Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Elsa Rachma Tiana ( 2282190024 )
2. Hera Yulianti ( 2282190014 )
3. Ida Paridah ( 2282190045 )
Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Tatu Hilaliyah, M. Pd
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua puluhan. Namun dari
segi ejaan, bahasa Indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri. Ejaan secara khusus
merupakan suatu pelambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa huruf demi huruf
maupun huruf yang telah disusun menjadi kata, kelompokk kata atau kalimat. Ejaan secara
umum, berarti keseluruhan ketententuan yang mengatur pelambangan bunyi bahasa, termasuk
pemisahan dan penggabungannya yang dilengkapi pula dengan penggunaan tanda baca.
》dj = j ,Contoh: Djakarta (Jakarta), djiwa (jiwa), djembatan (jembatan), mandja (manja)
》tj = c, Contoh: Tjinta (cinta), Tjina (Cina), pantjasila (pancasila), artja (arca).
》oe = u, Contoh: Tjepoe (Cepu), goeroe (guru), Soekarno (Sukarno), boekoe (buku).
》nj = ny, Contoh: Njonja (nyonya), njamoek (nyamuk), semoeanja (semuanya), tanja
(tanya).
》sj = sy, Contoh: Moesjawarah (musyawarah), sjarat (syarat), sjair (syair), Sjamsoedin
(Syamsudin).
》ch = kh, Contoh: Achir (akhir), chalayak (khalayak), Chairil (Khairil), chasiat (khasiat).
3. Ejaan Pembaharuan
Ejaan Pembaruan merupakan suatu yang direncanakan untuk memperbaharui Ejaan
Republik. Di bentuk tanggal 19 juli 1956. Konsep Ejaan pembaharuan dikenal dengan
ejaan Prijono-Katoppo. Profesor Prijono di angkat menjadi Menteri Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan sehingga tidak sempat lagi melanjutkan tugasnya sebagai
ketua panitia. Kepanitiaan dilanjutkan oleh E.Katoppo.
Konsep Ejaan Pembaharuan yang menarik ialah di sederhanakannya huruf-huruf yang
berupa gabungan konsonan dengan huruf huruf tunggal;
1. Gabungan konsonan dj di ubah menjadi j
2. Gabungan konsonan tj di ubah menjadi ts
3. Gabungan konsonan ng di ubah menjadi ŋ
4. Gabungan konsonan nj di ubah menjadi ñ
5. Gabungan konsonan sj di ubah menjadi š
6. vokal ai, au dan oi(di sebut diftong) di tulis
berdasarkan pelafalannya yaitu ay, aw, dan oy.
Serta huruf j, seperti pada kata jang diubah menjadi y sesuai dengan ejaan Bahasa
Indonesia.
4. Ejaan Melindo
Melindo ialah akronim dari Melayu-Indonesia. Ejaan Melindo merupakan ejaan yang di
susun atas kerja sama antara pihak Indonesia Slamet Muljana dan pihak Persekutuan
Tanah Melayu (malaysia) di pimpin oleh Syed Nasir bin Ismail. Tergabung dalam Panitia
Kerja Sama Bahasa Melayu-Bahasa Indonesia. Tahun 1959 berhasil merumuskan ejaan
yaitu Ejaan Melindo. Awalnya Ejaan Melindo di maksudkan untuk menyeragamkan
ejaan yang di gunakan di kedua negara tersebut (Malaisia dan Indonesia). Terjadi
ketegangan politik antara Indonesia dan malaysia, Ejaan itupun akhirnya gagal
diresmikan. Akibatnya pemberlakuaan ejaan itu tidak pernah di umumkan.
Sebagai contoh :
sejajar sebagai pengganti sedjadjar
mencuci sebagai pengganti mentjutji
meηaηa sebagai pengganti dari menganga
berήaήi sebagai pengganti berjanji
Namun, terjadi ketegangan politik antara Indonesia dan malaysia, Ejaan itu pun akhirnya
gagal diresmikan. Akibatnya pemberlakuaan ejaan itu tidak pernah diumumkan.