Anda di halaman 1dari 5

PEMAKAIAN HURUF

A. Zakiyah Farhanah

Prodi Administrasi Pendidikan

Universitas Negeri Makassar

Farhanazakiya91@gmail.com

ABSTRAK

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) merupakan pedoman yang mengatur mengenai
ejaan bahasa Indonesia yang terbaru dari sepanjang sejarah ejaan bahasa Indonesia. Sebelum
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), aturan yang mengatur tentang ejaan dan lain-
lain dikenal dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).Meski diciptakan untuk mengatur ejaan
dan berbagai hal mengenai penulisan dalam bahasa Indonesia, antara Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) memiliki berbagai perbedaan.
Meski demikian, penggunaannya sama-sama sangat membantu dan berdampak pada kemajuan
ilmu pengetahuan.Penggunaan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah menjadi
tanggung jawab kita sebagai anak bangsa yang sangan peduli akan jiwa nasionalisme. Penggunaan
huruf kapital, huruf miring dan huruf tebal kajian yang sangat merupakan kajian yang sangat
penting untuk dibahas guna menghindari banyak kesalahan-kesalahan penggunaan dalam kaidan
Bahasa Indonesia.Menjadi begitu sangat penting kita bahas tentang kaidah-kaidah bahasa
Indonesia, karena tentu saja hal ini tidak dapat di pisahkan dalam mempelajari bahasa Indonesia
yang sering kita jumpai mempunyai banyak kesalahan tentang penempatan dan penggunaan huruf,
begitu juga huruf tebal dan miring. Tentunya mahasiswa sangat perlu mengetahui dan memahami
dalam setiap penempatan yang benar dalam setiap makalah yang ditugaskan.
1. Huruf Kapital

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 413), pengertian huruf kapital
adalah, “Huruf kapital merupakan huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar
daripada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam
kalimat, huruf pertama nama diri seperti A, B, C: Huruf Besar.Sebagai tambahan keterangan
dari pengertian huruf kapital, Wikipedia menyebutkan bahwa penggunaan pengertian huruf
kapital dalam bahasa Indonesia harus sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia
(PUEBI) yang disempurnakan.
Digunakan untuk menuliskan nama,seperti agama, kitab suci, dan Tuhan, misalnya islam,
yang maha pengasih; nama kehormatan, keturunan, dan orang, misalnya profesor supomo,
Dewi sartika; nama bangsa, suku, dan bahasa, misalnya bangsa Eksimo, suku Sunda dan bahasa
Indonesia, nama geografi, dokumen resmi, dan judul buku, misalnya Republik Indonesia,
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dasar-Dasar Ilmu Pemerintah. Di samping itu, huruf kapital juga
digunkan pada penulisan awal kalimat, awal petikan lansung, hubungan kekerabatan, dan
penulisan kata Anda. (Pristiwasa, 2021)

Fungsi Huruf Kapital :

1. Menunjukan nama orang atau julukan


2. Digunakan sebagai huruf awal pada kalimat
3. Menjelaskan sebuah nama etnis, bangsa, maupun bahasa
4. Sebagai huruf pertama yang biasanya digunakan untuk penulisan judul buku dll.
5. Memperjelas singkatan, gelar, jabatan atau pangkat seseorang
6. Sebagai bagian dari huruf dalam penulisan nama daerah
2. Penulisan huruf miring

Pengertian dari huruf miring dalam terminologi tipografi disebut italic. Huruf italic
ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata. Di samping itu,
berbagai huruf tersebut juga dipakai untuk menunjukkan sebuah istilah atau kata yang
berasal dari bahasa asing.
Huruf yang tercetak miring juga biasanya digunakan untuk memberi penegasan terhadap
suatu kata atau suatu bagian tertentu di dalam kalimat atau penulisan kata-kata yang bukan
merupakan bahasa Indonesia, seperti misalnya bahasa Inggris, bahasa daerah, bahasa slang,
dan lain sebagainya.Selain itu, huruf yang bercetak miring juga bisa dipakai untuk
pengutipan judul buku, nama koran, penulisan nama media, sumber rujukan, dan lain
sebagainya. Sehingga dalam menulis huruf miring, penulis dapat memahami bagaimana
seharusnya huruf miring digunakan dan pembaca juga dapat mengetahui apa tujuan kata
tersebut ditulis dengan menggunakan huruf miring.

Aturan pengunaan huruf miring terdiri atas tiga hal, yaitu :

1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar
yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata dalam kalimat.
3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau
bahasa asing.
3. Penulisan huruf tebal

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “tebal” bermakna berjarak lebih besar.
Huruf tebal dapat diartikan huruf yang dituliskan dengan jarak yang lebih besar daripada
huruf pada umumnya. Huruf tebal terlihat lebih besar jika dibandingkan dengan huruf yang
biasa.Istilah huruf tebal digunakan untuk huruf yang dicetak tebal. Dalam cetakan komputer,
penulisan huruf tebal lebih mudah dilakukan karena ada ikon “Bold”. Akan tetapi dalam
ketikan manual atau tulisan tangan, huruf tebal ditandai dengan garis bawah ganda pada kata
yang dimaksud.

Aturan penulisan huruf tebal meliputi pemakaian untuk penulisan judul buku, bab, bagian
bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftrar Pustaka, indeks, dan lampiran.

Dalam aturan penulisan kata termuat rincian sebelas aturan, yaitu meliputi aturan (a) kata
dasar, (b) kata ketururnan, (c) bentuk ulang, (d) gabunagan kata, (e) suku kata, (f) kata depan,
(g) partikel, (h) singkatan dan akronim, (i) angka dan bilanagan, (j) kata ganti, dan (k) kata si
dan sang. (Pristiwasa, 2021)

Berikut ini fungsi huruf tebal:

1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.
Contoh:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia.
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti ‘dan’.

2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku,
bab, atau subbab, serta judul dan subjudul dalam tulisan (artikel).
DAFTAR PUSTAKA

https://penerbitdeepublish.com/huruf-miring/amp/

muannal, H. (2018). PANDUAN TERLENGKAP PUEBI (PEDOMAN EJAAN BAHASA


INDONESIA). Yogyakarta: Laksana .

Pandini, I. (2020). Analisis kesalahan penggunaan ejaan yang disempurnakan pada karangan
narasi siswa kelas XI SMAN 5 model Palu. Jurnal bahasa dan sastra , 81-89.

Pristiwasa, K. H. (2021). Menulis Itu Mudah Menggunakan Bahasa Indonesia Yang Baik dan
Benar untuk Perguruan Tinggi. Sukoharjo: CV. Paradina Pustaka Group.

Anda mungkin juga menyukai