BAHASA INDONESIA
“PARAGRAF”
Oleh :
SILDA HAYAH SABILLA (19021244012)
2020
DAFTAR ISI
1
Paragraf Penghubung........................................................................................ 18
Paragraf Penutup ............................................................................................... 18
2.9 Tehnik Pengembangan Paragraf ......................................................................... 19
2.9.1 Tehnik Pengembangan dengan Klimaks ..................................................... 19
2.9.2 Tehnik Pengembangan dengan Sudut Pandang.......................................... 19
2.9.3 Tehnik Pengembangan dengan Perbandingan daan Pertentangan .......... 20
2.9.4 Tehnik Pengembangan dengan Analogi....................................................... 20
2.9.5 Tehnik Pengembangan dengan Proses ......................................................... 21
2.9.6 Tehnik Pengembangan dengan Sebab Akibat ............................................. 21
2.9.7 Tehnik Pengembagan dengan Umum Khusus............................................. 22
2.9.8 Tehnik Pengembangan dengan Klasifikasi .................................................. 22
BAB III ..................................................................................................................23
PENUTUP .............................................................................................................23
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 23
3.2 Kritik dan Saran ............................................................................................. 23
DAFTAR PURTAKA ..........................................................................................24
2
KATA PENGANTAR
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragraf yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal). Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas
satu kalimat dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahan ini wujud alinea
semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang
ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea seperti itu jarang dipakai dalam penulisan
ilmiah. Paragraf digunakan untuk menyalurkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang
untuk mewujudkan sebuah karangan.
Makalah ini tujukan untuk menyampaikan gagasan penulis dengan caranya sendiri.
Dalam hal ini kemampuan menulis para mahasiswa sangat diperlukan untuk tercapainya
penulisan karya ilmiah yang baik dan benar sesuai aturan dalam bahasa Indonesia.
4
8. Apa saja jenis-jenis paragraf?
9. Bagaimana tehnik pengembangan paragraf?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan
pembuatan makalah ini adalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kalimat Utama
Unsur pembangun paragraf yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat ini
adalah kalimat yang mengandung suatu gagasan utama yang diletakan secara
tersirat. kalimat utama adalah sebuah kalimat yang sifatnya umum. Hal ini
6
dikarenakan supaya dapat dikembangkan kembali dengan kalimat – kalimat
penjelas.
3. Kalimat pendukung
Kalimat pendukung yaitu suatu kalimat yang mengandung gagasan –
gagasan penjelas. Kalimat ini mempunyai fungsi untuk menguatkan atau
mendukung gagasan utama yang ada pada kalimat utama dengan cara
memberikan data berupa fakta, contoh, opini, dan lain – lain.
4. Transisi
Supaya menjadi sebuah paragraf yang padu, kalimat – kalimat di dalam
paragraf disusun dengan menggunakan transisi atau konjungsi. Ada dua
macam konjungsi yang biasa dipakai, yakni konjungsi antar kalimat dan
konjungsi intra kalimat.
5. Penegas
Unsur yang terakhir yaitu penegas. Unsur ini tidak terlalu penting di dalam
sebuah pargraf karena tidak semua paragraf mempunyai penegas. Fungsi dari
penegas ini yaitu untuk menambah daya tarik sebuah paragraf , menghindari
kebosanan saat membacanya, dan sebagai penegas atau pengulang gagasan
utama.
7
5. Berfungsi untuk memudahkan dalam pengendalian variabel, terutama
karangan yang terdiri dari beberapa variabel.
1. Kesatuan (Unity)
Yang dimaksud kesatuan yakni suatu paragraf harus dibangun dengan satu
pikiran yang jelas. Satu pikiran tersebut diuraikan ke dalam bentuk pikiran
pokok dan beberapa pikiran jelas. Hubungan pikiran yang satu dengan
pikran lainnya menandakan bahwa paragraf tersebut sudah mempunyai
kesatuan
2. Kepaduan (Koherensi)
Kepaduan terwujud dari hubungan kompak antar kalimat pembentuk
paragraf. Kepaduan yang baik terjadi jika hubungan timbal balik antar
kalimat wajar dan mudah dipahami. Ada beberapa cara supaya paragraf
mempunyai kepaduan yang kompak, yakni dengan memakai kata ganti, kata
penghubung, serta perincian dan urutan pikiran.
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kalimat pokok.
1. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan
kalimat penegas.
2. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang,
dan kalimat penegas.
3. Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
peneges.
4. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat
pengembang.
5. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat
pengembang.
6. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
8
7. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang memiliki kalimat topik atau kalimat
utama di awal paragraf. Paragraf ini menyajikan permasalahan di awal para
paragraf dan kemudian menyajikan rincian atau uraian masalah.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang memiliki kalimat topik atau kalimat
utama di akhir kalimat. Teknik penyajian ini dilakukan dengan cara
9
menyajikan penjelasan terlebih dahulu dan kemudian menyajikan kalimat
topik atau kalimat utama.
Paragraf penuh kalimat topik memiliki kalimat topik atau kalimat utama di
seluruh paragraf. Jenis paragraf ini terbentuk dari kalimat topik atau kalimat
utama dari seluruh paragraf. Hal ini menyebabkan tidak ada satu pun
kalimat dalam paragraf yang tidak termasuk ke dalam kalimat topik atau
kalimat utama.
10
2.8.2 Jenis-Jenis Paragraf berdasarkan Isinya
Berdasarkan isinya, paragraf dibagi menjadi lima yaitu:
1. Paragraf Persuasi
2. Paragraf Narasi
Paragraf Narasi adalah paragraf yang menceritakan cerita/ isi kejadian
secara berurutan. Paragraf narasi kejadian adalah paragraf yang
menceritakan suatu kejadian atau peristiwa, sedangkan paragraf narasi
runtut cerita adalah paragraf yang Apa yang pernah pengembangannya
dimulai dari urutan tindakan atau perbuatan yang menciptakan atau
menghasilkan sesuatu. Dalam terdapat alur cerita, tokoh, setting dan
konflik, paragraf narasi juga tidak memiliki kalimat utama.
11
Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak
bersandar lesu. Tangannya dibalut dan terikat di leher. Mobil itu berhenti
didepan rumah. Lalu bawahan suaminya beserta istri-istri mereka pada
keluar rumah untuk menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang
sakit. Sementara bawahan tuan Hasan berlomba menyambut kedatangan
nyonya Marta.
Narasi Ekspositoris
Siang itu, sabtu pekan lalu, Ramin bermain sangat bagus. Mula-mula
ia menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan
klarinet, meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya
berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Akhmad, memepelai
pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan
Kampung Meruyung. Mereka membawakan "Mars Jalan" yang dirasa tepat
untuk mengantar Akhmad, sang pengantin ...
Narasi Sugestif.
Narasi Sugestif ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil
rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat
pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel. Narasi sugestif selalu
melibatkan daya khayal atau imajinasi karena sasaran yang ingin dicapai
yaitu kesan terhadap peristiwa.
3. Paragraf Deskripsi
12
membuat pembaca melihat, mendengar maupun merasakan apa yang sedang
mereka baca dari paragraf tersebut.
a. Pola Spasial
b. Pola Sudut Pandang
13
Pola Objektif ialah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara
menggambarkan objek secara apa adanya tanpa disertai opini penulis.
4. Paragraf Eksposisi
14
Ceplukan adalah tumbuhan semak liar yang biasanya tumbuh di
tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan pada
saat musim penghujan. Tumbuhan ini memiliki tinggi antara 30-50 Cm,
dengan ciri fisiknya ialah memiliki batang yang berwarna hijau kekuningan,
buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning. Daging buah ceplukan yang
tidak hanya terasa manis, ternyata juga mengandung beberapa khasiat
penting untuk menyembuhkan penyakit seperti influenza, sakit paru-paru,
kencing manis, dan beberapa penyakit lain. Meski memiliki beberapa
khasiat penting, keberadaan tumbuhan ini sering disepelekan karena
diangggap sebagai tumbuhan liar yang sama tidak pentingnya dengan
tumbuhan liar yang lain.
15
Sebenarnya, kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik.
Indikatornya dapat dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang
otomotif. Setiap hari kita temukan aneka kendaraan melintas di jalan raya.
Sepeda motor baru, mobil pun baru. Ini menandakan bahwa taraf hidup
masyarakat mulai membaik. Indikator lain seperti daya beli masyarakat
akan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dalam bidang papan,
misalnya, banyak warga masyarakat yang membangun tempat tinggal yang
permanen.
16
Beragam teori dikemukakan untuk menemukan latar belakang
kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia.
Seorang detektif memperkirakan, Merilyn memiliki hubungan dengan J.F.
Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang dapat merusak nama
baik tokoh penting AS tersebut …
5. Paragraf Argumentasi
17
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di
hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di
desa initidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin
mahal dankurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan
pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu
gagal.
a. Paragraf Pembuka
b. Paragraf Penghubung
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup berisi simpulan dari sebuah karya tulis. Paragraf ini
dimaksudkan sebagai penutup atau bagian akhir dari karya tulis.Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian paragraf ini, yaitu
18
sebagai simpulan yang paling akhir dibaca, hendaknya paragraf dapat
memberikan kesan yang mendalam bagi pembaca.
Komputer generasi pertama memiliki ukuran yang sangat besar dan memiliki berat
yang dapat mencapai 30 ton. Komputer pada generasi ini memerlukan daya listrik
yang besar dan bahasa mesin yang digunakan tergolong rumit sehingga hanya dapat
dioperasikan oleh beberapa orang ahli saja dan komputer pada generasi ini belum
dikomersialkan. Komputer generasi kedua memiliki ukuran tube vacuum yang
lebih kecil dari generasi sebulumnya, menggunakan memori intimagnetik, dan
menggunakan bahasa mesin berupa bahasa assembly. Ukuran komputer generasi
ketiga menjadi semakin kecil dan memiliki kemampuan yang lebih baik dari
generasi terdahulu. Perangkat keras (hardware) di generasi ini semakin
berkembang. Hal ini ditandai dengan munculnya IC dan mulainya dikembangkan
teknik pemrograman berupa berbagai macam software. Komputer pada generasi ini
memiliki ukuran yang semakin kecil dan memiliki kapasitas memori yang lebih
besar dan akses yang lebih cepat.
19
dilihat, kedua, ketiga, dan seterusnya. Hal ini akan menyebabkan penulis
tidak akan menjelaskan ruangan yang belum ia lihat.
Berikut ini adalah salah satu contoh paragraf dengan teknik pengembangan
berdasarkan urutan waktu:
Masa sulit dan krisis negara ini ditutup pada abad ke 20. Abad ke 21
merupakan masa transisi demokrasi yang disertai krisis multidimensi dan
mengalami permasalahan berbangsa dan bernegara. Semangat reformasi
dilakukan perombakan mendasar dalam dalam sistem kenegaraan
Indonesia. Saat ini, negara Indonesia mengalami fase penting dan
menentukan arah demokrasi. Negara memberlakukan Undang-Undang
Otonomi Daerah pada 1 Januari 2001. Perubahan tata pemerintah
sentralistik kepada tata pemerintahan desentralistik diharapkan dapat
mengakomodasi partisipasi aktif masyarakat dalam hidup demokrasi.
Berikut ini adalah salah satu contoh paragraf dengan teknik pengembangan
perbandingan dan pertentangan:
20
Berikut ini adalah contoh paragraf yang memiliki teknik pengembangan paragraf
dengan teknik analogy:
Berikut ini adalah salah satu contoh paragraf yang menggunakan teknik proses
dalam pengembangan paragraf.
Berikut ini salah satu contoh paragraf yang menggunakan teknik pengembangan
sebab akibat.
21
setiap komunitas. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, sehingga hal
ini semakin mempererat persatuan mereka.
Teknik pengembangan dengan teknik umum khusus merupakan salah satu teknik
yang banyak digunakan dalam mengembangkan gagasan paragraf karangan
ilmiah.Hal ini dikarenakan teknik pengembangannya memberikan kesan yang
teratur pada paragraf yang dikembangkan.
Berikut ini salah satu contoh paragraf dengan teknik pengembangan umum khusus.
Berikut ini salah satu contoh paragraf yang menggunakan tenik pengembangan
berdasarkan klasifikasi.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf (Alinea) merupakan sekumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih
tinggi dan lebih luas daripada kalimat atau Alinea merupakan kumpulan kalimat
tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul melainkan berhubungan antara
yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian.
Dalam membuat suatu paragraph yang terdiri dari beberapa kalimat harus
mengetahui dahulu kalimat yang akan disusun yang akan menjadi paragraph
tersebut, harus memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat-syarat yang
telah penulis uraikan di bab sebelumnya.
23
DAFTAR PURTAKA
Dewi, Andi S. 2016. Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Kelas X SMA Negeri
12 Konawe Selatan. Jurnal Humanika. Vol 1(16) : 3
Finoza, Lamudin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
24