Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ariska

Nim : G111 15 012

Tugas : Bhs.Indonesia

Perumusan Topik Dan Judul Karangan

Perumusan Topik

Topik atau pokok pembicaraan berasal dari kata Yunani “topoi”. Dalam suatu karangan, topik
merupakan landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang pengarang untuk menyampaikan
maksudnya. Topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas.
Sebagai pokok atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih dahulu sebelum kegiatan
menulis dilakukan. Dalam pembuatan topik maka terdapat beberapa persyaratan,yaitu:

1. Topik hendaknya menarik untuk dibahas.

Topik yang menarik bukan bagi penulisnya saja tetapi diperkirakan juga menarik untuk
pembaca.Topik yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha untuk secara
serius mencari data yang penting dan relevan dengan masalah yang sedang dikarang,serta akan
menimbulkan kegairahan dalam mengembangkannya dan akan mengundang minat pembaca.

2. Dikuasai penulis.

Penulis hendak memiliki pengetahuan mengenai pokok-pokok permasalahan.Topik merupakan


sesuatu yang lebih diketahui penulis daripada pembacanya.

3. Menarik dan aktual.

Minat pembaca merupakan hal penting yang harus diperhatikan penulis walaupun yang menarik
minat itu amat tergantung pada situasi dan latar belakang pembaca itu sendiri,namun hal-hal berikut
merupakan sesuatu yang diminati masyarakat secara umum:yang aktual, penting, penuh
konflik,rahasia,humor,atau hal-hal lain yang bermanfaat bagi pembaca.

4. Topik tidak terlalu luas atau membatasi

Apabila topik itu terlalu luas, pembahasannya akan dangkal,sebaliknya topik yang terlalu sempit
dalam sebuah karangan ilmiah, pembahasannya terlalu khusus tidak banyak berguna bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.Pembatasan ruang lingkup memungkin penulis untuk mengarang
dengan penuh keyakinan dan penuh percaya diri.
5. Topik harus menarik.

Topik yang menarik akan memotivasi penulis secara terus-menerus mencari data-data atau
bahan-bahan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong agar
dapat menyelesaikan tulisan sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika suatu topik yang sama sekali tidak
disenangi penulis akan menimbulkan kekesalan.

6. Topik harus dikuasai penulis.

Ketika ingin menulis, seorang penulis sebaiknya memilih topik tulisan yang dikuasainya.
Setidaknya penulis mengerti serta mengetahui meskipun baru prinsip-prinsip ilmiahnya. Misalnya
sumber data yang digunakan sebagai bahan tulisan, metode analisis yang digunakan, dan referensi apa
saja yang akan menjadi acuan untuk menulis.

7. Bermanfaat.

Seorang penulis yang baik sebainya memilih topik yang bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis
dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun
dari segi praktis. Penulis perlu menyadari bahwa apa yang ditulisnya akan dibaca dan seharusnya
memiliki manfaat bagi pembacanya.

Judul Karangan

Tahap selanjutnya dari rangkaian kegiatan dalam perencanaan karangan ialah


menentukan/merumuskan judul yang cocok/sesuai. Judul karangan sering dikacaukan dengan
pengertian topik atau pokok pembicaraan.

Topik dan judul berbeda. Topik seperti yang telah disebutkan diatas ialah pokok pembicaraan
atau pokok masalah yang dibahas dalam karangan, sedangkan judul ialah kepala atau nama sebuah
karangan. Topic harus ditentukan sebelum penulis memulai menulis, sedangkan judul tidak selalu
demikian, dapat dibuat/ditentukan setelah karangan itu selesai.

Judul karangan ilmiah harus dipikirkan secara sungguh-sungguh dengan memperhatikan


persyaratan antara lain :

1. Judul harus relevan : artinya sebuah judul yang baik harus mempunyai pertalian dengan topic,
isi, dan jangkauan pembahasannya.

2. Judul harus provokatif : artinya judul harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat
menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi karangan itu.
3. Judul harus singkat : artinya judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang
panjang, melainkan harus mengambil frasa atau kata. Bila idak dapat dihindari judul yang
panjang, pengarang dapat mnempuh jalan keluar dengan menciptakan judul utama yang singkat,
tetapi judul tambahan yang panjang ( anak judul ).

4. Judul harus sejelas mungkin : maksudnya judul tidak boleh dinyatakan dalam kata kiasan dan
tidak menimbulkan kesalahpahaman atau interprestasi yang lain antara pengarang dan pembaca.
Jadi, kata-kata yang dipilih untuk judul karangan sedapat mungkin kata yang bermakna denotasi
(makan konsep).

5. Judul harus dibatasi sedemikian rupa agar terdapat kesesuaian dengan isi karangan, baik
kesesuaian dari segi sifat atau sudut pandang ( segi kualitatif), maupun kesesuaian dari segi
keseimbangan ruang lingkup pokok persoalan dengan kenyataan pembahasan ( segi kuantitatif ).
Jauh lebih bijaksana memilih judul yang terbatas dengan diikuti pembahasab luar dan dalam
daripada memilih judul yang luas dengan pembahasan yang sempit dan dangkal.

6. Judul karangan hendaknya menunjukkan kepada pembaca hakikat pokok persoalan yang
dikemukakan dalam karangan, apakah ia berkepentingan dengan karangan itu atau tidak.
Sesungguhnya masih banyak yang perlu diperhatikan di dalam merumuskan sebuah judul
karangan yang baik dan menarik, tetapi apabila keenam hal tersebut di atas dapat dipenuhi atau
diperhatikan dengan sungguh-sungguh maka judul yang dibuat itu sudah cukup memadai adanya.

Anda mungkin juga menyukai