TATA EJAAN
Pada hakikatnya ejaan itu adalah konvensi grafis, perjanjian di antara anggota
masyarakat pemakai suatu bahasa untuk menuliskan bahasanya. Bunyi bahasa yang
seharusnya diucapkan, diganti dengan lambang-lambang huruf dan tanda-tanda lain. Bahasa
Indonesia, dan banyak bahasa lain di dunia, menggunakan abjad Latin untuk menuliskan
bahasanya. Walaupun abjad yang digunakan sama, karena sistem bunyi bahasa-bahasa itu
tidak sama dan penggunaan huruf-huruf itu bersifat arbitrer, sistem ejaannya pun menjadi
tidak sama. Misalnya bahasa Indonesia menggunakan huruf [u] untuk melambangkan bunyi
[u] saja, tetapi bahasa Inggris menggunakan huruf [u] untuk melambangkan beberapa bunyi
(21) put
(22) but
(23) hurt
Huruf [u] di sini dipakai untuk melambangkan bunyi [u] seperti terdapat pada
Huruf (u) di sini dipakai untuk melambangkan bunyi /a/ seperti terdapat pada
Huruf (u) disini dipakai untuk melambangkan bunyi /e/ seperti terdapat pada
Untuk melambangkan bunyi [i], bahasa Indonesia menggunakan huruf (i) di mana
dan kapan saja. Dalam bahasa Inggris, lambang bunyi fil digunakan pelbagai huruf juga
(24) huruf i
(25) huruf y
(26) huruf e
(27) huruf ee
(28) huruf ea
bunyi /u/, sedangkan bahasa Inggris menggunakannya untuk melambangkan beberapa bunyi
yang berbeda; dan mengapa bahasa Indonesia hanya melambangkan bunyi /i/ dengan huruf
huruf atau
gabungan huruf. Hal itu menjadi tanda bahwa ejaan adalah kesepakatan bersama di antara
pemakai suatu bahasa untuk menuliskan bahasa mereka. Jelaslah bahwa ejaan hanyalah
berikut:
Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen
yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim
menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal
dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901.
Ciri-ciri dari ejaan ini yaitu:
a) Huruf i untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus
disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulai dengan ramai. Juga digunakan
b)
d) Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata
2) Ejaan Republik
Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya.
Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:
a) Huruf oe diganti dengan u, misalnya pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
b) Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
c) Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-
an.
d) Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mendampinginya.
Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik
Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden
Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972.
Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia,
semakin dibakukan.
Perubahan:
Indonesia
(pra-1972)
Tj
Dj
Ch
Malaysia
(pra-1972)
Ch
Kh
Ny
Sh
oe*
Nj
Sj
Sejak 1972
Kh
Ny
Sy
Pemakian huruf dalam bahasa Indonesia diatur dalam beberapa bagian, sebagai berikut.
Huruf Abjad
A.
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut.
¡Misalnya:
C. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf
huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z
Keterangan:
j
k
- Eca
Huruf
Konsonan
Posisi Awal
bahasa
cakap
dua
fakir
guna
hari
jalan
kami
lekas
maka
nama
pasang
Quran
raih
sampai
tali
varia
wanita
sebut
kaca
ada
kafan
tiga
saham
manja
paksa
rakyat*
alas
kami
tanah
xerox
yakin
zeni
apa
status quo
bara
asli
mata
lava
hawa
payung
lazim
Posisi Akhir
adab
Abad
maaf
gudeg
tuah
mikraj
politik
bapak*
aka/
diam
daun
siap
Taufiq
putar
tangkas
rapat
sinar-x
juz
** Huruf q dan x khusus dipakai untuk nama diri (seperti Taufiq dan Xerox)
D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.
Contoh Pemakaian dalam Kata
ai
au
oi
Catatan:
Huruf
Diftong
Gabungan
Huruf
Konsonan
kh
ng
ny
sy
Posisi Awal
ain
aula
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing masing melambangkan satu
bunyi konsonan.
Posisi Tengah
malaikat
saudara
boikot
Posisi Awal
khusus
ngilu
nyata
syarat
Posisi Akhir
pandai
harimau
amboi
Posisi Tengah
akhir
bangun
banyak
isyarat
Posisi Akhir
tarikh
senang
arasy
Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain ditulis sesuai dengan Ejaan
F. Huruf Kapital
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
Apa maksudnya?
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan
dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:
Alkitab
Quran
Weda
Katolik
Islam
Hindu
Allah
Yang Mahakuasa
4. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
Misalnya:
Mahaputra Agung
Sultan Hasanuddin
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
Romo Yosep
Nabi Musa
5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama
orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama
orang tertentu.
Misalnya:
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang
Misalnya:
Kebudayaan.
merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu.
Misalnya:
Misalnya:
Soekarno
Chairil Anwar
Eltari
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der
(dalam nama Belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal).
Misalnya:
J.J de Hollander
Misalnya:
(2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf
Vasco da Gama
pascal second
Misalnya:
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan
Misalnya:
Pas
Newton
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai
mesin diesel
10 volt
5 ampere
7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Eskimo
suku Flores
bahasa Indonesia
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang
keinggris-inggrisan
kebarat-baratan
8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Misalnya:
tarikh Masehi
bulan Oktober
hari Lebaran
tahun Hijriah
bulan Desember
hari Natal
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Perang Dunia II
Perang Kemerdekaan