Indonesia
GRE
EN
Nama : Nadhira Alfi
NIM : 21129254
01 PENGERTIAN EJAAN
02 FUNGSI EJAAN
03 PEMAKAIAN HURUF
TABLE OF 04 PENULISAN KATA
05 PEMAKAIAN TANDA BACA
CONTENTS 06 PENULISAN UNSUR SERAPAN 2
07 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
01
PENGERT IAN
EJAAN
Dalam buku Konsep Dasar Bahasa Indonesia (2019) karya Yunus Abidin, ejaan
merupakan aturan yang melambangkan bunyi bahasa menjadi bentuk huruf, kata
serta kalimat.
Ejaan juga bisa diartikan sebagai kumpulan peraturan penulisan huruf, kata
serta penggunaan tanda baca.
Mengutip dari buku Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia (2020) karya Widya
Fitriantiwi, yang dimaksud ejaan adalah kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai
bahasa supaya keteraturan dan keseragaman dalam penulisan bahasa dapat
tercapai.
02
Fungsi ejaan
FUNGSI EJAAN
B. Huruf Vokal
Dalam ejaan bahasa Indonesia, huruf vokal terdiri atas huruf a, i, u, e, o. Sama seperti huruf abjad,
huruf vokal juga bisa ditulis dalam huruf kapital atau tidaK
C. Huruf konsonan
Dalam ejaan bahasa Indonesia, huruf konsonan adalah huruf yang tidak termasuk huruf vokal, yakni b, 8
c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z. Penulisan kapital atau tidaknya juga bergantung pada
pemakaian dan tujuan penggunaannya.
D. Huruf Diftong
Dalam ejaan bahasa Indonesia, huruf diftong merupakan dua vokal yang diucapkan bersamaan. Huruf
diftong terdiri atas ai, au, oi. Contoh katanya ialah 'santai', 'pulau', 'survei', dan 'kalian'.
E. Gabungan Huruf konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.
F. huruf kapital
1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang, nama instansi, atau nama tempat. Contoh: Wakil Presiden Jusuf Kalla; Sekretaris Jenderal 9
Kementerian Agama; Gubernur Sulawesi Selatan
2) Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Contoh: Ayah berteriak, “Tutup
pintu itu!”
3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh: Amerika Utara; Gunung M
G. Huruf Miring
1) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan,
termasuk dalam daftar pustaka. Contoh: Kami sudah membaca novel Layar Terkembang karangan Sultan Takdir
Alisjahbana; Berita heboh itu muncul dalam koran Republika
2) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam
kalimat. Contoh: Huruf terakhir kata abad adalah d; Dalam bab ini tidak dibahas penggunaan alat komunikasi.
3) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Contoh: Nama
ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana; Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan
asing yang berkunjung ke Aceh.
h. Huruf Tebal
1) Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. 10
Contoh: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
2) Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Contoh:
1.1 Latar Belakang dan Masalah
1.1.1 Latar Belakang
1.1.2 Masalah
04
Penulisan Kata
PENULISAN KATA
Catatan:
Partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis serangkai.
Misalnya:
a) Dia tetap bersemangat walaupun lelah.
b) Adapun penyebab kemacetan itu belum diketahui.
c) Bagaimanapun pekerjaan itu harus selesai minggu depan.
H. Singkatan dan Akronim
n itu.
1) Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan , atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkata
Misalnya:
• A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
• Suman Hs. Suman Hasibuan
• M.B.A. master of business administration
• M.Hum. magister humaniora
• Sdr. saudara
• Kol. Darmawati Kolonel Darmawati
2) Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
Misalnya:
• hlm. halaman
• sda. sama dengan di atas
• ybs. yang bersangkutan
• dkk. dan kawan-kawan
3) Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran , timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Misalnya:
• cm sentimeter
• kVA kilovolt- ampere
• kg kilogram
• Rp rupiah
4) Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
• BIN Badan Intelijen Negara
• LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
• LAN Lembaga Administrasi Negara
• PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
5) Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal
kapital.
Misalnya:
• Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
• Kowani Kongres Wanita Indonesia
• Kalteng Kalimantan Tengah
• Suramadu Surabaya Madura
6) Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
• iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
• pemilu pemilihan umum
• rudal peluru kendali
• tilang bukti pelanggaran
i. Angka dan Bilangan
1) Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan
seperti dalam perincian. Misalnya:
a) Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
b) Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku.
c) Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang abstain.
2) Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf
supaya lebih mudah dibaca. Misalnya:
a) Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.
b) Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.
c) Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya Rp10 triliun.
4.) Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.
Misalnya:
a) Tigaraksa
b) Rajaampat
c) Simpanglima
J. Kata Ganti ku-, kau-, K .Kata Sandang Si dan
-ku, -mu, dan –nya Sang
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
dengan kata yang mengikutinya, sedangkan 1) Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.
-ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan 2) Sang adik mematuhi nasihat sang kakak.
kata yang mendahuluinya. Misalnya: 3) Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.
1) Rumah itu telah kujual. 4) Dalam cerita itu si Buta berhasil menolong kekasihnya.
Catatan:Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika
2) Majalah ini boleh kaubaca. sang merupakan unsur nama Tuhan.
3) Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di Misalnya:
perpustakaan. 1) Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.
2) Pura dibangun oleh umat Hindu untuk memuja Sang Hyang
Widhi Wasa.
05
Pemakaian tanda
baca
Pemakaian tanda baca
D. Tanda titik dua (:) E. Tanda Hubung (-) F. Tanda Pisah (--)
Tanda pisah dapat
Tanda titik dua adalah Tanda hubung digunakan digunakan sebagai
tanda baca yang untuk menyambung penanda jika ingin
gudgdt dengan dua suku kata yang terpisah
titik berukuran sama menyisipkan suatu kata
atau terpenggal oleh maupun kalimat yang
yang diletakkan satu di
pergantian baris.
atas yang lain, atau memberikan penjelasan
diletakkan di tengah di luar bangun kalimat.
garis vertikal yang
sama.
Pemakaian tanda baca
J. Tanda Petik (“...”) k. Tanda Petik Tunggal (‘...’) l. Tanda Kurung ((...))
Tanda petik tunggal
Tanda petik atau Tanda kurung dipakai
dipakai untuk untuk mengapit
tanda kutip adalah mengapit makna, huruf atau kata yang
tanda baca yang terjemahan, atau keberadaannya di
digunakan secara penjelasan kata atau dalam teks dapat
berpasangan untuk ungkapan. Misalnya: dimunculkan atau
menandai ucapan, tergugat 'yang dihilangkan. Misalnya:
kutipan, frasa, atau digugat' retina 'dinding Dia berangkat ke
mata sebelah dalam' kantor selalu menaiki
kata.
(bus) Transjakarta.
Pemakaian tanda baca
M. Tanda Kurung Siku ([...]) n. Tanda Garis Miring (/) o. Tanda Penyingkat
atau Apostrof (‘)
Tanda kurung siku digunakan Dilansir dari PUEBI Daring,
untuk mengapit huruf, tanda garis miring tanda apostrof
kata, atau kelompok digunakan untuk digunakan untuk
kata sebagai koreksi mengapit huruf, kata,
menunjukkan
atau tambahan atas atau kelompok kata
sebagai koreksi atau adanya bagian kata
kesalahan atau atau bagian angka
pengurangan atas
kekurangan dalam
kesalahan serta yang hilang dalam
naskah asli yang ditulis
kelebihan di dalam suatu kalimat
orang lain. naskah asli yang ditulis
oleh orang lain.
06 Wahh
Penulisan unsur
Serapan
Tulisan unsur serapan