Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2015 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ejaan ini menggantikan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan Bahasa Indonesia adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan Bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. SEJARAH EJAAN BAHASA INDONESIA
Sampai saat ini dalam Bahasa Indonesia telah dikenal
tiga nama ejaan yang pernah berlaku. Ketiga ejaan yang pernah ada dalam Bahasa Indonesia adalah: 1. Ejaan Van Ophuysen, Ejaan ini ditetapkan tahun 1901 yaitu ejaan Bahasa Melayu dengan huruf latin. Van Ophuijsen merancang ejaan itu yang dibantu oleh Engku Nawawi Gelar, Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. 2. Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Ejaan Van Ophuijsen mengalami beberapa perubahan. Keinginan untuk menyempurnakan ejaan Van Ophuijsen terdengar dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1938 di Solo. Kemudian padatanggal 19 Maret 1947, Mr. Soewandi yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pengadjaran, Pendidikan, dan Kebudajaan Republik Indonesia melalui sebuah Putusan Menteri Pengadjaran Pendidikan dan Kebudajaan, 15 April 1947, tentang perubahan ejaan baru. Meresmikan ejaan baru yang dikenal dengan nama Ejaan Republik, yang menggantikan ejaan sebelumnya. 3. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia). Usaha penyempurnaan ejaan terus dilakukan, termasuk bekerjasama dengan Malaysia dengan rumpun Bahasa Melayunya pada Desember 1959. Dari kerjasama ini, terbentuklah Ejaan Melindo yang diharapkan pemakaiannya berlaku di kedua Negara paling lambat bulan januari 1962. Namun perkembangan hubungan politik yang kurang baik antar dua Negara pada saat itu, ejaan ini kembali gagal diberlakukan. 4. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia. Peresmian Ejaan baru itu berdasarkan Keputusan Presiden N0.57 tahun 1972 dengan nama Ejaan yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakain ejaan itu. PERBEDAAN EBI dengan EYD 1. Penambahan huruf vokal diftong. Pada EYD, huruf diftong hanya tiga yaitu ai, au, oi, sedangkan pada EBI huruf diftong ditambah satu yaitu ei, ( contoh pada kata geiser dan survei). 2. Penggunaan huruf tebal. Dalam EYD, fungsi huruf tebal ada tiga, yaitu menuliskan judul buku, bab dan semacamnya, mengkhususkan huruf, serta menulis lema atau sublema dalam kamus. Dalam EBI fungsi ketiga dihapus. Penggunaan Huruf Kapital Dan Huruf Miring
1.Huruf kapital digunakan :
a. Huruf pertama awal kalimat b. Huruf pertama petikan langsung c. Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan ≈ Allah, Nabi d. Huruf pertama gelar kehormatan atau keturunan yang diikuti nama orang ≈ Raja Salman e. Huruf pertama nama jabatan atau pangkat yang diikuti nama orang ≈ Doktor f. Untuk nama orang g. Untuk hubungan kekerabatan ≈ Bapak, Ibu h, Untuk nama hari, bulan, tahun, hari raya 2.Huruf miring digunakan : a. Penulisan nama buku, majalah dan surat kabar b. Mengkhususkan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata c. Untuk menulis kata nama ilmiah / asing Jenis kata dalam bahasa Indonesia 1. Kata benda (nomina). 2. Kata kerja (verba). 3. Kata sifat (ajektifa). 4. Kata ganti (pronomina). 5. Kata keterangan (adverbia). 6. Kata bilangan (numeralia). 7. Kata sambung / penghubung (konjungsi). 8. Kata sandang (artikel). 9. Kata seru (interjeksi), ayo, aduh, wah . 10.Kata depan (preposisi). Kata serapan : kata yang diambil dari bahasa asing dan diintegrasikan kedalam bahasa Indonesia. Kata serapan dikenal dengan kata pungutan/pinjaman kata-kata asing yang terserap kedalam bahasa Indonesia dintaranya adalah faktor adopsi, adaptasi dan pungutan. ►Adopsi = dengan cara mengambil kata asing tanpa merubah pelafalan maupun penulisan contoh ; Hotdog, Pizza ►Adaptasi = dengan cara mengambil maknanya saja sedangkan penulisan dan lafalnya dirubah dan disesuaikan kedalam bentuk kaidah bahasa Indonesia contoh : minimal, organisasi ►Pungutan = diambil melalui proses pungutan / kata asing yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. contoh : on the way Balance Contoh kata serapan : Businees = Bisnis Aquarium = Akuarium Balloon = Balon Bus = Bis Community = Komunitas Consume = Konsumsi Focus = Fokus Dari Bahasa Belanda Docent = dosen Atleet = Atlet Dari bahasa Arab Ilmu = Ilmu Awal = Awal Akhir = Akhir Hallal = Halal Rizki = Rezeki