Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ EJAAN DAN TANDA BACA ”

Dosen Pengampu: Ismatul Izzah, M.Pd.

Disusun Oleh : Moh. Nurzin

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN-PROBOLINGGO
2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan mengucap puja dan puji syukur kepada allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “ Ejaan Dan Tanda Baca ”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah dengan harapan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kita semua tentang materi tersebut.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini. Dan untuk itu pada
kesempatan ini kami menyampaikan terimah kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.Kami berharap mudah-mudahan makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya kepada kami.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................

DARTAR ISI ...........................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... i


B. Rumusan Masasah .................................................................................... ii
C. Tujuan Masalah .......................................................................................... ii

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Ejaan ......................................................................................... 2


B. Macam-Macam Ejaan ................................................................................ 5
C. Pengertian Tanda Baca .............................................................................. 6
D. Prinsip Tanda Baca................................................................................... 10

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan darikehidupan
manusia. Penyampaian pesan, perasaan, ataupun idehanya akan efektif jika
menggunakan bahasa. Salah satu penyampaian pesan, perasaan ataupun ide itu
dilakukan denganmenulisnya. Terkadang bahasa yang diungkapkan dalam
bentuktulisan menjadi tidak efektif yang penyebabnya antara lain
kesalahanejaan ataupun tanda baca. Tanda baca dan ejaan menjadi
pentingkarena penggunaan yang tidak sesuai akan mengubah makna
bahasayang akan diungkapkan. Secara teknis ejaan merupakan penulisanhuruf,
penulisan kata dan pemakaian tanda baca. Sedangkan tanda baca itu sendiri
dimaksudkan agar bahasa tulis menjadi mudah untukdipahami, sehingga pesan
yang diungkapkan dapat dipahami sama.Berangkat dari polemik di atas,
makalah ini disusun. Didalam makalah ini pembahasannya lebih kepada ejaan
dan tanda baca yang keduanya merupakan indikator dari keabsahan
BahasaIndonesia itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ejaan dan tanda baca itu?
2. Apa macam-macam ejaan yang ada dalam Bahasa Indonesia?
3. Bagaimana penggunaan tanda baca?
4. Apa prinsip-prinsip tanda baca?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian ejaan dan Tanda baca.
2. Mengetahui macam-macam ejaan dalam Bahasa Indonesia.
3. Mengetahui penggunaan tanda baca.
4. Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip tanda baca.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ejaan
Dewasa ini umumnya orang berpendapat bahwa ejaan hanya
berkaitan dengan cara mengeja suatu kata. Seperti contoh, kata aku dengan
a-k-u. Sebenarnya kurang tepat pengertian yang seperti itu karena pada
dasarnya ejaan lebih luas lagi dari pengertian itu. Menurut Hasan Alwi
(2002: 285), ejaan ialah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi
(kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf), serta
penggunaan tanda baca. Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana
melambangkan bunyi-bunyi ujaran,bagaimana menempatkan tanda-tanda
baca,bagaimanamemotong-motong suatu kata, dan bagaimana
menggabungkan kata-kata atau keseluruhan peraturan yang
melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-
lambang itu (pemisah dan penggabungnya dalam suatu bahasa).1
Ejaan juga mencangkup kaedah cara menggambarkan atau
melambangkan bagaimana hubungan dengan lambangnya itu, secara
teknis ejaan berkaitan dengan penulisan huruf (huruf kapital dan huruf
miring), penukisan kata, penulisan unsur serapan, penulisan angka atau
bilangan dan penulisan tanda baca.
1. pemakaian huruf
a. Huruf Abjad adalah kumpulan huruf (aksara) yang burutan yang tetap. 2
Atau juga  Huruf abjad merupakan kumpulan huruf berdasarkan urutan
yang melambangkan bunyi untuk menuliskan bahasa. Huruf abjad yang
terdapat didalam bahasa Indonesia terdiri dari 26 huruf, sebagai berikut:
a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, z.

1
Ida Bagus Putrayasa,Kalimat Efektif (Bandung:Refika Aditama.2007),Hal.21
2
Mustakim, Cerdas Berbahasa Indonesia Sesuai EYD (Depok: Penebar Plus,2010),Hal,4

2
b. Huruf vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat bicara jika
aliran udara yang keluar dari paru-paru tidak mengalami hambatan. Huruf
yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf:
a,e, i, o, dan u.
c. Huruf konsonan adalah bunyi bahasa yang dihasilkan jika aliran udara
yang keluar dari paru-paru mengalami hambatan. Huruf yang
melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf
huruf:b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,dan z.
d. Huruf diftong adalah gabugan dua buah huruf vokal yang menghasilkan
satu kesatuan bunyi. Di dalam bahasa Indonesia, diftong dilambangan
dengan: Ai, au, dan oi
e. Gabungan huruf konsonan di dalam bahasa Indonesia, terdapat empat
gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, an sy,
tiap gabungan huruf melambangkan satu bunyi konsonan.
2. Pemenggalan Kata
a. Jika ditengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan dilakukan
diantara kedua vokal itu.Contoh: Ra-ih, sa-at, ta-at, ku-at, ba-ik.
b. Jika ditengah kata ada konsonan di antara dua vokal, pemenggalan
dilakukan sebelum konsonan itu.Contoh: Te-puk, ka-rang, ku-lit, le-ngan,
se-ko-lah.
c. Jika ditengah kata ada dua konsonan yang berurutan, pemenggalan
dilakukandi antara kedua konsonan itu.Contoh: Ten-dang, lem-par, kem-
bang, rom-bak, tak-luk.
d. Jika ditengah kata ada tiga buah konsonan atau lebih, pemenggalan
dilakukandiantara konsonan yang pertama (termasuk ng) dengan yang
kedua Contoh: Im-pre-sif, ul-tra-vi-o-let, ikh-las, ben-trok, bang-krut.
3. Pemakaian huruf kapital dan huruf miring
a) Huruf kapital atau huruf besar Suatu tulisan dinilai baik jika tulisan
tersebut menerapkan kaidah tulis menulis yang benar. Adapun huruf
kapital dipakai sebagai huruf besar pada awal kalimat, petikan langsung,
ungkapan yang berhubungan dengan nama tuhan, gelar, jabatan, nama

3
orang, bangsa, suku, tahun, bulan, nama geografi, dan lain-lain.3Huruf
kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata awal
kalimat.Contoh : Ke mana domba itu pergi?
b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.Contoh:
Kakak bertanya, “Mengapa kamu bersedih?”
c) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk
tuhan. Contoh: Allah, Yang mahakuasa, Yang Maha Penyayang
d) Huruf kapital dipakai sbagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan,dan keagamaan yang diikuti oleh nama orang Contoh: Nabi
Adam, Pangeran Diponegoro, Haji Rahmanudin.
e) Huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yangdiikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama oranag
tertentu, nama instansi, atau nama tempat Contoh: Wakil Presiden
Boediono , Laksmana Muda Maeda , Gubernur DKI Jakarta
f) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang
Contoh: Susilo Bambang Yudhoyono
g) Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa Contoh: Bangsa Indonesia, Suku Baduy.
h) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,hari, hari
raya, dan peristiwa sejarah Contoh: Tahun Hijriah, Bulan Februari.
i) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang diikuti
nama diri Contoh: Kota Jakarta, Gunung Bromo dan Selat Bali.
j) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,
lembaga, pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi,
kecuali kata hubung seperti dan Contoh: Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Rakyat, Departemen Budaya dan Pariwisata.
k) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah, dan

3
Eko Sugiarto,Kitab EYD (Yogyakarta:CV.Andi,2014),Hal.5

4
ketatanegaraan, serta dokumen resmi Contoh: Undang-Undang Dasar
1945.
l) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan Contoh: Prof. Profesor dan Dr. Doktor.
m) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Contoh: Mengapa
Anda tidak datang? , Surat anda telah saya baca.
n) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, dan
surat kabar yang dikutip dalam tulisan Contoh: Majalah bobo.
o) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, atau kelompok kata Contoh: Kata datang bersinonim dengan
datang.
p) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing
kecuali yang telah disesuaikan ejaanya Contoh: Nama ilmiah Dahlia ialah
Dahlia pinnata.
B. Macam-Macam Ejaan
1. Ejaan Van Ophuysen
Ejaan Van Ophuysen disebut juga Ejaan Balai pustaka.Masyarakat
pengguna bahasa menerapkannya sejak tahun 1901sampai 1947.Ejaan ini
merupakan karya Ch.A. Van Ophuysen,dimuat dalam kitab Logat
Melayoe (1901). Ciri khusus ejaan VanOphuysen:Ejaan ini digunakan
untuk menuliskan kata-kata Melayumenurut model yang dimengerti oleh
orang Belanda, yaitu menggunakanhuruf Latindan bunyi yang mirip
dengan tuturanBelanda, antara lain:
a) Huruf (u) ditulis (oe).
b) Komahamzah (k) ditulis dengan tanda (’) pada akhir katamisalnya
bapa’, ta’.
c) Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf (a) mendapat akhiran (i),
maka di atas akhiran itu diberi tanda trema (”).
d) Huruf (c) yang pelafalannya keras diberi tanda (’) diatasnya.
e) Kata ulang diberi angka 2, misalnya: janda2 (janda-janda.
2. Ejaan Republik/Ejaan Suwandi

5
Ejaan Republik dimuat dalam surat keputusan MenteriPendidikan
dan Kebudayaan Mr. Soewandi No.264/Bhg. A tanggal19 maret 1947.
Sebab ejaan ini disebut sebagai Ejaan Suwandi.Sistem ejaan suwandi
merupakan sistem ejaan latin untuk BahasaIndonesia.Ciri khusus Ejaan
Republik/ Suwandi :
a) Huruf (oe) dalam ejaan Van Ophuysen berubah menada (u).
b) Tanda trema pada huruf (a) dan (i) dihilangkan.
c) Koma ‘ain dan koma hamzah dihilangkan. Koma hamzah ditulis
dengan (k) misalnya kata’ menjadi katak.
d) Huruf (e) keras dan (e) lemah ditulis tidak menggunakan tandakhusus,
misalnya ejaan, seekor, dsb.
e) Penulisan kata ulang dapat dilakukan dengan dua cara.
3. Ejaan Malindo
Ejaan Malindo (Melayu-Indonesia) adalah suatu ejaan dari
perumusan ejaan melayu dan Indonesia.Perumusan ini berangkatdari
kongres Bahasa Indonesia tahun 1954 di Medan, SumateraUtara.Ejaan
Malindo ini belum sempat diterapkan dalam kegiatansehari-hari karena
saat itu terjadi konfrontasi antara Indonesia danMalaysia.
4. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan/EYD
Pada Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden RepublikIndonesia
meresmikan pemakaianEjaan Bahasa Indonesia.Peresmian ejaan baru itu
berdasarkan Putusan Presiden No.57,Tahun 1972. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan
BahasaIndonesia yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan
itu.
C. Tanda Baca
Pengertian tanda baca merupakan tanda baca dalam sistem ejaan
(titik,koma,tanda tanya dan tanda hubung). Tanda baca juga disebut juga
pungtuasi atau tanda baca sebagai hasil usaha menggambarkan unsur
suprasegmental itu tidak lain dari gambar atau tanda yang secara konvensional

6
disetujui bersama untuk memberikan kunci kepada pembaca terhadap apa
yang ingin disampaikan kepada mereka.
Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti:
titik,koma,titik dua dan sebagainya).4Tanda baca dapat membantu pembaca
untuk memahami tulisan dengan tepat. Bayangkan tulisan tanpa tanda baca.
Pasti tulisan tersebut membigungkan pembaca.
Tidak seperti berbicara, lawan bicara bisa memahami maksud
pembicaraan karena pembicara dapat menggunakan intonasi,gerak tubuh, atau
unsur non bahasa lainnya.Maka dari itu diperlukan tanda baca Untuk
memahami sebuah kalimat dengan sempurna kita perlu memperhatikan tanda
baca yang digunakan di dalamnya. Ada beberapa tanda baca yang dipakai
dalam Bahasa Indonesia yaitu :
1) Tanda baca titik (.).
Kaidah-kaidah pemakaian tanda titik yang harus kita perhatikan sebagai
berikut:5
a) Tanda baca titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat yang bukan
yang bukan berupa kalimat tanya atau kalimat seruan.Contoh : Saya
beragama islam.
b) Tanda baca titik (.) digunakan dibelakang angka atau huruf
dalamsuatu bagan, ikhtisar atau daftar.Contoh : 4.1 Pembahasan dan
Lampiran 2. Calon jamaah haji.
c) Tanda baca titik (.) digunakan untuk memisahkan angka jam,menit,
dan detik yang menunjukan jangka waktu.Contoh :
pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik).
d) Tanda baca titik (.) digunakan diantara nama penulis, judul
tulisanyang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru,
dantempat terbit dalam daftar pustaka contoh: Contoh :
Lesatariningrum, Dwi. 1989. Tek
2) Tanda baca koma (,)

4
Sri Hapsari Wijayanti DKK,Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah,(Jakarta: Raja
Grafindo Persada,2014),Hal.30
5
Henry Guntur Taringan,Pengajaran Bahasa Indonesia (Bandung:Angkasa,2009),Hal.136

7
a) digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian Contoh:Saya
membeli kertas, pena, dan tinta.
e) digunakan untuk memisahkan kalimat setara,apabila kalimat setara
berikutnya diawali kata tetapi atau melainkan Contoh: Dia bukan
kakakku, melainkan adikku.
3) Tanda baca titik koma (;)
a) Digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
sejenisatau setara.Contoh: Matahari hampir terbenam; sinarnya yang
kemerah-merahan; memantul di atas permukaan laut; indah sekali
pemandangan ketika itu.
b) Digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu
kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung Contoh: Sore
itu kami sekeluarga sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Ayah
sedang membaca Koran; ibu menjahit baju; sayaasyik membersihkan
taman di depan rumah.
4) Tanda baca titik dua (:)
a) Digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
perincian.Contoh: Ketua : Ahmad Wijaya.
5) Tanda hubung (-)
a) Digunakan untuk merangkaikan se-dengan kata berikutnya yangdi
dimulai dengan huruf capital, ke- dengan angka, angkadengan- an,
singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan ataukata, dan nama
jabatan rangkap.Contoh: Se-Indonesia.
6) Tanda Pisah
Tanda pisah (–) digunakan di antara dua bilangan atau tanggal
dengan arti “sampai ke” atau “sampai dengan”. Penulisan tanda baca pisah
(–) dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasisebelum dan
sesudahnya.Contoh: 1920–1945.
7) Tanda elipsis (…)

8
Tanda ini digunakan untuk menunjukan bahwa dalam suatukalimat
atau naskah ada bagian yang hilang.Contoh: Sebab-sebab kemerosotan
akhlak dikalangan mahasiswa…atau diteliti lebih lanjut.

8) Tanda kurung ((…))


Digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan.Contoh: Dalam buku KUHP (Kitab Undang-Undang
HukumPidana) Bab II pasal 10.
9) Tanda tanya (?)
Tanda tanya (?) digunakan pada akhir kalimat tanya, yaknikalimat
yang membutuhkan jawaban.Contoh: Siapa yang membawa tas saya ?.
10) Tanda seru (!)
Tanda ini digunakan sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,ketidakpercayaan,
atau emosi yang kuat Contoh: Alangkah seramnya peristiwa itu!Ambilkan
buku itu!
11) Tanda kurung siku ( [] )
Tanda ini digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat
penjelas yang sudah bertanda kurung Contoh: Persamaan kedua proses ini
(perbedaannya dibicarakan dalam Bab II [lihat halaman 67-89])
12) Tanda petik (“…..”)
Tanda petik digunakan untuk mengakhiri petikan langsung Contoh:
Kata Toto,”Saya juga berpuasa.”
13) Tanda petik tunggal (‘…’)
Tanda ini digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, dan
penjelasan kata atau ungkapan asing Contoh: Mastery Learning ‘belajar
tuntas’Reformasi ‘perubahan’.
14) Tanda garis miring (/)

9
Tanda garis miring digunakan dalam menulis nomor surat,nomor
pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang tebagi dalam dua tahun
takwim Contoh: 14/YPU-i/12/99Jalan Kramat III/10 Jakarta.

15) Tanda apostrof (‘)


Tanda ini berfunsi untuk penyingkat suatu kata yang digunakanuntuk
menunjukan penghilangan bagian suatu kata atau bagian angka tahun
Contoh: malam ‘lah tiba (‘lah = telah)1 Januari ’88 (’88 = 1988).
D. Prinsip-Prinsip Tanda Baca
Berdasarkan uraian di atas tentang penggunaan tanda baca yang
berlaku di dalam EYD dalam Bahasa Indonesia secara garis besar prinsip-
prinsip umum pemakain tanda baca dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Tanda tanya (?), tanda titik (.), tanda titk koma (;), tanda titik dua (:),dan
tanda seru (!), ditulis rapat (tanpa spasi) dengan huruf akhirdengan kata
yang mendahuluinya dan diberi spasi dengan kata yangsesudahnya.
2) Tanda petik ganda (“), tanda petik tunggal (‘), dan tanda kurung (())
masing-masing diketik rapat dengan kata, frase, atau kalimat yangdiapit.
3) Tanda hubung (-), tanda pisah (–), dan garis miring (/) masing-masing
diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan yangmengikutinya.
4) Tanda hitungan, seperti: sama dengan (=), tambah (+), kurang (-),kali (x),
bagi (:), lebih kecil (<), lebih besar (>) ditulis dengan jaraksatu spasi
dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana
melambangkan bunyi-bunyi ujaran,bagaimana menempatkan tanda-tanda
baca,bagaimana memotong-motong suatu kata, dan bagaimana
menggabungkan kata-kata atau keseluruhan peraturan yang
melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-
lambang itu (pemisah dan penggabungnya dalam suatu bahasa).
Sedangkan pengertian dari tanda baca sendiri ialah tanda baca dalam
sistem ejaan (titik,koma,tanda tanya dan tanda hubung). Tanda baca juga
disebut juga pungtuasi atau tanda baca sebagai hasil usaha
menggambarkan unsur suprasegmental itu tidak lain dari gambar atau
tanda yang secara konvensional disetujui bersama untuk memberikan
kunci kepada pembaca terhadap apa yang ingin disampaikan kepada
mereka.
Jadi alasan dibalik pentingnya penggunaan EYD terutama pada
penulisan karya ilmiah antara lain dengan menggunakan EYD bahasa yang
digunakan akan menjadi sama bagi para pembaca karya tulis ilmiah dari
beragam suku dan budaya yang akan disatukan oleh satu bahasa yakni

11
bahasa indonesia. Dan fungsi dari penggunaan tanda baca untuk menjaga
keefektifan komunikasi, setiap tanda baca dapat mengartikan apakah
sebuah kalimat berbentuk kalimat tanya,kalimat perintag, ataupun kalimat
deklatif.

DAFTAR PUSTAKA

Putrayasa,Ida,Bagus.2007.Kalimat Efektif. Bandung: Refika Aditama.

Mustakim.2010.Cerdas Berbahasa Indonesia Sesuai EYD.Depok: Penebar Plus.

Sugiarto Eko.2014.Kitab EYD.Yogyakarta: CV.Andi

Wijayanti,Sri,Hapsri DKK.2014. Penulisan dan Penyajian Karya


Ilmiah.Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Taringan,Henry,Guntur.2009.Pengajaran Bahasa Indonesia.Bandung:Angkasa.

12

Anda mungkin juga menyukai