Anda di halaman 1dari 8

NEGARA DAN KONSTITUSI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Kewarganegaraan Semester II

Disusun oleh:

Kelompok 4

1. Ade Robiah ( 22821900


2. Atika Nur Saniyah ( 2282190039 )
3. Elsa Rachma Tiana ( 2282190024 )
4. Vita Amalia ( 22821900

Dosen Pengampu:

Febri Saefulloh, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2020

Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “NEGARA DAN
KONSTITUSI”.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan Semester dua. Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan selesai
dengan baik tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Febri Saefulloh, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan.
2. Semua anggota kelompok empat yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
perbaikan makalah selanjutnya.

Serang, 9 Maret 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Negara yaitu tempau umum yang di diami oleh banyak orang yang
mempunyai tujuan hidup yang bermacam-macam dan berbeda-beda antara satu orang
dengan orang yang lain. Suatu tempat dapat disebut dengan Negara jika mempunyai
tiga unsur penting yang harus ada di dalamnya yaitu: Wilayah, Pemerintah, dan
Rakyat. Ketiga unsur tersebut saling melengkapi dalam suatu Negara. Unsur yang
lainnya yang juga harus dimiliki oleh suatu Negara adalah pengakuan dari Negara
lain. Pengakuan dari Negara lain harus dimiliki oleh suatu Negara supaya keberadaan
Negara tersebut diakui oleh Negara-negara lain.
Setelah satu Negara terbentuk maka Negara tersebut berhak membentuk
undang-undang atau konstitusi. Konstitus di Indonesia sudah ada sejak zaman dahulu
bahka sebelum kemerdekaan Indonesia, konstitusi telah ada yang berfungsi mengatur
kehidupan bermasyarakat yang disebut dengan adat istiadat yang ada karena
kesepakatan dari suatu masyarakat yang terlahir dan dipakai dalam pengatur
kehidupan bermasyarakat. Adat istiadat mempunyai suatu hukum yang dinamakan
hukum adat. Pada zaman dahulu walaupun belum ada undang-undang seperti halnya
sekarang, tetapi kehidupan masyarakat sudah diatur dengan adat istiadat dan yang
melnanggar dat istiadat akan dikenakan suatu hukum yang telah masyarakat setempat
sepakati yaitu hukum adat.
Seperti halnya hukum adat, konstitusi juga mengatur kehidupan suatu Negara
supaya tertatanya kehidupan dalam Negara. Jika dalam adat istiadat pelanggar akan
dikenai hukum adat maka dalam konstitusi, pelanggar dikenai hukuman yang telah
diatu dalam undang-undang. Maka untuk mengatur keidupan Negara dan unsur-unsur
di dalamnya, konstitusi sangat dibutuhkan keberadaannya. Suatu Negara tanpa
konstitusi atau undang-undang seperti halnya mobil yang tanpa stir yang tidak dapat
diatur geraknya yang jika dibiarkan akan menabrak, seperti halnya suatu Negara yang
tanpa konstitusi maka semua hal dalam Negara tidak dapat diatur pergerakannya yang
jika dibiarkan mengakibatkan Negara akan kacau, runtuh, dan berdampak buruk
dengan hilang keberadaannya.
B. RUMUSAN MASALAH
Beberapa latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan
masalah-masalah yang akan dibahas pada penulisan kali ini yaitu,
Masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian Negara itu?
2. Apakah pengertian konstitusi itu?
3. Bagaimana hubungan antara Negara dan konstitusi?
BAB II

ISI

A. PENGERTIAN NEGARA
Kata “Negara” berasal dari kata state (Inggris), staat (Belanda), etat
(Perancis) yang berasal dari kata Latin status atau statum yang artinya keadaan yang
tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegk dan tetap. Istilah itu
umumnya diartikan sebagai kedudukan ( standing, station ). Misalnya : status civitas
(kedudukan warga Negara), status republicae (kedudukan Negara).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian Negara itu ada dua, yaitu
pertama, Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggiyang sah dan ditaati rakyatnya; kedua, Negara adalah kelompok sosial yang
menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik
dan pemerintah yang efektif, mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat sehingga
berhak menentukan tujuan nasionalnya.
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan dari sekelompok atau beberapa
kelompok yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan engakui adanya
satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut. Negara adalah satu perserikatan yang
melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat
ddewaengan kekuasaan untuk ketertiban sosial.

Pengertian Negara menurut para ahli:

1. Aristoteles (384-322 SM),


Menuturkan Negara dalam bukunya Politica, sebagai Negara polis, karena Negara
masih berada dalam suatu wilayah yang kecil sehingga warga negara dapat
diikutsertakan dalam musyawarah (ecclesia).
2. Agustinus,
Membedakan Negara dalam dua pengertian, yaitu civitas dei yang artiny Negara
Tuhan, dan civitas terrena atau civitas diabolic yang artinya Negara duniawi.
3. Nicolla Machiavelli (1469-1527)
Perumusan Negara sebagai Negara kekuasaan, dalam bukunya Il Principe. Ia
terkenal karena ajarannya tentang tujuan yang dapat menghalalkan segala cara.
4. Max Weber
Mengakatakan bahwa Negara adalah suatu masyarakat yang memouyai monopoli
dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
5. Mc.Iver
Menjelaskan Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam
suatu masyarakat dalam suatu wilyah dengan berdasarkan sistem hukum yang
diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang demi maksud tersebut diberi
kekuasaan memaksa.
6. Miriam Budiardjo
Negara adalah suatu daerah territorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat dan berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan
perundang-undangannya melalui penguasaan monopolitas dan kekuasaan yang
sah.

B. UNSUR-UNSUR NEGARA
Berdasarkan beberapa pengertian Negara yang dikemukakan oleh para ahli
tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua Negara memiliki unsur-unsur mutlak yang
harus ada, yaitu : Wilayah atau daerah teritotial yang sah, rakyat sebagai pendukung
adanya Negara dan tidak terbatas pada salah satu jenis etnis saja, dan pemerintahan
yang berdaulat.
Unsur-unsur dapat dijelaskan berikut :
1. Wilayah
Salah satu unsur yang harus dipenuhi agar suatu kelompok dapat Negara
adalah wilayah. Wilayah adalah daerah yang menjadi kekuasaan Negara serta
menjadi tempat tinggal bagi rakyat Negara. Wilayah juga menjadi sumber
kehidupan rakyat Negara. Wilayah Negara secara umum mencakup darat,
laut/perairan. Dan udara. Menurut Parthiana (2990 :102), wilayah merupakan
suatu ruang yang di mana orang yang menjadi warga Negara atau penduduk
Negara yang bersangkutan hidup serta menjalankan segala aktivitasnya. Pada
kenyataannya ada Negara yang tidak memiliki perairan dalam arti laut. Adapun
batas-batas Wilayah Negara daratan dapat berupa (1) batas alam, seperti sungai,
danau, lembah, pegunungan, danau, dan sebagainya. (2) berupa batas buatan,
seperti pagar tembok atau kawat berduri. (3) batas astronomis, seperti garis lintang
dan garis bujur.
Pada wilyah lautan biasanya Negara-negara tunduk pada hukum internasional
tentang konsepsi wilayah laut seperti laut territorial (12 mil), zona bersebelahan
(200 mil) dan batas landasan kontinen (< 200 mil). Untuk batas wilayah udara,
pada prinsipnya setiap Negara berkuasa penuh atas wilayah udaranya di atas
wilayah laut dan daratan negaranya. Untuk kepentingan penerbangan, pesawat
Negara lain hanya boleh melintas atau mendarat dengan izin Negara yang
bersangkutan. Dalam pembahasan mengenai wilayah dikenal dengan wilayah
ekstratogorial, yaitu tempat-tempat yang menurut hukum international diakui
sebagai wilayah kekuasaan suatu Negara (meskipun tempat tersebut berada di
wilayah Negara lain), contoh tempat yang termasuk wilayah ektratorial adalah
kantor kedutaan besar, atase atau sejenisnya. Selain itu, kapal yang sedang
berlayar dengan tujuan untuk perdamaian dunia merupakan contoh lain
ekstratorial suatu Negara.
Valkenburg

2. Rakyat

Suatu negara harus memiliki rakyat yang tetap. Rakyat merupakan unsur terpenting dari
terbentuknya negara. Rakyat menjadi pendukung utama keberadaan sebuah negara. Hal ini
karena rakyatlah yang merencanakan, mengendalikan, dan menyelenggarakan sebuah negara.
Dalam hal ini rakyat adalah semua orang yang berada di wilayah suatu negara serta tunduk
pada kekuasaan negara tersebut.

Pemerintahan yang Berdaulat

Kedaulatan sangat diperlukan bagi sebuah negara. Tanpa kedaulatan, sebuah negara tidak
akan berdiri tegak. Negara tidak memiliki kekuasaan untuk mengatur rakyatnya sendiri,
terlebih mempertahankan diri dari negara lain. Oleh karena itu, kedaulatan merupakan unsur
penting berdirinya negara. Jadi, pemerintah yang berdaulat berarti pemerintah yang
mempunyai kekuasaan penuh untuk memerintah baik ke dalam maupun ke luar. Kedaulatan
suatu negara mempunyai empat sifat sebagai berikut.

Permanen. Artinya, kedaulatan itu tetap ada pada negara selama negara itu tetap ada (berdiri)
sekalipun mungkin negara itu mengalami perubahan organisasinya.
Asli. Artinya, kedaulatan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi, tetapi asli
dari negara itu sendiri.

Bulat/tidak terbagi-bagi. Artinya, kedaulatan itu merupakan satusatunya kekuasaan yang


tertinggi dalam negara dan tidak dapat dibagi-bagi. Jadi, dalam negara hanya ada satu
kedaulatan.

Tidak terbatas/absolut. Artinya, kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapa pun sebab apabila
bisa dibatasi berarti ciri kedaulatan yang merupakan kekuasaan tertinggi akan hilang.

Pengakuan dari Negara Lain

Pengakuan dari negara lain diperlukan sebagai suatu pernyataan dalam hubungan
internasional. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya ancaman dari dalam (kudeta) atau
campur tangan negara lain. Selain itu, pengakuan dari negara lain diperlukan untuk menjalin
hubungan terutama dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan.
Macam-macam bentuk pengakuan ialah sebagai berikut.

Pengakuan de facto, artinya pengakuan menurut kenyataan. Suatu negara diakui karena
memang secara nyata telah memenuhi unsur-unsurnya sebagai negara.

Pengakuan de jure, artinya pengakuan berdasarkan hukum. Dalam hal ini, suatu negara diakui
secara formal memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh hukum internasional untuk dapat
berpartisipasi aktif dalam tata pergaulan internasional.

Anda mungkin juga menyukai