PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
KELOMPOK 8
NAMA :
DOSEN PENGAMPU :
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam, atas rahmat dan
hidayahnya makalah pendidikan yang berjudul ” Pembiayaan Pendidikan“ ini dapat
diseleasikan dengan sebaik-baiknya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah pengantar pendidikan yang diampu oleh Bapak Ahmad Nurabadi. Secara
umum makalah ini terdiri dari anggaran pendidikan, biaya pendidikan dari TK sampai
PT, dan analisis pembiayaan.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dengan mencari dari berbagai
sumber yang ada sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini.Terlepas dari
segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi EYD, kosa kata, etika, tata bahasa maupun isi.
Oleh karenanya kami akan menerima segala saran dan kritik dari agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.Akhir kata kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat baik bagi mahasiswa maupun dosen pengampu mata kuliah pengantar
pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………... ii
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan……………………………………………………………… 2
PEMBAHASAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 11
i
BAB I
PENDAHULUAN
ii
Pendanaan pendidikan nasional disusun dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang berlaku, termasuk kebijakan Menteri Pendidikan Nasional yang
memberikan arah dan landasan program dan kegiatan pembangunan pendidikan dan
sasarannya, serta implementasinya dalam dimensi ruang dan waktu. Pembiayaan
pendidikan disusun untuk menyiasati keterbatasan sumber daya agar pelaksanaan
program pembangunan pendidikan dapat memberikan andil yang signifikan terhadap
pencapaian tujuan pendidikan nasional seperti yang diamanatkan oleh undang-
undang.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode Januari-Maret, April-Juni,
Juli-September dan Oktober-Desember. Penyaluran diharapkan dilakukan
dibulan pertama setiap triwulan. BOS memberi manfaat untuk membantu
peserta didik mandapatkan pendidikan yang bebas biaya dan bermutu.
Masyarakat mempunyai pengharapan yang begitu tinggi dengan adanya
pendanaan biaya operasional pendidikan oleh pemerintah dan pemerintah
daerah dapat berlangsung dengan semestinya dan pihak-pihak yang terkait
bertanggung jawab dalam pelaksanaannya. Program BOS dalam
pemanfaatannya adalah untuk pemerataan dan perluasan akses, program BOS
juga merupakan program untuk peningkatan mutu, relevansi dan daya saing
serta untuk tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.
Sumber dana dari orang tua siswa berasal dari SPP (Sumbangan
Pembinaan Pendidikan) yang selanjutnya menjadi dana pembinaan penddikan
(DPP), dan dari sumbangan organisasi persatuan orang tua murid dan guru
(POMG). Sekarang ini, untuk sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh
pemerintah (negeri), sumberdana dari orang tua siswa sudah banyak yang
tidak digunakan untuk tingkat SD dan SMP karena ada kebijakan sekolah
gratis ditingkat pemerintahan pusat dan daerah. Tapi untuk jenjang SMA
sumber dana dari orang tua siswa sangat dibutuhkan untuk membantu
jalannya proses pendidikan.
4
2.1.3 Sumber dana dari Dunia Usaha dan Industri (DUDI)
65
5. PT Rp 5.750.000 Rp 46.000.000
Biaya diatas belum termasuk dengan seragam dan peralatan sekolah. Pada
tabel diatas hanya ditunjukkan biaya pendidikan seseorang dari TK hingga SMA di
Kabupaten Tulungagung dan PT di Kota Malang. Setiap siswa memiliki biaya
pendidikan yang berbeda-beda bergantung dari daerah sekolah siswa tersebut.
Sedangkan untuk Perguruan Tinggi bergantung dari penghasilan orang tua ataupun
keadaan keluarga.
Dari penjelasan singkat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya untuk
menempuh pendidikan dari jenjang TK hingga PT tidaklah sedikit. Biaya pendidikan
juga semakin meningkat seiring meningkatnya jenjang pendidikan. Maka dari itu
biaya pendidikan memang harus disiapkan dan direncanakan dengan baik serta
matang agar tidak akan terhambat di tengah jalan. Mengingat banyaknya anak putus
sekolah di karenakan keluarga yang tidak mampu membayar biaya pendidikan yang
semakin naik disetiap jenjangnya dan manajemen keuangan keluarga yang kurang
baik, sehingga berdampak pada pendidikan anaknya.
7
sumber ini dibedakan atas (1) pengeluaran yang menyeluruh, dan (2) pengeluaran
menurut status, tingkat, dan sifatnya. Pengeluaran menyeluruh terdiri atas (a)
sumber-sumber pemerintah, yang terdiri atas (1) pemerintah pusat, (2) pemerintah
daerah, dan (3) bantuan luar negeri. Pengeluaran menurut status dan sifatnya.
Menurut statusnya pengeluaran dibedakan atas pengeluaran dari lembaga pendidikan
pemerintah dan pengeluaran pendidikan swasta. Kemudian menurut tingkatnya, yaitu
TK, SD, SLTP, SLTA(SMU dan SMK), dan perguruan tinggi. Selanjutnya menurut
sifatnya pengeluaran di bedakan atas pengeluaran berulang,pengeluaran modal, dan
pengeluaran lainnya. Cara yang kedua, ialah menggunakan secara langsung laporan
dari lembaga-lembaga pendidikan. Untuk keperluan membuat perkiraan tersebut
harus di penuhi syarat-syarat sebagai berikut. Yang pertama, dan yang terpenting
adalah harus ada laporan dari lembaga-lembaga pendidikan. Kedua, laporan tersebut
harus dibuat menurut pola standar fungsional yang seragam. Ketiga, laporan harus
memperlihatkan keseluruhan biaya operasi dari lembaga tersebut.
2. Cost benefit dikaitkan dengan analisis keuntungan atas investasi pendidikan dari
pembentukan kemampuan, sikap dan keterampilan.
3. Dalam perhitungan investasi terdapat dua hal penting yaitu (1) Investasi hendaknya
menghasilkan kemampuan yang memiliki nilai ekonomi di luar nilai instrinsiknya,
(2) nilai guna dari kemampuan. 8
4. Analisis biaya manfaat (cost benefit analysis) merupakan metodologi yang banyak
digunakan dalam melakukan analisis investasi pendidikan.
5. Metode Analisis biaya manfaat dapat membantu para pengambil keputusan dalam
menentukan pilihan diantara alternatif alokasi sumber-sumber pendidikan yang
terbatas tetapi memberikan keuntungan yang tinggi.
2. Analisis tingkat balik (Rates of Return Analysis) ekonomi dari investasi ini
diperoleh dengan membandingkan produktivitas dari tenaga kerja terdidik yang
biasanya digambarkan oleh profil upah dengan produktivitas tenaga kerja yang tidak
terdidik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Didin Nurdin, dan Imam Sibaweh. 2015. Pengelolaan pendidikan dan teori menuju
implementasi. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada.
https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=data+rincian+apbn+bos+untuk+pembiayaan+pendidikan
http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-sumbangan-pembinaan-pendidikan/
https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=dunia+usaha+dan+industri+memberikan+biaya+pendidikan
11