PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seluruh aktivitas menulis, baik menulis puisi, novel, cerpen, ataupun
karya ilmiah merupakan suatu proses kreatif. Selama mengerjakan
tulisannya, penulis menggali ide-ide yang terdapat dalam pikirannya serta
memperkaya ide-ide tersebut dengan mengolah ide dan fakta-fakta yang
relevan yang diperoleh dari berbagai referensi. Ide-ide tersebut kemudian
dipilah-pilah, dikombinasikan, diorganisasikan, dan kemudian diungkapkan
secara tertulis dengan menerapkan sistematika dan metode atau teknik
penulisan tertentu agar tulisan tersebut dapat dipahami secara jelas serta
mampu memenuhi tujuannya.
Dengan mengkombinasikan kedua kemampuan ini, barulah seseorang
dapat menghasilkan sebuah tulisan ilmiah. Dengan kata lain, hanya orang-
orang kreatiflah yang akan dapat menjadi penulis yang baik. Menulis
merupakan aktivitas yang tahapan prosesnya berbeda-beda di antara
seorang penulis dengan penulis lain. Meskipun demikian, terdapat beberapa
tahapan logis yang perlu ditempuh untuk menghasilkan tulisan yang bagus.
Di dalam praktik penulisan, tahapan-tahapan itu tidak ditempuh secara linier,
melainkan melompat-lompat dengan gerakan maju dan mundur dari satu
tahapan ke tahapan lain.
Penulisan karya ilmiah sangat perlu untuk diketahui. Karya ilmiah
merupakan suatu karya tulis yang disusun oleh seseorang atau kelompok
orang yang membahas suatu pokok bahasan yang merupakan hasil
penelitian di bidang pendidikan dan kebudayaan. Oleh karena itu, di dalam
makalah ini sangat jelas pembahasan tata cara penulisan karya ilmiah yang
baik dan benar dan jenis-jenis karya ilmiah dari hasil penelitian.
1
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Memilih Topik
Setelah melakukan hal di atas dan menemukan sejumlah topik yang dapat
dijadikan tulisan/karangan, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan
3
evaluasi untuk memilih satu di antara sekian banyak topik yang telah
ditemukan. Sehubungan dengan evaluasi topik atau memilih topik yang baik
untuk dijadikan karangan, terutama karangan ilmiah, maka hal-hal di bawah
ini perlu dipertimbangkan, antara lain :
a. Topik menarik perhatian penulis
Topik yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis
berusaha terus-menerus mencari data untuk memecahkan masalah yang
dihadapi penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan
tulisan itu sebaik-baiknya.
b. Topik dikenal/ diketahui dengan baik
Yang dimaksud dengan sebuah topik dikenal/diketahui dengan baik
adalah bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiahnya diketahui oleh
penulis. Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan
berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi,
wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah
itu bertambah dalam.
c. Bahannya dapat diperoleh
Sebuah topik yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup
tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila bahannya cukup tersedia, hal ini
memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya, kemudian
mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
d. Topik dibatasi ruang lingkupnya
Topik yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup
kemampuan untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi
ruanglingkupnya.
2. Pembatasan Topik
Di atas telah dibicarakan bahwa yang pertama-tama harus diusahakan
dalam penulisan karangan adalah pokok pembicaraan (topik) yang tegas, bukan
judul yang menarik. Penulisan karangan harus memulai dengan topik yang
4
cakupannya terbatas dan mudah dipahami. Topik yang terbatas maksudnya
adalah topik itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit ruanglingkupnya.
Topik yang terlalu umum dan luas dapat mengakibatkan uraian menjadi
kabur dan tidak terarah. Paling tidak, topik yang terlalu umum dan luas tidak
memberikan kesempatan untuk membahasnya secara mendalam. Sebaliknya
topik yang terlalu sempit akan bersifat sangat khusus dan tidak banyak
manfaatnya, kecuali jika melaporkan hasil suatu studi kasus.
Pembatasan topik sekurang-kurangnya akan membantu penulis dalam
beberapa hal di antaranya adalah :
a. memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan
kepercayaan diri karena pokok persoalan itu benar-benar diketahui.
Menguasai topik sepenuhnya berarti penulis benar-benar mengetahui
dengan jelas apa yang hendak ditulis.
b. Pembatasan topik memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian
yang lebih intensif mengenai masalah yang ditulis. Dengan pembatasan
topik itu, penulis akan lebih mudah memilih hal-hal yang mudah
dikembangkan.
2. Pembatasan topik dapat juga dilakukan melalui berbagai aspek yang ada. Cara-
cara yang dimaksud adalah :
a. Menurut tempat
Contoh :
Topik Umum : Bahasa Indonesia
5
Topik Terbatas : Bahasa Indonesia Dialek Jakarta
b. Menurut waktu/periode/zaman
Contoh :
Topik Umum : Kebudayaan Indonesia
Topik terbatas : Seni Lukis Indonesia Kontemporer
6
masalah yang dihadapinya.Penulis akan didorong agar dapat
menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.Suatu topik sama sekali tidak
disenangi penulis akan menimbulkankesalahan.Bila terdapat
hambatan ,penulis tidak akan berusaha denngan sekuat tenaga untuk
mengumpulkan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahka
masalah.
b. Diketahui oleh penulis
Penulis hendaklah mengerti atau mengetahui meskipun baru
prinsip-perinsip ilmiahnya.
Contoh:
• Mencari sumber-sumber data .
• Metode atau penerapan yang digunakan.
• Metode analisis yang akan digunakan.
• Buku-buku referensi yang digunakan.
c. Jangan terlalu baru,jangan terlalu teknis dan jangan terlalu kontroversial
Bagi penulis pemula,Topik yang baru kemungkinan belum ada
referensinya dalam kepustakaan.Topik yang terlalu teknis kemungkinan
dapat menjebak penulis bila tidak benar-benar menguasai
bahan penulisannya. Topik yang kontroversial akan menimbulkan
kesulitan untuk bertindak secara objektif.
d. Bermanfaat
Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi
akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat
berguna dalam ehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.
e. Jangan terlalu luas
Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis. Setiap penulis
harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan
berbatas untuk digarap sehingga tulisannya dapat terfokus.
f. Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
g. Topik yang dipilih harus menarik.
h. Topik yang dipilih memiliki ruang lingkup yang sempit dan terbatas.
7
Cara Pembatasan Topik, yaitu:
Pembatasann topik sekurang-kurangnya dapat membantu pengarang
dalam beberapa hal:
• Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan
bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya.
• Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai
masalahnya.
Contoh pembatasan topik
seperti yang telah dibahas pada soal nomor1 diatas, maka dapat
disimpulkan dengan implementasi contoh sebagai berikut:
8
c. Provokatif
Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca sudah
dapat menduga isi karangan anda, kalau(calon) pembaca sudah dapat
menebak isinya tentu karangan anda sudah tidak menarik lagi.
d. Singkat
Judul tidak boleh bertele-tele, harus singkat dan langsung pada inti
yang ingin dibicarakan sehingga maksud yang ingin disampaikan
dapattercermin lewat judul.
e. Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi.
f. Tanpa tanda baca di akhir judul karangan.
9
Sampul atau cover makalah memuat judul makalah dan nama
penulis, institusi atau logo lembaga, tempat serta tahun terbit. Nama
penulis dituliskan lengkap menggunakan nama asli tanpa disingkat dan
tanpa menuliskan gelar. Alamat penulis berisi lembaga atau instansi
tempat penulis menempuh jenjang studi atau penulis bekerja. Tahun
terbit merupakan tahun ketika makalah sudah selesai penulisannya serta
penelitian lalu diterbitkan untuk umum.
2. Judul Makalah
Kerangka kedua; Untuk membuat halaman judul makalah bisa diisi sama
dengan halaman cover makalah.
Judul yang terdapat pada halaman sampul atau cover memakai huruf kapital
yang dicetak tebal dengan memakai jenis huruf Timers New Roman dengan
ukuran font sebesar 14, ditulis dengan layout center / rata tengah. Untuk
Penulisan nama penulis yang perlu diperhatikan yaitu tidak menggunakan
huruf kapital disemua kata, cukup di awal kata saja. Namun untuk nama
instansi pakai kapital dan dicetak tebal.
10
3. Kata Pengantar
Kerangka ketiga; Halaman kata pengantar/prakata pada makalah biasanya
berisi Mukadimmah atau pembuka makalah, contoh nya ucapan puji dan
syukur atas selesainya pembuatan makalah yang berjudul (cantumkan judul
makalah yng dibuat misalnya pa`da contoh yaitu “cara tepat membuat stek
tanaman”)….. dan lain sebagainya.
Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yag dianggap membantu dalam
pembuatan makalah tersebut, contoh misalnya atas dukungan moral dan materi
yg diberikan sehingga makalah yang ditulis berhasil, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada: …..
Penutup Mukaddimah
Contoh membuat mukadimah misalnya: penulis menyadari bahwa
makalah ini belum sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun d`ari rekan-rekan pembaca sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Tanggal dan nama penulis makalah. Contoh cara menulis tanggal dan
penulis makalah:
Surabaya, 15 Desember 2018
Penyusun kelompok 6
Contoh cara menulis / cara membuat kata pengantar makalah secara
lengkapnya menjadi:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas selesainya makalah yang berjudul “cara tepat membuat stek
tanaman”. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
11
2. Bapak Yusran, S.Pd, selaku guru Pembimbing kami, yang
memberikan dorongan, masukan kepada penulis makalah.
3. Ibu Lilik, S.Pd, selaku wali kelas kami, yang banyak memberikan
materi pendukung, masukan, bimbingan kepada penulis.
4. Daftar Isi
Daftar isi berisikan informasi halaman dari bahasan makalah. Di setiap bab
serta sub-bab di dalam makalah diberikan keterangan halaman agar
memberikan kemudahan bagi para pembaca untuk menemukan bahan yang
ingin dibaca. Daftar isi pun berisi daftar gambar serta daftar tabel (apabila ada).
Halaman ini berisi daftar materi/ulasan isi makalah dan letak halamannya
untuk memudahkan pembaca makalah. Berikut ini contoh cara membuat
daftar isi makalah:
Halaman judul ……………………………………..i
Prakata ………………………………………….ii
Daftar Isi ………………………………………iii
5. Bab I Pendahuluan
12
Tambahkan juga tujuan dan manfaat dari permasalahan yang sedang dibahas
pada makalah.
BAB I
PENDAHULUAN
Mencangkup :
a. Rumusan masalah
Rumusan masalah memuat pokok masalah yang dijumpai. Pada umumnya
rumusan masalah sana padat serta singkat, tidak lebih dari satu paragraf dan
memuat beberapa point masalah atau pertanyaan yang akan diteliti. Point
pertanyaan pada umumnya sekitar 2 hingga 3 pertanyaan. Rumusan masalah
adalah hasil pengerucutan dari bahasan pada latar belakang yang sudah diulas
sebelumnya.
13
didapatkan apabila sudah menemukan hasil atau kesimpulan permasalahan
serta konfirmasi dari hipotesa awal. Tujuan pembahasan pada umumnya ditulis
secara singkat tetapi menggambarkan dan mendeskripsikan manfaat penelitian
kepada para pembaca.
Manfaat makalah :
1. Memberikan siswa pengetahuan baru
2. Menambah wawasan pentingnya lahan hijau perkotaan
14
memunculkan suatu kesimpulan baru dari rumusan masalah yang sudah
dijabarkan sebelumnya.
Saran lebih dikhususkan penulis untuk pada pembaca. Saran didapatkan dari
kesimpulan penelitian untuk lebih diterapkan, ditindaklanjuti serta
dikembangkan kembali. Saran memuat manfaat penelitian kepada pembaca
menurut hasil penelitian yang didapatkan kemudian diharapkan agar
diterapkan atau dilaksanakan oleh pembaca.
8. Daftar Pustaka
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/27809573/MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_-
_TOPIK_DAN_PEMBATASANNYA
https://unserebloggie.wordpress.com/2013/05/03/kelompok-8-penulisan-
karya-ilmiah-i/
17