Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Analisa Kesalahan Ejaan (penulisan kata) dalam sebuah Teks”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Keterampilan Menulis
Dosen Pengampu: Sari Aini,M.Pd.

Anggota Kelompok 8
1. Rahman Maulana (19032061)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN

Tahun Akademik 2020/2021


KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


‫ اشهدأن ال اله إال هللا و اشهد أن محمدا رسول هللا والصالة والسالم على‬،‫الحمدهلل رب العلمين‬
.‫ اما بعد‬،‫أشرق األنبياء والمرسلين محمدوعلى آله و أصحابه أجمعين‬

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, atas segala curahan rahmat dan hidayahnya, akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang. “Analisa Kesalahan Ejaan (penulisan kata)
dalam sebuah teks”.
Makalah ini membahas mengenai analisis kesalahan ejaan dalam sebuah
teks. Dalam hal ini saya ucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing mata
kuliah Keterampilan Menulis, Ibu Sri Aini, M.Pd. atas dorongan motivasi dan
materi tersebut.
Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa penulisan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat menerima kritik dan
saran yang bertujuan agar memperbaiki penulisan yang salah pada makalah ini.
Kritik dan saran itu juga berguna untuk pembaharuan makalah selanjutnya.

Tuban, 09 November 2020


Penyusun

(………………….……………)
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan dapat juga dilakukan secara
tertulis. Dalam berbahasa tulis yang baik dan benar akan senantiasa
memperhatikan kaidah atau norma penulisan. Salah satunya adalah kaidah Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI). Namun, pada kenyataannya banyak penulis yang
mengabaikan kaidah-kaidah penulisan ketika menulis. Misalnya, kesalahan
pemakaian huruf kapita,kesalahan penulisan kata, pemberian awalan dan akhiran
yang masih banyak ditemukan.
Keterampilan menulis merupakan kemampuan yang paling sulit dan paling
akhir dikuasai. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Javed, Juan, dan Nazli
(2013: 130) bahwa kemampuan menulis lebih sulit dibandingkan dengan
kemampuan berbahasa lainnya. Hal ini desebabkan kemampuan menulis
menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu
sendiri yang akan menjadi kurangan. Baik unsur bahasa maupun unsur isi
haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan karangan yang runtut
dan padu.
Bahasa Indonesia ragam tulis digunakan baik dalam tulisan tidak resmi
maupun dalam tulisan resmi. Dalam tulisan resmi, seperti laporan, penggunaan
kalimat yang teratur dan lengkap serta penggunaan ejaan yang cermat sangat
diperlukan. Keteraturan dan kelengkapan kalimat serta ejaan dalam sebuah tulisan
dapat mengungkapkan gagasan atau pikiran yang jelas. Kejelasan gagasan dalam
sebuah tulisan akan memudahkan pembaca memahami tulisan itu.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesalahan
penulisan tersebut, supaya menjadi pelajaran bersama dalam menulis Bahasa
Indonesia sesuai dg ejaan yg tepat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yg di maksud Ejaan..?
2. Bagaimana analisis kesalahan Penulisan Kata.?
3. Kesalahan Ejaan (penulisan kata)dalam sebuah teks.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian ejaan.
2. Mengetahui Pedoman Penulisan Kata.
3. Mengetahui faktor dan kesalahan Ejaan dalam (penulisan kata) pada sebuah
teks.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ejaan dan Penulisan Kata.

Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan


menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut
menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah
kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu
sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur
keseluruhan cara menuliskan bahasa. Ejaan merupakan kaidah yang harus
dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama
dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan
kejelasan makna.
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang disempurnakan (EYD).
EYD mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan ketiga dalam
sejarah bahasa Indonesia ini memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan
sebelumnya yang sudah dipakai selama dua puluh lima tahun yang dikenal dengan
Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia pada
saat Ejaan itu diresmikan pada tahun 1947).
Ejaan pertama bahasa Indonesia adalah Ejaan van Ophuijsen (nama seorang
guru besar belanda yang juga pemerhati bahasa), diberlakukan pada tahun 1901
oleh pemerintah Belanda yang berkuasa di Indonesia pada masa itu. Ejaan van
Ophuijsen dipakai selama 46 tahun, lebih lama dari Ejaan Republik, dan baru
diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka.
Dalam Penulisan kata terdiri dari dua kata yaitu “penulisan” dan
“kata”.Penulisan adalah proses, cara, perbuatan menulis atau menulis, sedangkan
kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam
berbahasa. (Kamus Besar Bahasa Indonesia:edisi.
Dari pengertian perkata diatas, dapat disimpulkan bahwa penulisan kata adalah
proses atau cara menulis yang mepertimbangkan unsur bahasa yang diucapkan
atau dituliskan sebagai wujud kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat
digunakan dalam berbahasa sesuai ejaan yang disempurnakan.

B. Pedoman Umum Penulisan Kata.


Menurut buku pedoman mata kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa
Indonesia, penulisan kata dikelompokkan menjadi 11 yaitu :
1. Kata Dasar
Kata dasar merupakan Kata yang berupa kata dasar, ditulis terpisah dari
unsur yang lain. (AndiSahtianiJahrir, 2012). Contohnya : Bapak
minum kopi.
2. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata
dasarnya. Contoh : dicabut, menambal (v), pegangan(n).
a) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat imbuhan
(awalan atau akhiran), ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti atau mendahuluinya.
Contoh : bertahan-tahan (v), berpuasdiri (v).
b) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat imbuhan (awalan
dan akhiran sekaligus) unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Contoh : perkembangbiakan (n), keputusasaan.
c) Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai sebagai
kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai.
Contoh : geologi, tataniaga, geofisika.
3. Bentuk Kata Ulang
Bentuk kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda
hubung. (Andi Sahtiani Jahrir, 2012). Contoh : duduk-duduk, hujan-
hujan.
4. Gabungan Kata
a) Gabungan kata yang biasa disebut kata majemuk, termasuk istilah
khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.Contoh : dutabesar, orang
tua, ibukota, sepak bola.
b) Gabungan kata yg mungkin menimbulkan kesalahan pengertian,
dapat ditulis dengan dengan menggunakan tanda hubung. Contoh
:anak-istri saya.
c) Gabungan kata yg sudah di anggap satukata di tulis serangkai.
Contoh : tanggungjawab, tigaserangkai, kerja bakti.
5. Kata ganti –ku, kau-, -mu, -nya.
Ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti dan mendahuluinya.
Contoh : bajuku, kuambil, laptopmu, miliknya.
6. Kata depan di, ke, dan dari
Ditulis terpisah dari kata yg mengikutinya. Contoh : di kampus, ke
masjid, dari rumah.
7. Kata si dan sang
Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh : si pemberani,
sang pujangga.
8. Partikel
a) Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yg
mendahuluinya. Contoh : bacalah buku ini!. Siapakah pelaku
penikaman minggu lalu?,
b) Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya Contoh :
apa pun yang terjadi aku akan tetap menanti dan mencintai dirimu.
c) Partikel per ditulis terpisah dari bagian kalimat yang
mendahuluinya atau mengikutinya Contoh : hari ulang tahun
Republik Indonesia per 17 Agustus.
9. Singkatan
Bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
a) Singkatan nama orang, gelar, jabatan, diikuti dengan tanda titik
Contoh: Dr. Ir. ARMADANI atau Dr. Ir. Armadani.
b) Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
badan atau organisasi, dan dokumen resmi yang terdiri dari huruf
awal setiap kata dengan huruf capital dan tidak menggunakan tanda
titik. Contoh : (Mahkamah Agung), KPK (Komisi Pemilihan
Umum).
c) Singkatan umum. yang terdiri atas tiga huruf atau lebih yang di ikuti
satu tanda titik Contoh : dst. dll. dkk.
d) Lambang Kimia. Singkatan satuan ukuran , takaran, timbangan, dan
mata uang tidak di ikuti tanda titik. Contoh : Na (Natrium), ons, L
(Liter), m, kg, USD
10. Akronim
Singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan
sebagai kata. (Andi Sahtiani Jahrir, 2012)
a) Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contoh : PBB (PerserikatanBangsa-Bangsa), UN (United Nations).
b) Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf
kapital. Contoh : UNHALU (Universitas Haluleo), UNICEF (United
Nations International Children Education Fund).
c) Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku
kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata
seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh : panwaslu.
11. Angka dan lambing bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor dan
untukmenyatakanukuranpanjang, berat, danisi.(AndiSahtianiJahrir,
2012)
a) Penulisan lambing bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau
dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang
bilangan dipakai secara berurutan, seperti perincian. Contoh : lima
belas, tujuh puluh, 1945-an.
b) Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Contoh :
Dua, Belasan, Puluhan.[3]

C. Analisis kesalahan ejaan pada penulisan teks


1. Contoh, dalam teks surat undangan resmi:

Data 1:
Pada kalimat para wali siswa siswi
Analisis:
Penulisan kata siswa siswi seharusnya diberikan tanda hubung (-) dalam
unsurnya,
Karena bisa menimbulkan kesalahan pengartian.

Perbaikan:
Para wali siswa-siswi

Data 2:
Pada kalimat bermaksud memberi tahukan

Analisis:
Penulisan kata memberi tahukan seharusnya ditulis gabung tanpa spasi, karena
merupakan kata yang mendapatkan awalan dan akhiran sekaligus.

Perbaikan:
Bermaksud memberitahukan

Data 3:
Pada kalimat pembayaran akhir Tahun

Analisis:
Penulisan kata Tahun seharusnya pada huruf pertama ditulis menggunakan
huruf
Kecil, karena tidak diletakkan pada awal kalimat dalam penulisannya.

Perbaikan:
Pembayaran akhir tahun
2. Contoh, dalam kutipan penulisan teks berita.

Perhatikan gambar 1 dan 2

Gambar 1

Gambar 2
Data 1:
Pada gambar 1 kalimat bahan bakar atau fuel surcharge
Analisis:
Kata fuel surcharge seharusnya ditulis cetak miring, karena merupakan ungkapan
dalam Bahasa asing.
Perbaikan:
Bahan bakar fuel surcharge.
Data 2:
Pada gambar 1 kalimat angka Rp 175.000.00. dengan kondisi ini

Analisis:
Kata dengan pada kalimat diatas, huruf awalnya setelah titik harus ditulis dg huruf
kapital

Perbaikan
angka Rp 175.000.00. Dengan kondisi ini

Data 3
Pada gambar 1 kalimat dapat menammbah target

Analisis:
Kata menammbah seharusnya huruf m-Nya pada kata itu tidak usah ditulis dobel,
karena dapat menimbulkan ketidaksesuaian dalam ungkapannya.

Data 4
Pada gambar 2 kalimat di paparkan dr. Yayan Sri Biyantoro

Analisis:
Penulisan dr pada kalimat itu huruf pertama harus ditulis menggunakan huruf
kapital, alasannya karena termasuk singkatan nama gelar.

Perbaikan:
Dr. Yayan Sri Biyantoro

Data 5:
Pada gambar 2 Kalimat imunologi dan DNA
Analisis:
Kata Imunologi seharusnya ditulis menggunakan cetak miring, karena merupakan
nama ilmiah.
Perbaikan:
Imunologi dan DNA

Data 6:
Pada gambar 2 kalimat apel dan anggur swiss

Analisis:
Kata swis pada kata diatas huruf pertama seharusnya ditulis menggunakan huruf
capital
Karena merupakan nama negara.

Perbaikan:
Apel dan anggur Swiss.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ejaan adalah aturan pelambangan atau penggambaran bunyi-bunyi ujar


suatu bahasa
2. Tiga aspek penulisan ejaan :
a. Penggunaan huruf
b. Penulisan huruf
c. Penulisan kata

B. Saran
Demikian analisis yg bisa kami tulis. Semoga tulisan ini dapat manfaat untuk
dipelajari khususnya diri kami pribadi dan pihak pembaca dalam perkuliahan
ini.saran dan kritik kami terima sebagai perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Marzuqi, Iib. 2018. Keterampilan Menulis Dalam Pembelajaran Bahasa Dan


Sastra Indonesia: Teori Dan Implementasi. Surabaya:Istana.

Kemendikbud. 2016 Pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia (online).


(https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/PUE
BI.pdf /), diakses pada tanggal 08 November 2020.

Anda mungkin juga menyukai