Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN LABORATORIUM KIMIA SEKOLAH

MEMBUAT EK KRIM ISTIMEWA

(SUB MATERI : MATERI DAN PERUBAHANNYA)

Rabu, 29 April 2020

Disusun oleh :

ELSA RACHMA TIANA

2282190024

Dosen Pengampu :

Imas Eva Wijayanti, M.Si

LABORATORIUM KIMIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2020
MATERI DAN PERUBAHANNYA

A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum, praktikan diharapkan dapat memahami
pemanfaatan penurunan titik beku dalam proses pembuatan es krim.

B. DASAR TEORI

Suatu zat terlarut dilarutkan ke dalam zat pelarut akan mengalami perubahan
sifat pelarut. Terdapat empat sifat utama fisika yaitu tekanan uap, titik didih, titik
beku, dan tekanan osmosis. Sifat-sifat tersebut yang tergantung pada macamnya
dirujuk sebagai sifat koligatif larutan (Rivai, 1995).

Larutan didefinisikan sebagai campuran homogeny antara dua zat atau lebih.
Keadaan fisik larutan dapat berupa gas, cair, maupun padat dengan perbandingan
yang berubah-ubah saat tertentu (Maron, 1996)

Larutan adalah campuran homogeny. Ada empat sifat yang berhubngan


dengan larutan encer, terutama berhuhbungan dengan jumlah parikel terlarutnya.
Keempat sifat tersebut adalah penuruan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku dan tekanan osmosis. Penelitian sifat koligatif mempunyai peranan penting
dalam metode penetapan bobot molekul dan pengembangan teori larutan (Petrucci,
1998).

Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan dalam Pembuatan Es Krim

Adonan es krim ditempatkan dalam bejana yang terendam dalam es batu dan air yang
sebelumya telah diberi garam dapur sambil diputar-putar. Proses tersebut
mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku beberapa derajat dibawah
titik beku air murni. Ketika es dicampur garam, es mencari dan terlarut membentuk
air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar.
Proses ini terjadi karena perpindahan kalor dari adonan es krim ke dalam campuran es
baru, air dan garam. Campuran itu mendapat panas dari adonan es krim maka hasilnya
adalah es krim padat dan lezat siap dihidangkan.
Pada saat kita membuat es krim, dapat diketahui perubahan fisik dalam materi.
Mengamati proses pembekuan dalam kegiatan ini membantu memberikan gambaran
mengenai prinsip bahwa energi panas selalu mengalir kebawah, ke bahan yang lebih
dingin. (Wijayanti, 2020)

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Kantung plastik volume 5 liter 1 buah
- Kantung plastik volume 1 liter 1 buah
- Sendok makan
- Karet
- Baskom
2. Bahan
- Es batu yang sudah dihancurkan
- Susu cair ½ gelas
- ½ sendok vanili
- 6 sendok makan garam
- 1 sendok makan gula pasir

D. PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan es batu yang sudah dihancurkan dalam baskom
2. Ditambahkan 6 sendok makan garam pada es batu
3. Dikocok
4. Dimasukkan ke dalam kantung plastik berukuran 5 liter
5. Disiapkan campuran susu, vanili, dan gula dengan memasukkan ke dalam kantung
platik berukuran 1 liter
6. Diaduk hingga campuran merata
7. Ditutup ujung plastik kecil mengguakan karet hingga rapat
8. Dimasukkan kantung plasik kecil ke dalam kantung plastik besar
9. Ditutup kantung plastik besar menggunakan karet hingga rapat
10. Diguncang-guncangkan kantung besar selama 10 menit hingga campuran kental
11. Dikeluarkan kantung plastik kecil dari kantung besar
12. Diamati dan dicatat
E. DATA PENGAMATAN

Percobaan Sebelum Sesudah


H 2 O ( s )+ NaCl(s) → Sebelum dimasukkan ke Setelah es batu
NaCl(aq) dalam plastik berisi dicampurkan dengan

Membuat adonan es kirm campuran es batu dan garam, suhu menjadi

(susu + gula pasir + garam, es krim (campuran semakin dingin, setelah

vanili) dari susu, gula pasir, dan plastik kecil dimasukkan


vanili) masih dalam ke dalam plastik besar dan
keadaan cair. digucangkan selama 10
menit campuran es krim
tersebut memadat.

F. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, adonan es krim yang semula cair
setelah direndam dalam campuran es batu dan garam selama 10 menit tersebut
menjadi memadat atau membeku seiring dengan proses pengguncangan. Hal ini
terjadi karena adanya perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu dan
garam.
Ketika garam ditambahkan di atas es batu, maka partikel garam akan
mengganggu kestabilan ikatan partikel-partikel air dalam fase padat (es batu) tersebut.
Hal ini terjadi karena partikel garam menerobos ke sela-sela partikel es sehingga
memutus ikatan partikel-partikel es. Akibatnya partikel es yang di permukaan dapat
terlepas dari gaya tarik partikel di sekitarnya. Partikel yang berhasil melepaskan diri
dari gaya tarik partikel lainnya tersebut beralih ke fase cair. Dalam keadaan ini, es
memiliki suhu rata-rata di bawah 0℃.
Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es dicampur dengan
garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan

temperaturnya. 

H 2 O ( s )+ NaCl(s) → NaCl(aq)
  Penurunanan titik beku ini sebanding dengan konsentrasi zat terlarut. Bila
konsentrasi zat terlarut semakin besar, maka penurunan titik beku semakin besar, dan
sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya partikel zat terlarut diantara molekul-
molekul pelarut yang mengurangi kemampuannya untuk  berubah dari fase cair ke
fase padat.
Dalam pembuatan adonan es krim menjadi beku, suatu molekul garam yang
menyebabkan es batu mencair dan merusak strukturnya memerlukan energi atau
penyerapan kalor. Untuk sebongkahan es yg hanya kontak dengan garam dan air,
energi itu hanya dapat memperoleh kandungan panas dalam air garam atau es
menyerap kalor dari dirinya sendiri. Sehingga menyebabkan suhu es menjadi lebih
kecil atau temperaturnya menurun meskipun dalam keadaan cair. Karena kalor
berpindah dari tempat yang panas ke tempat yang dingin, maka es yang sudah sangat
dingin tadi menyerap kalor dari adonan es krim. Akibatnya adonan es krim tersebut
menjadi beku. Pengguncangan selama proses pembekuan bertujuan untuk
memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk sehingga es krim semakin halus.
Hasilnya terbukti dengan tekstur es krim yang beku memiliki tekstur lembut.
Pada saat kita membuat es krim, dapat diketahui perubahan fisik dalam materi.
Mengamati proses pembekuan dalam kegiatan ini membantu memberikan gambaran
mengenai prinsip bahwa energi panas selalu mengalir kebawah, ke bahan yang lebih
dingin.

G. KESIMPULAN
Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es dicampur engan
garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan
temperaturnya. Proses inimemerlukan panas dari luar. Campuran tersebut
mendapatkan panas dari adonan es krim sehingga es krim menjadi padat. Dari
percobaan ini dapat diketahui bahwa bahwa energi panas selalu mengalir kebawah, ke
bahan yang lebih dingin.
H. DAFTAR PUSTAKA
Rivai, H. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta : Universitas Indonesia Press
Maron. 1996. Principle of Physical Chemistry.
Jakarta : Erlangga
Petrucci. 1998. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.
Jakarta : Erlangga
Wijayanti, E. 2020. Modul Praktikum Manajemen Laboratorium Kimia Sekolah.
Serang : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

I. LAMPIRAN

Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum

Kantung plastik kecil dan besar, setelah plastik kecil dikeluarkan

Adonan es krim yang sudah jadi

Anda mungkin juga menyukai