Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH EBI

Selasa, 29 November 2016

makalah Ejaan Bahasa Indonesia

MAKALAH

EJAAN BAHASA INDONESIA

Yang diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah

Bahas Indonesia

Dosen Pengampu :

Ariesta Bagus Pramuwibowo, M.Pd.

Disusun oleh :

Nama Anggota :

1) Diki Kurniawan (17201163282)

2) Cahyo Hadi P. (17201163417)


3) Devi purnamaning ayu. (17201163070)

4) Nika rahma afifatul (17201163237)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KERGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NERGERI TULUNGAGUNG

AGUSTUS 2016

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak
nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikamat yang telah di
dapatkan dari Allah SWT. Selain itu, kami juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan
hidayah-Nya baik kesehatan maupun pikiran.

Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia dengan topik inti Ejaan Bahasa Indonesia ini. Kami sampaikan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Ariesta Bagus Pramuwibowo, M.Pd. selaku dosen pengampu mata
pelajaran Bahasa Indonesia serta semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan baik isinya maupun
struktur penulisannya, oleh karena itu kami sangan mengharap kritik dan saran positif untuk perbaikan
di kemudian hari.

Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi
kami. Amin.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang …………………………………..………………………

B. Rumusan masalah……………………………………………………….

C. Tujuan………...…………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian ejaan bahasa Indonesia……………………………………..


B. Pemakaian huruf vocal,konsonan, dan diftong………………………....

C. pemakaian huruf capital dan miring…………………………………….

D. Penulisan kata depan……………………………………………………

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam kehupan sehari-hari sering sekali kita mendengar dan menjumpai orang-orang yang sulit
mengungkapkan apa yang ada di dalam fikirannya. kita pun juga sering menjumpai banyak orang-
orang yang boros pemakaian sebuah kata ,namun tidak memiliki makna yang begitu berarti. Oleh karan
itu agar kita tidak seperti dua hal tersebut . maka kita harus mengetahiu penting nya peranan kata
dalam kehidupan sehari-hari.

Sebuah kata mengandung makna bahawa sebuah kata mengungkapkan gagasan.kata adalah alat
untuk menyampaikan gagasan yang akan disampaiakan kepada orang lain. Semakin banyak kata yang
kita kuasai semakin banyak juga ide atau gagasan yang kita kuasai dan sanggup kita ungkapkan.

Manusia berkomunikasi lewat bahasa ,agar saling memahami antara pembicara dan pendengar
maka pemilihan suatu kata yang tepat adalah satu faktor penentu dalam komunikasi.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian ejaan bahasa indonesi ?


2. Bagaimana pemakaian huruf vokal,konsonan, dan diftong ?

3. Bagaimana pemakaian huruf kapital dan miring ?

4. Bagaimana penulisan kata depan ?

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian ejaan bahasa Indonesia .

2. Untuk mengetahui pemakaian huruf vokal,konsonan, dan diftong.

3. Untuk mengetahui pemakaian huruf kapital dan miring .

4. Untuk mengetahui penulisan kata depan .

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian ejaan bahasa Indonesia

Ejaan Bahasa Indonesia (disingkat EBI) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2015
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ejaan ini menggantikan Ejaan yang
Disempurnakan.Ejaan merupakan tata cara penulisan huruf, kata, dan kalimat sesuai dengan
standardisasi yang telah disepakati dalam kaedah Bahasa Indonesia.

Ejaan sebagai pedoman berbahasa yang saat ini digunakan sebagai tolak ukur, tercipta tidak luput dari
hasil kesepakatan bersama oleh seluruh komponen bangsa.

Kaedah ejaan bahasa indonesia yaitu pemakaian Huruf Abjad yang dipakai dalam bahasa Indonesia
terdiri dari 26 huruf, yaitu: 21 huruf konsonan dan 5 huruf vokal. Semua huruf dapat digunakan secara
umum dalam kata, kecuali huruf q dan x. Keduanya khusus diperlukan untuk nama dan keperluan ilmu.
Di dalam bahasa Indonesia terdapat pengombinasian dua huruf vokal yang disebut dengan huruf
diftong. Pengucapan bunyinya dilakukan secara luncur dan tingginya tidak sama. Dengan kata lain, huruf
vokal pertama pembunyiannya tinggi sedangkan huruf vokal kedua rendah. Huruf diftong dilambangkan
dengan ai, au, dan oi.

B.Pemakaian huruf vokal,konsonan, dan diftong.

1. Huruf vokal

Ada 5 huruf yang melambangkan huruf vokal yaitu ,a,i,u,e, dan o. huruf vokal berfungsi sebagai pemberi
suara huruf konsonan.

Contoh:

Huruf vokal

Gambungan huruf vokal dan konsonan

Api , padi , anak

Itu ,sisi ,sisa

Untuk ,kuku ,paku

Enak ,kena ,emas

o
Oleh , kota , radio

[1]

2. Huruf konsonan

Ada 21 huruf konsonan yang terdiri dari b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,dan z

Huruf Konsonan adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru mendapatkan
hambatan atau halangan.biasa nya disebut dengan huruf mati maka harus digabungkan dengan huruf
vokal .

Contoh : m (masa)

3. Huruf diftong

Huruf diftong adalah gabungan dua buah huruf vokal yang menghasilkan bunyi rangkap. Dalam Bahasa
Indonesia huruf diftong berbentuk ai, au, dan oi.

Contoh : Bangau, Pakai, Sengau, Perangai, dsb

C. pemakaian huruf kapital dan miring

1. Pengunaan huruf kapital / huruf balok yang sering kita dengar mempunyai fungsi dan tempat sendri
dalam ejaan bahasa Indonesia .

a. Huruf kapital sebagai huruf pertama atau awal dalam kalimat.

b. Huruf kapital sebagai huruf pertama petikan langsung.

Contoh : adik bertanya “Kapan kita pulang ?”

c. Huruf kapital digunankan dalam menyebut nama Tuhan atau kitab suci.
Contoh : Allah SWT , Al –Quran

d. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kerhormatan .

e. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama jabatan.

Contoh : M.Pd

f. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama orang.

2. Penggunaan huruf miring

a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang
dikutip dalam tulisan.

Misalnya:

· Majalah Bahasa dan Kesusastraan

· Buku Negarakertagama karangan Prapanca

· Surat kabar Suara Karya

b. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata.

Misalnya:

· Huruf pertama kata abad ialah a.

· Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.

· Dia bukan menipu, tetapi ditipu.

· Buatlah kalimat dengan berlepas tangan


D. Penulisan kata depan

Kata Depan di, ke, dan dari

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam

gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada.

Misalnya:

· Bermalam sajalah di sini.

· Di mana dia sekarang?

· Kain itu disimpan di dalam lemari.

[3]

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

a. Ejaan Bahasa Indonesia (disingkat EBI) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun
2015 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun
2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ejaan ini menggantikan Ejaan yang
Disempurnakan.Ejaan merupakan tata cara penulisan huruf, kata, dan kalimat sesuai dengan
standardisasi yang telah disepakati dalam kaedah Bahasa Indonesia

b. ejaan bahasa indonesia yaitu pemakaian Huruf Abjad yang dipakai dalam bahasa Indonesia terdiri
dari 26 huruf, yaitu: 21 huruf konsonan dan 5 huruf vokal. Semua huruf dapat digunakan secara umum
dalam kata, kecuali huruf q dan x. Keduanya khusus diperlukan untuk nama dan keperluan ilmu. Di
dalam bahasa Indonesia terdapat pengombinasian dua huruf vokal yang disebut dengan huruf diftong.
Pengucapan bunyinya dilakukan secara luncur dan tingginya tidak sama. Dengan kata lain, huruf vokal
pertama pembunyiannya tinggi sedangkan huruf vokal kedua rendah. Huruf diftong dilambangkan
dengan ai, au, dan oi.

c. Menggunakan huruf capital dan miring.huruf kapital sangat penting digunakan untuk awal
kalimat,nama,nama jabatan.dan huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

d. Penulisan kata depan digunakan sebagai kata penghubung yang posisnya di depan suatu kata.

DAFTAR PUSTAKA

http://ibahasa.blogspot.co.id/2008/01/huruf-vokal-dan-konsonan-dalam-bahasa.html
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/pedoman_umum-
ejaan_yang_disempurnakan.pdf

http://andidiman.blogspot.co.id/2012/12/makalah-ejaan-bahasa-indonesia_8.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Bahasa_Indonesia

Diposting oleh Unknown di 02.51 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke


FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog

▼ 2016 (1)

▼ November (1)

makalah Ejaan Bahasa Indonesia

Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.


Penjaga Cahaya Ilmu

Beranda

MAKALAH EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA

19.20

MAKALAH

EJAAN

Makalah di ajukan untuk memenuhi tugas

Mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen pembimbing : Machnunah Ani Zulfah S.Pd.I,M.Pd.I

Oleh : Siti Nur Iffah


UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH (UNWAHA) PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA) TAMBAK BERAS
JOMBANG 2014/2015

Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SW yang mana atas berkat dan pertolongan-Nya lah
saya dapat menyelesaikan makalah ini. Terimakasih juga saya ucapkan kepada dosen pembimbing Ibu
Machnunah Ani Zulfah yang turut yang telah membimbing saya sehingga bias menyelesaikan makalah
ini sesuai waktu yang telah di tentukan. Terimakasih juga kepada teman-teman yang turut andil dalam
terselesainya makalah ini.

Sholawat serta salam senantiasa saya haturkan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang
selalu kita harapkan syafa’atnya di hari kiamat nanti.

Makalah ini saya buat dalam rangka untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai
EJAAN dengan harapan agar para mahasiswa bias lebih memperdalam pengetahuan tentang EJAAN.
Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

Dengan segala keterbatasan yang ada penulis telah berusaha dengan segala daya dan upaya guna
menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwasanya makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan sarannya saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-
banyaknya.

Jombang, 24 februari 2015

Penyusun

Siti Nur Iffah

DAFTAR ISI

HalamanJudul ................................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................ ii

Daftar Isi ........................................................................................................... iii

PENDAHULUAN

⦁ Latar Belakang ......................................................................................... 1

⦁ Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

⦁ Tujuan Penulisan ………………..………………………...……………….... 1

PEMBAHASAN

⦁ Pengertian Ejaan. .............................................................................................. 2

⦁ Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia….......................................................... 3

⦁ Sejarah Perkembangan Ejaan dalam Bahasa Indonesia ................................... 3

⦁ Ejaan yang diresmikan ……………………………………………..…. 3

⦁ Ejaan yang tidak diresmikan ………………………………………...... 9

⦁ Ruang lingkup Ejaan dalam Bahasa Indonesia …………………….………… 9

PENUTUP

⦁ Kesimpulan ..................................................................................................... 15

⦁ Saran .............................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 16


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain digunakan sebagai alat komunikasi
secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era
globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat
mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai
bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara
baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat
menggunakan media tersebut secara baik dan benar.

Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di
gunakan dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-
rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub
materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika
berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di fahami
secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam
keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik
dan benar.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian dari Ejaan ?

2. Bagaimana Fungsi dari Ejaan ?

3. Bagaimana sejarah perkembangan Ejaan ?


4. Apa saja ruang lingkup Ejaan ?

3. Tujuan Penulisan

Untuk memahami pengertian dari Ejaan.

2. Untuk memahami Fungsi dari Ejaan.

3. Untuk memahami sejarah perkembangan Ejaan.

4. Untuk mengetahui ruang lingkup Ejaan.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Ejaan

Kata “ejaan” berasal bari bahasa arab hija’ menjadi eja yang mendapat akhiran –an. Hakikat bahasa
adalah bahasa lisan. Bahasa tulis merupaka turunan dari bahasa lisan. Perbedaan antara ragam tulis dan
lisan adalah bahsa lisan terutama yang tidak baku, sangat simpel. Setelah Islam datang, di Nusantara
digunakan huruf arab untuk menulis bahasa melayu. Pada 1901 pertama kali penggunaan huruf latin
untuk bahasa melayu. Ejaan ini dikenal dengan ejaan Van Ophuijsen.

Menurut KBBI (2005: 285) ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat,
dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.

Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata,
dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda
dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan
adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur
keseluruhan cara menuliskan bahasa.

Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman
bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan
kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus
dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu
lintas yang tertib dan teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan
ejaan.
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang disempurnakan (EYD).EYD mulai diberlakukan pada
tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan dalam sejarah bahasa Indonesia ini memang merupakan upaya
penyempurnaan ejaan sebelumnya yang sudah dipakai selama dua puluh lima tahun yang dikenal
dengan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia pada saat Ejaan itu
diresmikan pada tahun 1947).

EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur
penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan
huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang
disempurnakan. Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan
sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail.
Singkatnya EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar.

2. Fungsi Ejaan

Dalam kaitannya dengan pembakuan bahasa, baik yang menyangkut pembakuan tata bahasa maupun
kosakata dan peristilahan, ejaan mempunyai fungsi yang sangat penting. Fungsi tersebut antara lain
sebagai berikut :

a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa

b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta

c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia

Di samping ketiga fungsi yang telah disebutkan diatas, ejaan sebenarnya juga mempunyai fungsi yang
lain. Secara praktis, ejaan berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca di dalam mencerna
informasi yang disampaikan secara tertulis.

3. Sejarah Perkembangan Ejaan

Kedudukan bahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa Nasionalseperti dalam ikrar sumpah pemuda sebagai
alat pemersatu bangsa dalam suku yang berbeda-beda, dan bahasa negara yang tercantum dalam UUD
’45 terutama sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan.

Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, begitupun bahasa yang terus mengalami
perubahan dan perkembangan ragam dan variasi bahasa karena fungsi, kedudukan, serta lingkungan
yang berbeda-beda. Mulanya bahasa Indonesia ditulis dengan tulisan latin-romawi mengikuti ejaan
Belanda. Hingga pada 1972 Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dicanangkan.

Bahasa Indonesia yang awalnya berakar dari bahasa Melayu sudah memiliki aksara sejak beratus tahun
yang lalu, yaitu aksara Arab Melayu. Di Nusantara ini, bukan saja aksara Arab Melayu yang kita kenal.
Kita juga mengenal aksara Jawa, aksara Sunda, aksara Bugis, aksara Bali, aksara Lampung, aksara Kerinci,
aksara Rejang, dan aksara Batak. Aksara itu masing-masing memiliki nama, seperti aksara Kaganga dan
aksara Rencong (incung).

3.1. Ejaan yang diresmikan

a. Ejaan Van Ophuijsen

Aksara Arab Melayu dipakai secara umum di daerah Melayu dan daerah-daerah yang telah
menggunakan bahasa Melayu. Akan tetapi, karena terjadi kontak budaya dengan dunia Barat, sebagai
akibat dari kedatangan orang Barat dalam menjajah di Tanah Melayu itu, di sekolah-sekolah Melayu
telah digunakan aksara latin secara tidak terpimpin. Oeh sebab itu, pada tahun 1900, menurut C.A. Mees
(1956:30), Van Ophuijsen, seorang ahli bahasa dari Belanda mendapat perintah untuk merancang suatu
ejaan yang dapai dipakai dalam bahasa Melayu, terutama untuk kepentingan pengajaran. Jika
penyususnan ejaan itu tidak cepat-cepat dilakukan, dikhawatirkan bahwa sekolah-sekolah tersebut
akan menyusun dengan cara yang tidak terpimpin sehingga akan muncul kekacauan dalam ejaan
tersebut.

Dalam menyusun ejaan tersebut, Van Ophuijsen dibantu oleh dua orang pakar bahasa dari Melayu, yaitu
Engkoe Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Thaib Soetan Ibrahim. Dengan menggabungkan
dasar-dasar ejaan Latin dan Ejaan Belanda, Van Ophuijsen dan teman-teman berhasil membuat ejaan
bahasa Melayu, yang ejaan tersebut lazim disebut sebagai “Ejaan Van Ophuijsen”. Ejaan tersebut
diresmikan pemakaiannya pada tahun 1901.Ejaan van Ophuijsen dipakai selama 46 tahun, lebih lama
dari Ejaan Republik, dan baru diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka.

Beberapa hal yang cukup menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen antara lain sebagai berikut :

Huruf y ditulis dengan j

Misalnya :

Sayang : Sajang

Saya : Saja

Huruf u ditulis dengan oe

Misalnya :

Umum : Oemoem

Sempurna : Sempoerna

Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas

Misalnya :

Rakyat : Ra’yat
Bapak : Bapa’

Huruf j ditulis dengan dj

Misalnya :

Jakarta : Djakarta

Raja : Radja

Huruf c ditulis dengan tj

Misalnya :

Pacar : Patjar

Cara : Tjara

Gabungan konsonan kh ditulis dengan ch

Misalnya :

Khawatir : Chawatir

Akhir : Achir

b. Ejaan Republik (Ejaan Soewandi)

Beberapa tahun sebelum Indonesia merdeka yakni pada masa pendudukan Jepang, pemerintah sudah
mulai memikirkan keadaan ejaan kita yang sangat tidak mampu mengikuti perkembangan ejaan
internasional. Oleh sebab itu, Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melakukan
pengubahan ejaan untuk menyempurnakan ejaan yang dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, pada tahun 1947 muncullah sebuah ejaan
yang baru sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen. Ejaan tersebut diresmikan oleh Menteri Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Soewandi, pada tanggal 19 Maret 1947 yang
disebut sebagai Ejaan Republik. Karena Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan adalah Dr.
Soewandi, ejaan yang diresmikan itu disebut juga sebagai Ejaan Soewandi. Hal-hal yang menonjol dalam
Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik itu adalah sebagai berikut :

Huruf /oe/ diganti dengan /u/, seperti dalam kata berikut

goeroe menjdi guru

itoe menjadi itu

oemoer menjdi umur

Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan /k/, seperti dalam kata berikut :
Pa’ menjadi Pak

ma’lum menjadi maklum

ra’yat menjadi rakyat

Angka dua boleh dipakai untuk menyatakan pengulangan, seperti kata berikut :

anak-anak menjadi anak2

berlari-larian menjadi ber-lari-2an

berjalan-jalan menjadi ber-jalan2

Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, seperti
berikut :

Diluar (kata depan), dikebun (kata depan), ditulis (awalan), diantara (kata depan), disimpan (awalan),
dipimpin (awalan), dimuka (kata depan), ditimpa (awalan), disini (kata depan).

Tanda trema tidak dipakai lagi sehingga tidak ada perbedaan antar suku kata diftong, seperti kata
berikut

Didjoempaϊ menjadi didjumpai

Dihargaϊ menjadi dihargai

Moelaϊ menjadi mulai

Tanda aksen pada huruf e tidak dipakai lagi, seperti pada kata berikut

ekor menjadi ekor

heran mejadi heran

merah menjadi merah

berbeda menjadi berbeda

Di hadapan tj dan dj, bunyi sengau ny dituliskan sebagai n untuk mengindahkan cara tulis

Menjtjuri menjdi mentjuri

Menjdjual menjadi mendjual

Ketika memotong kata-kata di ujung baris, awalan dan akhiran dianggap sebagai suku-suku kata yang
terpisah

be-rangkat menjadi ber-angkat

atu-ran menjadi atur-an


c. Ejaan Yang Disempurnakan

Pada tanggal 16 Agustus 1972, Presiden Republik Indonesia (Bapak Soeharto) meresmikan pemakaian
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang lazim disingkat dengan EYD. Peresmian ejaan
tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972. Dengan dasar itu, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan yang memuat berbagai patokan pemakaian ejaan yang baru. Buku yang beredar
yang memuat kaidah-kaidah ejaan tersebut direvisi dan dilengkapi oleh suatu badan yang berada di
bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang diketuai oleh Prof. Dr. Amran Halim dengan
dasar surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 12 Oktober 1972, Nomor
156/P/1972. Hasil kerja komisi tersebut adalah berupa sebuah buku yang berjudul Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang diberlakukan dengan surat keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0196/1975. Bersama buku tersebut, lahir pula sebuah buku yang
berfungsi sebagai pendukung buku yang pertama, yaitu buku Pedoman Umum Pembentukan
Istilah.Badan itu bernama Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa yang sekarang bernama Pusat
Bahasa.

Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan
itu adalah sebagai berikut :

Ø Huruf yang berubah fungsi adalah sebagai berikut

a. /dj/ djalan menjadi /j/ jalan

b. /j/ pajung menjadi /y/ payung

c. /nj/ njanji menjadi /ny/ nyanyi

d. /sj/ isjarat menjadi /sy/ isyarat

e. /tj/ tjukup menjadi /c/ cukup

f. /ch/ achir menjdi /kh/ akhir

Ø Peresmian penggunaan huruh berikut yang sebelumnya belum resmi adalah :

a. pemakaian huruf /f/ dalam kata maaf, fakir

b. pemakaian huruf /v/ dalam kata universitas, valuta

c. pemakaian huruf /z/ dalam kata lezat, zeni

Ø Huruf yang hanya dipakai dalam ilmu eksakta, adalah sebagai berikut:

a. pemakaian huruf /q/ dalam rumus a:b = p:q

b. pemakaian huruf /x/ dalam istilah Sinar-X

Ø Penulisan di- sebagai awalan dan penulisan di sebagai kata depan dilakukan seperti berikut :

a. penulisan awalan di- diserangkaiakan dengan kata yang mengikutinya, seperti dimakan, dijumpai
b. penulisan kata depan di dipisahkan dengan kata yang mengikutinya, seperti di muka, di pojok, di
antara.

Dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan itu terdapat pembicaraan yang lengkap, yaitu:

1. pembicaraan tentang nama dan penulisan huruf

2. pembicaraan tentang pemakaian huruf

3. pembicaraan tentang penulisan kata

4. pembicaraan tentang penulisan unsur serapan

5. pembicaraan tentang pemakaian tanda baca.

Dengan lahirnya Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan itu kini kita dapat merasakan bahwa ejaan
bahasa kita sudah tidak perlu diubah lagi. Jika ada hal-hal yang perlu dimasukkan ke dalam ejaan yang
selama ini tidak diatur dalam ejaan tersebut, cukup ejaan itu direvisi dalam edisi berikutnya.

3.2 Ejaan yang tidak diresmikan

1. Ejaan Melindo

Pada akhir tahun 1950-an para penulis mulai pula merasakan kelemahan yang terdapat pada Ejaan
Republik itu. Ada kata-kata yang sangat mengganggu penulisan karena ada satu bunyi bahas yang
dilambangkan dengan dua huruf, seperti dj, tj, sj, ng, dan ch. Para pakar bahasa menginginkan satu
lamabang untuk satu bunyi. Gagasan tersebut dibawa ke dalam pertemuan dua Negara, yaitu
Indonensia dan Malaysia. Dari pertemuan itu, pada akhir tahun 1959 Sidang Perutusan Indonensia dan
Melayu (Slametmulyana dan Syeh Nasir bin Ismail, masing-masing berperanan sebagi ketua perutusan)
menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo (Melayu-
Indonesia).

Konsep bersama itu memperlihatkan bahwa satu bunyi bahasa dilambangkan dengan satu huruf. Salah
satu lambing itu adalah huruf j sebagai pengganti dj, huruf c sebagai pengganti huruf tj, huruf η sebagai
pengganti ng, dan huruf ή sebagai pengganti nj. Sebagai contoh :

sejajar sebagai pengganti sedjadjar

mencuci sebagai pengganti mentjutji

meηaηa sebagai pengganti dari menganga

berήaήi sebagai pengganti berjanji

Ejaan Melindo tidak pernah diresmikan. Di samping terdapat beberapa kesukaran teknis untuk
menuliskan beberapa huruf, politik yang terjadi pada kedua negara antara Indonesia-Malaysia tidak
memungkinkan untuk meresmikan ejaan tersebut. Perencanaan pertama yang dilakukan dalam ejaan
Melindo, yaitu penyamaan lambang ujaran antara kedua negara, tidak dapat diwujudkan. Perencanaan
kedua, yaitu pelambangan setiap bunyi ujaran untuk satu lambang, juga tidak dapat dilaksanakan.
Berbagai gagasan tersebut dapat dituangkan dalam Ejaan bahasa Indonensia yang disempurnakan yang
berlaku saat ini.

4. Ruang lingkup Ejaan dalam Bahasa Indonesia

Secara garis besar, ruang lingkup ejaan terdiri dari hal-hal berikut:

A. Pemakaian Huruf

Nama huruf bahasa Indonesia seperti yang kita kenal dengan huruf abjad dan ada juga penggabungan
untuk melambangkan diftong seperti: Au(harimau), atau penggabungan khusus, seperti: ng(lambang).
Ejaan Indonesia menggunakan ejaan fonemis dimana hanya ada satu bunyi utuk satu lambang, lain
dengan bahasa Inggris yang satu lambang memiliki beberapa bunyi.

Karena bahasa Indonesia menggunakan satu sistem ejaan, pada dasarnya lafal singkatan dan kata
mengikuti bunyi nama huruf secara konsisten, seperti: bus(dibaca:bus)

Yang harus diperhatikan dalam persukuan (pemenggalan kata), (1)menggunakan tanda hubung, (2)tidak
memenggal kata dengan garis bawah, (3)hindari penggalan satu huruf. Begitupun dengan nama orang,
hanya dibenarkan dengan memisahkan nama pertama dan nama kedua.

Penulisan nama diri ditulis sesuai dengan ejaan yang berlaku.

B. Penulisan Huruf

Huruf terdiri dari: huruf kecil, huruf kapital, dan huruf miring.

Huruf kapital digunakan sebagai:

-huruf pertama awal kalimat

-huruf pertama petikan langsung

-huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan

-huruf pertama gelar kehormatan atau keturunan yang diikuti nama orang

-huruf pertama nama jabatan atau pangkat yang diikuti nama orang.

-huruf pertama nama orang

-huruf pertama hubungan kekerabatan seperti: bapak, ibu, saudara yang dipakai sebagai kata ganti.

Huruf miring digunakan untuk:


-menulis nama buku, majalah yang dikutip dari karangan

-menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata

-menuliskan nama ilmiyah atau ungkapan asing.

C. Penulisan Kata

Penulisan kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan

Penulisan kata turunan:

-imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasar

-kalau gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya.

-kalau gabungan kata, awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata tersebut

-kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam unsur kombinasi:

Jika bentuk terikat diikuti kata berhuruf awal kapital, maka antara keduanya diberi tanda hubung.

Jika jika kata maha diikuti kata esa dan selainkata dasar sebagai unsur gabungan, maka ditulis terpisah.

Bentuk kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan kata hubung.

Penulisan gabungan kata:

-kata majemuk, istilah khusus, bagian-bagiannya ditulis terpisah.

-istilah khusus yang mungkin akan menimbulkan salah baca diberi tanda hubung.

-kata yang dianggap sudah satu ditulis serangkai.

Penulisan kata ganti ku, mu, kau, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Kata si dan sang ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.

Penulisan partikel:

-partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

-partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah.

Penulisan singkatan dan Akronim:

-singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik.

-singkatan nama resmi lembaga dan nama dokumen resmi , huruf awal ditulis dengan huruf kapital dan
tidak diikuti dengan tanda titik, misalnya: BPK, PT, KTP, SLTP.
-singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu titik, misalnya:dkk.

-singkatan lambang kimia, singkatan satuan ukuran, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.

- akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan hruruf
kapital.

-akronim yang berupa gabungan kata atau huruf dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital,
misalnya: Angkatan Bersenjata RI (Akabri).

-akronim yang bukan nama diri berupa gabungan kata atau huruf dan suku kata dari deret kata
seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.

Penulisan angka lambang bilangan:

-Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor.

-angka digunakan untuk menyatakan : panjang, berat, dan isi, satuan waktu, mata uang, nomor jalan.

-penulisan lambang bilangan, misalnya: 3/8(tiga perdelapan)

-penulisan kata bilangan tingkat

-penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran –an ditulis dengan angka atau dengan ejaan.

-Angka yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya mudah dibaca, kecuali
dalam dokumen resmi.

-bilangan tidak perlu ditulis angka dan huruf sekaligus kecuali pada dokumen resmi.

-bilangan yang dilambangkan dengan kata dan huruf, penulisannya harus tepat.

D. Penulisan Unsur Serapan

Bahsa arab sebenarnya sudah banyak yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dan relatif konsisten.
Untuk menyerap bahasa arab, kita harus memperhatikan:

-unsur mad (panjang) ditiadakan.

-konsonan yang tidak ada dalam bahasa indonesia sebaiknya diadaptasi dengan fonem yang berdekatan
dengan fonem bahasa indonesia baik lafal maupun ejaannya, seperti: rizq(rezeki).

Jika tidak, maka tulislah sesuai lafal sebenarnya dengan huruf miring.

E. Pemakaian Tanda Baca

Orang sering mengabaikan tanda baca yang sebenarnya sangat membantu orang dalam memahami
bacaan.

1. Tanda titik (.)


2. Tanda koma (,)

3. Tanda titik koma (; )

4. Tanda titik dua (: )

5. Tanda hubung (-)

6. Tanda tanya (?)

7. Tanda seru (!)

8. Tanda kurung ((…))

9. Tanda garis miring ( / )

10. Tanda petik ganda ("“…” ")

11. Tanda pisah (--)

12. Tanda elipsis (...…)

13. Tanda kurung siku ([ ])

14. Tanda petik tunggal ( ' '‘…)

15. Tanda penyingkat ( ‘' )

Berikut produk yang disajikan untuk melengkapi pemahaman tentang Ejaan :

Bandingkanlah kedua paragraf berikut ini

Kejahatan merupakan suatu peristiwa penyelewengan terhadap norma norma atau perilaku teratur
yang menyebabkan terganggunya ketertiban dan ketentraman kehidupan manusia perilaku yang
dikualifikasikan sebagai kejahatan biasanya dilakukan oleh sebagian besar warga masyarakat atau
penguasa yang menjadi wakil wakil masyarakat seharusnya ada sesuatu keserasian pendapat antara
kedua unsur tersebut walaupun tidak mustahil terjadi perbedaan perbedaan perbedaan tersebut
mungkin timbul kareana kedua unsure tadi tidak sepakat mengenai kepentingan kepentingan pokok
yang harus dilindungi

Dapatkah anda memahami tulisan tersebut diatas?Mungkin dapat tetapi agak sulit. Cobalah membaca
kembali tulisan dibawah ini !

Kejahatan merupakan suatu peristiwa penyelewengan terhadap norma-norma atau perilaku teratur
yang menyebabkan terganggunya ketertiban dan ketentraman kehidupan manusia. Perilaku yang
dikualifikasikan sebagai kejahatan biasanya dilakukan oleh sebagian besar warga masyarakat atau
penguasa yang menjadi wakil-wakil masyarakat. Seharusnya ada sesuatu keserasian pendapat antara
kedua unsur tersebut walaupun tidak mustahil terjadi perbedaan. Perbedaan-perbedaan tersebut
mungkin timbul kareana kedua unsur tadi tidak sepakat mengenai kepentingan-kepentingan pokok yang
harus dilindungi.

Kita dapat melihat bahwa tulisan yang sudah diberi tanda baca serta diperbaiki ejaannya jauh lebih
mudah dan juga lebih cepat untuk dipahami.Itulah mengapa, kemampuan dalam menerapkan ejaan dan
tanda baca sangat dituntut dalam tulis menulis.

Contoh EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

BUNUH DIRI DIKALANGAN REMAJA

Dari waktu ke waktu jumlah kasus bunuh diri terus bertambah. Tidak hanya dikalangan orang dewasa
tetapi juga terjadi pada remaja bahkan anak-anak. Sebenarnya tidak seorangpun yang menginginkan
seperti ini tetapi keinginan manusia sering kali diarahkan oleh banyak faktor yang terjadi diluar kendali
kita sendiri sampai akhirnya seseorang tiba pada keyakinan bahwa bunuh diri justru adalah jalan terbaik
untuk menyelesaikan masalahnya. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan bagaimana menghindarinya.

Dalam paragraf di atas ada beberapa kesalahan penerapan EYD, yaitu penulisan kata dikalangan,
seorangpun, dan diluar seharusnya dipisahkan, penulisan kata sering kali seharusnya digabungkan, dan
sebelum kata tetapi seharusnya diberi tanda baca koma.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata,
dan tanda baca sebagai sarananya.

EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur
penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan
huruf miring, serta penulisan unsur serapan.
Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia

a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa

b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta

c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia

Perkembangan ejaan di Indonesia telah mengalami beberapa pergantian, mulai dari ejaan Van
Ophuijsen, ejaan Soewandi (republik), dan ejaan yang disempurnakan. Bahkan terdapat ejaan yang
dirundingkan bersama antara Indonesia dan Malaysia, yakni ejaan Melindo.Namun, karena faktor-faktor
tertentu ejaan tersebut tidak dapat diresmikan.

Secara garis besar, ruang lingkup ejaan terdiri dari

Pemakaian Huruf

Penulisan Huruf

Penulisan Kata

Penulisan Unsur Serapan

Pemakaian Tanda Baca

2. Saran

Sudah menjadi kewajiban kita sebagai kaum pelajar untuk selalu mengingatkan kepada masyarakat guna
dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.Karena bagaimanapun bahasa
memiliki peran penting dalam proses pembangunan karakter masyarakat dalam bangsa ini.Dengan
mempelajari ejaan yang disempurnakan maka proses pembelajaran, pemahaman, dan penulisan bahasa
Indonesia akan menjadi lebih mudah. Untuk itu pelajarilah ejaan yang disempurnakan dengan sungguh
agar dapat dimengerti.

DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Non Jurusan. Cetakan ke-16,
revisi (3). Jakarta : Diksi Insan Mulia

http://www.ikhsanudin.co.cc/2009/05/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia
http://ibnuhasansibuan.wordpress.com/2011/03/06sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia

Waridah, Ernawati. 2008. EYD & Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta. :KawanPustaka

Hs, Widiono. 2005. Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Di Peruruan Tinggi).
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.

http://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Yang_Disempurnakan

Depdikbud. 2008. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Hi-Fest
Publishing.

Tim Pusat Bahasa. 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai
Pustaka.

By Unknown | |

5 komentar:

Fitri Aja mengatakan...

Terimakasih.. tulisannya sangat bermanfaat..

My blog

14 Januari 2018 17.05

mikir akherat mengatakan...

Ijin copy bagian kesimpulan

4 April 2018 19.50

wahyu setiawan mengatakan...

Ijin copy bagian latar belakang dan saran

16 Oktober 2018 20.39

Unknown mengatakan...

Ijin copy :)

19 Januari 2019 03.59


Unknown mengatakan...

ijin copy bagian kesimpulan dan beberapa hal penting, atau mungkin lebih banyak lagi, terima kasih

14 Maret 2019 00.51

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Search

Blogger templates

Popular Posts

MAKALAH EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA

MAKALAH EJAAN Makalah di ajukan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia Dosen
pembimbing : Machnunah Ani Zulfah S...

PENGERTIAN FILE SHARING

FILE SHARING Sharing adalah salah satu fasilitas dalam jaringan yang sangat membantu dalam
pengoperasian jaringan. Kita dapat me...

Lirik lagu Mars_Unwaha.pdf - 321 KB

lirik lagu Mars_Unwaha.pdf - 321 KB

MAKALAH ICT

TUGAS ICT Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah ICT oleh : SITI NUR IFFAH Prodi : Pendidikan
Bahasa Arab Fak : Aga...

MAKALAH STUDY HADIST

MAKALAH STUDY HADITS PENGERTIAN HADITS DHOIF DAN PEMBAGIAN HADITS DHOIF SEBAB
PUTUSNYA SANAD Dosen pembimbing : Drs. H. Mu...

Download 2015 Mama Part1 151202

Silahkan download disini buat yang belum nonton acara penghargaan musik,, link : Download 2015
Mama Part1 151202 HDTV H264 540p

Mars UNWAHA mp3.3ga - 2 MB


Share Mars UNWAHA mp3.3ga - 2 MB

Cuplikan Video UKM UNWAHA JOMBANG

UNWAHA memiliki bermacam-macam unit kegiatan untuk mahasiswa, yang masing-masing memiliki
moment-moment tertentu untuk mengembangkan p...

CARA MEMBUAT FILTER EMAIL DI GMAIL

CARA MEMBUAT FILTER DI GMAIL Disini saya akan menjelaskan cara mudah membuat filter email.
Filter ini digunakan untuk menyimpan ema...

Blogger news

Blogroll

Archives

▼ 2015 (9)

► Desember (1)

► Mei (2)

▼ April (3)

MAKALAH STUDY HADIST

MAKALAH ICT

MAKALAH EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA

► Maret (3)

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Copyright © 2011 Penjaga Cahaya Ilmu | Template by New Blogger Template

Anda mungkin juga menyukai