Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

“PEMBUATAN ES KRIM PUTAR”


Disusun untuk memenuhi nilai tugas praktek Kimia
Guru Pengajar: Maratusshalehah, S.Pd

Disusun oleh Kelompok 2 (XII MIA 1)


1. Akhmad Nazhili Rakhman
2. Aulia Azizah
3. Hadijahsam
4. Maria Salbiyah
5. Muhammad Adriannor
6. Mustafa
7. Naella Pitriani
8. Rini Ariani

SMA NEGERI 2 BARARAI


TAHUN AJARAN 2023/2024

i
Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan baik dan lancar.
Laporan praktikum ini disusun untuk menunjukkan bagaimana cara membuat es putar yang
merupakan aplikasi dari bahan koloid dan sifat koligatif larutan.
Kepada guru pembimbing, kami mengucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam
praktikum ini. Kami menyadari penyelesaian laporan praktikum ini masih jauh sempurna dan
banyak kekurangan, mengingat keterbatasankemampuan penulis.
Demikian ini dapat dijadikan sebagai acuan, semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca

Penulis

Pantai Hambawang, 18 April 2024

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan dan Manfaat


 Tujuan:
Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada konsep-konsep dasar
kimia yang terlibat dalam pembuatan es krim putar. Melalui praktikum ini, siswa
diharapkan dapat memahami reaksi kimia yang terjadi selama proses pembuatan
es krim serta menerapkan prinsip-prinsip kimia dalam merancang formula es krim
yang baik.

 Manfaat:
1. Memahami Konsep Kimia: Praktikum ini memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mengaplikasikan konsep-konsep kimia seperti perubahan fisik dan
perubahan fase dalam konteks nyata pembuatan es krim.
2. Pengalaman Praktis: Siswa akan mendapatkan pengalaman langsung dalam
merancang, mencampur, dan mendinginkan bahan-bahan kimia yang
digunakan dalam pembuatan es krim.
3. Pengembangan Keterampilan: Praktikum ini membantu dalam pengembangan
keterampilan praktis siswa, seperti pengukuran, pencampuran bahan, dan
pengamatan terhadap perubahan kimia yang terjadi.
4. Peningkatan Minat pada Kimia: Dengan memberikan pengalaman praktis yang
menyenangkan, diharapkan siswa akan semakin tertarik dan termotivasi untuk
mempelajari lebih lanjut tentang kimia serta aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari.

1.2 Landasan Teori


Berbagai jenis produk pangan beku yang banyak dijumpai di pasaran adalah
buah-buahan (dalam bentuk utuh atau pun bubur puree, atau bahkan dalam bentuk sari
buah beku), sayuran (buncis, kacang panjang, jagung sayur, kecambah, kentang),
produk-produk olahan daging, produk panggang (roti, cakes, fruit pies, pizza), es
krim, dan lain-lain. Contoh-contoh tersebut adalah sebagian bahan-bahan yang
menggunkan konsep pembekuan.

iii
Pada dasarnya, pada operasi pembekuan, produk pangan dipaparkan pada suhu
yang sangat rendah, dengan tujuan pertama untuk menurunkan suhu produk sampai
mencapai titik bekunya, kemudian membekukan (mengubah air menjadi es), dan
akhirnya menurunkan suhu produk ke suhu beku yang diinginkan. Konsep inilah yang
akan menjadi tema kami dalam karya tulis ini dan menjadi objek pembahasan, juga
kaitannya dengan aplikasi-aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari yang digunakan
oleh para pedagang.
Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada
jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel terlarutnya. Sifat
koligatif larutan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Penurunan tekanan uap jenuh
b. Kenaikan titik didih
c. Penurunan titik beku
d. Tekanan osmosis

Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut disebut penurunan titik
beku (ΔTf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan
dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan :

ΔTf = Kf . m atau ΔTf = Kf . (n . 1000) : p

Dimana,

ΔTf = Penurunan titik beku

Kf = Tetapan penurunan titik beku molalnya = Jumlah mol zat pelarut

p = Massa zat pelarut

Salah satu penerapan sifat koligatif adalah dalam pembuatan es puter. Dalam
hal ini, yang kami lakukan adalah pembuatan secara manual yaitu menggunakan
media yang sederhana dengan cara yang sederhana.

iv
BAB II
METODE PRAKTIKUM

1.3 Waktu dan Tempat


Waktu : 07.30 - Selesai
Tempat : Ruang Kelas 12 IPA 1 (SMA Negeri 2 Barabai)
1.4 Alat dan Bahan
Alat
1. Kaleng biskuit
2. Baskom
3. Termos es / tempat es batu
4. Palu
5. Termometer
6. Gelas kecil (untuk dinilai) + sendok kecil
7. Gelas 7 buah + sendok kecil (masing-masing siswa)
8. Sendok makan 1 buah

Bahan
1. Susu ultra 1 liter
2. Garam kasar 1 kg
3. Es batu 10 biji
4. Oreo 1 bungkus
1.5 Langkah Kerja
1. Hancurkan es batu
2. Hancurkan biskuit oreo
3. Masukkan susu ultra kedalam kaleng
4. Masukkan biskuit oreo yang sudah dihancurkan ke dalam kaleng, lalu diaduk
5. Letakkan kaleng ke atas baskom
6. Letakkan es batu ke dalam baskom (dikelilingi kaleng)
7. Taburi garam kasar di atas es batu
8. Putar searah jarum jam
9. Tunggu sampai terbentuk es krim
10. Sajikan ke dalam gelas

v
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.6 Hasil Praktikum


Sebelum es ditaburi Sesudah es ditaburi garam
garam
Es batu - Suhu es batu 0 °C -
Suhu es batu -10 °C
- Keadaan es batu padat -
Keadaan es batu cair
dan tercampur dengan
garam
Tabel 1.1 Pengaruh es batu sebelum dan sesudah ditaburi garam
Sebelum digoyangkan Sesudah digoyangkan
Susu (Adonan es krim) Susu masih cair Susu mengeras seperti es
krim
Tabel 1.2 Pengaruh susu sebelum dan sesudah digoyangkan

1.7 Pembahasan
Pada praktikum ini, kami mempelajari pengaruh penambahan garam pada es batu
serta penggoyangan terhadap susu (adonan es krim) dalam konteks sifat koligatif
larutan. Penggunaan sifat koligatif larutan, seperti penurunan titik beku, sangat
relevan dalam pembuatan es krim karena membantu dalam pembekuan adonan
menjadi es krim.

Hasil praktikum menunjukkan bahwa saat es batu ditaburi garam, suhu es batu turun
dari 0°C menjadi -10°C, yang mengakibatkan pembekuan lebih efektif. Ketika susu
digoyangkan setelah penambahan es batu yang telah ditaburi garam, susu mengalami
perubahan dari keadaan cair menjadi mengeras seperti es krim. Perubahan ini terjadi
karena penurunan titik beku larutan susu akibat adanya partikel garam, yang
memungkinkan pembekuan susu menjadi es krim pada suhu yang lebih tinggi dari
pada jika hanya menggunakan es batu biasa.

Dalam konteks pembuatan es krim putar, penambahan garam pada es batu


meningkatkan efisiensi pendinginan, sehingga mempercepat pembekuan susu menjadi
es krim. Hal ini merupakan penerapan langsung dari sifat koligatif larutan, di mana
penurunan titik beku larutan memungkinkan pembekuan terjadi pada suhu yang lebih
rendah dari pada air murni.

vi
Dengan demikian, praktikum ini menunjukkan pentingnya pemahaman tentang sifat
koligatif larutan dalam proses pembuatan es krim putar, di mana penambahan garam
pada es batu dapat meningkatkan efisiensi pembekuan adonan susu menjadi es krim.

vii
BAB IV
PENUTUP

1.8 Kesimpulan
Dari hasil praktikum pembuatan es krim putar dan konsep sifat koligatif larutan yang
diterapkan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Penambahan garam pada es batu dapat menurunkan suhu es batu, sehingga


meningkatkan efisiensi pembekuan susu menjadi es krim. Hal ini
mengindikasikan bahwa pengetahuan tentang sifat koligatif larutan, seperti
penurunan titik beku, dapat diterapkan secara praktis dalam proses pembuatan es
krim.
2. Proses pembekuan susu menjadi es krim dapat dipercepat dengan penggunaan
garam pada es batu, karena penurunan titik beku larutan memungkinkan
pembekuan terjadi pada suhu yang lebih rendah daripada jika hanya menggunakan
es batu biasa.
3. Efek penurunan titik beku larutan menjadi dasar bagi peningkatan efisiensi
pembekuan pada proses pembuatan es krim putar, yang mana pengetahuan ini
dapat diterapkan dalam berbagai aplikasi lain dalam industri makanan yang
melibatkan proses pembekuan.
4. Kesimpulan tersebut menegaskan bahwa pemahaman tentang konsep sifat
koligatif larutan sangat penting dalam industri pangan, karena memungkinkan
pengembangan metode produksi yang lebih efisien dan berkualitas tinggi.

Dengan demikian, praktikum ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang konsep
sifat koligatif larutan, tetapi juga mengilustrasikan aplikasinya dalam proses
pembuatan produk pangan seperti es krim.
1.9 Saran
Dari praktikum di atas, ada beberapa saran yang dapat dipetik untuk meningkatkan
pemahaman dan efisiensi dalam pembuatan es krim putar serta penerapan konsep sifat
koligatif larutan:

1. Penggunaan Garam: Menyadari pentingnya penggunaan garam pada es batu untuk


menurunkan suhu es dan meningkatkan efisiensi pembekuan. Disarankan untuk
viii
mengatur jumlah garam yang ditambahkan secara tepat agar mencapai suhu yang
optimal untuk pembekuan adonan es krim.
2. Pengendalian Proses: Penting untuk mengendalikan proses pembekuan dengan
cermat, termasuk penggoyangan susu setelah penambahan es batu. Memastikan
bahwa penggoyangan dilakukan dengan intensitas dan durasi yang cukup untuk
mencapai konsistensi yang diinginkan pada es krim.
3. Pemahaman Konsep: Meningkatkan pemahaman tentang konsep sifat koligatif
larutan, terutama penurunan titik beku, dan mengaplikasikannya dalam proses
pembuatan es krim. Ini akan membantu dalam mengoptimalkan kondisi
pembekuan untuk mencapai hasil yang terbaik.
4. Penelitian Lebih Lanjut: Merangsang minat untuk melakukan penelitian lebih
lanjut tentang aplikasi sifat koligatif larutan dalam industri makanan dan proses
pembekuan. Hal ini dapat melahirkan inovasi baru dalam pembuatan es krim dan
produk pangan beku lainnya.
5. Kontrol Kualitas: Menekankan pentingnya kontrol kualitas dalam setiap tahap
pembuatan es krim, mulai dari seleksi bahan baku hingga proses pembekuan dan
penyajian akhir. Memastikan bahwa standar kualitas terpenuhi untuk
menghasilkan produk yang berkualitas dan aman dikonsumsi.

Dengan memperhatikan saran-saran di atas, proses pembuatan es krim putar dapat


ditingkatkan efisiensinya dan menghasilkan produk yang lebih konsisten dan
berkualitas.

ix
LAMPIRAN

Gambar 1. 1 Proses penghancuran es batu Gambar 1. 2 Alat dan bahan

Gambar 1. 3 Es batu setelah Gambar 1. 4 Memasukkan es batu


dihancurkan ke dalam baskom

Gambar 1. 5 Memasukkan garam Gambar 1. 6 Memasukkan susu


kasar ke dalam baskom ultra ke dalam kaleng biskuit

Gambar 1. 7 Memasukkan oreo Gambar 1. 8 Proses memutar


yang telah dihancukkan ke dalam kaleng biskuit searah jarum jam
kaleng biskuit

Gambar 1. 9 Hasil es krim


yang telah dibuat

Anda mungkin juga menyukai