Anda di halaman 1dari 22

ELSA RACHMA TIANA

2282190024

KOLIGATIF LARUTAN
LARUTAN

Zat homogen yang merupakan campuran dua zat atau


lebih, yang dapat berupa gas, cairan atau padatan.
• Larutan gas
• Larutan cairan
• Larutan padatan
• Larutan gas, dibuat dengan mancampurkan satu gas dalam gas
lainnya. Karena gas semua gas bercampur dalam semua
perbandingan, maka setiap campuran gas adalah homogen dan
merupakan larutan.
• Larutan cairan, dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau
padatan dalam suatu cairan. Jika sebagian larutan adalah air,
maka disebut larutan berair.
• Larutan padatan, adalah padatan-padatan di mana satu
komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau molekul
dari komponen lainnya. Contohnya Alloy (campuran dua unsur
atau lebih yang mempunyai sifat-sifat logam).
Contoh :
1. Mata uang perak ( campuran perak & tembaga )
2. Baja (campuran dari besi & karbon)

Dalam larutan dikenal istilah :

Solvent (zat pelarut),


yaitu senyawa yang
berada dalam jumlah
yang lebih
Solute (zat terlarut), banyak/besar.
yaitu senyawa yang
berada dalam
jumlah yang lebih
kecil.
Mengapa zat dapat melarut…?

• Suatu zat dapat melarut pada zat lain karena mempunyai


sifat/kemiripan yang sama.
• Salah satu sifat kelarutan atau kemiripan zat dalam ilmi kimia
yaitu kepolaran suatu zat.
• Senyawa non-polar, akan larut dalam pelarut non-polar dan
sebaliknya.
• Senyawa polar akan cenderung larut dalam pelarut polar
Hubungan Kelarutan

Larutan jenuh, larutan yang mengandung zat terlarut


dalam jumlah yang diperlukan untuk adanya
kesetimbangan antara zat terlarut yang larut dan yang
tidak larut.

Gula + H2O larutan gula


Larutan tak jenuh, yaitu larutan yang lebih encer dari larutan
jenuh.
Larutan lewat jenuh, adalah larutan yang lebih pekat dari larutan
jenuh. Larutan ini biasanya dibuat dengan jalan melarutkan larutan
jenuh pada temperatur yang lebih lebih tinggi dengan jumlah zat
terlarut yang lebih banyak.
Dengan pendinginan yang hari-hati untuk menghidari terjadinya
pengkristalan, maka jika tidak ada zat terlarut yang memisahkan
diri selama pendinginan, larutan dingin tersebut disebut dengan
lartan lewat jenuh. Contohnya : sukrosa, Na-asetat, Natiosulfat
mudah membentuk larutan lewat jenuh.
Ekstraksi pelarut
• Bila suatu zat yang larut dalam pelarut tertentu
diekstraksi ke dalam pelarut lain, maka proses ini
disebut ekstrasi pelarut.
• Di laboratorium ekstraksi pelarut dilakukan dengan
menggunakan corong pisah.
Misalnya ekstraksi DDT yang larut dalam air laut
dengan minyak. Kelarutan DDT dalam minyak jauh
lebih tinggi daripada di dalam air.
Pengaruh temperatur pada kelarutan
• Kebanyakan zat padat menjadi lebih banyak melarut ke dalam suatu cairan bila
temperatur dinaikan.
• Azas Le Chatelier, bila dilakukan suatu paksaan terhadap suatu sistem
kesetimbangan, sistem itu cenderung berubah sedemikian untuk mengurangi
akibat paksaan tersebut.
Paksaan tersebut misal adanya penambahan energi panas (kenaikan temperatur).
Suatu zat yang menyerap kalor ketika melarut, cenderung lebih larut pada
temperatur yang lebih tinggi.
• Sedangkan kelarutan gas dalam suatu cairan biasanya menurun dengan kenaikan
temperatur. CO2, akan keluar berbuih-biih dengan hebatnya dari minuman
berkarbonat jika cairan tersebut dipanaskan.
Pengaruh tekanan pada kelarutan
• Perubahan tekanan berpengaruh sedikit pada kelarutan,
terutama jika zat terlarut tersebut berupa padatan atau cairan.
• Tetapi dalam pembentukan larutan jenuh suatu gas dalam
cairan, tekanan gas memainkan bagian penting dalam
menentukan berapa yang melarut.
• Bobot suatu gas yang melarut dalam sejumlah tertentu cairan
berbanding lurus dengan tekanan yang dilakukan oleh gas itu
yang berada dalam kesetimbangan dengan larutan itu. (Hukum
Henry)
Menyatakan konsentrasi larutan
Konsentrasi merujuk pada bobot atau volume zat terlarut
yang berada dalam larutan.
• Persen bobot
• Persen volume
• Fraksi mol
• Molaritas
• Molalitas
• Normalitas
m=

Satuan konsentrasi
Fraki Mol : perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan terhadap
jumlah mol seluruh zat dalam larutan.
X = mol suatu zat : mol seluruh zat

nt np
Xt = ______ Xp = ________
nt + np np + nt Keterangan :
Xp = fraksi mol pelarut
Xt = fraksi mol terlarut
np = mol pelarut
nt = mol terlarut

Xt + Xp = 1
m=

Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap


1000 gram pelarut.

mol
m= __________
Kg pelarut

atau :
Gram pelarut 1000
m = ______________ X ________
Mr gr terlarut
Kemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
mol
M = _______________
Volume pelarut (L)

Gram terlarut 1000


Atau M = _____________ X ______________
Mr volume pelarut (mL)

Presentase (%) : jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 gram larutan.

Massa terlarut
% b/b = _______________________________ X 100%
Massa terlarut + massa pelarut
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Larutan elektrolit yaitu larutan yang dapat menghantarkan


arus listrik.
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik.

Bagaimana larutan dapat menghantarkan arus listrik…?


Misal CuCl2 terdiri dari Cu2+ dan Cl-

Bila tembaga klorida tersebut dilarutkan dalam air, maka


ion=ion tersebut menjadi terpisah satu sama lain dan
bercampur dengan air dan molekul bebas bergerak secara acak.
Sifat koligatif larutan
Adalah sifat larutan encer dan tidak mudah menguap dan hanya
bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak bergantung
pada jenisnya.
Terdapat 4 jenis sifat koligatif larutan, yaitu :
1. Penurunan tekanan uap (▲P)
2. Penurunan titik beku (▲Tf)
3. Penurunan titik didih (▲Tb)
4. Tekanan osmotik (‫)ﬨ‬
Penurunan Tekanan Uap (▲P)

Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan larutan yang terbentuk semakin
sukar menguap.

P larutan = Po - ▲P

▲P = Po – P larutan P larutan = X pel . Po Keterangan :


P larutan = tekanan uap larutan
Po = tekanan uap air/pelarut
▲P = Xter . Po ▲P = penurunan tekanan uap larutan
X ter = fraksi mol terlarut
X pel = fraksi mol pelarut

X ter + X pel = 1
Kenaikan Titik Didih (▲Tb)

Adanya zat terlarut di dalam pelarut menybabkan larutan yang terbentuk semakin
sukar mendidih.

▲Tb lart = Tb lart - Tbo

▲Tb lart larutan berbanding lurus dengan tekanan uap, maka berbanding lurus juga
dengan konsentrasi larutan (molalitas).

▲Tb ≈ m ▲Tb = Kb . m Kb = konstanta kenaikan titik didih


molal

Gram pelarut 1000


Tb = 100 + ▲Tb
m = ______________ X ________
Mr gr terlarut
Kenaikan Titik Didih (▲Tb)

Adanya zat terlarut di dalam pelarut menybabkan larutan yang terbentuk


semakin sukar membeku.
▲Tf lart = Tf lart - Tfo

▲Tf lart larutan berbanding lurus dengan tekanan uap, maka berbanding
lurus juga dengan konsentrasi larutan (molalitas).

▲Tf ≈ m ▲Tf = Kf . m

Tf +▲Tb = 0 Tf = - ▲Tf

Kb = konstanta kenaikan titik beku molal


Tekanan Osmotik (‫)ﬨ‬

Adanya zat terlarut di dalam pelarut menybabkan larutan


yang terjadi mempunyai tekanan osmosis.
‫ = ﬨ‬M . R .T . i

Keterangan :
i = 1 + (n-1) α
M = molaritas larutan
R = 0,082 L.atm/mol.K
T = suhu (kelvin)
α = derajat ionisasi
n = jumlah mol tiap molekul

Anda mungkin juga menyukai