Anda di halaman 1dari 8

RUANG LINGKUP EJAAN UMUM BAHASA INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Bahasa Indonesia Semester 1

Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Elsa Rachma Tiana ( 2282190024 )
2. Hera Yulianti ( 2282190014 )
3. Ida Paridah ( 2282190045 )

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Tatu Hilaliyah, M. Pd

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
RUANG LINGKUP EJAAN BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua puluhan. Namun dari
segi ejaan, bahasa Indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri. Ejaan secara khusus
merupakan suatu pelambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa huruf demi huruf
maupun huruf yang telah disusun menjadi kata, kelompokk kata atau kalimat. Ejaan secara
umum, berarti keseluruhan ketententuan yang mengatur pelambangan bunyi bahasa, termasuk
pemisahan dan penggabungannya yang dilengkapi pula dengan penggunaan tanda baca.

Fungsi ejaan antara lain :

1. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa


2. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan
3. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia
4. Untuk membantu pemahaman pembaca dalam mencerna informasi yang disampaikan
secara tertulis.

Perkembangan ejaan bahasa Indonesia

1. Ejaan Van Ophuyen


Ditetapkan pada tahun 1901 dan terbit buku kitab Logat Melajoe. Disusun oleh Engku
Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Hal-hal yang
menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen yaitu:
a. Huruv y ditulis dengan j contohnya ; Sayang : Sajang
b. Huruf u ditulis dengan oe contohnya ; Umum : Oemoem
c. Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas contohnya ;
Rakyat : Ra’yat
d. Huruf j ditulis dengan dj contohnya ; Jakarta : Djakarta ( Jakarta), Djiwa ( jiwa ),
e. Huruf c ditulis dengan tj contohnya ; Pacae : Patjar
f. Gabungan konsonan kh ditulis dengan ch contohnya ; Khawatir : Chawatir
Contoh ejaan Van Ophuijsen:

》dj = j ,Contoh: Djakarta (Jakarta), djiwa (jiwa), djembatan (jembatan), mandja (manja)

》j = y, Contoh: Jogjakarta (Yogyakarta), pepaja (pepaya), jang (jang), daja (daya).

》tj = c, Contoh: Tjinta (cinta), Tjina (Cina), pantjasila (pancasila), artja (arca).

》oe = u, Contoh: Tjepoe (Cepu), goeroe (guru), Soekarno (Sukarno), boekoe (buku).

》nj = ny, Contoh: Njonja (nyonya), njamoek (nyamuk), semoeanja (semuanya), tanja

(tanya).

》sj = sy, Contoh: Moesjawarah (musyawarah), sjarat (syarat), sjair (syair), Sjamsoedin

(Syamsudin).

》ch = kh, Contoh: Achir (akhir), chalayak (khalayak), Chairil (Khairil), chasiat (khasiat).

2. Ejaan Republika ( Ejaan Soewandi)


Ejaan soewandi merupakan ejaan yang disusun oleh Mr. soewandi. Penyusunan ejaan
dimaksudkan untuk menyempurnakan ejaan yang berlaku sebelumnya yaitu Ejaan Van
Opuysen dan menyederhanakan sistem ejaan bahasa Indonesia. Ejaan Republik
ditetapkan berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 264/Bhg.A, pada tanggal 19 Maret 1947. Adapun perbedaan
antara Ejaan Van Opuysen dengan Ejaan Republik adalah sebagai berikut :
a. Huruf oe dalam ejaan Van Opuysen diganti dengan huruf u dalam Ejaan Republik.
Contohnya Oemoem = umum
b. Bunyi hamzah (‘) dalam Ejaan Van Opuysen diganti dengan k dalam ejaan republic.
Contohnya Ra’yat = Rakyat
c. Kata ulang boleh ditandai dengan angka dua dalam Ejaan Republik. Contohnya
Unsur2
d. Huruf e taling dan pepet dalam Ejaan Republik tidak dibedakan
e. Tanda trema (“) dalam Ejaan Van Opuysen dihilangkan dalam Ejaan Republik.
Contoh ejaan
1.Huruf oe diganti dengan u.
Contohnya dalam ejaan Van Ophuysen penulisannya ‘satoe’, dalam ejaan Republik
menjadi ‘satu’.
2.Huruf Hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan huruf K.
Contohnya: maklum, pak, tak, rakjat.
3.Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2
Contohnya: kupu2, main2.
4. Awalan di dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mendampinginya. Kata depan ‘di’ pada contoh dirumah, disawah, tidak dibedakan
dengan imbuhan ‘di-‘ pada dibeli, dimakan.

3. Ejaan Pembaharuan
Ejaan Pembaruan merupakan suatu yang direncanakan untuk memperbaharui Ejaan
Republik. Di bentuk tanggal 19 juli 1956. Konsep Ejaan pembaharuan dikenal dengan
ejaan Prijono-Katoppo. Profesor Prijono di angkat menjadi Menteri Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan sehingga tidak sempat lagi melanjutkan tugasnya sebagai
ketua panitia. Kepanitiaan dilanjutkan oleh E.Katoppo.
Konsep Ejaan Pembaharuan yang menarik ialah di sederhanakannya huruf-huruf yang
berupa gabungan konsonan dengan huruf huruf tunggal;
1. Gabungan konsonan dj di ubah menjadi j
2. Gabungan konsonan tj di ubah menjadi ts
3. Gabungan konsonan ng di ubah menjadi ŋ
4. Gabungan konsonan nj di ubah menjadi ñ
5. Gabungan konsonan sj di ubah menjadi š
6. vokal ai, au dan oi(di sebut diftong) di tulis
berdasarkan pelafalannya yaitu ay, aw, dan oy.
Serta huruf j, seperti pada kata jang diubah menjadi y sesuai dengan ejaan Bahasa
Indonesia.

Misal : santai → santai


Harimau → harimau
Amboi → amboy

4. Ejaan Melindo
Melindo ialah akronim dari Melayu-Indonesia. Ejaan Melindo merupakan ejaan yang di
susun atas kerja sama antara pihak Indonesia Slamet Muljana dan pihak Persekutuan
Tanah Melayu (malaysia) di pimpin oleh Syed Nasir bin Ismail. Tergabung dalam Panitia
Kerja Sama Bahasa Melayu-Bahasa Indonesia. Tahun 1959 berhasil merumuskan ejaan
yaitu Ejaan Melindo. Awalnya Ejaan Melindo di maksudkan untuk menyeragamkan
ejaan yang di gunakan di kedua negara tersebut (Malaisia dan Indonesia). Terjadi
ketegangan politik antara Indonesia dan malaysia, Ejaan itupun akhirnya gagal
diresmikan. Akibatnya pemberlakuaan ejaan itu tidak pernah di umumkan.

Sebagai contoh :
sejajar sebagai pengganti sedjadjar
mencuci sebagai pengganti mentjutji
meηaηa sebagai pengganti dari menganga
berήaήi sebagai pengganti berjanji
Namun, terjadi ketegangan politik antara Indonesia dan malaysia, Ejaan itu pun akhirnya
gagal diresmikan. Akibatnya pemberlakuaan ejaan itu tidak pernah diumumkan.

5. Ejaan Baru (Ejaan LBK)


Ejaan Baru merupakan lanjutan dari rintisan panitia ejaan melindo. Panitia Ejaan LBK
(Lembaga bahasa dan Kasusaatraan,sekarang bernama Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa) Panitia Ejaan bahasa Melayu berhasil merumuskan ejaan yang
disebut Ejaan Baru.
Konsep Ejaan di susun berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain:
a). Pertimbangan Teknis yaitu pertimbangan yang menghendaki agar setiap fonem di
lambangkan dengan
satu huruf.
b). Pertimbangan Praktis yaitu pertimbangan yang menghendaki agar perlambangan secara
teknis itu di sesuaikan dengan keperluan praktis seperti ke adaan percetakan dan mesin
tulis.
c). Pertimbangan Ilmiah yaitu Pertimbangan yang menghendaki agar perlambangan itu
mencerminkan studi yang mendalam mengenai kenyataan bahasa dan masyarakat
pemakainya. Perubahan dalam ejaan Baru :
Huruf ‘tj’ diganti ‘c’, j diganti ‘y,’ ‘nj’ diganti ‘ny,’ ‘sj ‘menjadi ‘sy,’ dan ‘ch’ menjadi
‘kh.’
Huruf asing: ‘z,’ ‘y,’ dan ‘f’ disahkan menjadi ejaan bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan
pemakaian yang sangat produktif.
Huruf ‘e’ tidak dibedakan pepet atau bukan, alasannya tidak banyak kata yang berpasangan
dengan variasi huruf ‘e’ yang menimbulkan salah pengertian.
Sebagai contoh :
1. Gabungan konsonan dj di ubah menjadi j;
remadja → remaja
2. Gabungan konsonan tj di ubah menjadi c;
tjakap → cakap
3.Gabungan konsonan nj di uban menjadi ny.
Sunji → sunyi
4.Gabungan konsonan sj di ubah menjadi sy.
Sjarat → syarat
5. Gabungan konsonan ch di ubah menjadi kh.
Tachta → takhta
6. Huruf j di ubah menjadi y; sajang → sayang
7. Huruf e taling dan e pepet penulisannya tidak dibedakan dan hanya di tulis dengan
e/tanpa penanda; Ségar → segar
8.Huruf asing f, v, dan z di masukkan kedalam sistem ejaan bahasa Indonesia karena huruf
huruf itu banyak di gunakan; Fasih, Vakum, Zaman.

6. Ejaan Bahasa Yang Disempurnakan (EYD)


Diresmikan oleh Presiden Republik indonesia Soeharto pada tanggal 16 Agustus 1972.
Merupakan lanjutan dari ejaan baru atau ejaan LBK.
1. Perubahan huruf
- Ejaan lama :
Dj → djika, wadjar Tj →tjakap,pertjaja
Nj → njata,sunji Ch → achir, chawatir
- EYD :
J → jika, wajar C → cakap, percaya
Ny → nyata, sunyi Kh → akhir, khawatir
2. Huruf f, v dan z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan
pemakaiannya. Misalnya : Khilaf, Fisik, Zakat, Universitas
3. Huruf q dan x lazim di gunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap di gunakan ,
misalnya; kata furqan dan xenon.
4. Penulisan di- sebagai awalan di bedakan dengan di yang merupakan kata depan.
- Sebagai awalan, di- di tulis serangkai dengan
unsur yang menyertainya; dicuci, dibelikan,
dilatarbelakangi
- sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya. Misal : di kantor, di
belakang, di cilegon
5. Kata Ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya, angka dua tidak
digunakan sebagai penanda perulangan. Misal: Anak-anak, bukan anak2
Yang di atur dalam EYD yaitu :
a) Pemakaian huruf, termasuk huruf
kapital dan huruf miring.
b) Penulisan kata
c) Penulisan tanda baca
d) Penulisan singkatan dan akronim
e) Prnulisan angka dan lambang bilangan
f) Penulisan unsur serapan.

7. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)


berdiri pada tahun 2015 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015. Bentuk perhatian pemerintah terhadap bahasa
Negara agar bahasa Indonesia dapat mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni pemerintah menginginkan bahasa Indonesia dapat digunakan di
berbagai ranah secara lisan maupun tulisan secara lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai