Dalam sebuah buku tentang public speaking yang ditulis oleh seorang ahli
bernama G. Sukadi, debat diartikan sebagai kegiatan saling beradu pendapat
antarpribadi maupun antarkelompok orang yang bertujuan untuk mencapai
kemenangan atau kesepakatan. Sedangkan menurut Guntur Tarigan dalam
bukunya yang berjudul “Retorika”, debat adalahadu argumentasi tentang
suatu hal tertentu untuk mencapai kemenangan satu pihak.
Tujuan Debat
Debat memiliki beberapa tujuan yaitu meraih kemenangan atas argumentasi
demi mendukung sesuatu yang ingin ditegakkan atau dijalankan. Tujuan
dilakukannya debat juga untuk menunjukkan kebenaran atas sesuatu yang
sedang dipermasalahkan, menimbulkan pro dan kontra, dan sebagainya.
Tujuan yang ingin dicapai dengan debat bergantung pada peserta dan
anggota yang diundang, mosi atau permasalahan, waktu, dan tempat debat.
Fungsi Debat
Debat juga mempunyai fungsi yaitu sebagai ajang untuk melatih keberanian
dalam beragumentasi di depan umum, melatih berbicara terutama
menanggapi argumen lawan bicara. Debat juga dapat meningkatkan
kemampuan merespon suatu masalah dengan cepat dan tepat melalui sikap
dan cara berpikir kritis terhadap suatu topik, dan menambah pemahaman
suatu konsep atau teori terutama yang berhubungan dengan materi.
Peran Debat
Debat mempunyai peran yang sangat penting dalam pemutusan perundang-
undangan oleh legislatif, dalam bidang hukum misalnya ketika dilakukan
pengadilan terdakwa, dalam bidang pendidikan, kegiatan politik seperti
penentuan calon maupun kebijakan internal politik, bidang binis, dan
perekonomian.
Etika Debat
Seorang yang tergabung dalam tim debat baik pro, kontra, maupun tim
netral harus menjunjung etika atau norma dalam bertanya dan berdebat.
Etika bertanya dalam debatyaitu bersungguh-sungguh dalam mencari data,
tidak menguji pembicara, pertanyaan langsung menuju ke fokus
permasalahan, mengajikan pertanyaan-pertanyaan khusus, menghindari
cara berpikir yang salah, tidak menyangkutpautkan prasangka emosional
ketika bertannya, dan menunjukkan sikap wajar.
Selain memiliki etika, fungsi, dan tujuan, debat juga memiliki unsur-unsur
debat, ciri-ciri, struktur, macam jenis, dan tata cara debat. Beberapa hal
tersebut biasanya berbeda-beda bergantung negara yang
mealukan debat dan acara yang diselenggarakan. Masing-masing poin
tersebut secara umum akan dibahas dengan lengkap dan terperinci sebagai
berikut.
1. Memiliki mosi. Emosi adalah topik atau bahasan yang akan diperdebatkan
dan mempunyai sifat konvensional. Adanya mosi sangat penting karena di
dalam sebuah debat terdapat pihak pro dan kontra.
2. Debat harus memiliki pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap
mosi yang telah diberikan. Pihak pro akan memberikan pidatonya terlebih
dahulu mengenai alasan mengapa mendukung pernyatan di dalam mosi.
3. Selain pihak pro, juga terdapat pihak oposisi atau pihak kontra yang tidak
setuju dengan mosi yang sudah diberikan. Pihak kontra akan menyanggah
pernyataan dari pihak afirmatif.
4. Sebagai penengah antara pihak pro dan kontra, debat harus mempunyai
pihak netral atau pihak yang tidak menaruh dukungan dan tidak condong
terhadap salah satu pihak.
5. Dalam debat harus ada moderator yang bertugas mempin dan mengatur
jalannya debat. Tata tertib debat, memperkenalkan masing-masing pihak,
dan penyampaian mosi akan dilakukan oleh moderator.
7. Unsur yang terakhir yaitu adanya penulis atau notulen acara yang
bertugas mencatat hal-hal terkait debat yang sedang berlangsung misalnya
mosi debat, pernyataan moderator, penyampaian masing-masing tim atau
pihak, dan hasil keputusan akhir.
Ciri-Ciri Debat
Terdapat beberapa ciri-ciri debat yaitu sebagai berikut.
1. Debat memiliki pihak yang mengarahkan jalannya debat. Biasanya yang
melakukan tugas ini adalah seorang moderator.
2. Hasil akhir atau kesimpulan debat didapat dengan cara voting maupun
keputusan juri debat.
6. Di sesi tertentu terdapat kegiatan tanya jawab antar pihak yang berdebat
dengan dipimpin oleh moderator.
Struktur Debat
Debat yang baik harus memenuhi struktur debat yang telah disepakati
bersama. Berikut ini adalah struktur debat yang baik dan benar.
5. Keputusan diambil dari hasil voting, mosi, resolusi, dan sebagainya. Jenis
keputusan ada tiga yaitu keputusan oleh para pendengar atau decision by
the audience, keputusan oleh hakim atau decision by judges, dan keputusan
dengan kritik atau decision by critique.
Macam atau Jenis Debat
Debat memiliki beberapa macam atau jenis yang dikelompokkan
berdasarkan tujuan, bentuk maupun metode yang dilakukan. Berikut ini
adalah macam atau jenis debat yang sering kita kenal.
Debat Formal
Debat formal juga dikenal dengan sebutan debat konfensional atau debat
pendidikan. Debat formal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan
kepada masing-masing tim pembicara untuk menyampaikan kepada audiens
atau peserta debat tentang beberapa argumen maupun gagasan yang dapat
menunjang atau menolak usulan. Argumen yang disampaikan harus masuk
akal, jelas, dan menyangkut kebutuhan bersama.
3. Ajukan argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, dan runtut.
Ketiga hal ini akan lebih baik jika dilakukan dengan kemampuan retorika
yang baik.
5. Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu yang
terbatas. Susun argumen ke dalam poin-poin yang singkat dan lugas yang
merujuk langsung ke permasalahan yang sedang didebatkan.