Ketika reaksi berlangsung, pada Anoda terbentuk banyak gelembung udara. Setelah ditambah fenolftalein (PP) tidak terjadi perubahan warna. Ketika diteteskan pada kertas lakmus, terjadi perubahan warna pada kertas lakmus biru menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah tetap. Hal tersebut menandakan terbentuknya oksigen dan zat asam, maka reaksi yang terjadi di anoda adalah : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e Ketika reaksi berlangsung, pada Katoda terbentuk sedikit gelembung udara, terjadi perubahan warna larutan dari bening menjadi keruh. Namun, setelah ditambahkan fenolftalein terjadi perubahan warna larutan, dari bening menjadi pink keunguan. Ketika diteteskan pada kertas lakmus, terjadi perubahan warna pada kertas lakmus merah menjadi biru, sedangkan kertas lakmus biru tetap. Hal tersebut menandakan bahwa pada Katoda elektrolisis bersifat basa serta terdapat ion Na+ sehingga mereduksi air direduksi menghasilkan H2 dan OH-. Maka reaksi yang terjadi yaitu : 4H2O + 4e → 4OH - + 2H2
b. Elektrolisis larutan kalium iodida (KI)
Ketika reaksi berlangsung, pada Anoda mengalami perubahan warna dari bening menjadi kuning kecoklatan. Warna kuning pada Anoda menandakan bahwa di Anoda mengandung gas iodine. Setelah ditambah fenolftalein tidak terjadi perubahan warna, sedangkan ketika ditambah dengan amilum, terjadi perubahan warna dari bening menjadi biru kehitaman. Hal tersebut menandakan bahwa pada anoda terdapat ion I- yang kemudian dioksidasi menjadi unsurnya yaitu I2, dimana nantinya akan bereaksi dengan amilum. Maka reaksi yang terjadi di anoda adalah : 2I- → I2 + 2e Ketika reaksi berlangsung, pada Katoda tidak mengalami perubahan warna. Namun, setelah ditambakan fenolftalein terjadi perubahan warna. Hal tersebut menandakan bahwa pada Katoda elektrolisis bersifat basa serta terdapat ion K+ sehingga mereduksi air direduksi menghasilkan H2 dan OH-. Hal tersebut dapat ditandai dengan munculnya gelembung, maka reaksi yang terjadi yaitu : 2H2O + 2e → H2 + 2OH-
c. Elektrolisis larutan tembaga(II) sulfat (CuSO4)
Ketika reaksi berlangsung, pada Anoda tidak mengalami perubahan warna.Pada Anoda elektrolisis bersifat asam karena dapat ditemukan ion H+. Ion H+ dan gas O2 merupakan hasil reduksi yang dapat ditemukan di Anoda sehingga pada Anoda dapat ditemukan banyak gelembung. Maka reaksi yang terjadi yaitu : 2H2O → O2 + 4H+ + 4e Ketika reaksi berlangsung, pada elektroda Fe di Katoda mengalami perubahan warna menjadi kekuningan. Hal tersebut menandakan bahwa pada Katoda, unsur Cu mengalami pengendapan, maka reaksi yang terjadi yaitu 2Cu2+ + 4e → 2Cu
Pembangkit Listrik Tenaga Angin Secara Luas Dipandang Sebagai Salah Satu Sumber Energi Yang Dapat Menggantikan Pembangkit Listrik Minyak Bumi Dan Batu Bara