Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANDIRI DOSEN PENGAMPU

Bahasa Indonesia Sari Nor Azijah, M. Pd

DIKSI ATAU PEMILIHAN KATA

OLEH :

MAULIDA RAHMAH : 220101010154

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN
2022 M/1444 H
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................i

PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................1

PEMBAHASAN..................................................................................................2

A. Pengertian Diksi...........................................................................2

B. Jenis-Jenis Diksi...........................................................................2

1. Diksi Berdasarkan Makna........................................................2

2. Diksi Berdasarkan Leksikal......................................................3

C. Ciri-Ciri Diksi..............................................................................6

PENUTUP............................................................................................................7

A. Kesimpulan...........................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

i
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pilihan kata pada dasarnya adalah dari upaya memilih kata-kata tertentu
untuk digunakan dalam sebuah kalimat, paragraf, atau wacana. Pemilihan kata
dapat dilakukan apabila terdapat sekumpulan kata yang memiliki makna yang
kurang lebih sama atau mirip.
Ketersediaan kata ada jika seseorang memiliki kosakata yang cukup, seolah-
olah seseorang memiliki daftar kata. Dari daftar kata, dipilih kata-kata yang
paling tepat untuk mengungkapkan pengertian. Seseorang tidak mungkin memilih
kata tanpa menguasai jumlah kata yang cukup.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian diksi?


2. Apa saja jenis-jenis diksi?
3. Apa saja ciri-ciri diksi?
4. Megapa kita harus mempelajari diksi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian diksi
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis diksi
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri diksi

1
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diksi

Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk
menyatakan sesuatu. Diksi atau pilihan kata merupakan satu unsur sangat
penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur
setiap hari. Dalam memilih kata yang sestepat-tepatnya untuk menyatakan
suatu maksud, kita tidak dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu
ketepatan kepada kita tentang pemakaian atau penggunaan kata-kata. Dalam
hal ini, makna kata yang tepatlah diperlukan.1

Pemilihan frasa dan kata yang tepat juga memudahkan pembaca untuk
memahami makna dari apa yang kita tulis. Oleh karena itu, ketika menyusun
kalimat dalam bahasa Indonesia formal, kata-kata yang tepat harus dipilih,
ditimbang dan digunakan.2
B. Jenis-Jenis Diksi
Diksi terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Diksi Berdasarkan Makna

Jenis diksi berdasarkan makna terbagi pula atas dua macam, yang
meliputi makna denotatif dan makna konotatif.

a) Makna denotatif adalah kata yang bermakna sesuai dengan hasil


observasi penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan
pengecapan. Maksudnya, kata-kata denotatif ini adalah kata-kata
yang maknanya yang menyangkut informasi-informasi faktual
objektif atau juga bisa dikatakan bahwa makna denotatif adalah
makna yang didasarkan atas hubungan sederhana antara satuan kata
dan wujud di luar bahasa yang diterapi satuan bahasa itu secara
tepat.3 Contohnya, kata makan, yang bermakna memasukkan sesuatu
1
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi,
(Jakarta : PT. Nunggal Cipta,2008), hlm. 28
2
Ermanto dan Emidar, Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian Di Perguruan Tinggi,
(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, Depok, 2018), hlm. 83
3
Ermanto dan Emidar, Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian Di Perguruan Tinggi,
(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, Depok, 2018), hlm. 84

2
ke dalam mulut, dikunyah, dan ditelan. Jadi, makna kata makan
tersebut adalah makna denotatif.4

b) Makna konotatif adalah makna yang diturunkan dari makna


asosiatif,sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang
dikenakan pada makna konseptual. Misalnya, rumah monyet yang
meimiliki makna tersirat. Namun, kata tersebut tidak memiliki kata
benda lain, makna konotatif tidak dapat digatikan oleh kata lain.
Jadi, makna konotataif adalah makna yang menyertai suatu kondisi
atau situasi tertentu.5 Contoh lain yang termasuk kata bermakna
konotatif yaitu membahas, mengkaji, menelaah, meneliti,
menyelidiki,pemirsa, pemerhati, merakit, meninggal, dan lain
sebagainya. 6

Jadi, makna denotatif dan konotatif ini memiliki hubungan erat


dengan kebutuhan pemakaian bahasa. Maksudnya, kata bermakna
denotatif adalah kata yang memiliki arrti harfiah dan tidak memiliki nili
rasa tertentu.

2. Diksi Berdasarkan Leksikal

Diksi berdasarkan makna leksikal juga dibedakan menjadi


beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut :

a. Sinonim

Pengertian dari sinonim adalah suatu kata yang berbeda namun


memiliki makna yang sama. Contoh dari sinonim adalah sebagai
berikut:7

Istilah Asing Istilah yang diutamakan Istilah


4
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi,
(Jakarta : PT. Nunggal Cipta,2008), hlm. 28
5
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi,
(Jakarta : PT. Nunggal Cipta,2008), hlm. 29
6
Ermanto dan Emidar, Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian Di Perguruan Tinggi,
(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, Depok, 2018), hlm. 85
7
Putera Rais, “Paduan Super Lengkap Majas EYD Peribahasa”, (Yogyakarta: Buku Pintar,
2012), h. 256-257

3
Sinonim

Acceleration >< Percepatan >< Akselarasi

Absorb >< Serap >< Absurd

Frequency >< Frekuensi >< Kekerapan

b. Antonim

Pengertian dari antonim adalah kata yang mengandung makna


yang berlawanan dengan kata lainnya. Contoh:

- besar >< kecil

- banyak >< sedikit

- hidup >< mati

Antonim-antonim juga berkembang dari penambahan awalan


atau akhiran tertentu pada kata dasar. Contoh:
1) Antonim yang terbentuk dari prefix.
- progresif - regresif
- prolong - epilog
- induktif – deduktif
2) Sufiks yang menyatakan perbedaan atau pertentangan jenis
kelamin.
- Wartawan - wartawati
- Sastrawan - sastra wati
- Peragawan – peragawati8

c. Homonim

Homonim adalah dua istilah yang memiliki kesamaan dalam


lafal, namun memiliki makna berbeda. Homonim juga terbagi
menjadi dua, yaitu homograf dan homofon.

1) Homograf

8
Henry Guntur Tarigan, “Pengajaran Semantik”, (Bandung: Angkasa, 1993), h. 36-39.

4
Istilah homograf adalah istilah yang sama ejaannya,
namun berbeda lafalnya, seperti di dalam contoh berikut ini:
1) Apel (pengucapan seperti pada kata pelajaran)
 Buah apel itu sudah matang. (apel = nama buah)
2) Apel (pengucapan seperti pada kata the)
 Para Siswa di MIN Sungai Kali apel pagi setiap hari senin
(apel = upacara)

2) Homofon

Istilah homofon adalah istilah makna yang sama namun


cara mengeja dan maknanya berbeda, Contoh:
1) Sangsi-sanksi
- Sangsi : saya sangat sangsi kalau saya bertamu padanya
sore ini. (ragu-ragu)
- Sanksi : Budi mendapatkan sanksi tilang karena
melanggar perarturan lalu lintas. (sanksi hukuman).

d. Polisemi

Polisemi adalah kata yang memiliki makna ganda dan


memiliki lebih dari satu arti. Berikut contoh istilah polisemi:
1) Darah
- Darahnya berceceran di lantai.
- Bambang dengan budi memiliki hubungan darah.
2) Memeluk
- Dedy Corbuzier telah resmi memeluk agama islam.
- Bapak itu memeluk istrinya dengan dengan erat.

e. Hipernim dan Hiponim

Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain.


Kata hipernim dapat menjadi kata umum (superordinat) dari
penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan hiponim (subordinat)
adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Adapun

5
contoh dari kata tersebut adalah:
1) Hipernim : bunga
Hiponim : mawar, melati, dahlia, kenanga, anggrek.
2) Hipernim : hantu
Hiponim : pocong, tuyul, kuntilanak, sundel bolong,
genderuwo.9

C. Ciri-Ciri Diksi
Pemilihan istilah dalam ragam ilmiah bahasa Indonesia dapat berasal
dari kosakata bahasa Indonesia daerah, serapan kosakata bahasa daerah, atau
serapan kosakata bahasa asing. Dalam buku Setiawati, diksi dalam ragam
ilmiah bahasa Indonesia memiliki tiga ciri: (1) ketepan, (2) keserasian atau
kesesuaian, dan (3) kelaziman. Artinya, tidak cukup hanya mencocokkan
kriteria dasar Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); Namun juga harus
ilmiah.10

9
Putera Rais, “Paduan Super Lengkap Majas EYD Peribahasa”, (Yogyakarta: Buku Pintar, 2012),
h. 257-259.
10
Setiawati, Eti, dkk. (2017). Bahasa Indonesia Akademik. Malang : UB Press

6
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk
menyatakan sesuatu. Diksi atau pilihan kata merupakan satu unsur sangat
penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap
hari. Dalam memilih kata yang sestepat-tepatnya untuk menyatakan suatu
maksud, kita tidak dapat lari dari kamus.
Jenis-jenis diksi terbagi menjadi dua macam yang meliputi diksi
berdasarkan makna dan diksi berdasarkan leksikal.
Diksi juga memiliki ciri-ciri yang meliputi ketepatan, keserasian
atau kesesuaian, dan kelaziman.

7
8
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E., & Tasai, A. (2008). Cermat Berbahasa Indonesia UntukPerguruan


Tinggi . Jakarta.
Emidar, E. (2018). Bahasa Indonesia Pengebangan Kepribadian Di Perguruan
Tinggi. Depok.

Rais, Putera (2012). Paduan Super Lengkap Majas EYD Peribahasa.


Yogyakarta: Buku Pintar.
Setiawati, Eti, dkk. (2017). Bahasa Indonesia Akademik. Malang : UB Press
Tarian, Henry Guntur (1993). Pengajaran Semantik. Bandung : Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai