Pada tahun 2019 dalam buku Konsep Dasar Bahasa Indonesia Karya Yunus
Abidin, ejaan adalah aturan yang menandakan bunyi bahsa menjadi bentuk huruf,
kata, serta kalimat. Ejaan bisa diartikan menjadi kumpulan peraturan dalam
penulisan, huruf, kata, serta penggunaan tanda baca. Dikutip dari buku esai
Penerapan ejaan Bahasa Indonesia tahun (2020) karya Widya Fitriantiwi, Ejaan
ialah kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa agar keteraturan dan
keseragaman dalam penulisan bahasa bisa tercapai.
1. Pemakaian Huruf
1) Satu huruf abjad
abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri dari
huruf berikut a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
2) huruf vokal
huruf vokal adalah huruf yang Yang menjadi bunyi vokal
dalam bahasa Indonesia terdiri dari huruf a i u e o
3) huruf konsonan
yaitu huruf yang yang menjadi konsonan dalam bahasa
Indonesia terdiri dari huruf huruf b, c ,d, e, f, h, j, k, l, m ,n ,p, q,
r, s, t, u, v, w, x, y ,dan Z.
4) huruf diftong
di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang menjadi tanda
dengan A atau dan oi misalnya pandai saudara dan amboi .
6) pemenggalan kata
pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut:
1) Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan pemenggalan
itu dilakukan diantara kedua huruf vokalnya misalnya ma-
in,sa-at
2) Jika ditengah huruf konsonan, termasuk gabungan huruf
konsonan di antara buah huruf vokal pemenggalan
dilakukan sebelum huruf konsonan yaitu misalnya ba-pak,
ba-rang
3) jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan,
pemenggalan dilakukan antara kedua huruf konsonan itu.
gabungan huruf konsonan tidak pernah dipisahkan.
misalnya Man-di ,som-bong
4) jika di tengah kata ada 3 buah huruf konsonan atau lebih,
pemenggalan dilakukan antara huruf konsonan yang
pertama dan huruf konsonan yang keduanya. misalnya in-
stru -men. ul-tra.
7) Huruf kapital
a) Huruf kapitalatau huruf besar digunakan sebagai huruf
awalan kata pada awal kalimat dan petikan langsung.
Contoh: Dia sudah belajar
b) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam kata
dan ungkapan yang berkaitan dengan agama, kitab suci,
termasuk juga kata ganti untuk Tuhan.
Contohnya: Islam, Qur’an
c) Huruf kapital digunakan untuk huruf awal nama
kehormatan, keturunan, dan gelar, jabatan, lembaga yang
diikuti dengan nama seseorang atau nama tempat yang
digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.
Contoh: Wali Kota Pekanbaru
d) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama orang.
Contoh: Anida Silma Wildeni
Huruf kapital Tidak
digunakan sebagai huruf pertama seperti dalam de, van,
dan der (dalam bahasa Belanda), von (dalam bahasa
Jerman), atau da (dalam nama Portugis
Contoh: Vasco da Gama Atas nama orang tertentu, huruf
kapital Tidak digunakan untuk menulis huruf pertama dari
kata bin atau binti.
e) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,
suku bangsa, dan bahasa
Contoh: Indonesia
f) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dari nama
tahun, bulan, hari, dan hari libur.
Contoh: bulan Maulid
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur
nama peristiwa sejarah.
Contoh: Perang Dunia 1
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa
sejarah yang tidak digunakansebagai nama.
Contoh: Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya
perang dunia.
a.sebuah Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
elemen nama diri geografis.
Contoh: Jawa Barat
b. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dari
unsur nama geografis diikuti dengan nama diri
geografis
Contoh: Bukit Barisan
c. Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama dari
nama pribadi atau nama geografis jika kata yang
mendahuluinya menggambarkan kekhususan budaya.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf awal dari setiap
unsur reformasi sempurna yang terdapat pada nama
lembaga resmi, lembaga tata negara, badan, surat dinas,
dan judul karangan. Contoh: PBBContoh: tari Melayu
g) Huruf kapital digunakan sebagai huruf awal dari semua
unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga
ketatanegaraan, instansi, dan nama surat dinas, kecuali kata
tugas, seperti dan, oleh, atau dan untuk.
Contoh: Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak.
h) Huruf kapital digunakan sebagai huruf awal dari setiap
unsur reformasi sempurna yang terdapat pada nama lembaga
resmi, lembaga tata negara, badan, surat dinas, dan judul
karangan.
Contoh: PBB
i) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dari semua
kata (termasuk semua elemen pengulangan sempurna) dalam
judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah. Kecuali, kata
tugas seperti in, to, from, and, which, dan for which tidak
berada pada posisi awal.
Contoh: Membaca majalah Bahasa dan Sastra.
j) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dari
singkatan gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan
nama pribadi.
Contoh: Dr,Doktor
k) a.sebuah Huruf kapital digunakan sebagai huruf awal kata
yang menunjukkan hubungan kekerabatan, seperti ayah,
ibu, saudara laki-laki, saudara laki-laki, saudara perempuan,
dan paman, yang digunakan dalam menyapa atau merujuk.
Contoh:
Saudari itu bertanya, "Ada apa, Bu?"
Besok Paman akan datang.
b. Huruf kapital Tidak
digunakan sebagai huruf pertama dari kata yang
menunjukkan kekerabatan yang tidak digunakan dalam
referensi atau salam.
Contoh: Kita harus menghormati ayah dan ibu.
l) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dari kata
Anda yang digunakan dalam salam.
Contoh: Tahukah Anda?
8) Huruf Miring
a) Cetak miring digunakan untuk menulis nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip secara tertulis.
Contoh: Majalah Bahasa dan Sastra yang diterbitkan oleh
Pusat Bahasa. miring, tetapi diapit oleh tanda petik
b) Cetak miring digunakan untuk menekankan atau
menentukan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok
kata.
Contoh: Bab ini Tidak membahas penggunaan huruf
kapital
c) Cetak miring digunakan untuk menulis kata atau
ungkapan yang bukan bahasa Indonesia.
Contoh: Nama ilmiah buah manggis adalah Carcinia
mangostana.
d) ungkapan asing yang diserap ke dalam bahasa
Indonesia ditulis sebagai kata bahasa Indonesia.
Contoh: Negara tersebut telah mengalami empat kali
cout d'etat.
9) Huruf Tebal
a) Huruf tebal pada cetakan digunakan untuk menulis
judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel,
daftar simbol, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
Contoh :
judul :HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab :BAB I PENDAHULUAN
b) Huruf tebal dalam cetakan kamus digunakan untuk
menulis entri dan sublemma dan untuk menulis simbol
angka yang mewakili polisemi
Contoh: tidak cocok
2. Penulisan Kata
A. Kata Dasar
Kata-kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
contoh: Bukunya sangat menarik.
B. Kata Turunan
1. > suatu (awalan, sisipan, sufiks) ditulis secara seri dengan bentuk
dasarnya.
Contoh: jalan-jalan, dipermainkan, gemetar, wasiat, melukis
C. Bentuk Ulang
1. Reformasi ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara
elemen-elemennya.
Contoh: Anak-anak
Catatan:
1) Bentuk gabungan kata yang diulang ditulis menggunakan tanda
hubung
Contoh: Bermain-main
2) Bentuk gabungan kata yang diulang unsur keduanya adjektiva
ditulis unsur pertama dan keduanya asalkan maknanya bereda
Contoh: Surat kabar > Surat-surat kabar
3) Awalan dan akhiran ditulis secara seri dengan bentuk berulang.
Contoh: Kekanak-kanakan.
Catatan:
Angka 2 dapat digunakan dalam penulisan ulang untuk tujuan
khusus, seperti membuat catatan untuk rapat atau kuliah.
Contoh: Pemerintah sedang menyiapkan draft hukum undang2
baru.
D. Gabunga Kata
1. gabungan unsur kata yang biasa disebut kata majemuk ditulis secara
terpisah.
Contoh: duta besar
2. Kombinasi kata yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dapat
ditulis dengan menambahkan tanda hubung antar unsur untuk
mempertegas hubungan unsur yang bersangkutan.
Contoh: anak- istri
3. Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai.
Contoh: Adakalanya
E.Suku kata
1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut:
A. Jika di tengah kata terdapat vokal berurutan, pemenggalan
dilakukan di antara kedua vokal tersebut.
Contoh: Bu-ahMa-in
B. Diftong ai, au, dan oi tidak terputus.
Contoh: Pan-dai, au-la, sau-da-ra, am-boic.
C. Jika di tengah kata dasar terdapat konsonan (termasuk
gabungan konsonan) di antara dua vokal, pemenggalan
dilakukan sebelum konsonan.
Contoh: Tuan, lawan.
D. Jika di tengah kata dasar terdapat dua konsonan berurutan,
pemenggalan kepala dilakukan di antara dua konsonan tersebut.
Contoh: April, cap-lok,
E. Jika di tengah kata dasar terdapat tiga konsonan atau lebih yang
masing-masing mewakili satu bunyi, maka pemisahan
dilakukan antara konsonan pertama dan konsonan kedua.
Contoh: ul-tra ,in-fra
Catatan:
1) kombinasi konsonan yang melambangkan satu suara tidak
terputus.
Contoh: Bang-krut, bang-sa
2) kata pemenggalan kepala jangan menyebabkan munculnya satu
huruf (vokal) di awal atau akhir baris.
Contoh: Itu -.> i-tu
2. Pemenggalan kata dengan awalan, akhiran, atau partikel dilakukan
di antara bentuk dasar dan imbuhan atau partikel.
contoh: Ber-Jalan,meno-long.
Catatan:
1) Fragmentasi kata berimbuhan yang bentuk dasarnya
mengalami perubahan dilakukan seperti pada kata dasar.
Contoh: Me-nu-tup, me-ma-kai, me-nya-pu, paint-paint, pe-no-
long, pe-mi -kir, composing, chanting, mengetik.
2) suffix sayatidak dipisahkan dalam penggantian baris.
3) pemenggalan kata yang mengandung sisipan dilakukan seperti
pada kata dasar.
Contoh: Ge-lem-bung, ge-mu-ruh
4) Pemenggalan Tidak dilakukan pada suku kata yang terdiri dari
satu vokal
Contoh: Beberapa pendapat tentang masalah saya sudah
terkirim....
3. Jika sebuah kata terdiri dari dua atau lebih elemen dan salah satu
elemen dapat digabungkan dengan elemen lain, pemenggalan
dilakukan di antara elemen tersebut. Setiap elemen gabungan
dipotong seperti pada kata dasar.
Contoh: Biografi bi-o-gra-fi
4. Nama badan hukum, atau nama pribadi lain yang terdiri dari dua
unsur atau lebih, dipotong di akhir garis antar unsur (tanpa tanda
hubung). Unsur nama yang berupa singkatan tidak dipisahkan.
Tanda baca adalah simbol dalam bahasa Indonesia yang memiliki banyak bentuk.
selain tersedia dalam berbagai bentuk fungsi tanda baca juga berbeda-beda. dalam
membuat sebuah karya tulis seperti laporan, nove,l tanda baca adalah pelengkap
yang harus digunaka. tanda baca yang dapat mempermudah pembaca dalam
memaknai karya tulis yang dibuat tersebut. tanda baca tidak memiliki keterikatan
dengan suara atau Venom dan frasa. peranan tanda baca dapat menunjukkan
struktur tulisan intonasi dan jeda waktu dibacakan.
Berikut adalah contoh penggunaan beberapa tanda baca yang umum terdapat
dalam berbagai karya tulis :
6) Tanda seru
Tanda seru digunakan untuk mengakhiri suatu ungkapan atau
pernyataan berupa seruan atau perintah. Seruan perintah dapat
mewakili kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh: Betapa indahnya pantai di Lombok
Jangan membuang sampah di sepanjang sungai!
7) Tanda kutip
Berikut ini adalah penggunaan tanda kutip yang benar.
Adopsi adalah penyerapan kosa kata asing ke dalam bahasa Indonesia tanpa
mengubah ejaan, pelafalan, dan penulisan.
Contoh kata serapan adopsi adalah sebagai berikut:
Adaptasi adalah proses penyerapan kosa kata asing ke dalam bahasa Indonesia
dengan perubahan sesuai kaidah bahasa Indonesia. Perubahan tersebut dapat
berupa perubahan ejaan, pelafalan, ataupun penulisannya.
Terjemahan adalah proses penyerapan kosa kata asing dengan cara mengambil
konsep dasar dari bahasa aslinya lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Jenis kata serapan ini disebut juga kata serapan pungutan. Contoh kata serapan
terjemahan atau pungutan adalah sebagai berikut:
Penyerapan kosa kata dengan cara kreasi mirip dengan cara terjemahan.
Perbedaan keduanya adalah kata serapan yang dihasilkan dari cara kreasi tidak
dituntut untuk sama bentuknya dengan kata asalnya. Misalnya jika kata asalnya
berjumlah satu kata, kata serapannya bisa jadi berjumlah dua kata. Contoh kata
serapan kreasi adalah sebagai berikut: