Dosen Pengampu :
PURWATININGSIH,S.pd,M.M.
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
1. Novi Aprilianti : 221010503089
2. Rahma Dani : 221010505144
3. Sinar Mutiara Cinta : 221010505143
4. Vega Syakira : 221010505226
5. Vanessa Gadisandrina : 221010503071
6. Kevin Patriot Manao : 221010503062
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan dari pembelajaran yang dapat dicapai pada pertemuan ini yaitu setelah selesai
melakukan kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat:
1. Menentukan pilihan kata diksi, bentuk kata dan ungkapan yang tepat dalam kalimat
2. Menjelaskan bentuk kata, makna kata sinonim, antonim dan ungkapan
3. Menggunakan pilihan kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat dalam kalimat
B. URAIAN MATERI
Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan
kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata untuk menimbulkan gagasan
yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengarnya.
Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu keberhasilan
dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata, melainkan
lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin
disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam berkomunikasi namun juga
digunakan dalam bahasa tulis (jurnalistik). Dalam bahasa tulis pilihan kata (diksi)
mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak dengan kata-kata yang kita pilih.
Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi makna dan relasi, gaya bahasa, ungkapan, kata
kajian, kata popular, kata sapaan dan kata serapan.
5. Homonim
Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda, lafal yang sama, dan
ejaannya sama.
Contoh:
Bu Andi bisa membuat program perangkat lunak komputer dengan berbagai bahasa
pemrograman (bisa = mampu).
Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk diteliti (bisa = racun).
1. Homofon
Homofon adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda, lafal yang sama, dan
ejaannya berbeda.
Contoh:
Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa = waktu)
Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa (massa = masyarakat
umum)
2. Homograf
Homograf adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda, lafal yang beda, dan
ejaannya sama.
Contoh:
Bapak dia seorang pejabat teras pemerintahan yang menjadi tersangka korupsi (teras=
pejabat tinggi).
Kami tidur di teras karena kunci rumah dibawa oleh Andi (teras = bagian rumah).
3. Polisemi
Polisemi adalah suatu kata yang memiliki banyak pengertian.
Contoh: Kepala desa, Kepala surat
9. Hipernim
Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat men-
jadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya.
Contoh : Hantu, ikan, kue
10. Hiponim
Hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim.
Contoh :
Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur buntung, tuyul, genderuwo,
dan lain-lain.
Lumba-lumba,tenggiri,hiu,nila,mujair,sepat,dan lain-lain.
Bolu, apem, nastar nenas, biskuit, bika ambon, serabi, tete, cucur, lapis, bolu kukus,
dan lain-lain.
Anomali
Indonesia Aslinya
bank bank (Inggris)
Intern intern (Inggris)
qur’an qur’an (Arab)
jum’at jum’at (Arab)
Kata-kata di atas merupakan beberapa contoh kata serapan dengan unsur anomali. Bila kita
amati, maka akan dapat di simpulkan bahwa lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan
ejaan yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Hal yang tidak sesuai adalah
: bank=(nk), jum’at=(’).
5. Pilihan Kata dan Penggunaan Diksi
1. Kata dari dan daripada
Contoh :
- Kertas itu terbuat dari kayu jati (keterangan asal)
- Peristiwa itu timbul dari peristiwa seminggu yang lalu (keterangan sebab)
- Buku itu ditulis dari pengalamanya selama di Jerman (menyatakan alasan)
2. Kata pada dan kepada
Contoh :
- Buku catatan saya ada pada Astuti (pengantar keterangan)
- Saya ketemu dengan dia pada suatu sore hari. (keterangan waktu)
3. Kata di dan ke
Contoh :
- Atika sedang berada di luar kota (fungsi kata depan di)
- Di saat usianya suadah lanjut, orang itu semakin malas belajar (keterangan waktu)
4. Kata dan dan dengan
Contoh :
- Ayah dan Ibu pergi ke Jakarta kemarin
- Ibu memotong kue dengan pisau
5. Kata antar dan antara
Contoh :
- Kabar ibu belum pasti,antara benar dan tidak (menyataan pemilihan)
- Dia akan tiba antara jam 04.00 sampai jam 06.00 (jangka waktu)
B. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Jelaskan alasan mengapa penggunaan diksi diperlukan untuk berbahasa dengan baik!
2. Apa dampak yang dimiliki dalam penggunaan diksi untuk menyampaikan informasi atau
berita?
3. Jelaskan mengapa penting untuk memilih diksi yang mengikuti gaya dari lawan bicara!
4. Sebutkan apa saja penggunaan diksi dalam kegiatan sehari-hari yang memiliki makna
ambigu!
Diksi digunakan untuk menimbulkan efisiensi saat berbicara dengan lawan bicara agar tidak
menimbulkan kesalahpahaman, selain itu diksi memberikan ketepatan sehingga saat berbicara
menjadi lebih jelas dan mudah untuk dipahami. Hal ini bisa membantu menghindari
ketersinggungan dengan lawan bicara yang dimiliki.
Diksi memiliki dampak yang besar jika digunakan dalam menyampaikan berita maupun
informasi. Hal ini karena diksi bisa membuat penyampaian menjadi lebih padat, singkat, dan
jelas. Meskipun begitu, penggunaan diksi dalam penyampaian informasi berita bukanlah hal
yang mudah dilakukan. Untuk bisa menjadi efektif, maka perlu untuk memiliki kemampuan
dan pengetahuan dalam memahami kosakata yang banyak. Oleh karena itu, memperbanyak
bacaan bisa menjadi cara yang tepat untuk memperkaya kosakata yang dimiliki oleh pembuat
berita atau yang menyampaikan informasi.
Memilih untuk menggunakan diksi yang mengikuti gaya bicara atau bahasa dari lawan bicara
dilakukan agar lebih mudah dipahami. Selain itu informasi yang disampaikan menjadi
diterima dengan tepat dan tanpa adanya kesalahpahaman.
Penggunaan “sakit hati” yang biasa merujuk pada perasaan yang sakit atau memang meiliki
penyakit di bagian organ hati. Ada juga “keras kepala” yang biasa merujuk pada sikap yang
bandel atau memang kepalanya keras.
Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat dan selaras dalam
penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang
diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-mengarang,
hal tulis-menulis, serta tutur sapa.
D. TEKS BACAAN
1. Deduktif (Umum-Khusus)
Yang termasuk dalam teks bacaan deduktif pada makalah yang dibuat yaitu bagian tujuan
pembelajaran, alasannya karena tujuan pembelajaran bersifat umum atau dapat dimengerti
orang banyak.
2. Induktif (Khusus-Umum)
Yang termasuk dalam teks bacaan induktif pada makalah yang dibuat yaitu bagian rumusan
masalah yang menjelaskan isi daripada makalah, alasannya karena setiap penjelasan bersifat
khusus dengan bahasa-bahasa yang jarang ditemui.
3. Kalimat Utama
Yang termasuk kalimat utama pada makalah yang dibuat yaitu bagian awal pengertian setiap
rumusan masalah, alasannya karena terletak pada kalimat pertama.
E. REFERENSI
Moeliono, Anton M. 1982 “Diksi atau Pilihan Kata:Suatu Spesifikasi di dalam kosa kata”
Dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia. Jilid III. Nomor 3. Jakarta: Bharata.
http://dinamika.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/28102008121137
_PAPER_BAHASA_INDONESIA1_fix.doc
http://www.google.co.id/search?hl=id&cr=countryID&q=pilihan+kata+dalam+
http://teorikux.blogspot.co.id/2013/10/diksi-pilihan-kata.html
http://dwiajisapto.blogspot.com/2011/02/diksi-pilihan-kata.htm
http://www.bisnet.or.id/vle/mod/resource/view.php?id=1057
http://ryansikep.blogspot.com/2009/12/ciri-ciri-kalimat-efektif.html
http://zindriasihlinati.blogspot.com/2013/05/diksi-atau-pilihan-kata.html