata)
- Bahasa cina(290 kata)
- Bahasa portugis(131 kata)
- Bahasa tamil(83 kata)
- Bahasa belanda(3.290)
- Bahasa inggris(1.610 kata)

2
Media yang menjadi sumber kosakata di antaranya adalah kamus, contohnya Kamus Besar
Bahasa Indonesia(KBBI) yang merupakan wadah dari kosakata bahasa Indonesia, baik yang sifat
nya aktif maupun yang pasif.

3.Kriteria pemilihan kata.

Kriteria atau syarat-syarat dalam pemilihan kata atau diksi ada 5 poin, yaitu :

Ketepatan, artinya kata yang tepat dikenali berdasarkan distribusi dengan kata di kiri atau
dikanannya. Hal yang perlu di perhatikan yaitu mampu membedaakan secara cermat denotasi
dan konotasi, contoh kalimatnya seperti :

- Bunga edelweis hanya tumbuh ditempat yang tinggi. (denotasi)


- Sinta adalah bunga desa di kampungnya. (konotasi)

Kelaziman, artinya kata yang penggunaanya sudah diterima oleh umum. Dengan kata lai tidak
menafsirkan makna kata ssecaara subjektif berdasarkan pendapat sendiri( jika pemahaman belum
dapat dipastikan) serta hindari kata-kata ciptaan sendiri.

Contoh : Modern-canggih

Modern: terbaru atau muktahir (menurut kamus)

Canggih: banyak cakap, mengganggu, banyak mengetahui, bergaya intelektual (menurut


kamus)

Keserasian, yaitu kata yang memiliki hubungan secara semantik dengan kata lainnya dalam
konteks tertentu.

Kecermatan, artinya kata yang dalam konteks tertentu tidak lebih/luring, tidak rancu, dan
bersifat idiomatic. Seperti, mampu membedakan kata umum dan kata khusus secara cermat, dan
juga mampu membedakan dengan cermat kata kata yang hampir ber sinonim. Kegunaan dari
sinonim itu sendiri adalah untuk mengalih-aihkan pemaakaian kata pada tempat tertentu
ehinggaa kalimat itu tidk membosankan dan dapat menghidupkan bahasa seseorang dalam

3
mengkonkretkan bahasa seseorang sehinggaa kejelasan komunikasi(lewat bahasa itu) akan
terwujud.

Kebenaran, artinya kata tersebut sudah mengikuti kaidah tata bahasa.

4.Klasifikasi data berdasarkan diksi.

Klasifikasi atau pengelompokkan data berdasarkan diksi yaitu :

1. Sinonim, adalah dua atau lebih kata yang mempunyai makna sama namun memiliki
bentuk yang berbeda.
2. Antonim, atau biasa disebut lawan kata adalah sebuah kata yang memiliki makna saling
berlawanan.
3. Homofon, adalah suatu kata yang memiliki makna beda, namun ejaan dan
pengucapannya sama.
4. Homonim, adalah suatu bentuk kata yang memiliki makna serta ejaaan berbeda, namun
pengucapan sama.
5. Kata konkrit dan kata abstrak, yaitu kata yang acuan nya semakin mudah di serap oleh
pancaindra.
6. Denotatif dan konotatif, denotatif adalah makna dalam alam wajar/makna yang sesuai apa
adanya secara eksplisit. Konotatif adalah makna yang timbul sebagai akibat dari sikap
social, pribadi dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual.
7. Homograf, adalah suatu kata yang mempunyai makna berbeda , lafal atau pengucapan
yang berbeda tapi ejaan nya sama.
8. Hiponim, yaitu kata kata yang terwakili artinya oleh hipernim.
9. Hipernim, adalah kata kata yang mewakili banyak kata lain nya.
10. Polisemi, adalah suatu kata yang mewakili banyak pengertian.

Anda mungkin juga menyukai