Anda di halaman 1dari 5

MERESENSI

BUKU PSIKOLOGI PENDERITAAN

A. IDENTITAS BUKU
1. Judul Buku

: Psikologio Penderitaan

2. Penulis

: Dr. Azam Syukur Rahmatulloh, M. S. I., M. A

3. Penerbit

: Azkiya Media

4. Cetakan

: Pertama, April 2015

5. Tebal Halaman

: 154 halaman

6. Jenis Cover

: Hard copy

7. Kategori

: Umum

8. Teks Bahasa

: Indonesia

B. Biografi Pengarang
Dr. Azam Syukur Rahmatullah, M. S.I.,M.A. Dengan asal
kelahiran di Kebumen, 12 Maret 1981. Riwayat pendidikan beliau
sangatlah luar biasa, baginya ilmu tidak ada batasnya kapanpun, di mana
pun, dan bagaimanapun tetap mencari ilmu. Kegiatannya dalam keseharian
adalah mengajar diberbagai perguruan tinggi

di daerah Yogyakarta,

Kebumen, Wonosobo, dan Ponorogo Jawa Timur. Hingga saat ini beliau
menjadi pengasuh Pondok Pesantren Al-Kamal yang dibangun oleh
ayahnya serta lembaga MTS dan SMK plus Nururrohmah. Sedangkan
untuk saat ini beliau menjadi Ketua Program Studi (Kaprodi) Pascasarjana
IAINU Kebumen.
Adapun prestasi-prestasi yang diperoleh oleh Dr Azam :
1. Menerima beasiswa unggulan S3 di UI tahun 2011
2. Menerima beasiswa DNIKS tahun 2012
3. Juara 2 lomba Penulisan Kosah Inspiratif Madrasah Tingkat Nasional
dan mendapatkan penghargaan dari Menteri agama.
4. Menjadi juara 2 tingkat Nasional lomba karya tulis koperasi untuk
akademisi Dewan Koperasi Indonesia.
Dan masih banyak lagi prestasi-prestasi gemilang yang telah diraih
oleh beliau. Karya-karyapun tidak kalah gedmilangnya, beliau gemar
sekali menulis dan menjkadikan buku, hingga sekarang.
C. Anslisis Buku
Kata penderitaan menjadi momok tersendiri bagi mereka mereka
yang pernah atau sedang melakoninya. Dan menjadi pantangan bagi kaum
merdeka untuk menjauhinya. Penderitaan adalah suatu rasa sakit yang
dialami manusia baik sakit secara fisik saja, kejiwaan saja, bahkan
keduanya yang dialami manusia. Penderitaan ini semata-mata bukan
karena manusia itu sendiri akan tetapi mutlak berasal dari Allah. Hal ini
Allah memberikan cobaan berupa batiniah maupumn jasadi, itu sematamata untuk menguji kecerdasan intrapersonal manusia. Apakah manusia
itu benar-benar dekat dengan Tuhannya ataukah justru melupakannya.

Dengan adanya penderitaan yang dialami manusia maka akan terlihat


seberapa besar derajatnya manusia di hadapan Allah.
Manusia akan terangkat derajatnya lebih tinggi dari posisi semula
manakala mau dan mampu menerima ujian, cobaan, yang dialaminya
selama hidup. Oleh karena itu sejatinya penderitaan yang disemaikan Illahi
pada manusia bukanlah untuk menghina, merendahkan manusia tetapi
justru sebaliknya memuliakan, mengangkat martabat manusia, manakala
manusia benar-benar menerimanya dengan lapang dada dan tetap
istiqomah pada pijakan syari.
Perilaku mendekat dan perilaku melekat kepada Allah merupakan
perilaku yang menjadi pondasi dasar bagi seseorang untuk meraih pintu
emas. Perilaku yang dimaksud tentunya perilaku mendekat yang sebenar
benarnya dan seutuhnya, bukan perilaku mendekat yang sifatnya setengah
setengah.
D. Kekurangan dan Keunggulan Buku
Dalam sebuah hasil karya maupun karangan tentunya ada sebuah
kelebihan yang patut kita puji bahkan menjadi daya tarik hasil karangan
itu sendiri. Seperti halnya buku Psikologi Penderitaan ini memiliki
beberapa kelebihan atau keunggulan dari segi eksternal , isi, maupun tata
bahasa dan tulisan yang terkandung didalamnya.
1. Keunggulan
a. Dari segi Isi Buku
Untuk keunggulan mungkin bisa dimulai dari segi isi
buku. Buku tersebut memang mempunyai isi yang luar biasa
bermanfaat bagi semua kalangan. Mengapa saya mengatakan
demikian? karena isi yang terkandung dalam buku tersebut
mengajak para pembaca untuk bangun dari sebuah keterpurukan,
keterputusasaan, dan penderitaan dalam menjalani hidup. Baik
dalam bidang ekonomi, keluarga, pasangan, pekerjaan, dan semua
berbagai macam bidang.

Selain itu dalam buku tersebut juga memberi arahan,


solusi, masukan , dan bahkan contoh-contoh ketika sedang
mengalami penderitaan yang dirasakan oleh diri sendiri, hingga
bangkit lagi dengan sejuta motifasi yang jika dipikir secara
mendalam dan mengimplementasikan secara sungguh-sungguh
akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Bahkan tidak hanya orang Muslim saja yang diberikan
arahan

tentang

melepaskan

diri

dari

penderitaan

yang

dirasakannya. Sehingga semua umat agama yang lai bisa


membacanya dan mengambilnya sebagai ilmu yang bermanfaat.
Selain itu sang pembaca lebih berpengetahuan luas tentang
bernagai macam penderitaan orang lain yang buikan Non Muslim.
b. Dari segi Penggunaan kertas dan tulisan
Dalam buku ini pencetakannya sudah menggunakan kertas
yang standar yaitu HVS putih. Sehingga enak dimata dan ketika
dalam penyimpanan jangka waktu yang panjang, buku ini tidak
mudah rusak dan tetap awet dan dari kertas sampul atau covernya
pun sudah menggunakan kertas yang standar. Dalam segi
penulisannya juga sudah menggunakan jenis huruf dan font huruf
yang sesuai dengan buku pada umumnya. Jadi apabila dibaca oleh
kalangan orang dewasa atau orang tua masih bisa dibaca dengan
jelas, dan tebal tipisnya tidak mengganggu mata sang pembaca.
c. Segi bahasa
bahasa yang digunakan oleh sang penulis sudah sesuai
dengan bahasa Indonesia yang baku dan menggunkan tata tulisan
yang sesuai dengan EYD yang diterapkan. Selain tanda baca yang
digunakan juga sudah sesuai dan lengkap.
2. Kekurangan Buku
Tak ada gading yang tak retak. Dalam sebuah buku atau
karya tulis, ketika ada kelebihan yang ada di dalamnya tentulah

pula ada kekurangan, hingga menyebabkan karangan tersebut


kurang sempurna. Kekurangan yang ada di dalam buku Psikologi
Penderitaan adalah :
a. Segi gambar dalam cover buku
Segi tampilan Cover Buku atau sampul kurang menari,
atau lebih kepada kurang pas. Karena yang namanya penderitaan
dengan cover seperti itu sudah biasa dan kurang memberi rasa
penasaran untuk membaca isi buku, atau cenderung hanya menuju
ke satu titik tumpu yang dituju. Hal ini saya ungkapkan karena
gambar seorang anak yang berusaha menjaga adiknya dalam
keadaan kumal ditampilkan itu, seolah-olah penderitaan hanya
dimiliki oleh orang-orang miskin. Padahal semua kalangan itu
mempunyai penderitaan yang mengganggu jiwa dan pikirannya,
jadi kurang multi tafsir gambar covernya.
b. Segi Bahasa dan penulisan
Dalam

penulisan

sebenarnya

sudah

baik

dalam

menggunakan kata-kata baku. Mungkin yang masih menjadi


ganjalan bagi pembaca tertentu, yakni banyaknya kata-kata yang
berlebihan, padahal maknanya itu sama semua. Itu merupakan
ketidak efisian dalam penggunaan kata, dan kalimat. Seperti
dalam mengartikan pintar, maka jangan menyebutkan sinonim
dari kata pintar. Seharusnya memilih kata yang lebih tepat dari
salah satu kata-kata tersebut, jadi akan terkesan lebih efisien dan
pastinya pembaca paham dengan makana tersebut, serta masih
sering mengulang-ulang kata yang bagi saya, itu malah membuat
muter-muter kesana kemari, dan akhirnya sama juga maknanya,
tetapi masih dalam taraf mudah dipahami.

Anda mungkin juga menyukai