Anda di halaman 1dari 24

PENGGUNAAN DIKSI

(PILIHAN KATA)
Mata kuliah: Bahasa Indonesia
Dosen Pengajar: Dr. Dra. Munira Muin M.Pd
DISUSUN OLEH:

1. ANDI RESQI PUTRIYANI NUR (105841101321)


2. AHMAD FAUZI SAIFUDDIN (105841102021)
3. ALFAIDIL PURNAWAN (105841103121)
4. VEBRIANSYAH NUR (105841102821)
Pengertian
Diksi
Pengertian Diksi
Menurut KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Dengan kata lain,
diksi merupakan pemilihan kata yang tepat untuk mengungkapkan
suatu gagasan agar mendapatkan hasil tertentu. Pemilihan kata yang
tepat bertujuan untuk memberikan kesan serta pesan agar mudah
diterima dengan lawan bicara
Pengertian Diksi Menurut para Ahli
Menurut Keraf (2008: 22-23)
01 Diksi adalah pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa yang
dipantulkan oleh hubungan kata-kata itu. Istilah ini bukan saja
dipergunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai
untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga
meliputi fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan.

Menurut Widyamartaya (1990: 45)


02 Diksi atau pilihan kata adalah kemampuan seseorang
membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai
dengan gagasan yang ingin disampaikannya dan
kemampuan tersebut hendaknya disesuaikan dengan situasi
dan nilai rasa yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat dan
pendengar atau pembaca.
Menurut Enre (1988 : 102)
03 Diksi ialah pilihan kata dan penggunaan kata secara tepat
untuk mewakili pikiran dan perasaan yang ingin dinyatakan
dalam pola suatu kalimat.

Menurut Achmadi (1990 : 136)


04 Diksi adalah seleksi kata-kata untuk mengekspresikan ide atau
gagasan dan perasaan.

Menurut Mustakim (1994 : 41)


05 Pemilihan kata adalah proses atau tindakan memilih kata
yang dapat mengungkap gagasan secara tepat, sedangkan
pilihan kata adalah hasil proses atau tindakan tersebut.
SYARAT-SYARAT
DIKSI
SYARAT DIKSI
1. Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat, denotasi
yaitu kata yang bermakna lugas dan tidak bermakna ganda.
Sedangkan konotasi dapat menimbulkan dapat menimbulkan makna
yang bermacam-macam, lazim digunakan dalam pergaulan, untuk
tujuan estetika, dan kesopanan.

2. Membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim, kata


yang hampir bersinonom misalnya: adalah, ialah, yaitu, merupakan
dalam pemakainnya berbeda-beda.

3. Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaanya,


misalnya: infrensi (kesimpulan) dan iterferensi (saling mempengaruhi),
sarat (penuh, bunting), dan syarat (ketentuan).
4. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektive berdasarkan
pendapat sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan,
pemakaian kata harus menemukan makna yang tepat dalam kamus,
misalnya: modern sering diartikan secara subjektive canggih
menurut kamus modern berarti terbaru atau mutakhir; canggih
berarti banyak cakap, suka mengganggu, banyak mengetahui,
bergaya intelektual.

5. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami


maknanya secara tepat, misalnya: dilegalisir seharusnya dilegalisasi,
koordinir seharusnya koordinasi.

6. Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan)


yang benar, misalnya: sesuai bagi seharusnya sesuai dengan.
7. Menggunakan kata umum dan kata khusus, secara cermat. Untuk
mendapatkan pemahaman yang spesifik karangan ilmiah sebaiknya
menggunakan kata khusus, misalnya: mobil (kata umum) corolla (kata
khusus, sedan buatan toyota).

8. Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat, misalnya: isu


(berasal dari bahasa Inggris issue berarti publikasi, kesudahan,
perkara) isu (dalam bahasa Indoenesia berarti kabar yang tidak jelas
asal usulnya, kabar angin, desas-desus).

9. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, misalnya: pria dan laki-


laki, saya dan aku, serta buku dan kitrab) ; berhomofoni; misalnya
bang dan bank, ke tahanan dan ketahanan); dan berhomografi
(misalnya: apel buah, apel upacara; buku ruas, buku kitab)
JENIS-JENIS
DIKSI
JENIS-JENIS DIKSI

Diksi Diksi
Berdasarkan Berdasarkan
Maknanya Leksikal
Makna denotatif, makna yang
sebenarnya dari suatu kata atau DIKSI
kalimat. BERDASARKAN
MAKNANYA

Makna konotatif adalah kata atau


kalimat yang memiliki arti bukan
sebenarnya.
Sinonim. Sinonim adalah kata yang mempunyai arti
yang sama dengan kata lain. DIKSI
BERDASARKAN
Antonim. Antonim adalah kata yang memiliki arti
LEKSIKAL
berlawanan dengan kata lain.

Homonim. Homonim adalah kata yang memiliki lafal


dan ejaan yang sama namun artinya berbeda satu
sama lain

Homofon. Homofon adalah kata yang memiliki ejaan


dan makna yang berbeda, namun lafal sama.

Homograf. Homograf adalah kata yang memiliki


lafal dan arti yang berbeda, namun ejaannya sama
DIKSI
Polisemi. Polisemi adalah kata yang memiliki BERDASARKAN
lebih dari satu arti. LEKSIKAL

Hipernim dan Hiponim. Hipernim adalah kata


yang dapat mewakili banyak kata lainnya.
Sedangkan hiponim adalah kata yang dapat
terwakili oleh kata hipernim
TUJUAN
DIKSI
TUJUAN DIKSI
Tujuan diksi adalah untuk memperoleh keindahan guna
menambah daya ekspresivitas. Sebuah kata tentunya akan lebih
jelas jika pilihan kata yang digunakan tepat dan sesuai.
Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan
interpretasi yang berbeda antara penulis atau pembicara dengan
pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan
agar tidak merusak suasana. Hal ini juga berfungsi untuk
menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah.
FUNGSI
DIKSI
FUNGSI DIKSI
o Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
o Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
o Menciptakan suasana yang tepat.
o Mencegah perbedaan penafsiran.
o Mencegah salah pemahaman.
o Pencapaian target komunikasi lebih efektif.
o Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak
resmi)sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
KRITERIA
KRITERIA
Pemakaian bahasa yang dapat mengungkapkan gagasan,
pendapat, pikiran, atau pengalaman secara tepat, harus
memperhatikan kriteria pemilihan kata. Tiga kriteria dalam diksi
yaitu:
1. Ketepatan
Indikator ketepatan pilihan kata tersebut adalah sebagai berikut:
a) mengomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai
berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar;
b) menghasilkan penafsiran atau pemaknaan yang tepat, tidak ambigu, dan tidak
menyebabkan salah paham;
c) menghasilkan respons pembaca atau pendengar sesuai harapan penulis atau
pembicara; serta
d) menghasilkan target komunikasi yang diharapkan.
2. Kecermatan

Kecermatan dalam pemilihan kata berhubungan dengan penggunaan kata


yang diperlukan untuk mengungkapkan gagasan tertentu. Pemakai
bahasa harus mampu menggunakan bahasa yang singkat sehingga
menghemat penggunaan kata. Penggunaan diksi yang cermat akan
mengurangi jumlah kata sehingga tulisan menjadi ringkas dan tidak ada
kata yang bersifat boros. Selain itu, pemakai bahasa harus mampu
memahami penyebab terjadinya pemborosan kata.
3. Keserasian

Keserasian dalam diksi berkaitan dengan kesesuaian penggunaan kata-


kata yang sesuai dengan konteks pemakaiannya. Konteks pemakaian
dalam diksi berkaitan dengan faktor kebahasaan dan faktor
nonkebahasaan. Faktor kebahasaan ini meliputi kesesuaian kata dengan
konteks kalimat dan penggunaan bentuk gramatikal. Selain itu, faktor
kebahasaaan juga berkaitan dengan penggunaan idiom dan penggunaan
kata yang lazim. Sedangkan faktor nonkebahasaan yang berkaitan
dengan diksi yaitu situasi pembicaraan, teman bicara atau lawan bicara,
sarana pembicaraan, kelayakan tempat berbicara, dan kelayakan
penggunaan waktu selama pembicaraan berlangsung.
THANK YOU-!

Anda mungkin juga menyukai