Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN

MATERI BAHASA INDONESIA


DENGAN PRAKTISI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:
Wahyu Nuning B,M.Pd.

Disusun Oleh:
Riani Endah Prastika
(23CJ10025)

KELAS 1A
PROGRAM STUDI PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL GHAZALI

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan ringkasan ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada ibu Wahyu Nuning B,M.Pd. sebagai dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa ringkasan dari materi tersebut masih banyak kekurangan karena
keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan ringkasan ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Cilacap, 3 November 2023

Riani Endah P
PEMBAHASAN

A. RAGAM BAHASA (3 Oktober 2023)

A. Kata dasar, kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
B. Kata turunan, imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan
dasarnya.
C. Gabungan kata
a. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk kata
istilah khusus, bagian-bagian umumnya ditulis terpisah.
b. Gabungan kata termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan
salah baca dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di
antara unsur yang berkaitan.
D. Kata ganti, kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, kata ganti ku, mu, dan nya ditulis serangakai dengan kata yang
mendahuluinya.
E. Angka, dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor.
F. Kata serapan, kata serapan berasal dari Bahasa asing yang diintegrasikan ke
bentuk Bahasa yang telah disesuaikan dengan aturan KBBI. Dikatakan kata
serapan apabila sudah memenuhi kaidah-kaidah Bahasa, khususnya Bahasa
Indonesia.
G. Tanda Baca, tanda-tanda yang digunakan dalam bahasa tulis agar kalimat
yang ditulis dapat dipahami oleh pembaca.

B. PEMBENTUKAN ISTILAH (10 Oktober 2023)

➢ Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang untuk
mengungkapkan sebuah makna konsep,proses,keadaan yang khas yang khas
dalam bidang ilmu pengetahuan,teknologi dan seni.Contohnya dalam dunia
teknologi, istilah “algoritma”yaitu serangkaian langkah untuk menyelesaikan
suatu masalah.Beberapa sumber istilah yaitu:
a. Kosakata Bahasa Indonesia
Kosakata ini digunakan dalam berbagai konteks,termasuk formal dan
non formal.kosakata ini terdiri dari kata umum sehari-hari.
b. Kosakata Bahasa Serumpun
Kosakata ini mengacu pada kosa kata yang memiliki kesamaan
dengan bahasa indonesia.Contohnya seperti Bahasa Melayu.
c. Kosakata Bahasa Asing
Kosakata bahasa asing ini mengacu pada kumpulan kata yang di
adopsi dari bahasa asing ke dalam bahasa indonesia.Contohnya yaitu
pada “komputer”dalam bahasa inggris “computer”.
• Istilah Khusus dan Istilah Umum
Istilah khusus adalah istilah yang maknanya terbatas pada suatu bidang
tertentu contohnya diagnosis, sedangkan istilah umum adalah istilah yang
menjadi unsur bahasa secara umum contonya daya, penilaian.
• Nama dan Tata Nama
Nama adalah kata yang berdasarkan kesepakatan menjadi tanda pengenal
benda,orang,hewan,tumbuhan,tempat atau hal lain.Tata nama adalah perangkat
peraran penamaan dalam bidang ilmu tertentu swpwerti kimia dan biologi.
• Aspek Tata Bahasa Peristilahan
Beberapa aspek penting dalam tata bahasa peristilahan yaitu:
1) Konsistensi
2) Definisi yang jelas
3) Penggunaan istilah yang tepat
4) Mengikuti format yang di tetapkan oleh jurnal ilmiah
5) Bentuk majemuk
6) Singkatan

• Istilah Bentuk Dasar


Istilah bentuk dasar dipilih di antara kelas kata utama, seperti nomina, verba,
adjektiva, dan numeralia.
Misalnya : Nomina : kaidah rule busur bow cahaya light
Verba : keluar out Uji test Tekan press.

➢ Pengertian Ejaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ejaan adalah kaidah cara
menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalaimat, dan sebagainya) dalam tulisan
(hurufhuruf) serta penggunaan tanda baca (KBBI, 2008:353). Penjelasan itu
mengandung pengertian bahwa ejaan hanya terkait dengan tata tulis yang meliputi
pemakaian huruf, penulisan kata, termasuk penulisan kata atau istilah serapan, dan
pemakaian tanda baca. dalam ejaan tidak terdapat kaidah pemilihan kata atau
penyusunan kalimat.
. Kaidah bahasa Indonesia itu meliputi tata bunyi, tata bentuk kata, tata
kalimat, dan tata tulis. Tata tulis itulah yang disebut ejaan.Ejaan ada dua macam,
yakni Ejaan Fonetik (Fonemik): Ejaan fonetik didasarkan pada cara pengucapan
suatu kata. Dalam ejaan fonetik, setiap fonem atau suara dalam kata direpresentasikan
oleh huruf atau simbol secara konsisten. Misalnya, dalam bahasa tertentu, setiap suara
/a/, /b/, /k/, dsb., akan diwakili oleh huruf tertentu secara konsisten.
Ejaan Etimologis: Ejaan etimologis berfokus pada asal-usul kata dan sejarah.
I. Aspek-aspek dalam Ejaan
Dalam ejaan, terdapat beberapa aspek penting yang harus diperhatikan
untuk menulis kata atau frasa secara benar. Beberapa aspek tersebut meliputi:

1.Huruf dan Fonem: Penggunaan huruf yang tepat sesuai dengan bunyi atau
suara dalam kata. Contohnya, kata "kucing" dieja dengan huruf-huruf yang
mewakili bunyi /k/, /u/, /c/, /i/, /n/, dan /g/.
2.Tanda Baca: Menempatkan tanda baca seperti koma, titik, tanda seru, dan
lainnya pada tempat yang sesuai untuk memisahkan frasa atau kalimat.
3.Kapitalisasi: Penggunaan huruf kapital (besar) pada awal kalimat, nama diri,
dan judul tertentu sesuai dengan aturan tata bahasa yang berlaku.
4.Struktur Kalimat: Memastikan kata-kata ditempatkan dan diatur dalam
kalimat sesuai dengan struktur bahasa yang benar.
5.Ejaan Khusus: Perhatikan ejaan kata-kata atau frasa yang memiliki
pengejaan khusus, seperti kata serapan dari bahasa asing atau istilah teknis.

• Pemakaian Huruf dalam Bahasa Indonesia


Huruf yang digunakan dalam bahasa Indonesia dibe- dakan menjadi dua, yaitu
huruf konsonan dan huruf vokal. Jumlah huruf konsonan ada 26 huruf dan huruf
vokal ada 5 huruf. Di samping itu, terdapat 3 diftong, yaitu ai, au, dan oi, dan 4
gabungan huruf konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy. Penggunaan gabungan huruf
konsonan selain itu tidak baku, kecuali nama.Contohnya bhakti(sosial),kata
baku dari bhakti yang benar adalah bakti(sosial)
• Pemakaian Huruf Kapital
Pemakaian huruf kapital (huruf besar) dalam Bahasa Indonesia mengikuti
beberapa aturan umum:
1.Awal Kalimat: Setiap kalimat dimulai dengan huruf kapital, tanpa terkecuali.
Contohnya, "Dia pergi ke pasar."
2.Nama Diri: Nama orang, nama tempat, nama merek, dan sejenisnya ditulis
dengan huruf kapital. Contoh: "Ahmad, Jakarta, Honda."
3.Gelar: Gelar depan atau belakang nama seseorang (seperti Dr., Prof., dsb.)
juga menggunakan huruf kapital. Contoh: "Dr. Siti Rahma".
4.Singkatan atau Akronim: Singkatan yang terdiri dari beberapa huruf kapital,
seperti "UNESCO" (United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization), menggunakan huruf kapital.
Penggunaan huruf kapital ini membantu membedakan kata-kata tertentu dan
memberikan penekanan pada bagian yang penting dalam tulisan Bahasa
Indonesia.
II. Penulisan Kata
Setelah penggunaan huruf kaidah berikutnya yang terdapat dalam
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan adalah kaidah
penulisan kata. Kai- dah ini meliputi penulisan kata turunan, penulisan kata
ulang, penulisan gabungan kata, penulisan kata ganti, penulisan kata depan,
dan penulisan kata sandang dan partikel.
III. Pemakaian Tanda Baca
Pemakaian tanda baca dalam Bahasa Indonesia sangat penting untuk menjaga
kelancaran, arti, dan struktur kalimat. Beberapa tanda baca yang umum
digunakan meliputi:
1.Koma (,): Digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat, antara
klausa, dalam daftar item, sebelum kata penghubung, dan sebagainya.
2.Titik (.): Digunakan di akhir kalimat. Juga digunakan untuk menunjukkan
singkatan atau dalam angka desimal.
3.Tanda Tanya (?): Digunakan di akhir kalimat tanya.
4.Tanda Seru (!): Menunjukkan ekspresi kegembiraan, kejutan, atau
penekanan yang kuat.
5.Tanda Titik Koma (;): Digunakan untuk memisahkan kalimat yang saling
terkait tetapi mandiri secara sintaksis.
6.Tanda Hubung (-) dan Tanda Pisah (—): Digunakan untuk menghubungkan
kata dalam kata majemuk dan untuk memisahkan frasa atau klausa dalam
kalimat.
IV. Penulisan Unsur Serapan
unsur serapan adalah kata atau istilah yang berasal dari bahasa daerah atau
bahasa asing.

C. TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF


Paragraf merupakan suatu piranti untuk berkomunikasi secara tertulis, yakni
komunikasi antara penulis dengan pembaca. Paragraf adalah unit terkecil sebuah
karangan yang terdiri dari kalimat pokok atau gagasan utama dan kalimat penjelas
atau gagasan penjelas. Paragraf yang baik minimal terdiri dari dua kalimat atau dua
gagasan. Paragraf juga memiliki beberapa jenis.

fungsi paragraf diantaranya adalah :


a. Paragraf dalam sebuah kalimat dapat menjadi pengantar sebuah ide-ide, isi
kalimat yang dibuat oleh penulis.
b. untuk memahami mengenai isi dan topik dalam sebuah tulisan.
c. Memudahkan penulis untuk menyusun ide-ide
d. Dapat membantu penulis dalam mengembangkan gagasan-gagasan atau ide
e. Untuk menandai peralihan gagasan baru bagi suatu karangan yang terdiri
beberapa paragraf.
f. Untuk dapat memudahkan pengendalian variabel,
• Ciri-ciri Paragraf Efektif
(1) mengandung satu gagasan utama yang dijelaskan dengan beberapa pikiran
penjelas.
(2) pikiran penjelas yang betul-betul mendukung gagasan utama.
(3) gagasan utama dan penjelas yang dikemas dalam kalimat yang lugas dan
efektif,dan
(4) kalimat yang satu berkait serasi dengan kalimat yang lain dalam sebuah paragraf.
• Rambu-rambu Paragraf yang Baik
1.Kesatuan Paragraf
2.Kepaduan Paragraf
3.Kelengkapan
4.Keruntuttan
5.Konsistensi
• Jenis-jenis Paragraf
paragraf dapat dibedakan atas paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif,
ineratif, dan menyebar.
paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya
terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk
mendukung gagasan utama.
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian
akhir. Secara garis besar, paragraf induktif mempunyai ciri-ciri, yaitu a) diawali
dengan penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas
b) kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus itu.
Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat
pada bagian awal dan akhir paragraf.
Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-
tengah paragraf. Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas.

Pengembangan paragraf berdasarkan gaya ekspresi/pengungkapan


➢ Paragraf Narasi (Kisahan)
Ciri utama paragraf narasi adalah adanya peristiwa atau kejadian, baik yang
benar-benar terjadi atau berupa imajinasi maupun gabungan keduanya, yang
dirangkai dalam urutan waktu.
➢ Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi berisi gambaran mengenai suatu objek atau suatu keadaan
sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera
➢ Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang bertujuan untuk menginformasikan
sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca
➢ Paragraf Persuasif
paragraf persuasif adalah paragraf yang berisi ajakan
➢ Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi atau paragraf bahasan adalah suatu corak paragraf yang
bertujuan membuktikan pendapat penulis agar pembaca menerima
pendapatnya.

Pengembangan paragraf berdasarkan urutan


➢ Paragraf Pembuka/Pengantar
Paragraf ini merupakan pembuka untuk sampai pada permasalahan yang
dibicarakan.
➢ Paragraf Isi
Paragraf isi merupakan inti dari sebuah karangan yang terletak di antara
paragraf pembuka dan paragraph penutup.
➢ Paragraf Penutup
Paragraf penutup merupakan simpulan dari pokok pokok pikiran dalam paragraf
isi. Tujuan penyajian paragraf penutup ini adalah agar apa yang tertuang dalam
paragraf-paragraf sebelumnya terkesan mendalam di benak pembaca.

Anda mungkin juga menyukai