Disusun Oleh :
A. Tujuan
Memahami sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
C. Langkah Kerja
1. Masukan 5mL NaCl 0.06 gram ke dalam tabung reaksi;
2. Masukkan butir-butir es batu ke dalam gelas beker sebanyak 2/3 tinggi beker,
kemudian tambahkan 5 sendok garam dapur sambil aduk hingga merata;
3. Masukan tabung reaksi yang berisi NaCl 0,6 gram ke dalam campuran es dan
garam dapur tersebut! Biarkan sampai NaCl membeku seluruhnya;
4. Setelah NaCl membeku seluruhnya, keluarkan segera tabung reaksi;
5. Ukur temperatur NaCl setiap selang 30 detik hingga semua padatan melebur
kembali!
6. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan;
7. Ulangi langkah bdi atas dengan menggunakan larutan :
a. 1,2 gram NaCl sebanyak 5 mL
b. 3,6 gram C6H12O6 sebanyak 5 mL
c. 1,8 gram C6H12O6 Sebanyak 5 mL
D. Hasil Pengamatan
E. Pertanyaan
1. Mengapa garam dapur digunakan untuk membekukan larutan?
2. Mengapa pada konsentrasi yang sama titik beku NaCl lebih rendah daripada
glukosa (C6H12O6 ) ?
Jawaban :
1. Karena garam dapur dapat menurunkan titik bekunya sehingga bisa es batu akan
mencair lebih mudah.
2. Karena larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak dibandingkan
dengan larutan non elektrolit.
F. Kesimpulan
1. Titik beku larutan non elektrolit lebih tinggi dibanding dengan titik beku larutan
elektrolit;
2. Semakin besar kemolalan suatu larutan, semakin rendah titik beku larutan. Maka
selisih titik beku akan semakin besar.
MEMBUAT ES KRIM DENGAN CARA KIMIA
A. Tujuan
Untuk mengetahui titik beku dan penurunan titik beku larutan dengan
mengaplikasikannya dalam pembuatan es krim.
C. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan;
2. Seduh susu kental manis dengan segelas air, kemudian letakkan adonan ke dalam
kaleng;
3. Haluskan es batu kemudian campurkan dengan garam kasar, lalu simpan ke dalam
baskom;
4. Letakan kaleng yang berisi adonan di tengah baskom yang di kelilingi es batu;
5. Tutup wadah aluminium yang sedang dengan penutup, dan putar-putar wadah
aluminium tersebut hingga adonannya mengental dan berubah menjadi es krim;
6. Ambil es krim menggunakan sendok;
7. Tambahkan oreo ke dalam es krim sebagai topping;
8. Es krim siap disajikan.
D. Hasil Pengamatan
1. Adonan es krim setelah dikeluarkan dari kaleng terbentuk menjadi es krim yang
sudah siap dimakan. Dengan tekstur lembut, tidak padat tetapi juga tidak cair.
2. Dengan proses pemutaran es pada es batu dan garam dapur, pembekuan es krim
terjadi lebih cepat.
E. Pembahasan
Es memiliki suhu rata-rata dibawah 0°C, dalam pembuatan es krim ini terdapat
penambahan garam, sehingga es mengalami peleburan tanpa adanya penambahan
panas dan air, yang terbentuk dari proses peleburan ttersebut juga akan memiliki suhu
dibawah 0°C. Inilah sebabnya mengapa penambahan garam dapat menurunkan titik
lebur air, karena es dapat melebur dibawah titik lebur normal, yaitu 0°C. Jadi partikel
garam merupakan pemicu leburnya es. Disisi lain, peleburan memerlukan energi
(menyerap kalor). Nah, karena disini kalor tidak disuplai dari luar, maka es menyerap
kalor dari dirinya sendiri, sehingga suhu menjadi jauh turunnya. Es yang suhunya
sangat dingin ini kemudian akan banyak menyerap banyak kalor dari adonan es krim,
sehingga adonan es krim dapat membeku.
F. Kesimpulan
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah
partikel zat terlarut di dalam larutan, dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari zat
terlarut.
4. Dalam pembuatan es krim erat kaitannya dengan sifar koligatif larutan, dan dalam
pembuatan es krim dapat menggunakan alat dan bahan yang sederhana, dan
kualitas sereta rasa es krim dipengaruhi oleh bahan dan lama pemutaran kaleng.
Laporan Praktikum
Penurunan Titik Beku
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia
Disusun Oleh :
Kelompok I
1. Aisyah Ginalansari W
2. Aji Fajar Aditya
3. Deni Setiawan
4. Gita Andriani
5. Siti Nurlaela
6. Siti Kholifah