Karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu yang disusun secara
ilmiah, logis, benar, bertanggung jawab, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Jadi, karya
tulis ilmiah bukan sekadar untuk mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya penelitian (uang,
bahan, alat) tetapi juga mempertanggungjawabkan penulisan karya ilmiah tersebut secara teknis dan
materi. Hasil penulisan karya tulis ilmiah harus bersifat sistematis, artinya disusun dalam suatu urutan
yang teratur, secara logis dan benar.
Setiap karangan ilmiah pasti dibangun berdasarkan tema dan topik tertentu, serta memiliki judul yang
jelas. Dalam praktiknya, ada penulis yang tidak bisa membedakan antara tema, topik, dan judul,
sehingga pada saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain, pembacanya mengalami kesulitan
memahami pesan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, pengertian tema, topik, dan judul hendaknya
dapat dibedakan secara jelas sebelum memulai penulisan.
A.Tema
Tema adalah gagasan sentral atau ide pokok sebuah karangan, seperti ekonomi, sosial, politik,
kebudayaan, pendidikan, dan lain-lain. Sebuah karya tulis, baik ilmiah maupun fiksi, haruslah memiliki
sebuah tema. Tema merupakan hal yang paling utama yang dilihat oleh para pembaca dari sebuah
tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan untuk menentukan dan menyusun tema yang baik adalah sebagai
berikut:
1. Menarik. Tema yang menarik perhatian akan memotivasi penulis secara terusmenerus mencari data-
data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong agar dapat
menyelesaikan tulisan itu sebaikbaiknya. Suatu tema yang sama sekali tidak disenangi penulis akan
menimbulkan kesalahan. Bila terdapat hambatan, penulis tidak akan berusaha dengan sekuat tenaga
untuk mengumpulkan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahkan masalah.
2. Nilai urgensi, yaitu harus dapat menyelesaikan suatu permasalahan, baik yang diperkirakan akan
menjadi masalah ataupun sudah menjadi masalah. Masalah tidaklah selalu negatif, bisa jadi masalah
bersifat positif.
3. Aktual, yaitu tema diambil dari kejadian yang masih hangat atau baru-baru terjadi, atau dari peristiwa
yang sedang menjadi pembicaraan banyak orang.
4. Minat keilmuan, yaitu penulis memiliki minat keilmuan terhadap tema tersebut meskipun baru
prinsip-prinsip ilmiahnya. Misalnya sumber data yang digunakan, metode analisis yang digunakan,
dan referensi apa saja yang akan menjadi acuan.
5. Terjangkau, yaitu penulis harus membatasi tema yang akan ditulis, dan harus betul-betul yakin bahwa
tema yang dipilihnya cukup sempit dan terjangkau untuk digarap, sehingga tulisannya dapat tetap
fokus.
B. Topik
Topik adalah pokok kajian/pembicaraan yang dapat diturunkan atau diambil dari tema atau subtema
sesuai dengan karangan/tulisan yang akan digarap. Kridalaksana (1993) menyatakan bahwa topik adalah
bagian kalimat yang diutamakan dari beberapa hal yang dikontraskan, dan bagian kalimat yang menjadi
kerangka untuk pernyataan yang mengikutinya. Kerangka itu bersangkutan dengan ruang, waktu, atau
benda.
Topik merupakan ide sentral yang berfungsi mengikat keseluruhan uraian, deskripsi, penjelasan, dan
seluruh pembuktian. Seluruh isi karangan harus mencerminkan topik tersebut. Terdapat beberapa
kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, di antaranya adalah topik tersebut harus mencakup
keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis.
Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan masih bersifat umum dan belum
diuraikan secara lebih mendetail. Topik biasa terdiri dari satu atau dua kata yang singkat, dan memiliki
persamaan serta perbedaan dengan tema karangan.
Contoh:
Tema: Topik:
Bidang Sosial : Sistem dan Pranata Sosial
Bidang Ekonomi : Strategi Bisnis Nasional
Bidang Kebudayaan : Pergeseran Nilai Budaya
Bidang pendidikan : Pembelajaran Berdasarkan KTSP
Ketika menyusun sebuah tulisan, topik dapat diperoleh dari sumber
pengalaman, yaitu apa-apa yang pernah dialami seseorang, sumber pengamatan,
sumber imajinasi, dan sumber pendapat atau hasil penalaran.
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam menentukan topik suatu karya tulis
adalah sebagai berikut.
1. Dikuasai, yaitu bahwa topik yang dipilih harus berbasis pada kompetensi penulisnya, sesuai dengan
bidang keahliannya atau bidang studi yang didalami.
Penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis
juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, dan bahasa yang digunakan.
2. Menarik, topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam
mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
3. Tidak luas dan tidak sempit, yaitu penulis harus membatasi topik yang akan ditulis. Setiap penulis
harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan berbatas untuk digarap sehingga
tulisannya dapat terfokus.
4. Data objektif, yaitu data yang disajikan dalam tulisan adalah benar, bukan disesuaikan atau
dimanipulasi untuk disesuaikan terkait upaya penggiringan opini untuk kepentingan tertentu.
5. Prinsip ilmiah, yaitu penulis menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dan berusaha sekuat tenaga mencari
data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya, sehingga pengetahuannya mengenai
masalah itu bertambah dalam.
6. Sumber pustaka, yaitu berbagai bahan bacaan dan rujukan yang digunakan untuk mendukung
penulisan karya tulis tersebut.
C. Judul
Judul adalah kepala karangan yang dapat ditetapkan sendiri yang sesuai dengan topik yang dibahas.
Judul memiliki sifat lebih spesifik daripada tema dan topik.
Perubahan dari topik ke judul cukup ditambahkan keterangan seperti tempat, metode penelitian, dan
lain-lain. Judul pada karangan ilmiah harus singkat dan padat, menarik perhatian, serta menggambarkan
garis besar (inti) pembahasan.
Contoh:
Tema : Mesin
Topik : Perawatan Material Mesin
Judul : Perawatan Material Mesin di Bengkel A dengan Metode XYZ
Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat
umum dan ruang lingkupnya sangat luas. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca
dan akan cocok dengan topiknya. Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari
karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu.
Berikut ini adalah syarat-syarat menyusun judul yang baik pada suatu karya tulis.
1. Dalam bentuk frasa, yaitu penulisan judul sebaiknya ditulis dalam bentuk frasa benda, bukan dalam
bentuk kalimat.
Contoh:
KPK Menyetor Rp 25 Miliar ke Kas Negara
diubah menjadi:
Penyetoran Rp25 Miliar ke Kas Negara oleh KPK
2. Relevan dengan isi, yaitu kata-kata pada judul harus relevan dengan isi dan mempunyai pertalian erat
dengan tema dan topiknya.
3. Mengandung kata kunci, yaitu judul harus mengandung kata kunci yang mengandung konsep pokok
yang dibahas dalam tulisan.
4. Kata denotatif, yaitu kalimat judul tidak boleh mengandung makna konotasi yang dapat menimbulkan
persepsi yang berbeda bagi pembacanya.
5. Jelas dan tepat, yaitu judul hendaknya mengandung kejelasan isi, singkat dan tepat terhadap masalah
yang akan ditulis. Sifat jelas, singkat, dan tepat akan lebih memudahkan seseorang memahami isi secara
keseluruhan pada apa yang ditulis.
KERANGKA KARANGAN
A.Definisi dan Jenis-jenis Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan
dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Dalam KBBI, karangan
diartikan sebagai hasil mengarang; cerita; buah pena. Jadi dapat diartikan bahwa karangan adalah
proses pendeskripsian sebuah gagasan yang dilakukan secara formal dan terstruktur.
Berdasarkan jenisnya karangan terbagi menjadi tiga kategori, yaitu karangan ilmiah, karangan
semiilmiah, dan karangan nonilmiah. Karangan ilmiah umumnya terdapat pada hasil karya para
akademisi yang berupa skripsi, tesis, dan disertasi.
Karangan semiilmiah adalah karya yang biasa dikenal dengan opini, penjabaran argumentasi, editorial,
dan semacamnya. Karangan nonilmiah adalah karangan yang berupa novel, cerita pendek, dan
sebagainya.
Berikut adalah penjelasannya.
1. Karangan ilmiah
Karangan ilmiah adalah sebuah tulisan yang berusaha menyajikan data berupa hasil
pengamatan dan penelitian terlebih dahulu. Penelitian yang dimaksud adalah penelitian yang sesuai
dengan bidang keahlian tertentu yang dimiliki oleh pengarang. Hal tersebut dikarenakan bahwa
karangan ilmiah ditujukan untuk pembaca agar dapat memetik informasi akurat perihal topik karangan.
Karangan ilmiah memiliki tujuan di antaranya adalah memberikan penjelasan serta informasi,
mengungkapkan saran dan komentar serta kritik. Dalam fungsinya yang lain, karangan ilmiah bertujuan
sebagai pembuktian hipotesis atas sebuah teori yang sedang dijadikan acuan penelitian. Contoh
karangan ilmiah adalah berupa makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
2. Karangan semi ilmiah
Karangan semiilmiah diartikan sebagai karangan yang mengandung sebagian fakta dan sebagian
lagi berupa fiksi. Karangan semiilmiah ditulis dengan bahasa yang nonformal karena penyusunannya
tidak mengikuti aturan secara baku.
Karangan ini disarankan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh umum agar pesan bisa
tersampaikan. Beberapa contoh karangan semiilmiah adalah berupa opini, editorial, resensi, anekdot,
hikayat, dan feature.
3. Karangan nonilmiah
Karangan nonilmiah adalah karangan yang dibuat dengan bahasa nonformal.
Karangan nonilmiah berisi fiksi atau kisah rekaan yang biasanya ditulis dengan sudut pandang subjektif
penulisnya. Karangan nonilmiah memiliki beberapa ciri khas dalam penulisannya, antara lain: imajinatif,
persuasif, fakta yang dibicarakan biasanya subjektif, menggunakan gaya bahasa yang familiar dan
konotatif, mendramatisasi keadaan, dan tidak menunjukkan hipotesis.
Beberapa tipe karangan nonilmiah adalah deskripsi, narasi, argumentasi, persuasi, dan eksposisi.
https://praptoprasojo.wordpress.com/2014/11/23/outline/
http://aghamisme.blogspot.co.id/2014/12/kerangka-karangan-dan-penulisankarya.html
http://dosenbahasa.com/jenis-jenis-karangan
http://manfaat.co.id/manfaat-kerangka-karangan
(Diakses pada 22 Agustus 2017). Pola Susunan Kerangka Karangan Menurut Para Ahli
Bahasa. http://www.dosenpendidikan.com/pola-susunan-kerangka-karanganmenurut-para-ahli-bahasa