TUGAS KELOMPOK 2
DI BUAT OLEH :
JAKARTA 2017
BAB 1
PENDAHULUAN
Kata ejaan berasal dari kata dasar eja, yang berarti melafalkan huruf-huruf atau lambang
lambang bunyi bahasa.
Pengertian ejaan secara khusus :
Perlambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa huruf demi huruf, maupun
huruf yang sudah disusun menjadi kata, frasa, atau kalimat.
Pengertian ejaan secara umum :
Keseluruhan dan penggabungannya, yang dilengkapi pula dengan penggunaan tanda
baca.
Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa, pemisahan,
penggabungan, dan penulisanya dalam suatu bahas. Batasan tersebut menunjukan pengertian
kata
Ejaan berbeda dengan kata mengeja mengeja adalah kegiatan melafalakan huruf, suku kata,
atau kata, sedangakan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar
masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan
huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya .Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi
oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa tulis.
Keteraturan dalam bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang
menyetir kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi.
Jika para pengemudi mematuhi rambu itu, terciptalah lalu lintas yang tertib, teratur, dan tidak
semrawut. Seperti itulah kira - kira bentuk hubungan antara pemakai dengan ejaan.
1.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Dapat memahami tata cara dan letak dalam penggunaan tanda baca
2. Dapat memahami fungsi dari macam-macam tanda baca yang ada
3. Dapat membuat sebuah karya tulis dengan tanda baca yang baik dan benar
4. Dapat memahami dan mengembangkan tulisan dengan tanda baca yang baik dan benar
BAB II
PEMBAHASAN
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb) dengan kaidah tulisan (huruf )
yang distandardisasikan dan mempunyai makna. Ejaan biasanya memiliki tiga aspek yaitu:
Secara Umum pengertian Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis
menulis yang telah distandardisasi. Standardisasi ini meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf,
penulisan kata, penulisan unsur serapan,dan pemakaian tanda baca.
Dalam pemakaian baha ssa indonesia masih sering dijumpai kata-kata yang dieja atau
diucapkan dengan tidak tepat. Kesalahan pengucapan yang sudah menjadi kebiasaan dan akan
sulit dibetulkan seperti yang dialami kalangan generasi tua. Untuk itu hendaknya kesalahan
yang dihindari tidak menular pada generasi muda.
Ejaan adalah suatu sistem penulisan bahasa tertentu. Huruf dan tanda baca dipakai
bersama-sama untuk menggambarkan suatu bahasa. Untuk lebih jelasnya maka di bawah ini
dikemukakan pengertian tentang fonem dan huruf.
Macam-macam pungtuasi atau tanda baca berupa Tanda Baca Titik ( . ) Tanda Baca Koma ( ,
) Tanda Baca Titik Koma ( ; ) Tanda Baca Titik Dua ( : ) Tanda Baca Hubungan ( - ) Tanda Baca
Tanya ( ? ) Tanda Baca Seru ( ! ) Tanda Baca Kurung ((…)) Tanda Baca Petik (“…”) Tanda Baca
Garis Miring (…/…) kesamuanya memimiliki fungsi yang berbeda-beda.
Dengan hormat,
Kami mengundang Saudara untuk menghadiri rapat yang akan diadakan pada:
Hari : Selasa, 25 April 2011
Tempat : Gedung pertemuan DIKPORA Kab. Kudus
Waktu : 10.00 - 12.00 WIB
Acara : Dengar pendapat dengan Dewan DPRD Kab. Kudus
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih
Hormat kami,
2.4PENULISAN EJAAN
Dalam hal pembuatan karangan ilmiah, kesalahan huruf dan tanda baca sering muncul. Dalam
penulisan tanda baca sering sekali kita lalai dan melakukan kesalahan dalam penulisanya, sehingga
menjadikan karangan atau karya ilmiah kita menjadi sebuah karya yang kurang baik karena ada kesalahan
dalam penulisanya. Dari berbagai kesalahan itu, sebenarnya para penulis karya ilmiah mampuuntuk
membuat tulisannya, akan tetapi mereka sering lalai dan ceroboh dalam penggunaan tanda baca.
Karena apa, tanda baca selalu di anggap sepele dalampenggunaanya sehingga kadang menjadikan
kalimat itu menjadi rancu dan berbeda arti.
Suatu contoh kita ambil kalimat “kucing makan tikus mati”. Dalamkonteks kalimat ini jika
tidak kita beri pemisah tanda baca maka akan menjadikanya sulit untuk dipahamai. Dari kalimat
“kucing makan tikus mati” siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?, akan tetapi apabila kita
gantikonteks kalimat ini dengan pemberian tanda baca seperti ini ”kucing makan, tikusmati”,
siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?, kemudian apabila kitagunakan konteks kalimat ini
”kucing makan tikus, mati”, siapakah yang
matidalam konteks kalimat ini? Kucing makan tikus mati adalah salah satu contoh kalimat yang
banyak persepsi apabila kita salah menggunakan tanda bacanya.Oleh karena itu, pemakaian tanda
baca dalam penyusunan kalimat sangat perlu untuk diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2017/01/pengertian-ejaan-dan-eyd.html