PENGERTIAN EJAAN
• Ejaan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana ucapan seseorang ditulis
dengan peranatara lambang-lambang atau gambar-gambar bunyi.
• Menurut KBBI ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-
bunyi (kata, kalimat, dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta
penggunaan tanda baca.
• Aleka dan Acmad mendefenisikan ejaan adalah keseluruhan peraturan
melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan penggabungan kata,
penulisan kata, hruf, dan tanda baca.
• Menurut Ermanto dan Emidar ejaan merupakan seperangkat aturan yang
dibuat untuk dipedomi dalam memindahkan bahasa lisan suatu masyarakat
menjadi bahasa tulis.
SEJARAH PERKEMBANGAN
E J A1. A ENJ A A N VA N O P H U Y S E N ( 1 9 0 1 )
van ophuysen adalah orang belanda yang
memiliki banyak pengetahuan tentang bahasa
melayu. ia berhasil menciptakan sebuah ejaan
dalam huruf latin untuk menuliskan bahasa
melayu. penyusunan itu dimulai sejak tahun 1896.
2. EJAAN REPUBLIK ( E J A A N S U WA N D I ) ( 1 9 4 7 )
Dalam kongres bahasa indonesia I di solo yang
diselenggarakan pada tanggal 25 samapai dengan 28
juni 1938 timbul gagasan untuk menyempurnakan dan
mengadakan perubahan terhadap ejaan van ophuysen.
3. EJAAN BARU BAHASA INDONESIA (EJAAN
P R I J O N O K AT O P P O ) ( 1 9 5 6 )
gagasan pembaharauan ini dilaksanakan oleh dua
orang ketua panitia. oleh karena itu hasilnya
dinamai dengan ejaan prijono dan katoppo.
sebagai hasil usaha panitia ini telah diperoleh
beberapa kemajuan dalam pembaharuan ejaan
bahasa indonesia.
4. EJAAN MELINDO
Ejaan ini merupakan hasil kerja sama antara
panitia pelaksana kerja sama bahasa melayu –
bahasa indonesia (malaysia-indoensia) yang
diselenggarakan pada tanggal 4 desember sampai
dengan 7 desember 1959. keputusan ini
diprakarsai oleh slamet mulyana dan syed nasir
bin ismail.
5. EJAAN BARU BAHASA INDOENSIA (1966)
pada tanggal 7 mei 1966, dibentuk sebuah panitia
yang bertugas untuk menyusun ejaan baru yang
dapat memenuhi selera perkembangan sosial
budaya masyarakat bahasa indonesia.
6.E J A A N B A H A S A I N D O N E S I A YA N G
DISEMPURNAKAN (1972)
pemakaian ejaan ini diresmikan oleh presiden
republik indonesia pada tanggal 16 agustus 1972.
Huruf miring
a. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat
kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah
atau bahasa asing.
Huruf Tebal
d. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.
e. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul
buku, bab, atau subbab.
• Penulisan kata
a. Kata Berimbuhan
b. Bentuk Ulang
c. Gabungan Kata
d. Pemenggalan Kata
e. Kata Depan
f. Partikel
g. Singkatan dan Akronim
h. Angka dan Bilangan