Anda di halaman 1dari 23

KOSAKATA DAN DIKSI

CONTENTS

Konsep Kata, Sumber Kriteria Klasifikasi Kata


Kosakata, dan Kosakata Pemilihan Berdasarkan
Diksi Kata Diksi
PART 01

Konsep Kata,
Kosakata, dan Diksi
KATA
Kata merupakan kumpulan dari beberapa fonem yang mengandung suatu
pengertian. Kata ini sifatnya universal, baik kata yang bersifat umum maupun
yang bersifat khusus yang identik dengan istilah-istilah. Apabila kata-kata
digabungkan menjadi satu kalimat, maka akan membentuk makna yang utuh
KOSAKATA
Bagian terbesar kosakata sebuah bahasa terdiri dari kata-kata umum yang
dipakai oleh semua lapisan masyarakat. Kosakata berwujud istilah-istilah yang
digunakan pada bidang-bidang tertentu. Ada kosakata bidang politik, bidang
pendidikan, bidang kedokteran, bidang ekonomi dan kosakata bidang lainnya,
sehingga sifatnya lebif spesifik.
DIKSI
Menurut Arifin dan Amran (2004:25). diksi adalah memilih kata yang tepat
untuk menyatakan sesuatu. Seirama dengan pernyataan tersebut, Keraf (2005:
24) menambahkan tiga hal yang berkenaan dengan konsep diksi.
1. Diksi mencakup pengertian kata-kata yang akan dipakai untuk
menyampaikan suatu gagasan, membentuk pengelompokan kata yang tepat,
dan gaya yang sesuai dalam suatu situasi.
2. Diksi merupakan kemampuan membedakan secara tepat nuansa makna dari
gagasan yg disampaikan.
3. Kemampuan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi.
PART 02

Sumber Kosakata
SUMBER KOSAKATA
Kumpulan kata-kata yang ada pada masyarakat bersumber dari kamus. kamus
memberikan penjelasan dan gambaran kepada masyarakat mengenai makna
kata yang sesungguhnya serta memberikan batasan penggunaan kata yang
tepat dan tidak tepat kepada masyarakat secara tidak langsung. Dengan
memahami bahwa kamus adalah sumber kosakata akan memberikan pemahaman
kepada masyarakat untuk berpedoman kepada kamus dalam memilih dan
menggunakan kata yang tepat dalam berkomunikasi sehari-hari.
SUMBER KOSAKATA
Menurut luas lingkup isinya kamus dibagi menjadi :

KAMUS UMUM KAMUS EKA BAHASA KAMUS DWI BAHASA dan


MULTI BAHASA
kamus yang memuat segala menjelaskan mengenai
sesuatu dalam suatu kamus yang berisi penjelasan
macam topik yang ada dalam
bahasa mengenai suatu kata dalam dua
sebuah bahasa bahasa atau lebih.
kamus
PART 03

Kriteria pemilihan
kata
Kriteria pemilihan kata
Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi kriteria pemilihan kata
yaitu ketepatan dan kesesuaian. Berikut ini dijabarkan lebih mendetail mengenai
kriteria menurut Keraf tersebut:
A. KETEPATAN PEMILIHAN KATA

1. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.


Apabila pengertian sebenarnya yang diinginkannya, maka harus memilih
denotatif, tetapi apabila menghendaki pengertian yang
melibatkan nilai rasa dan emosional tertentu, maka harus memilih konotatif.
Kriteria pemilihan kata
2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim.
Kata-kata yang bersinonim tidaklah sama penggunaannya dalam suatu wacana
bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, penggunaannya disesuaikan dengan konteks
wacana yang dipakai.

3. Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya.


Penulis harus dapat membedakan kata-kata yang mirip ejaannnya. Apabila tidak,
maka maknanya tidak akan sesuai dengan yang diinginkannya, seperti: bahwa-
bawah - bawa dan sebagainya.
Kriteria pemilihan kata
4. Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri.
Setiap ada kata-kata baru yang akan masuk ke dalam kosakata bahasa
Indonesia, selalu dibicarakan atau didiskusikan terlebih dahulu oleh Pusat Bahasa
di Indonesia agar bida diperkukuhkan secara bersama.

5. Waspada terhadap penggunaan akhiran asing.


Akhiran asing boleh digunakan oleh penduduk Indonesia apabila sesuai dengan
konteks dan situasinya. Seperti, idiom- idiomatik, kultur-kultural.
Kriteria pemilihan kata
6. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis.
Kata kerja yang digunakan dalam wacana bahasa Indonesia harus sesuai dengan
kaidah. Seperti: berharap, berharap akan, berbahaya, berbahaya bagi, dan
sebagainya.

7. Membedakan kata umum dan kata khusus


Kata umum dan kata khusus dalam penggunaan pada wacana bahasa Indonesia
berbeda.kata-kata umum diperlukan untuk pengabstraksian, generalisasi,
pengkategorian pengalaman-pengalaman manusia, erutama dalam tulisan
ekspositoris.
Kriteria pemilihan kata
8.Menggunakan kata-kata indria yang menunjukkan persepsi khusus.
Kata indria adalah istilah-istilah yang menyatakan pengalaman-pengalaman
yang diserap oleh pancaindera, yaitu serapan indra penglihatan, pendengaran,
peraba, perasa, dan penciuman.

9. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah


dikenal
Kata yang sudah mengalami perubahan makna salah satu contohnya yakni
putra-putri. Dahulu, putra-putri dipakai untuk sebutan anak anak raja,
tetapi sekarang dipakai untuk melambangkan anak laki-laki dan wanita.
Kriteria pemilihan kata
10. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.
Kelangsungan pilihan kata adalah teknik memilih kata yang sedemikian rupa,
sehingga maksud atau pikiran seseorang dapat disampaikan secara tepat dan
ekonomis.

B. KESESUAIAN PILIHAN KATA


Adapun persyaratan kesesuaian pilihan kata sebagai berikut.

1. Hindarilah bahasa atau unsur substandar dalam situasi yang formal.


dalam situasi yang formal lebih baik menggunakan bahasa standar atau bahasa
yang sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Kriteria pemilihan kata
2. Gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja.
bisa terjadi pergeseran kategori kata ilmiah tersebut
menjadi kata populer. Apabila sebuah kata asing yang mula-mula dipakai oleh kaum
terpelajar dan lambat laun meresap ke lapisan masyarakat bawah, maka status
kata tersebut menjadi kata
populer.

3. Hindarilah jargon dalam tulisan.


Jargon mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur yang dianggap kurang
sopan atau aneh. Oleh karena itu, sejauh mungkin unsur jargon dihilangkan dalam
sebuah tulisan karena tidak akan banyak artinya bila dipakai untuk suatu sasaran
yang umum.
PART 04

Klasifikasi Kata
berdasarkan diksi
Klasifikasi Kata berdasarkan diksi

Diksi dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis:

1. Makna denotatif dan konotatif


Makna denotatif dan konotatif perbedaanya didasarkan pada ada atau tidak adanya
'nilai rasa.Menurut Chaer (2002:65) makna denotatif didefenisikan sebagai makna yang
sesuai dengan hasil observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaaan
atau pengalaman lainnya, sehingga menyangkut informasi informasi faktual objektif.

2. Makna umum dan khusus


Contoh kata bermakna umum salah satunya adalah bunga. Kata bunga memiliki acuan
yang lebih luas daripada kata mawar. Bunga bukan hanya mawar, tetapi juga melati,
anggrek, kembang sepatu dan sebagainya.
Klasifikasi Kata berdasarkan diksi

3. Kata konkret dan abstrak


Meja, rumah, hangat, wangi, pedih, dan angin merupakan contoh kata konkret.
Gagasan, perdamaian, perselingkuhan merupakan contoh kata abstrak.

4.Sinonim dan antonim


Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Lain halnya
dengan antonim yang merupakan suatu kata yang artinya berlawanan satu sama
lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata
Klasifikasi Kata berdasarkan diksi

5. Homonim, Homofon, dan Homograf


Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal
atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama
adalah ejaannya maka disebut
homofon (Alvin, 2008:1).

6. Polisemi.
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena
adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata
seperti kata "kepala" dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama
kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher (Ivan, 2008:2).
Klasifikasi Kata berdasarkan diksi

7. Hipernim dan Hiponim


Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat
menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah
kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata
hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim.
Thank you! Т

Anda mungkin juga menyukai