DISUSUSN OLEH :
2024
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penulisan…………………………….…………………….…………………………..… 2
BAB II PEMBAHASAN……………………………..……………………….…………….………… 2
A. Kesimpulan ……………………..…………..…………………………………………………..… 8
B. Saran………………………………………………………………………………...……………...8
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya jualah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah “Ejaan Bahasa Indonesia ” ini.
Sholawat dan salam tak lupa kami ucapkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW beserta keluarga, kerabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan
dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak.
Kami berharap semoga makalah “Ejaan Bahasa Indonesia” ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya dan bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT
mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita. Amin ya rabbal ‘alamin.
kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan ejaan bahasa Indonesia dalam penulisan karya tulis ilmiah secara benar
masih jauh dari yang diharapkan karena banyaknya dijumpai kesalahan dalam
pemakiannya. Banyaknya kesalahan (ejaan) yang terjadi dalam pemakaiannya itu
menunjukkan bahwa masih diabaikannya persoalan penerapan ejaan dalam penulisan karya
tulis Kesalahan kesalahan ejaan menjadi terpinggirkan karena penulis enggan untuk
memperbaikinya atau malah tidak tahu bahwa yang ditulisnya itu salah dari sudut pemakaian
ejaan. Bahkan, kesalahan ejaan dianggap hal yang biasa karena tidak sampai mengganggu
makna kalimat yang dibuat. Inilah persoalannya. Kesalahan pemakaian ejaan dianggap
sepele.
B. Rumusan Masalah
5. Untuk mengetahui penulisan angka bilangan tanda baca ejaan bahasa indonesia !
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.
Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.Ejaan
adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf,
Kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata
ejaan berbeda dengan kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah
suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur
keseluruhan cara menuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan dan
keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.Keteraturan bentuk akan berimplikasi
pada ketepatan dan kejelasanmakna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah
rambu lalulintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudimematuhi
rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib danteratur. Seperti itulah kira-kira
bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.
C. Penulisan Huruf
A. Huruf Abjad
Abjad yang dipakai dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf berikut.
B. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas lima huruf, yaitu a,
e, i, o, dan u.
C. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas 21 huruf, yaitu
b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
D. Huruf Diftong
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan.
F. Huruf Kapital
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat, huruf pertama unsur nama orang,
awal kalimat dalam petikan langsung, huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci,
dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan, dan lain-lainnya.
G. Huruf Miring
Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar
yang dikutip dalam tulisan, untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Dan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan
dalam bahasa daerah atau bahasa asing.
H. Huruf Tebal
Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagianbagian karangan, seperti judul buku,
bab, atau subbab.
D. Penulisan Kata
Penulisan kata yang perlu mendapat perhatian dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah
penulisan :
1) Kata Dasar
2) Kata Berimbuhan
3) Bentuk Ulang
4) Gabungan Kata
5) Pemenggalan Kata
6) Kata Depan
7) Partikal
1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik
pada setiap unsur singkatan itu.
2. a. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen
resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan
huruf kapital tanpa tanda titik.
3. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
4. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat masing-
masing diikuti oleh tanda titik.
5. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak
diikuti tanda titik.
6. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awa setiap ataditulis dengan huruf kapital
tanpa tanda titik.
7. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata
dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
8. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan hurufawal dan suku kata atau
gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor.
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000), _V
(5.000), _M(1.000.000)
1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.
b. Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata,
susunan kalimatnya diubah.
3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya
lebih mudah dibaca.
4. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta (b)
nilai uang.
5. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
11. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf
12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.
A. Kesimpulan
Bahasa indonesia mengalami perkembangan sangat pesat sebagai dampak kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. Penggunaannya pun semakin luas dalam beragam ranah
pemakaian, baik secara lisan maupun tulisan.
Dari uraian singkat di atas maka kita bisa menarik kesimpulan, penulis mencoba
memberikan kesimpulan berdasarkan data-data dan fakta dilapangan menunjukkan masih
banyak orang-orang tidak memahami pemakain bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar. Dilihat dari fungsinya bahasa merupakan jantung
dari kehidupan ini karena tanpa bahasa kita tidak akan bisa berinteraksi sesama yang
lain.Maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia harus bisa menjaga keaslian
berbahasa Indonesia yang baik dan benar, karena dipandangnya suatu bangsa itu tidak
lepas dari bagaimanakita menggunakan basaha yang dapat dipahami atau mudah
dimengerti oleh bangsa lain.
B. Saran-Saran
Sudah selayaknya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia dapat menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar khususnya dalam bahasa tulis. (dengan adanya penjabaran
tentang pamakaian Ejaan Bahasa Indonesia diharapkan para pembaca dapat memahami
dan menerapkan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia dalam pembuatan suatu karya tulis
dan semoga penjabaran ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Drs. E. Zaenal dan Drs. S. Amran Tasai. 1986. Cermat Berbahasa Indonesia: Untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Mediyatama Sarana Perkasa.
Badudu, J.S. 1984. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: PT Gramedia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka