Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

KELOMPOK 8

NAMA :

BILQIS RAHMA KINANTHI (180331616057)

SABELLA AL MADINATA (180331616034)

WAHYU PAMUNGKAS (180331616074)

DOSEN PENGAMPU :

AHMAD NURABADI S.Pd., M.Pd.

UNIVERITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam, atas rahmat dan
hidayahnya makalah pendidikan yang berjudul ” Pembiayaan Pendidikan“ ini dapat
diseleasikan dengan sebaik-baiknya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah pengantar pendidikan yang diampu oleh Bapak Ahmad Nurabadi. Secara
umum makalah ini terdiri dari anggaran pendidikan, biaya pendidikan dari TK sampai
PT, dan analisis pembiayaan.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dengan mencari dari berbagai
sumber yang ada sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini.Terlepas dari
segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi EYD, kosa kata, etika, tata bahasa maupun isi.

Oleh karenanya kami akan menerima segala saran dan kritik dari agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.Akhir kata kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat baik bagi mahasiswa maupun dosen pengampu mata kuliah pengantar
pendidikan.

Malang, 5 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………… i

DAFTAR ISI…………………………………………………………... ii

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………. 2

1.3 Tujuan……………………………………………………………… 2

PEMBAHASAN

2.1 Sumber Anggaran Pendidikan ……………………………………… 3

2.1.1 Sumber dari pemerintah……………………………………….... 3

2.1.2 Sumber dana dari Masyarakat………………………………….. 5

2.1.3 Sumber dana dari Dunia Usaha dan Industri……………………. 6

2.2 Biaya Pendidikan dari TK sampai PT………………………………. 6

2.2.1 Rincian Pembiayaan Pendidikan………………………………. 6

2.3 Analisis Pembiayaan Pendidikan……………………………………. 8

2.3.1 Analisis Keputusan Investasi Dalam Pendidikan………………. 8

PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………. 10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 11

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pentingnya pendidikan telah membawa manusia menuju peradaban suatu


bangsa, pendidikan telah mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negaranya.
Pengembangan manusia di bidang pendidikan telah menentukan harapan dan cita-cita
bangsanya, membentuk manusia seutuhnya, mengubah identitas kemanusiaannya,
mengubah peranan diri dalam sosial kehidupannya. Pembangunan pendidikan
nasional adalah suatu usaha yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia
berkualitas, maju, mandiri dan modern. Dalam konteks demikian, pembangunan
pendidikan itu mencakup berbagai dimensi yang sangat luas yang meliputi dimensi
sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Keberhasilan dalam membangun pendidikan akan memberikan kontribusi


besar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional secara keseluruhan. Peningkatan
kualitas pendidikan sangat berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan untuk proses
pendidikan di sekolah. Teori hubungan biaya dengan output dikemukakan oleh John,
Edgar, dan Kern (Ahmad Junaidi,2012: 97). Mereka mengemukakan bahwa biaya
dengan kuantitas serta kualitas pendidikan memiliki keterkaitan. Dalam sistem
sekolah, peningkatan enrollment 10% akan meningkatkan kualitas sebagai
konsekuensi biaya, artinya bahwa biaya mempengaruhi kualitas pendidikan, hanya
saja dapat juga tidakada keterkaitan.

Sesuai dengan UUD 1945 yang telah diamandemen, Negara Indonesia


memberikan amanat kepada pemerintah untuk menetapkan anggaran pendidikan.
1

ii
Pendanaan pendidikan nasional disusun dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang berlaku, termasuk kebijakan Menteri Pendidikan Nasional yang
memberikan arah dan landasan program dan kegiatan pembangunan pendidikan dan
sasarannya, serta implementasinya dalam dimensi ruang dan waktu. Pembiayaan
pendidikan disusun untuk menyiasati keterbatasan sumber daya agar pelaksanaan
program pembangunan pendidikan dapat memberikan andil yang signifikan terhadap
pencapaian tujuan pendidikan nasional seperti yang diamanatkan oleh undang-
undang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Darimana saja sumber pembiayaan pendidikan di Indonesia ?


2. Berapa biaya pendidikan yang dibutuhkan dari TK sampai PT ?
3. Bagamana pembiyaan pendidikan di Indonesia ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui sumber pembiayaan pendidikan di Indonesia


2. Mengetahui alokasi dana pendidikan yang dibutuhkan
3. Mengetahui analisis pembiayaan pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sumber Anggaran Pendidikan

Sumber pendapatan dan penerimaan sekolah adalah semua pihak-pihak


yang memberikan bantuan subsidi dan sumbangan yang diterima oleh lembaga
sekolah, baik dari lembaga sumber resmi ataupun dari masyarakat sendiri secara
teratur. Contoh dari sumber dana atau biaya yang berasal dari lembaga resmi
adalah sumbangan dari pemerintah pusat (APBN), pemerintah daerah (APBD),
selanjutnya ada dari masyarakat berupa Sumbangan Pembinaan Pendidikan
(SPP), dan dari Dunia usaha dan industri.

2.1.1 Sumber dana dari pemerintah

Sumber dana dari pemerintah pusat adalah berasal dari Aggaran


Pendapatan Belanja Negara (APBN) baik untuk membiayai kegiatan rutin yang
tercantum dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK) maupun untuk membiayai
kegiatan pembangunan yang tercantum dalam Daftar Isian Proyek (DIP). Selain
itu juga terdapat bantuan dana dari pemerintah pusat berupa Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) yang sudah ditentukan jumlahnya berdasar pada
karakteristik siswa dan jenjang pendidikanya. Dana dari pemerintah daerah
berasal dari APBD tingkat kabuapten /kota. Dana dari APBD digunakan untuk
mendukung kegiatan-kegiatan bidang pendidikan yang ada didaerah yang
bersangkutan baik untuk kegiatan rutin maupun untuk kegiatan pembangunan.
BOS adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya
nonpersonalia bagi satuan pendiidkan dasar sebagai pelaksana program wajib
belajar.

Setiap tahun anggaran, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan


untuk periode Januari sampai Desember, yaitu semester 2 tahun pelajaran
2008/2009 dan semester 1 tahun pelajara 2009/2010. Penyaluran dana

3
dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode Januari-Maret, April-Juni,
Juli-September dan Oktober-Desember. Penyaluran diharapkan dilakukan
dibulan pertama setiap triwulan. BOS memberi manfaat untuk membantu
peserta didik mandapatkan pendidikan yang bebas biaya dan bermutu.
Masyarakat mempunyai pengharapan yang begitu tinggi dengan adanya
pendanaan biaya operasional pendidikan oleh pemerintah dan pemerintah
daerah dapat berlangsung dengan semestinya dan pihak-pihak yang terkait
bertanggung jawab dalam pelaksanaannya. Program BOS dalam
pemanfaatannya adalah untuk pemerataan dan perluasan akses, program BOS
juga merupakan program untuk peningkatan mutu, relevansi dan daya saing
serta untuk tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.

Dalam menetapkan alokasi dan BOS tiap sekolah perlu dipertimbangkan


bahwa dalam satu tahun anggaran terdapat dua periode tahun pelajaran yang
berbeda, sehingga perlu acuan sebagai berikut: alokasi dana BOS untuk periode
tertentu misalnya Januari-Juli 2008-2009 didasarkan pada jumlah siswa tahun
2009, alokasi BOS periode Juli-Desember 2009 didasarkan pada data siswa
tahun pelajaran 2009/2010. Sekolah diharapkan mengirimkan jumlah data siswa
kepada Tim Manajemen BOS Kab/Kota setelah pendaftaran siswa baru tahun
2009 selesai. Untuk besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah
termasuk BOS Buku.

Agar pelaksanaan pendidikan gratis dapat terlaksana dan tercapai sesuai


dengan target, maka untuk penyaluran dananya dilakukan secara langsung dari
lembaga penyalur yang diberikan kewenangan oleh pemerintah ke rekening
sekolah. Oleh karena itu, sekolah penerima BOS harus memiliki rekening
sekolah atas nama lembaga yang harus di tandatangani oleh kepala sekolah dan
bendahara BOS. Cara tersebut di anggap efektif dalam mekanisme penyaluran
dana BOS ke sekolah-sekolah yang dituju. Pengambilan dana BOS dapat
dilakukan sewaktu-waktu sesuai keperluan sekolah.
2.1.2 Sumber dana dari Masyarakat

Di samping dari pemerintah, biaya pendidikan dapat pula diperoleh


dari sumbangan masyarakat secara perorangan maupun sumbangan yang
melalui organisasi yang ada. Sumbangan biaya pendidikan dari masyarakat
biasanya dalam bentuk barang peralatan dan jasa. Sumber dana ini sangat
efektif untuk menunjang pelaksanaan program pembangunan pendidikan,
khususnya untuk kelancaran pelaksanaan program pendidikan yang
diselenggarakan oleh swasta (sekolah swasta)

Sumber dana dari orang tua siswa berasal dari SPP (Sumbangan
Pembinaan Pendidikan) yang selanjutnya menjadi dana pembinaan penddikan
(DPP), dan dari sumbangan organisasi persatuan orang tua murid dan guru
(POMG). Sekarang ini, untuk sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh
pemerintah (negeri), sumberdana dari orang tua siswa sudah banyak yang
tidak digunakan untuk tingkat SD dan SMP karena ada kebijakan sekolah
gratis ditingkat pemerintahan pusat dan daerah. Tapi untuk jenjang SMA
sumber dana dari orang tua siswa sangat dibutuhkan untuk membantu
jalannya proses pendidikan.

Besarnya biaya sumbangan pembinaan pendidikan setiap sekolah tidak


sama karena setiap sekolah dibebaskan menentukan besarnya biaya SPP tetapi
tetap mengacu pada peraturan pemerintah yang berlaku. Besarnya biaya SPP
untuk sekolah yang dikelola pemerintah dengan yang dikelola swasta
umumnya berbeda. SPP yang harus dibayar siswa sekolah swasta biasanya
lebih mahal dari siswa yang sekolah negeri. Hal ini dikarenakan sekolah
swasta harus membiayai penyelenggaraan pendidikanya dari SPP saja,
sedangkan sekolah negeri mendapatkan bantuan dana dari pemerintah.

4
2.1.3 Sumber dana dari Dunia Usaha dan Industri (DUDI)

Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia


industri, argumen untuk yang mengomentari adalah sekolah tidak dapat lagi
kita pikirkan sebagai suatu lembaga sosial yang berdiri sendiri, terlepas dari
lembaga-lembaga sosial lain. Sekolah harus kita pandang sebagai suatu bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat yang ada di sekitarnya, baik
masyarakat lokal, maupun masyarakat daerah atau masyarakat nasional.

Pendidikan dan DUDI keduanya tidak dapat dipisahkan. Di Indonesia,


perusahaan Berau Cool, perusahaan batubara di Kalimantan Timur memiliki
satu devisi yang amat terkenal dengan nama Community Development
(COMDEV) yang tugasnya melakukan pembangunan masyarakat, termasuk
di dalamnya mengadakan diklat bagi guru-guru sekolah dasar sampai dengan
sekolah menengah, kerja sama dengan Lembaga Inservice Training yang ada.
Merupakan hubungan sinergis yang sangat menunjang peningkatan mutu
pendidikan. Pendidikan menghasilkan lulusan yang akan digunakan oleh
DUDI. Artinya, kualitas hasil pendidikan akan mempengaruhi kualitas DUDI.
Dengan ini sudah barang tentu DUDI tidak pantas hanya menengadahkan
tangannya ke atas, menunggu turunnya kualitas lulusan yang bermutu untuk
menjadi SDM-nya. Minimal 5% dari dana keuntungan DUDI sepantasnya
untuk dapat dialokasikan untuk pendidikan.

2.2 Biaya Pendidikan dari TK sampai PT

2.2.1 Rincian Pembiayaan Pendidikan dari TK sampai PT

NO. JENJANG BIAYA PER BULAN TOTAL BIAYA


1. TK Rp 50.000 Rp 1.200.000
2. SD Rp 100.000 Rp 7.200.000
3. SMP Rp 140.000 Rp 5.040.000
4. SMA Rp 175.000 Rp 6.300.000

65
5. PT Rp 5.750.000 Rp 46.000.000

Biaya diatas belum termasuk dengan seragam dan peralatan sekolah. Pada
tabel diatas hanya ditunjukkan biaya pendidikan seseorang dari TK hingga SMA di
Kabupaten Tulungagung dan PT di Kota Malang. Setiap siswa memiliki biaya
pendidikan yang berbeda-beda bergantung dari daerah sekolah siswa tersebut.
Sedangkan untuk Perguruan Tinggi bergantung dari penghasilan orang tua ataupun
keadaan keluarga.

Pendidikan saat TK dengan biaya per-bulan sebesar Rp 50.000 di kalikan 24


bulan maka totalnya Rp 1.200.000. Pendidikan saat SD dengan biaya per-bulan
sebesar Rp 100.00 di kalikan 72 bulan maka totalnya Rp 7.200.000. Pendidikan saat
SMP dengan biaya per-bulan sebesar Rp 140.000 di kalikan 36 bulan maka totalnya
Rp 5.040.000. Pendidikan saat SMA dengan biaya per-bulan sebesar Rp 175.000 di
kalikan 36 bulan maka totalna Rp 6.300.000. Pendidikan saat di PT dengan biaya per
semester Rp 5.750.000 di kalikan dengan 8 semester maka totalnya Rp 46.000.000.

Dari penjelasan singkat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya untuk
menempuh pendidikan dari jenjang TK hingga PT tidaklah sedikit. Biaya pendidikan
juga semakin meningkat seiring meningkatnya jenjang pendidikan. Maka dari itu
biaya pendidikan memang harus disiapkan dan direncanakan dengan baik serta
matang agar tidak akan terhambat di tengah jalan. Mengingat banyaknya anak putus
sekolah di karenakan keluarga yang tidak mampu membayar biaya pendidikan yang
semakin naik disetiap jenjangnya dan manajemen keuangan keluarga yang kurang
baik, sehingga berdampak pada pendidikan anaknya.

Berikut adalah cara-cara dalam memperkirakan biaya pendidikan. Ada dua


cara untuk memperkirakan biaya pendidikan, yaitu (1) memperkirakan biaya atas
dasar sumber-sumber pembiayaan,dan (2) memperkirakan biaya atas dasar laporan
dari lembaga-lembagapendidikan. Cara yang pertama dilakukan dengan cara meneliti
laporan dari sumber-sumber pembiayaan pendidikan. Menurut sifatnyasumber-

7
sumber ini dibedakan atas (1) pengeluaran yang menyeluruh, dan (2) pengeluaran
menurut status, tingkat, dan sifatnya. Pengeluaran menyeluruh terdiri atas (a)
sumber-sumber pemerintah, yang terdiri atas (1) pemerintah pusat, (2) pemerintah
daerah, dan (3) bantuan luar negeri. Pengeluaran menurut status dan sifatnya.
Menurut statusnya pengeluaran dibedakan atas pengeluaran dari lembaga pendidikan
pemerintah dan pengeluaran pendidikan swasta. Kemudian menurut tingkatnya, yaitu
TK, SD, SLTP, SLTA(SMU dan SMK), dan perguruan tinggi. Selanjutnya menurut
sifatnya pengeluaran di bedakan atas pengeluaran berulang,pengeluaran modal, dan
pengeluaran lainnya. Cara yang kedua, ialah menggunakan secara langsung laporan
dari lembaga-lembaga pendidikan. Untuk keperluan membuat perkiraan tersebut
harus di penuhi syarat-syarat sebagai berikut. Yang pertama, dan yang terpenting
adalah harus ada laporan dari lembaga-lembaga pendidikan. Kedua, laporan tersebut
harus dibuat menurut pola standar fungsional yang seragam. Ketiga, laporan harus
memperlihatkan keseluruhan biaya operasi dari lembaga tersebut.

2.3 Analisis Pembiayaan Pendidikan

2.3.1 Analisis Keputusan Investasi Dalam Pendidikan

A) Cost Benefit Analysis

1. Secara konseptual efisiensi pendidikan meliputi efisiensi atau disebut juga


keefektifan biaya (cost effectiveness), dan efisiensi eksternal atau disebut manfaat
biaya (cost benefit).

2. Cost benefit dikaitkan dengan analisis keuntungan atas investasi pendidikan dari
pembentukan kemampuan, sikap dan keterampilan.

3. Dalam perhitungan investasi terdapat dua hal penting yaitu (1) Investasi hendaknya
menghasilkan kemampuan yang memiliki nilai ekonomi di luar nilai instrinsiknya,
(2) nilai guna dari kemampuan. 8
4. Analisis biaya manfaat (cost benefit analysis) merupakan metodologi yang banyak
digunakan dalam melakukan analisis investasi pendidikan.

5. Metode Analisis biaya manfaat dapat membantu para pengambil keputusan dalam
menentukan pilihan diantara alternatif alokasi sumber-sumber pendidikan yang
terbatas tetapi memberikan keuntungan yang tinggi.

B) Rate of Return Analysis

1. Investasi dibidang pendidikan perlu untuk merespon kebutuhan ekonomi tenaga


kerja menurut jenjang dan jenis pendidikan.

2. Analisis tingkat balik (Rates of Return Analysis) ekonomi dari investasi ini
diperoleh dengan membandingkan produktivitas dari tenaga kerja terdidik yang
biasanya digambarkan oleh profil upah dengan produktivitas tenaga kerja yang tidak
terdidik.

3. Nilai investasi pendidikan dapat berbeda bergantung acuannya, apakah acuannya


dari sudut pandang masyarakat atau individu.

4. Tidak semua biaya pendidikan ditanggung oleh individu, tetapi sebagian


ditanggung oleh masyarakat melalui subsidi pemerintah.

5. Perluasan dan pembatasan pendidikan harus diciptakan bersama, dengan ini


dilakukan upaya peningkatan investasi dan relevansi pendidikan secara lebih merata
dan meluas dalam berbagai jenis, jenjang dan jalur pendidikan.

6. Investasi pendidikan di negara-negara berkembang, dimana kondisi ekonomi sudah


relatif maju dengan berbasis perindustrian, maka strategi investasi pendidikan
diarahkan untuk memenuhi lapangan dunia kerja.

7. Pengembangan investasi pendidikan perlu dilakukan untuk peningkatan kualitas


pendidikan.
9
8. Inventarisasi kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek berdasarkan estimasi
kebutuhan tenaga kerja dalam persektif jangka panjang merupakan peluang untuk
melakukan investasi pendidikan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sumber pendapatan dan penerimaan sekolah adalah semua pihak-pihak yang


memberikan bantuan subsidi dan sumbangan yang diterima oleh lembaga
sekolah, baik dari lembaga sumber resmi ataupun dari masyarakat sendiri secara
teratur. Contoh dari sumber dana atau biaya yang berasal dari lembaga resmi
adalah sumbangan dari pemerintah pusat (APBN), pemerintah daerah (APBD),
selanjutnya ada dari masyarakat berupa Sumbangan Pembinaan Pendidikan
(SPP), dan dari Dunia usaha dan industri.

Biaya pendidikan juga semakin meningkat seiring meningkatnya jenjang


pendidikan. Maka dari itu biaya pendidikan memang harus disiapkan dan
direncanakan dengan baik serta matang agar tidak akan terhambat di tengah
jalan. Ada dua cara untuk memperkirakan biaya pendidikan, yaitu
memperkirakan biaya atas dasar sumber-sumber pembiayaan,dan memperkirakan
biaya atas dasar laporan dari lembaga-lembaga pendidikan. Cara yang pertama
dilakukan dengan cara meneliti laporan dari sumber-sumber pembiayaan
pendidikan. Cara yang kedua, ialah menggunakan secara langsung laporan dari
lembaga-lembaga pendidikan.

Dalam analisis pembiayaan pendidikan yaitu menganalisis keputusan


Investasi dapat menggunakan 2 cara yang teridiri dari Cost Benefit Analysis atau
Rate of Return Analysis.

10
DAFTAR PUSTAKA

Didin Nurdin, dan Imam Sibaweh. 2015. Pengelolaan pendidikan dan teori menuju
implementasi. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada.

https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=data+rincian+apbn+bos+untuk+pembiayaan+pendidikan

http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-sumbangan-pembinaan-pendidikan/

https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=dunia+usaha+dan+industri+memberikan+biaya+pendidikan

11

Anda mungkin juga menyukai